atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan. Sementara harga menurut Alex S. Nitisemito, 1981:55 adalah nilai suatu barang atau
jasa yang diukur dengan sejumlah uang di mana berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang atau
jasa yang dimiliki kepada pihak lain. Harga jual sale price adalah harga yang ditentukan untuk barang
atau jasa yang akan dijual Kamus Istilah Ekonomi, 1984:62. Sedangkan jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat
ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible dan tidak dapat menghasilkan kepemilikan sesuatu
Fandy Tjiptono, 1996:6. Dari pengertian harga jua l dan jasa tersebut dapat disimpulkan pengertian tarif adalah harga yang ditentukan untuk
suatu tindakan atau perbuatan yang ditawarkan yang pada dasarnya bersifat intangible dan tidak dapat menghasilkan kepemilikan sesuatu.
2. Prosedur-prosedur Penetapa n Tarif.
Penetapan tarif merupakan salah satu keputusan tersulit yang dihadapi oleh perusahaan, karena penetapan tarif merupakan hal yang
cukup fatal di dalam kebijaksanaan manajemen. Jika manajemen salah dalam menentukan tarif maka kemungkinan besar yang terjadi adalah
pangsa pasar perusahaan akan berkurang bahkan semakin menjauh. Oleh karena itu dibutuhkan ketepatan di dalam hal penetapan tarif.
Prosedur-prosedur untuk menentukan tarif sewa bis pariwisata menurut metode pendekatan biaya dan pendekatan pasar sebagai
berikut: a.
Penetapan Harga Biaya Plus Cost Plus Pricing Method dengan pendekatan full costing, yaitu:
1 Mempertimbangkan harga jual atau tarif yang sering
dipengaruhi oleh keadaan persaingan yang ada. Perusahaan otobis tidak dapat menentukan harga tanpa melihat harga dari
pesaing Basu Swastha dan Irawan, 2005:244. 2
Membuat taksiran biaya-biaya yang akan terjadi dalam satu tahun.
3 Memisahkan taksiran biaya ke dalam biaya produksi dan non
produksi, kemudian menghitung total biaya produksi dan non produksi untuk mendapatkan biaya penuh untuk setiap jenis
bis. 4
Menentukan mark-up dengan cara: a
Menentukan laba yang diharapakan. b
Menghitung persentase mark-up yang diperoleh dari biaya non produksi ditambah dengan laba diharapkan dibagi
dengan biaya produksi dan dikali 100. Persentase Mark-up:
100 produksi
biaya produksi
non biaya
diharapkan yang
Laba ×
+
c Menghitung mark-up dalam rupiah dapat dihitung dengan
mengalikan persentase mark-up dengan total biaya produksi.
5 Menentukan besar tarif menurut harga jual normal dengan cara
menambahkan mark-up pada biaya produksi. Harga jual normal menurut pendekatan full costing per unit dirumuskan:
Harga Jual per unit = biaya produksi per unit + mark-up 6
Mempertimbangkan keadaan perekonomian. Apabila makin besar daya beli konsumen, semakin besar pula kemungkinan
bagi penjual untuk menetapkan tingkat harga yang lebih tinggi Basu Swastha, 2002:148.
b. Penetapan Harga Mark-Up
1 Prosedur penetapan harga mark-up ini hampir sama dengan
penetapan harga biaya plus. 2
Menghitung laba dengan mengurangkan jumlah pendapatan dengan jumlah biaya dalam suatu periode sama.
c. Penetapan Harga Break-Even
1 Seluruh taksiran biaya dimasukkan ke dalam biaya variabel dan
tetap. 2
Menetapkan harga perusahaan melihat pada permintaan pasar. 3
Jika perusahaan mendapatkan laba bilamana penjualan yang dicapai berada di atas titik break-even titik pas-pasan.
4 Jika penjualan berada di bawah titik break-even, maka
perusahaan akan menderita rugi. d.
Penetapan Harga Pasar 1
Melihat harga dari pesaing untuk menentukan taksiran biaya yang telah dikeluarkan.
2 Menentukan harga dengan tingkat harga dari pesaing agar
dapat bersaing dengan perusahaan lain. 3
Laba yang diinginkan, yang merupakan sumber penghasilan.
3. Tujuan Penetapan Harga atau Tarif