hukum dan pedoman bagi BUMN dalam melaksanakan Good Corporate
Gouvernance. Prinsip-prinsip Good CorporateGouvernance meliputi :
1. Transparansi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan
keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan
relevean mengenai perusahaan.
2. Kemandirian, yaitu suatu keadaan di mana perusahaan dikelola secara
profesional tanpa bantuan kepentingan dan pengaruh tekanan dari pihak mana pun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. 3.
Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban organ sehingga perusahaan terlasana secara efektif.
4. Pertanggung jawaban, yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
5. Kewajaran fairness, yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi
hak-hak stakeholder yag timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku Widiyono.2004:121
6. UU RI No. 19 Tahun 2003 Tentang BUMN, BAB I Ketentuan Umum
Pasal 2 ayat 1 tentang maksud dan tujuan pendirian BUMN.
E. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Dalam memahami konsep tanggungjawab sosial perusahaan, terdapat dua pandangan yang saling bertolak belakang. Pertama adalah pandangan positif yang
melihat bahwa tanggungjawab perusahaan adalah bentuk dari partisipasi perusahaan dalam menciptakan masyarakat yang maju dan ideal sesuai dengan apa yang dicita-
Universitas Sumatera Utara
citakan. Kemudian pandangan negative dimana tanggungjawab social perusahaan dianggap sebagai pelayanan kepada masyarakat yang selalu diarahkan untuk
mencapai keuntungan tangible maupun intangible bagi pemilik perusahaan. Hal demikian tidak dapat disalahkan, karena hanya perusahaan itulah yang mengetahui
tujuan dan motivasi dari pelaksannaan tangungjawab sosialnya. Pelaksanaan tangungjawab sosial berbeda-beda di setiap perusahaan,
tergantung dari besarnya usaha, bidang usaha,budaya perusahaan, dan komitmen dari kepemimpinan perusahaan itu. Beberapa perusahaan memfokuskan tanggungjawab
sosialnya hanya pada satu bidang saja yang berhubungan dengan usahanya, misalnya: sebuah perusahaan pertambangan minyak dan gas yang mengkonsentrasikan
tanggungjawab sosialnya pada bidang lingkungan. Sementara terdapat perusahaan lain yang bahkan mengintegrasikan tanggungjawab sosial itu kedalam semua aspaek
usahanya. Pengertian tanggungjawab sosial perusahaan pun berbeda-beda tergantung
pada kondisi dan ruang lingkup kegiatan usaha. Definisi tanggungjawab sosial
perusahaan menurut The International Chamber of Commerce 1999 “ The voluntary Commitment of Business to Manage Its Activities In a Responsible Way.”
http: www.cauxroundtable.org Corporate Governance and Social Responsibility HTM, 2 september 2002 yaitu Komitmen yang dilakukan secara sadar oleh dunia
bisnis untuk mengatur kegiatan-kegiatan secara bertanggungjawab. Selain itu tanggung jawab sosial perusahaan juga merupakan tanggung jawab sosial korporate
atau perusahaan terhadap masyarakat, sebagai usaha dalam meningkatkan image perusahaan, yang bukan hanya dilakukan dalam bentuk pemberian bantuan semata,
melainkan juga dengan memberikan bantuan yang bersifat pinjaman, sehingga masyarakat diharapkan lebih mandiri dalam mengelola modal bantuan tersebut dalam
Universitas Sumatera Utara
usaha pekerjaannya, demi meningkatkan kesejahteraan hidup atau taraf hidup masyarakat. Dari seluruh definisi tanggungjawab sosial perusahaan diatas, dapat
diambil kesimpulan bahwa tanggungjawab sosial adalah komitmen, kesadaran, nilai dan etika dari perushaan didalam menjalankan kegiatan usahanya untuk memberikan
tanggungjawab secara sosial dan moral dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dilingkungan perusahaan tersebut yang diwujudkan melalui kebijakan, praktek, dan
program uasha kesejahteraan. Sasaran dari tanggungjawab sosial perusahaan meliputi lingkungan dalam internal, seperti lingkungan disekitar perusahaan dan masyarakat
luas.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya untuk memahami tentang dimensi internal dan eksternal tersebut, juga perlu dilihat indikator-indikator dari tanggungjawab sosial sebuah perusahaan
pada table berikut ini.
Tabel 1 Indikator-indikator tanggungjawab sosial perusahaan
No. Lingkungan
Karyawan
1. Pengendalian produk
Pelatihan 2.
Limbah produksi Pendidikan
3. Proteksi pada lingkungan
Kesehatan dan keamanan 4.
Konservasi energi Pensiun
5. Konservasi bahan alam
Liburan 6.
Dukungan pada kegiatan perlindungan lingkungan
Pekerja minoritas
7. -
Pekerja wanita 8.
- Serikat buruh
9. -
Kecelakaan industri 10. -
Komunikasi karyawan 11. -
Bonus karyawan Sumber: Harianto dan Sudomo, Proposal Corporate Social Responsibility, 1998
Dari indikator-indikator tanggungjawab sosial perusahaan menurut Harianto dan Sudomo1998, dapat diketahui apa saja yang menjadi lingkup dari
tanggungjawab sosial perusahaan termasuk tanggungjawab sosial yang berdimemsi internal.
Universitas Sumatera Utara
F. Peranan dan Fungsi Perusahaan Dalam Masyarakat