LATAR BELAKANG MASALAH PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pembangunan industri sebenarnya memiliki dampak positif seperti, dapat menyerap tenaga kerja, meningkatkan produktifitas ekonomi, dan dapat menjadi aset pembangunan nasional maupun daerah. Namun kenyataan selama puluhan tahun praktik bisnis dan industri korporasi Indonesia cenderung memarginalkan masyarakat sekitar tetap tidak bisa ditampik. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN 2004-2009, mengenai permasalahan dan agenda pembangunan, menegaskan bahwa telah terjadi ekses negatif dari pembangunan, yaitu kesenjangan antargolongan pendapatan, antarwilayah dan antarkelompok masyarakat. http:www.pikiran–rakyat.comcetak2006012006110901.htm Konsep CSR lahir dari desakan masyarakat atas perilaku perusahaan yang mengabaikan tanggung jawab sosial seperti perusakan lingkungan, eksploitasi sumber daya alam, memberikan pajak dan menindas buruh. Pendeknya, perusahaan berdiri secara diametral dengan kehidupan sosial. Saat ini dalam dunia bisnis seringkali disinggung tentang tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungannya, hal ini terutama dikaitkan dengan lingkungan hidup maupun lingkungan sosial. Tanggung jawab sosial dari perusahaan Corporate Social Responsibility merujuk pada semua hubungan yang terjadi antara sebuah perusahaan dengan semua stake holder, termasuk didalamnya adalah pelanggan, pegawai, komunitas, pemilik atau investor, pemerintah, supplier bahkan juga kompetitor. Tanggung jawab perusahaan juga merupakan konsep dimana Universitas Sumatera Utara perusahaan tersebut secara sukarela menyumbangkan sesuatu kearah masyarakat yang lebih baik dan lingkungan hidup yang lebih bersih. Seorang investor yang menanamkan modalnya disebuah perusahaan pasti mengharapkan para manajernya untuk memaksimalkan laba. Namun kemudian bisa menjadi problem apabila tingkah laku para manajer tersebut tidak sesuai dengan harapan. Di banyak negara perusahaan-perusahaan multi nasional sering dipandang sebagai sumber yang dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh pemerintah dimana pemerintah sendiri tidak bisa atau tidak mau menyelesaikan masalah tersebut. Tanggung jawab sosial perusahaan dalam beberapa area menjadi bagian dari harga yang harus dibayar untuk memasuki pasar. Salah satu contoh keberhasilan CSR terjadi di Inggris. Escon, sebuah perusahaan di London membuka toko baru. Toko tersebut memperkejakan lebih dari 100 penduduk lokal yang sebelumnya sama sekali belum pernah bekerja atau tidak berpengalaman kerja, termasuk didalamnya seorang pria yang telah menjadi pengangguran lebih dari 13 tahun juga ada orang yang telah 8 tahun hanya sebagai ibu rumah tangga. Mereka semuanya diberi training sehingga mampu untuk bekerja di perusahaan tersebut. Training-training tersebut tidak hanya training yang membutuhkan ketrampilan namun juga training yang memberikan kemampuan intelektual misalnya saja bagaimana menggunakan komputer, interaksi dengan costumer bahkan juga pertolongan pertama pada hal-hal yang tidak diinginkan. Yang membuat hal tersebut menjadi unik adalah sesudah training tersebut berakhir maka seluruh siswa pelatihan digaransi akan mendapatkan pekerjaan. Sebuah survey mengatakan bahwa 68 dari consumer tidak mempercayai perusahaan-perusahaan dan ketidak percayaan ini merupakan anggapan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut hanya mengeruk keuntungan tanpa memberikan Universitas Sumatera Utara faedah pada lingkungan atau masyarakat sekitar. CSR merupakan jembatan untuk menghubungkan antara masyarakat yang meragukan komitmen perusahaan ke masyarakat dan perusahaan itu sendiri. