56 atau setiap minggu oleh
petugas patroli unit pembangkit. Kegiatan pemeliharaan ini
merupakan pengamatan secara visual terhadap kelainan,
kebersihan, indikasi yang muncul, arus beban, tegangan pada
panel, level air pada baterai dan lain-lain yang terjadi pada
peralatan dicatat pada daftar cekllist harian atau mingguan
yang kemudian dilaporkan kepada atasan.
2. Pemeliharaan yang berupa
pembersihan dan pengukuran yang dilakukan setiap bulan
atau pengujian yang dilakukan setiap tahun oleh petugas
pemeliharaan.
1.15.4. Kegiatan Pemeliharaan Kegiatan Pemeliharaan pada
sistem DC Power ini meliputi pemeliharaan dari mulai sumber
listrik untuk input charger panel listrik ac 380V, charger, instalasi
listriknya, baterai dan ruangan baterai, panel listrik DC, inverter
jika ada dan instalasi listrik yang ke beban-beban DC. Dari hasil
survey dan wawancara di lapangan yang sering mengalami
gangguan adalah di sisi instalasi listrik yaitu DC ground, baterai dan
charger.
Untuk pemeliharaan instalasi listrik dan perangkat
pendukungnya seperti panel- panel, meter indikator, lampu
indikator dan sebagainya cukup dilakukan secara visual dan
dilakukan pembersihan jika ada kotoran dan penggantian-
penggantian pada lampu atau meter indikator.
1. Pemeliharaan Instalasi DC.
Ada beberapa langkah dalam pemeliharaan Instalasi DC anatar
lain :
2. Pengukuran Tegangan dan Arus Beban
Dengan dilakukannya pengukuran tegangan dan arus
beban diharapkan dapat diperoleh data-data aktual mengenai besaran
tegangan dan arus beban, sehingga dapat mengantisipasi
perubahan besaran tegangan dan arus beban.
Cara Pelaksanaan Pengukuran 1. Mempersiapkan Pengukuran
x Mempersiapkan Material dan
Peralatan Kerja yang diperlukan.
x Mempersiapkan Dokumen dan Peralatan K3.
2.Melakukan pengukuran x Ukur dan catat tegangan tiap
MCB beban. x Ukur dan catat arus beban
setiap MCB jika memungkinkan x Membersikan Panel Pembagi
x Periksa suhu tiap MCB dengan Thermovisi
x Periksa dan kencangkan baut- baut pada terminal MCB
x Ukur dan catat arus DC ground
57
3. Standar Pengukuran
Bandingkan hasil pengukuran dengan laporancatatan
sebelumnya atau laporan hasil komisioning.
4. Pemeriksaan Fuse atau MCB
Dengan dilakukannya
pemeriksaan fuse dan MCB diharapkan dapat diperoleh data-
data aktual mengenai kondisi secara fisik peralatan tersebut
sehingga dapat dihindari terjadinya ”Mal-Function” peralatan lain akibat
terputus pasokan tegangan dan arus.
5.Cara Pelaksanaan Pemeriksaan Fuse atau MCB
1. Mempersiapkan Pemeriksaan
x Material dan peralatan kerja dipersiapkan
x Dokumen dan peralatan K3
dipersiapkan 2. Melakukan
pemeriksaan x Membersihkan panel Fuse dan
pengaman baterai. x Periksa suhu tiap MCB dengan
Thermovisi x Periksa dan kencangkan baut-
baut pada terminal MCB x Ukur dan catat arus DC ground
x Periksa label atau marker masing- masing panel fuse baterai dan
kabel baterai
6. Standar Pemeriksaan Fuse atau MCB
Bandingkan hasil pengukuran dengan laporancatatan
sebelumnya atau laporan hasil komisioning.
