Automatic Voltage Regulator AVR

30 positif pada gate thyristor sehingga pengaturan arus maupun tegangan output suatu rectifier bisa dilakukan sedemikian rupa sehingga pengendalian arus pengisian ke baterai bisa disesuaikan dengan arus kapasitas baterai yang terpasang. Rangkaian elektronik AVR ini sendiri sangat peka terhadap kenaikan tegangan yang terjadi pada rangkaian input misalnya terjadinya tegangan, Surja Hubung pada setiap kegiatan switching pada PMT 20 kV Incoming Trafo yang langsung mensuplai trafo PS Sumber AC 3 ҏ380V. Sehingga diperlukan suatu alat proteksi terhadap Tegangan Surja Hubung Switching Surge, yaitu berupa rangkaian timer dan kontaktor yang berfungsi untuk menunda masuknya tegangan input rectifier sehingga tegangan surja hubung tidak lagi masuk ke input atau ke rangkaian elektronik Tegangan Surja Hubung sudah hilang. Gambar 1.30 Rangkaian elektronik AVR Gambar 1.31. Rangkaian kontrol Tegangan AVR 1.7.1. Komponen Pengaturan Setting Tegangan Floating. Untuk memenuhi standar pengisian baterai secara floating maka pengaturan seting tegangannya perlu dilakukan pada rectifier, hal ini dapat dilakukan dengan mengatur Variabel Resistor pada PCB rangkaian elektronik AVR, dengan cara memutar ke kiri atau ke kanan sesuai dengan spesifikasi baterai yang terpasang. Biasanya VR tersebut diberi indikasi tulisan Floating” 31 Gambar 1.32. Variable Resistor Floating 1.7.2. Komponen Pengaturan Setting Tegangan Equalizing Untuk memenuhi standar pengisian baterai secara Equalizing maka pengaturan seting tegangannya perlu dilakukan pada rectifier, hal ini dapat dilakukan dengan mengatur Variabel Resistor pada PCB rangkaian elektronik AVR dengan cara memutar kekiri atau kekanan sesuai dengan spesifikasi, baterai yang terpasang. Biasanya VR tersebut diberi indikasi tulisan Equalizing” Gambar 1.33. Variable Resistor Equalizing

1.7.3. Komponen Pangaturan

Setting Tegangan Boost. Untuk memenuhi syarat standard pengisian baterai secara Boost maka pengaturan seting tegangannya perlu dilakukan pada rectifier. ` Hal ini dapat dilakukan dengan mengatur Variabel Resistor pada PCB rangkaian elektronik AVR dengan cara memutar ke kiri atau ke kanan sesuai dengan spesifikasi baterai yang terpasang. Biasanya VR tersebut diberi indikasi tulisan Boost” Gambar 1.34. Variable Resistor “Boost” 1.7.4. Komponen Pengaturan Setting Arus Current Limiter Komponen pengaturan atau seting arus biasanya dilakukan untuk membatasi arus maksimum output rectifier agar tidak terjadi over load atau over charge pada baterai, hal ini dapat dilakukan juga dengan mengatur - Variabel Resistor VR pada PCB rangkaian elektronik AVR, dengan cara memutar ke kiri atau ke kanan sesuai dengan spesifikasi baterai yang terpasang. Biasanya VR tersebut diberi indikasi tulisan Current Limiter. 32 Filter Penyaring Tegangan DC yang keluar dari rangkaian penyearah masih mempunyai ripple frequensi gelombang yang cukup tinggi, maka suatu rangkaian filter penyaring berfungsi untuk memperbaiki ripple tersebut agar menjadi lebih kecil sesuai dengan yang direkomendasikan d 2 Standar SE.032 . Tegangan Ripple merupakan perbandingan antara unsur tegangan output AC terhadap unsur tegangan output DC. Dibawah ini diperlihatkan rumus untuk mencari ripple, adalah : 100 x KomponenDC AC Komponen r Sedangkan bentuk gelombang ripple adalah seperti dibawah ini. Gambar 1.35. Bentuk gelombang ripple Komponen AC adalah harga RMS dari tegangan output AC. Komponen DC adalah harga rata- rata tegangan output Gambar 1.36. Bentuk gelombang ripple Tegangan Ripple yang terlalu besar akan mengakibatkan lamanya proses pengisian baterai, sedangkan pada beban dapat menyebabkan kerusakan. Pengukuran tegangan ripple dilakukan pada titik output charger sesudah rangkaian Filter LC dan titik input beban Output Voltage Dropper. Rangkaian filter ini bisa terdiri dari rangkaian Induktif, kapasitif atau kombinasi dari keduanya. Gambar 1.37. Rangkaian Filter untuk memperbaiki Ripple Untuk rangkaian diatas besarnya ripple dan faktor reduksi filternya adalah sebagai berikut :