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk menghilangkan anggapan masyarakat terhadap hal tersebut. http:www.penulislepas.commore.php?id=1382 Contoh yang terjadi di Indonesia adalah, XL sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi telah melakukan beberapa hal perbaikan dengan tanggung jawab sosial perusahaan antara lain: mengajak jalan-jalan anak-anak dari 4 rumah singgah di Jakarta bekerjasama dengan Yayasan Melati dengan mengunjungi museum layang- layang dan hutan wisata kali Pesanggrahan, memberikan komputer serta buku hasil sumbangan karyawan ke Forum Indonesia membaca, sumbangan kepada warga sekitar BTS XL, sebagai bentuk kepedulian terhadap komunitas sekitar dan membina hubungan yang positif serta melakukan potongan sebesar Rp5000 melalui SMS untuk korban Tsunami dari pelanggan XL. http:www.penulislepas.commore.php?id=1382 Makin banyak perusahaan menganggap bahwa tanggung jawab sosial tidak hanya benar secara moral tapi juga dapat menimbulkan kepekaan bisnis yang baik. Ada 4 kekuatan yang mempengaruhi tanggung jawab sosial yaitu : pelanggan, iklim investasi, masyarakat sipil dan lingkungan kerja. Keempatnya bisa menjadi tekanan bagi perusahaan untuk melakukan tanggung jawab sosial kepada lingkungan. Stake holder dan kalangan khalayak umum saat ini sudah sampai pada titik dimana mereka selalu mengharapkan sesuatu yang lebih dari kalangan bisnis. Mereka mengharapkan sektor swasta membantu melepaskan tekanan sosial dan isu-isu ekonomi. Saat ini lebih dari separo penduduk dunia tidak percaya kepada perusahaan- Universitas Sumatera Utara perusahaan besar. Para kelompok-kelompok aktifis merasa mempunyai target yang memuaskan apabila mereka menyerang perusahaan-perusahaan besar karena perusahaan tersebut tidak bertanggung jawab secara sosial pada khalayak. Mereka menggalang kekuatan dengan media, melakukan lobi-lobi dan tekanan politik, demo dan yang paling vulgar adalah menyerang website dari perusahaan tersebut. Pada tahun 2000 sebuah survey yang dilakukan oleh Burson Marsteller mengindikasikan bahwa 42 dari responden percaya bahwa track record dari CSR akan meningkatkan harga saham, 89 orang mengatakan bahwa keputusan mereka sebagai legislator, regulator, wartawan dan LSM pada masa yang akan datang akan dipengaruhi oleh isu-isu CSR. Pelanggan, investor, kelompok-kelompok komunitas, aktifis-aktifis lingkungan, maupun trading partner selalu menanyakan pada perusahaan secara detail informasi tentang kinerja sosial mereka. Untuk menghadapi semua ini maka sudah saatnya perusahaan menempatkan CSR sebagai bagian penting dari perusahaan. http:www.penulislepas.commore.php?id=1382 Tahun 2002 Price Water House Cooper melakukan survei pada pemimpin bisnis dan sebanyak 1200 respondent mengindikasikan bahwa seperempat daripadanya melakukan report yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan melihat survei-survei tersebut maka tidak ada alasan buat perusahaan-perusahan di Indonesia untuk tidak melakukan tanggung jawab sosial perusahaan. Sudah saatnya mereka memikirkan bagaimana mengentaskan kemiskinan 40 juta orang, bagaimana memberikan pendidikan yang layak bagi 32 juta anak, bagaimana memberikan kontribusi yang significant terhadap pembangunan- pembangunan infrastruktur di lingkungan mereka, bagaimana meningkatkan partisipasi aktif masyarakat agar mau mendukung eksistensi mereka di wilayah tersebut. Bukan sebaliknya, karena yang terjadi saat ini adalah sungai-sungai tercemar Universitas Sumatera Utara tidak bisa memberikan air bersih lagi, laut-laut terkena limbah minyak sehingga nelayan berkurang tangkapan ikannya, gunung-gunung