7. Pengukuran Keseimbangan Tegangan
Tujuan Pengukuran Keseimbangan Tegangan
Dengan dilakukannya penguku- ran keseimbangan tegangan
diharapkan dapat diperoleh data- data aktual apakah terjadi
penyimpangan keseimbangan tegangan. Apabila terjadi
penyimpangan tegangan – 5 dan + 5 , itu berarti menunjukkan
adanya DC ground.
Cara Pelaksanaan Pengukuran Keseimbangan Tegangan
1. Mempersiapkan Pengukuran
x Mempersiapkan Material dan Peralatan Kerja yang
diperlukan. x Mempersiapkan Dokumen
dan Peralatan K3. 2. Melakukan
Pengukuran x Membersihkan Rangkaian
Output RectifierCharger. x Membersihkan Panel Fuse
dan Pengaman Baterai x Ukur dan catat besaran
tegangan antara : Kutub Positif terhadap
Negatif, Kutub Positif terhadap
Ground, Kutub Negatif terhadap
Gound
58
1.15.5. Pemeliharaan Charger
Seperti halnya peralatan pada umumnya charger juga harus
dipelihara. Hal ini harus dilakukan agar charger dapat beroperasi
secara andal dan optimal. Dalam pemeliharaan charger ini ada
beberapa hal yang harus dilakukan sepeti dijelaskan pada
uraian berikut ini.
1. Pengukuran Ripple
Tujuan pengukuran Tegangan Ripple pada charger untuk
mengetahui mutu tegangan DC yang dihasilkan. Tegangan ripple
yang tinggi, kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal
antara lain : -
Rangkaian rectifier thyristor bekerja tidak seimbang, mungkin
salah satu Tyristor bekerja tidak stabil tidak normal.
- Rangkaian Filter LC yang kurang baik Kapasitor atau Induktor
bocor .
2. Cara Pengukuran
Pengukuran tegangan ripple dilakukan pada titik output charger
atau sesudah rangkaian filter LC lihat gambar dibawah ini yaitu pada
titik ukur 1 dan pada titik input beban atau output voltage dropperl
titik ukur 2. Pengukuran tegangan ripple menggunakan alat ukur
Ripple Voltage Meter atau Oscilloscope.
Gambar 1.55. Skema Pengukuran Tegangan Ripple Dari contoh pembacaan hasil
pengukuran diatas nilainya adalah 0,386 volt, kalau tegangan DC-nya
adalah 110V maka prosentase ripplenya adalah :
100 x
110 0,386
Ripple Tegangan
= 0,351
3. Standard Tegangan Ripple
Standard tegangan ripple yang diizinkan untuk semua merk atau
type charger adalah
d 2 Sesuai
SE. 032.
59
4. Pengukuran Tegangan dan Arus Input
Pengukuran tegangan dan arus input dilakukan pada titik input
charger bertujuan untuk mengetahui besarnya tegangan dan
arus masing-masing fasa.
Cara Pengukuran
Pelaksanaan pengukuran dilakukan pada rangkaian input
charger. Cara pelaksanaan pengukuran tegangan
menggunakan Voltmeter AC standar.
Standar Tegangan input adalah380 volt AC ± 10
Frekuensi tegangan input 50 hz ± 6
5. Pengukuran Tegangan dan
Arus Output
Tegangan output dari charger digunakan untuk
mensuplai beban DC dan juga digunakan untuk pengisian
baterai. Pada rangkaian control charger dilengkapi dengan
rangkaian sensor arus dan tegangan yang akan mendeteksi
arus pengisian dan tegangan output. Tujuan pengukuran
tegangan dan arus output charger adalah :
Mengetahui besaran tegangan
dan arus output pada setiap mode operasi.
Pembanding hasil pengukuran meter terpasang.
Cara Pengukuran pengukuran
tegangan dan arus output dilakukan pada saat floating, equalizing dan
boosting. Pengukuran dilakukan
pada titik-titik terminal baterai dan terminal beban atau output dropper
lihat gambar1.55 .
Pelaksanaan pengukuran dilakukan dengan cara :
Gambar 1.55. Pengukuran Tegangan dan Arus Output