Pengujian Kapasitas baterai smk10 TeknikTransmisiTenagaListrik Aslimeri
76 5. Melakukan manuver peminda-
han pasokan sumber DC Gambar 1.61 dengan uraian
manuver sebagai berikut Masukan NFB baterai
cadangan paralel. Buka Fuse baterai yang
akan diuji. Baterai
siap diuji.
6. Melepas kabel pada terminal Positif clan Negatif baterai.
7. Pertahankan level elektrolit baterai.
8. Kencangkan murbaut yang kendor pada seluruh sel
baterai. 9. Sambungkan alat uji ke baterai
lihat gambar 1.62 clan 1.63 . 10. Pelaksanaan
Pengujian Discharge menggunakan alat
BCT2000 atau BTS100. 11.
Ukur suhu pada sampel sel baterai secara random.
12. Khusus bila menggunakan alat uji Merk ISA, BTS 100 catat
penurunan tegangar per sel pada seluruh sel baterai.
13. Bila tegangan per sel 1 volt mendekati nol, maka sel
baterai diindikasikan rusak. 14. Bila hasil uji kapasitas baterai
50 maka lakukan pengisian kembali sebesar 140 x
kapasitas, setelah penuh off- kan charger dan tunggu selama
2 jam. 15.
Mengukur besarnya arus pengisian ke baterai atau
menyetel besarnya arus tegangan output charger.
16. Mencatat tegangan seluruh sel baterai selama pengisian
ber.langsung. 17. Memeriksa mengukur
temperatur sel baterai selama berlangsung pengisian
charging. Pengisian dihentikan apabila temperatur sel baterai
telah mencapai 45
°
C, tunggu sampai suhu baterai menurun
dan lanjutkan pengisian. 18. Pelaksanaan Pengujian
discharge tahap 2. 19. Selanjutnya lakukan seperti
urutan pekerjaan nomor 11 sd 13
20. Bila hasil uji Ecapasitas baterai 50 maka lakukan
pengecekan potasium karbonat 21. Bila kandungan potasium
karbonat 75 gramliter lakukan rekondisi, jika 75 gramliter
baterai harus diganti. Lihat Tabel Standar Batas maksimum
kadar K
2
C0
3
22. Bila hasil uji kapasitas baterai 50 maka baterai dapat
dioperasikan kembali masuk ke sistem.
77 Gambar 1.61. Pengujian pada baterai yang terpasang 1 unit
Pelaksanaan pengujian kapasitas baterai yang pada unit
pembangkit yang terpasang 2 dua unit baterai adalah sebagai
berikut : 1. Mencatat data-data baterai
yang akan diuji. 2. Menyiapkan peralatan kerja
dan alat uji. 3. Melakukan manuver pemindah-
an pasokan sumber DC dengan cara bergantian. Bila Unit 1 di
uji, maka unit 2 memasok sumber DC ke beban lihat
gambar 1.62 dengan uraian manuver sebagai berikut :
Manuver Pembebasan Baterai Unit 1 yang akan di uji
kapasitasnya yaitu: Masukan NFB Rel DC
Rectifier Unit 1 dan 2 paralel sesaat
Keluarkan NFB out going Unit 1 Keluarkan NFB incoming Unit 1
Off-kan Rectifier Unit 1 Baterai Unit 1 bebas tegangan dan
siap dilakukan
.
test kapasitas .
78 Gambar 1.62. Pengujian pada Baterai yang terpasang 2 Unit.
4. Membuka fuse baterai. 5. Melepas kabel pada terminal
Positif dan Negatif baterai. 6. Memeriksa level cairan elektrolit
seluruh sel baterai 7. Memeriksa kekecangan mur
baut peda seluruh sel baterai. 8. Penyambungan alat uji ke
baterai 9. Pelaksanaan Pengujian
Discharge menggunakan alat BCT2000 atau BTS100
10. Ukur suhu pada sampel sel
baterai secara random. 11. Khusus bila menggunakan alat
uji Merk ISA, BTS 100 catat penurunan tegangan per sel
pada seluruh sel baterai. 12. Bila tegangan per sel 1 volt
mendekati nol, maka sel baterai diindikasikan rusak.
13. Bila hasil uji kapasitas baterai 50 maka takukan pengisian
kembali sebesar 140 x kapasitas, setelah penuh off-kan
charger dan tunggu selama 2 jam.
14. Mengukur besarnya arus
pengisian ke baterai atau menyetel besarnya arus
tegangan output charger.
79 15. Mencatat tegangan seluruh sel
baterai selama pengisian berlangsung.
16. Memeriksa mengukur
temperatur sel baterai selama berlangsung pengisian charging
.
17. Pengisian dihentikan
apabila temperatur sel baterai telah
mencapai 45
°
C, tunggu sampai suhu baterai menurun dan
lanjutkan pengisian. 18. Pelaksanaan
Pengujian Discharge tahap 2.
19. Selanjutnya lakukan seperti
urutan pekerjaan nomor 9 sld 11 20. Bila hasil uji kapasitas baterai
50 maka lakukan pengecekan potasium karbonat
21. Bila kandungan potasium
karbonat 75 gramliter lakukan rekondisi, jika 75 gram liter
baterai harus diganti.
22. Bila hasil uji kapasitas baterai 50 maka baterai dapat
dioperasikan kembali masuk ke sistem.
Standar yang digunakan dalam melaksanakan pengujian kapasitas
baterai mengacu pada karakteristik baterai yang akan diuji antara lain
sebagai berikut :
a Parameter Test
Besarnya arus pengosongan discharge, contoh untuk
baterai alkali : 0,2 x kapasitas baterai dan baterai asam :
0,1 x kapasitas baterai.
Setting waktu pengosongan, contoh untuk baterai alkali : 5
jam dan untuk baterai asam : 10 jam.
Tegangan akhir
pengosongan per-sel, contoh untuk baterai alkali : 1
volt dan untuk baterai asam : 1,8 volt
Baterai alkali sebesar 1 volt clan untuk baterai asam
sebesar 1,8 Volt. Standar Kapasitas
Baterai baik : 80 Baterai kurang baik : 80
80 Gambar 1.63. Penyambungan alat uji ke baterai menggunakan alat uji
Merk Albert - type BCT-128
Gambar 1.64. Penyambungan alat uji ke baterai menggunakan alat uji Merk ISA - type BTS-100 Plus
81