gundul ditebangi secara liar, bukit-bukit menjadi danau. http:www.penulislepas.commore.php?id=1382 Kini situasi semakin berubah. Konsep dan praktik CSR sudah menunjukkan sebagai keharusan. Para pemilik modal tidak lagi menganggap sebagai pemborosan. Hal ini terkait dengan meningkatnya kesadaran sosial kemanusiaan dan lingkungan. Di luar itu, dominasi dan hegemoni perusahaan besar sangat penting peranannya di masyarakat. Kekuatan perusahaan yang semakin besar, sebagaimana dinilai Dr David Korten, penulis buku ”When Corporations Rule the World” melukiskan bahwa dunia bisnis setengah abad terakhir telah menjelma menjadi institusi paling berkuasa. Bahkan pengamat globalisasi, Dr Noorena Herzt berpendapat perusahaan besar di berbagai negara telah mengambil alih kekuasaan politik dari politisi. Masyarakat modern sudah menjauh dari sikap antikapitalisme. Sosialisme maupun kapitalisme sudah menjauh dari imajinasi orang. Karena itu, pemerintah tidak boleh tunduk oleh kaum pemodal, sebagaimana kaum pemodal tidak boleh tunduk oleh politisi. Rakyat, pemerintah dan pemodal harus setara dalam merumuskan strategi kebijakan publik untuk kepentingan bersama. Kegiatan CSR yang diarahkan memperbaiki konteks korporat inilah yang memungkinkan alignment antara manfaat sosial dan bisnis yang muaranya untuk meraih keuntungan materi dan sosial dalam jangka panjang. CSR tidak haram dipraktikkan bahkan dengan target mencari untung. Yang terpenting kemampuan menerapkan strategi. http:www.sinarharapan.co.idberita060325opi02.html Universitas Sumatera Utara Dengan adanya bisnis diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan persaingan, serta memelihara masyarakat di sekitarnya Perdagangan memerlukan adanya ketahanan eksternal dan pesanan internal, peraturan dan sarana yang memacu bisnis, serta mekanisme perdagangan yang ada di masyarakat. Perusahaan, pemilik perusahaan, dan pemegang saham lainnya bergantung pada masyarakat di mana perusahaan dioperasikan dalam usaha memperoleh pengakuan serta keuntungan. Dan ini bukanlah suatu jalan yang lurus. Masyarakat mengharapkan bisnis menghasilkan sesuatu bagi kepentingan mereka. Peran paling mendasar dari perdagangan adalah sebagai perantara yang memenuhi kebutuhan masyarakat. Kebutuhan ini termasuk produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Hal yang sama pentingnya bagi masyarakat adalah penciptaan lapangan pekerjaan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini berhubungan dengan kesejahteraan yang diciptakan oleh perusahaan. Mengingat pentingnya pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan CSR terhadap masyarakat, maka sebagai salah satu Divisi Regional PT.Telkom, DIVRE – I mempunyai komitmen untuk selalu menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan usahanya di wilayah Sumatera. Untuk itu, berbagai kepedulian terhadap masyarakat telah dilaksanakan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dan Good Corporate Citizenship. Kegiatan tesebut dilaksanakan dalam bentuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang berpedoman kepada Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP236MBU2003, Surat Edaran Kementerian BUMN No SE33MBU2003 dan Keputusan Direksi Telkom Nomor : KD51KU200PUK- 002003 perihal Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Kutipan Sambutan Kadivre – I SUMATRA, Januari 2006. Program ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan perbaikan lingkungan masyarakat. Universitas Sumatera Utara Dan pada penelitian ini, Penulis mengambil program Bina Lingkungan PT. Telekomunikasi Indonesia sebagai acuan dalam penulisan penelitian ini.

B. PERUMUSAN MASALAH