Pengukuran Arus Output Maksimum

62 Untuk charger type BCT, penyetelan dilakukan pada rangkaian kontrol charger, yaitu dengan mengatur trimpot VR1 dan VR2 besar arus maksimum yang diizinkan 110 dari arus nominal. Untuk charger type ABB 626 170, penyetelan dilakukan pada circuit card A1, yaitu pengaturan potensiomefer R5. Standard masing-masing type I merk charger telah mempunyai standar kapasitas arus maksimum yang diizinkan. Sebagai contoh, charger type ABB 162 170 standar kapasitas arus maksimum adalah 105 dari arus keluaran 105 x 100 A = 105 A dan charger dari PT Catu daya Data Prakasa, mempunyai standar arus maksimum 110 dari arus keluaran charger 110 x 80 A = 88 A . Pengukuran Rangkaian Dropper Untuk mengetahui apakah rangkaian Dropper dapat bekerja normal. Cara pengukuran tegangan dropper dilakukan dengan pengecekan tegangan rangkaian ke beban untuk masing-masing posisi selector switch, seperti sebagai berikut : 1. Tentukan besaran tegangan yang diperlukan pada rangkaian ke beban misalnya 110 volt. 2. Hubungkan voltmeter pada output charger sebelum rangkaian dropper dan rangkaian ke beban setelah rangkaian dropper. 3. Posisikan selector switch pada Floating, amati tegangan pada rangkaian ke beban tegangan pada rangkaian ke beban harus tetap. 4. Posisikan selector switch pada Equalizing, amati tegangan pada rangkaian ke beban tegangan pada rangkaian ke beban harus tetap. 5. Posisikan selector switch pada Boosting, amati tegangan pada rangkaian ke beban tegangan pada rangaian ke beban harus tetap Apabila hasil pengukuran tegangan pada rangkaian ke beban saat posisi floating, equalizing clan boosting tetap ± 10 maka rangkaian dropper bekerja normal. Pada saat ini pengukuran rangkaian tegangan dropper mengacu pada pengalaman lapangan clan buku manual masing-masing merk, seperti : - Charger type ABB 162 1 70 besarnya tegangan dropper adalah 80 dari tegangan keluaran, yaitu sE kitar 10 VDC. - Charger dari PT Catudaya Data Prakasa, menggunakan dropper diode. 3 step, dengan range tegangan 24 VDC pada arus 80 A. - Charger BCT menggunakan 2 buah dropper diode, masing- masing besarnya adalah 24 VDC. Pengecekan Meter-meter Tujuan pengecekan meter adalah untuk mengetahui akurasi dari meter-meter terpasang arus baterai, arus beban dan tegangan beban Pada charger baterai 63 umumnya memiliki tiga buah alat ukur terdiri dari meter untuk pengukuran arus baterai, arus beban, clan tegangan beban. Pengecekan dilakukan dengan cara sebagai berikut : Ukur besaran tegangan dan arus di terminal meter menggunakan alat ukur standar. 1. Bandingkan hasil pengukuran antara alat ukur standar dengan hasil penunjukkan meter terpasang. 2. Apabila perbedaan hasil pengukuran antara alat ukur standar dengan meter terpasang di atas 5 +5 atau dibawah 5 -5 sesuai dengan klas meternya, maka meter tersebut harus dikalibrasi. Standar akurasi meter sesuai dengan klas meter yang dipakai, misal : 0,5 - 5 Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan secara fisik bertujuan untu.k mengetahui kondisi cubicle charcer dan fuse box apakah dalam keadaan baik dan bersih. Cara pelaksanaan pemeriksaaan fisik adalah sebagai berikut : 1. Buka pintu panel charger 2. Perhatikan kondisi kebersihan peralatan elektronik, meter-meter dan fuse. 3. Bersihkan apabila jika terdapat kotoran baik debu atau sarang laba-laba. 4. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan alat pembersih dan cairan pembersih. Khusus untuk peralatan elektronika, gunakanlah kompressor udara dengan tekanan maksimum 3 bar. 5. Periksa kondisi baut-baut jika perlu dikencangkan. Gunakanlah alat yang sesuai dengan peruntukkannya. Standard pemeriksaan fisik pada peralatan adalah secara visual ataupun bisa juga dengan diraba yaitu peralatan dalam kondisi baik dan bersih. 1.16.Jadwal dan Chek list Pemeliharaan Charger Agar periode dan objek pemeliharaan charger sama, maka perlu membuat jadwal dan cheklist pemeliharaan charger. Pembuatan jadwal dan cheklist pemeliharaan charger, disesuaikan dengan buku petunjuk peralatan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat peralatan atau instrument tersebut.

1.16.1. Pemeliharaan Baterai

Pengukuran tegangan pada sel baterai bertujuan untuk mengetahui sebagai berikut : Kondisi tegangan sel baterai, apakah kondisi operasi normal Tegangan pengisian ke baterai Tegangan output charger Kondisi open sirkit pada rangkaian baterai. Keseimbangan tegangan baterai terhadap tanah. 64

1.16.2. Cara Pelaksanaan Pengukuran Tegangan.

Pengukuran tegangan baterai per sel dan keseluruhan sel dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : Pengukuran Tegangan per Sel Rangkaian Baterai ke Rectifier di-off- kan Siapkan AVO meter diajurkan menggunakan AVO meter digital Sesuaikan selektor switch pada AVO meter pada skala yang kecil, misalnya pada skala 10 volt. Ukur tegangan sel baterai sesuai polaritasnya positif warna merah dan negatif warna hitam mulai dari sel no. 1 sampai dengan sel terakhir. Catat hasil pengukuran pada lembar kerja pengukuran tegangan. b Pengukuran tegangan seluruh sel : Rangkaian Baterai ke Rectifier di- off-kan. Siapkan AVO meter diajurkan menggunakan AVO meter digital . Ubah posisi selektor switch pada AVO meter pada skala yang sesuai. Ukur tegangan sel baterai sesuai polaritasnya, warna merah pada kutub positif pada sel no.1 dan warna hitam pada kutub negatif pada sel terakhir. Catat hasilnya pada lembar kerja pengukuran tegangan. Koreksi besaran hasil ukur tegangan tersebut dan bandingkan dengan standard tegangan. Tabel 1.7. Tegangan per Sel. Tegangan Baterai Volt Jenis Merk Baterai Alkali Nominal Floating Equalizing Boost Initial Baterai Akhir Dischrage Saft 1,2 1,40 - 1,42 1,50 - 1,55 1,65 - 1,70 1,65 - 1,70 1 Nife 1,2 1,40 - 1,42 1,55 1,70 1,65 1 Hoppecke FNC 1,2 1,40 - 1,45 1,50 - 1,65 1,70 1,70 1 Friwo TS 1,2 1,40 - 1,42 - 1,70 1,70 1,15 Alcad 1,2 1,45 - 1,47 1,50 - 1,60 1,70 1,70 1 Furukawa 1,2 1,40 - 1,42 - - - 1 Emisa LP, MP 1,2 1,40 - 1,45 1,50 - 1,60 1,70 1,70 1