Definisi Keselamatan Kerja Definisi Kecelakaan kerja

96 h. Sebagai tindakan pencegahan, lakukan grounding peralatan ataupun discharge circuit sebelum memulai pekerjaan. i. Lakukan pengamatan, pemeriksaan dan analisa sebelum melakukan suatu pekerjaan atau tindakan. j. Harus mengetahui efek dari pekerjaan yang akan kita lakukan. k. Mengetahui tempat penyimpanan kelengkapan fire fighting dan bisa menggunakannya saat diperlukan. l. Sudah familiar dengan peralatan kerja yang akan digunakan, baik secara prosedur maupun cara pemakaiannya. m. Bersihkan alat kerja dan tempat kerja setelah selesai melakukan pemeliharaan atau pemeriksaan n. Letakkan peralatan kerja sesuai dengan tempatnya masing- masing setelah selesai melakukan pekerjaan. o. Patuhi dan taati aturan dan prosedur yang berlaku demi keselematan dan kesehatan kerja kita.

4. Prosedur Keselamatan Kerja

a. Seluruh peralatan, bahan kimia dan prosedur pengukuran ini hanya untuk Batere NiCd saja, tidak untuk Batere asam b. Sebelum dan sesudah pengujian dilakukan semua peralatan harus dicuci dengan air biasa air hangat c. Pastikan ruangan pengujian mempunyai ventilasi yang baik d. Gunakan selalu peralatan keselamatan kerja karena bahan - dahan kimia yang digunakan sangat berbahaya dan beracun bagi makhluk hidup e. Jangan membuang limbah hasil pengukuran disembarang tempat karena limbah tersebut tetap beracun bagi makhluk hidup f. Sesudah pengujian simpan bahan - bahan kimia tersebut ditempat yang kering, terlindung dari sinar matahari langsung, dan tertutup rapat. 97

BAB II PENGUKURAN LISTRIK

2.1. Pengertian Pengukuran Pengukuran adalah suatu pembandingan antara suatu besaran dengan besaran lain yang sejenis secara eksperimen dan salah satu besaran dianggap sebagai standart. Dalam pengukuran listrik terjadi juga pembandingan, dalam pembanding- an ini digunakan suatu alat Bantu alat ukur. Alat ukur ini sudah dikalibrasi, sehingga dalam pengukuran listrikpun telah terjadi pembandingan. Sebagai contoh pengukuran tegangan pada jaringan tenaga listrik dalam hal ini tegangan yang akan diukur diperbandingkan dengan penunjukkan dari Volt meter. Pada pengukuran listrik dapat dibedakan dua hal : a. Pengukuran besaran listrik, seperti arus ampere, tegangan Volt, daya listrik Watt, dll b. Pengukuran besaran non listrik, seperti suhu, luat cahaya, tekanan , dll. Dalam melakukan pengukuran , pertama harus ditentukan cara pengukurannya. Cara dan pelaksanaan pengukuran itu dipilih sedemikian rupa sehingga alat ukur yang ada dapat digunakan dan diperoleh hasil dengan ketelitian seperti yang dikehendaki. Juga cara itu harus semudah mungkin, sehingga diperoleh efisiensi setinggi-tingginya. Jika cara pengukuran dan alatnya sudah ditentukan, penggunaannya harus dengan baik pula. Setiap alat harus diketahui dan diyakini cara kerjanya. Dan harus diketahui pula apakah alat-alat yang akan digunakan dalam keadaan baik dan mempunyai klas ketelitian sesuai dengan keperluannya. Jadi jelas pada pengukuran listrik ada tiga unsur penting yang perlu diperhatikan yaitu : - cara pengukuran - orang yang melakukan pengukuran - alat yang digunakan Sehubungan dengan ketiga hal yang penting ini sering juga harus diperhatikan kondisi dimana dilakukan pengukuran, seperti suhu, kelembaban, medan magnet, dll. Mengenai alat ukur itu sendiri penting diperhatikan mulai dari pembuatannya sampai penyimpanannya. Karena sejak pembuatannya, alat itu ditentukan ketelitiannya sesuai dengan yang dikehendaki. Setelah itu dalam pemakaian, pemeliharaan dan penyimpanan memerlukan perhatian kita agar ketelitiannya tetap terpelihara. Hal-hal yang penting diperhatikan pada pengukuran listrik ƒ Cara pengukuran o harus benar Pada pengukuran listrik terdapat beberapa cara Ÿ Pilih cara yang ekonomis