Komitmen Memenuhi Standar Kerja Umpan Balik Tanggung Jawab

tersebut dapat memotivasi petugas untuk meningkatkan produktivitas yang berdampak pada kinerja yang efektif dan efisien. Kinerja petugas malaria puskesmas di daerah endemis, perlu adanya pengakuan dari kepala puskesmas serta mempertahankan produktivitas kinerja yang efektif dan efisien dalam program penanggulangan dan pemberatasan malaria di Kabupaten Mandailing Natal.

5.2.4. Komitmen Memenuhi Standar Kerja

Hasil penelitian diperoleh 57,9 petugas malaria puskesmas berkomitmen tinggi dalam hal memenuhi standar kerja yang memiliki kinerja cukup baik, sedangkan kinerja yang baik 36,8 dan 5,3 kinerja tidak baik untuk melaksanakan tugasnya dalam program penanggulangan dan pemberantasan malaria di Kabupaten Mandailing Natal Tabel 4.19.. Melalui uji korelasi Spearman tidak ada hubungan bermakna p=0,101 antara komitmen memenuhi standar kerja oleh petugas malaria puskesmas dengan kinerja di Kabupaten Mandailing Natal. Berdasarkan observasi di lapangan petugas malaria puskesmas yang berkomitmen menjalankan tugas sesuai dengan pedoman dan kenyataannya mereka terbiasa dengan hal-hal yang bersifat finansial proyek. Sama halnya hasil penelitian Asmara 2004 yang juga membuktikan tidak terdapat hubungan secara signifikan dari komitmen memenuhi standar kerja terhadap kinerja petugas Puskesmas Medan Tuntungan. Universitas Sumatera Utara

5.2.5. Umpan Balik

Hasil penelitian diperoleh 58,3 petugas malaria puskesmas mendapat umpan balik yang baik dari atasan selama menjalankan tugasnya dan memiliki kinerja baik, sedangkan 41,7 yang memiliki kinerja cukup baik dalam program pemberantasan dan penanggulangan malaria di Kabupaten Mandailing Natal Tabel 4.25.. Menurut Notoatmodjo 2003 bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja salah satunya adalah umpan balik evaluation, koreksi dan perbaikan untuk diketahui dan disadari oleh yang bersangkutan agar diperbaiki sesuai standar yang diberikan atasan pada bawahannya. Hasil uji korelasi Spearman membuktikan umpan balik atasan pimpinan atas hasil kerja petugas malaria puskesmas tidak ada hubungan bermakna dengan kinerjanya p=0,101. Hal ini didukung dengan observasi di lapangan petugas malaria puskesmas bekerja sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan serta cakupan dalam program pemberantasan dan penanggulangan malaria di Kabupaten Mandailing Natal.

5.2.6. Tanggung Jawab

Hasil penelitian diperoleh 53,8 petugas malaria puskesmas bertanggung jawab tinggi yang memiliki kinerja baik dan 46,2 kinerja cukup baik dalam menjalankan tugas dalam program penanggulangan dan pemberantasan malaria di Kabupaten Mandailing NatalTabel 4.18.. Universitas Sumatera Utara Teori Herzberg yang dikutip oleh Notoatmodjo 2007 menyatakan bila kepuasan dalam bekerja tercapai, maka akan menggerakan tingkat motivasi yang kuat bagi pekerjanya sehingga berhubungan terhadap kinerja. Namun melalui uji korelasi Spearman tanggung jawab tidak ada hubungan bermakna p=0,120 dengan kinerja petugas malaria puskesmas. Setiap petugas malaria puskesmas baik di derah endemis maupun non endemis malaria memiliki tanggung jawab atas tugas yang diembannya, namun tidak menjadi ukuran kinerjanya. Berdasarkan observasi di lapangan seluruh petugas yang terlibat dalam program pemberantasan malaria di puskesmas masih dirasakan kurang termotivasi untuk melaksanakan program dengan sebaik-baiknya terutama dalam hal pembinaan dari kepala puskesmas dalam promosi kesehatan dan penyuluhan dan mereka cenderung menjalankan kegiatan hanya sekadar pemenuhan pertanggungjawaban atas laporan puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal.

5.2.7. Rasa Prestasi