26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah studi kasus yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil perusahaan yang telah ditentukan sebagai
tempat penelitian sehingga kesimpulan yang ditarik hanya berlaku bagi perusahaan yang bersangkutan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada perusahaan jasa transportasi Po BIMO di Jl. Berbah, Kadisono, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta. 2.
Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November sampai dengan
Desember tahun 2006.
C . Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah manager, bagian keuangan, bagian
administrasi dan bagian personalia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah:
a. Prosedur penentuan tarif sewa bis pariwisata pada Po BIMO.
b. Penentuan besar tarif sewa bis pariwisata pada Po BIMO.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung oleh pihak-pihak yang
terkait untuk memperoleh informasi yang diperlukan. Pada teknik ini digunakan untuk mengetahui secara jelas tentang gambaran umum
perusahaan. 2.
Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan langsung pada objek penelitian untuk memperjelas wawancara serta untuk memperoleh gambaran yang nyata mengenai
kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan jasa transportasi Po BIMO.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melihat dan menyalin data atau catatan diperusahaan otobis
sehingga dapat dijadikan sebagai pendukung untuk memecahkan permasalahan yang diteliti.
E. Teknik Analisis Data
Dalam proses menganalisis data, prosedur-prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Teknik analisis deskriptif
Analisis deskriptif dilakukan dengan cara menyajikan data hasil penelitian mengenai elemen-elemen yang berkaitan dengan penentuan
tarif sewa bis pariwisata. 2.
Teknik analisis komparatif Analisis komparatif dilakukan dengan cara memahami data dan
membandingkan antara hasil temuan lapangan dengan teori yang ada. Prosedur-prosedur yang ditempuh, yaitu:
a. Untuk menjawab masalah pertama 1 Mendeskripsikan prosedur-prosedur penentuan tarif sewa bis
pariwisata yang telah diterapkan oleh Po BIMO Yogyakarta. 2 Mendeskripsikan prosedur-prosedur penentuan tarif sewa bis
pariwisata menurut teori. Dalam hal ini menggunakan metode cost plus pricing
pendekatan full costing. 3 Melakukan analisis kritis, yaitu melakukan perbandingan
antara prosedur-prosedur penentuan tarif sewa bis pariwisata yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan dengan prosedur-
prosedur penentuan tarif sewa bis pariwisata sesuai dengan teori yang dilakukan oleh penulis kemudian ditarik kesimpulan
apakah dalam prosedur-prosedur penentuan tarif sewa bis pariwisata tersebut sudah tepat atau belum.
b. Untuk menjawab masalah yang kedua. 1 Menyajikan data tarif sewa bis pariwisata berdasarkan
perhitungan pihak perusahaan. 2 Menghitung tarif sewa bis pariwisata berdasarkan perhitungan
peneliti dengan metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing
. 3 Melakukan analisis kritis, yaitu melakukan perbandingan
antara penentuan besar tarif sewa bis pariwisata yang berlaku di Po BIMO, dengan penentuan besar tarif sewa bis pariwisata
berdasarkan metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing
, kalau ada selisih maka dinyatakan dengan persentase, dengan rumus:
selisih tarif = Keterangan: A = Tarif sewa bis pariwisata menurut teori.
B = Tarif sewa bis pariwisata menurut Po BIMO Untuk menilai ketepatan tarif sewa bis pariwisata yang berlaku
di perusahaan, peneliti menetapkan kriteria sebagai berikut: a Kurang tepat, apabila selisih -5 atau selisih 5
b Tepat, apabila selisih = -5 atau selisih = 5 Angka-angka tersebut diatas diambil berdasarkan batas-batas
penyimpangan yang lazim dapat diterima.
100 B
B -
A ×
30
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN