Pelaksanaan Pemeliharaan smk10 TeknikTransmisiTenagaListrik Aslimeri

56 atau setiap minggu oleh petugas patroli unit pembangkit. Kegiatan pemeliharaan ini merupakan pengamatan secara visual terhadap kelainan, kebersihan, indikasi yang muncul, arus beban, tegangan pada panel, level air pada baterai dan lain-lain yang terjadi pada peralatan dicatat pada daftar cekllist harian atau mingguan yang kemudian dilaporkan kepada atasan. 2. Pemeliharaan yang berupa pembersihan dan pengukuran yang dilakukan setiap bulan atau pengujian yang dilakukan setiap tahun oleh petugas pemeliharaan. 1.15.4. Kegiatan Pemeliharaan Kegiatan Pemeliharaan pada sistem DC Power ini meliputi pemeliharaan dari mulai sumber listrik untuk input charger panel listrik ac 380V, charger, instalasi listriknya, baterai dan ruangan baterai, panel listrik DC, inverter jika ada dan instalasi listrik yang ke beban-beban DC. Dari hasil survey dan wawancara di lapangan yang sering mengalami gangguan adalah di sisi instalasi listrik yaitu DC ground, baterai dan charger. Untuk pemeliharaan instalasi listrik dan perangkat pendukungnya seperti panel- panel, meter indikator, lampu indikator dan sebagainya cukup dilakukan secara visual dan dilakukan pembersihan jika ada kotoran dan penggantian- penggantian pada lampu atau meter indikator. 1. Pemeliharaan Instalasi DC. Ada beberapa langkah dalam pemeliharaan Instalasi DC anatar lain :

2. Pengukuran Tegangan dan Arus Beban

Dengan dilakukannya pengukuran tegangan dan arus beban diharapkan dapat diperoleh data-data aktual mengenai besaran tegangan dan arus beban, sehingga dapat mengantisipasi perubahan besaran tegangan dan arus beban. Cara Pelaksanaan Pengukuran 1. Mempersiapkan Pengukuran x Mempersiapkan Material dan Peralatan Kerja yang diperlukan. x Mempersiapkan Dokumen dan Peralatan K3. 2.Melakukan pengukuran x Ukur dan catat tegangan tiap MCB beban. x Ukur dan catat arus beban setiap MCB jika memungkinkan x Membersikan Panel Pembagi x Periksa suhu tiap MCB dengan Thermovisi x Periksa dan kencangkan baut- baut pada terminal MCB x Ukur dan catat arus DC ground 57

3. Standar Pengukuran

Bandingkan hasil pengukuran dengan laporancatatan sebelumnya atau laporan hasil komisioning. 4. Pemeriksaan Fuse atau MCB Dengan dilakukannya pemeriksaan fuse dan MCB diharapkan dapat diperoleh data- data aktual mengenai kondisi secara fisik peralatan tersebut sehingga dapat dihindari terjadinya ”Mal-Function” peralatan lain akibat terputus pasokan tegangan dan arus. 5.Cara Pelaksanaan Pemeriksaan Fuse atau MCB 1. Mempersiapkan Pemeriksaan x Material dan peralatan kerja dipersiapkan x Dokumen dan peralatan K3 dipersiapkan 2. Melakukan pemeriksaan x Membersihkan panel Fuse dan pengaman baterai. x Periksa suhu tiap MCB dengan Thermovisi x Periksa dan kencangkan baut- baut pada terminal MCB x Ukur dan catat arus DC ground x Periksa label atau marker masing- masing panel fuse baterai dan kabel baterai

6. Standar Pemeriksaan Fuse atau MCB

Bandingkan hasil pengukuran dengan laporancatatan sebelumnya atau laporan hasil komisioning.

7. Pengukuran Keseimbangan Tegangan

Tujuan Pengukuran Keseimbangan Tegangan Dengan dilakukannya penguku- ran keseimbangan tegangan diharapkan dapat diperoleh data- data aktual apakah terjadi penyimpangan keseimbangan tegangan. Apabila terjadi penyimpangan tegangan – 5 dan + 5 , itu berarti menunjukkan adanya DC ground. Cara Pelaksanaan Pengukuran Keseimbangan Tegangan 1. Mempersiapkan Pengukuran x Mempersiapkan Material dan Peralatan Kerja yang diperlukan. x Mempersiapkan Dokumen dan Peralatan K3. 2. Melakukan Pengukuran x Membersihkan Rangkaian Output RectifierCharger. x Membersihkan Panel Fuse dan Pengaman Baterai x Ukur dan catat besaran tegangan antara : Kutub Positif terhadap Negatif, Kutub Positif terhadap Ground, Kutub Negatif terhadap Gound 58

1.15.5. Pemeliharaan Charger

Seperti halnya peralatan pada umumnya charger juga harus dipelihara. Hal ini harus dilakukan agar charger dapat beroperasi secara andal dan optimal. Dalam pemeliharaan charger ini ada beberapa hal yang harus dilakukan sepeti dijelaskan pada uraian berikut ini.

1. Pengukuran Ripple

Tujuan pengukuran Tegangan Ripple pada charger untuk mengetahui mutu tegangan DC yang dihasilkan. Tegangan ripple yang tinggi, kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal antara lain : - Rangkaian rectifier thyristor bekerja tidak seimbang, mungkin salah satu Tyristor bekerja tidak stabil tidak normal. - Rangkaian Filter LC yang kurang baik Kapasitor atau Induktor bocor .

2. Cara Pengukuran

Pengukuran tegangan ripple dilakukan pada titik output charger atau sesudah rangkaian filter LC lihat gambar dibawah ini yaitu pada titik ukur 1 dan pada titik input beban atau output voltage dropperl titik ukur 2. Pengukuran tegangan ripple menggunakan alat ukur Ripple Voltage Meter atau Oscilloscope. Gambar 1.55. Skema Pengukuran Tegangan Ripple Dari contoh pembacaan hasil pengukuran diatas nilainya adalah 0,386 volt, kalau tegangan DC-nya adalah 110V maka prosentase ripplenya adalah : 100 x 110 0,386 Ripple Tegangan = 0,351

3. Standard Tegangan Ripple

Standard tegangan ripple yang diizinkan untuk semua merk atau type charger adalah d 2 Sesuai SE. 032. 59

4. Pengukuran Tegangan dan Arus Input

Pengukuran tegangan dan arus input dilakukan pada titik input charger bertujuan untuk mengetahui besarnya tegangan dan arus masing-masing fasa. Cara Pengukuran Pelaksanaan pengukuran dilakukan pada rangkaian input charger. Cara pelaksanaan pengukuran tegangan menggunakan Voltmeter AC standar. Standar Tegangan input adalah380 volt AC ± 10 Frekuensi tegangan input 50 hz ± 6

5. Pengukuran Tegangan dan

Arus Output Tegangan output dari charger digunakan untuk mensuplai beban DC dan juga digunakan untuk pengisian baterai. Pada rangkaian control charger dilengkapi dengan rangkaian sensor arus dan tegangan yang akan mendeteksi arus pengisian dan tegangan output. Tujuan pengukuran tegangan dan arus output charger adalah : Mengetahui besaran tegangan dan arus output pada setiap mode operasi. Pembanding hasil pengukuran meter terpasang. Cara Pengukuran pengukuran tegangan dan arus output dilakukan pada saat floating, equalizing dan boosting. Pengukuran dilakukan pada titik-titik terminal baterai dan terminal beban atau output dropper lihat gambar1.55 . Pelaksanaan pengukuran dilakukan dengan cara : Gambar 1.55. Pengukuran Tegangan dan Arus Output