BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perekonomian di Indonesia banyak mengalami tantangan ekonomi global dalam bentuk kompetisi dan liberalisasi. Tantangan ekonomi global
tersebut berpengaruh pada kondisi perekonomian yang semakin tidak me nentu. Akibatnya adalah terjadinya krisis ekonomi, yang sampai sekarang pun masih belum
bisa teratasi. Kondisi yang memprihatinkan ini tentunya sangat merugikan semua lapisan masyarakat, terutama masyarakat lapisan bawah yang notabene sebagian dari
mereka menggantungkan hidupnya pada perusahaan-perusahaan besar yang tentunya juga sangat dirugikan atas terjadinya krisis ekonomi pada saat ini.
Saat krisis ekonomi mulai terjadi di Indonesia dan berpengaruh buruk terhadap kelancaran dan perkembangan usaha perusahaan-perusahaan besar, industri
kecil justru mampu bertahan. Hal yang menyebabkan industri kecil dapat bertahan di tengah krisis ekonomi yang sedang melanda Indonesia salah satunya adalah industri
kecil lebih mengandalkan modal sendiri dari pada mengandalkan hutang, terutama hutang luar negri.
Peran industri kecil sangat besar terhadap perekonomian di Indonesia, karena industri kecil memberi sumbangan bagi separoh pertumbuhan ekonomi serta
keberhasilan dalam pemerataan usaha dan pendistribusian pendapatan nasional. Hal itu ditunjukkan dengan kemampuan penyediaan barang dan jasa untuk pasar luar dan
dalam negri. Selain itu industri kecil juga sangat berperan terhadap penyerapan tenaga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kerja yang tentunya akan sedikit membantu mengurangi jumlah pengangguran yang ada di Indonesia ini. Tetapi di sisi lain ada beberapa permasalahan yang perlu
ditangani dalam upaya meningkatkan kemampuan industri kecil ini. Pemasalahan tersebut adalah: jumlah unit usaha industri kecil yang sangat banyak, kebanyakan
berada di daerah pedesaan yang belum dapat di jangkau oleh prasarana yang memadahi, jenis usaha yang sangat banyak, dan kondisi yang berbeda-beda sehingga
menyulitkan jangkauan pembinaan Yayasan Produktivitas Indonesia, 1992:11 Sementara itu sebagian pengusaha industri kecil dan para karyawannya,
taraf pendidikanya masih rendah. Hal ini mengakibatkan lemahnya pengetahuan mereka di bidang manajemen dan teknis. Selain itu mereka juga sulit menerima
gagasan-gagasan baru yang di perlukan untuk modernisasi industri kecil, juga sikap mental yang mudah puas dengan hasil yang telah dicapai Yayasan Produktivitas
Indonesia, 1992:11 Tampaknya persoalan yang dihadapi oleh industri kecil di setiap negara
tidak jauh berbeda. Masalah kelemahan aspek manajerial, kendala keuangan dan pemasaran produk merupakan hal yang menonjol dalam industri kecil Sutojo Heru,
dkk, 1994:9. Selain aspek-aspek yang telah disebutkan di atas, masih ada banyak aspek yang mempengaruhi kelangsungan usaha industri kecil dan dapat digunakan
sebagai tolak ukur potensi masa depan suatu usaha. Aspek-aspek tersebut antara lain : aspek pasar, aspek pemasaran, aspek teknik dan teknologi, aspek sumber daya
manusia, aspek ekonomi, sosial dan politik, aspek lingkungan industri, aspek yuridis dan aspek lingkungan hidup. Pada kenyataanya industri- industri kecil di Indonesia
belum bisa memenuhi kelayakan semua aspek yang telah disebutkan di atas. Masih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
banyak usaha yang harus dilakukan untuk menyempurnakan usaha industri kecil di Indonesia, terutama dalam hal ini adalah industri tembaga dan kuningan.
Oleh karena itu perhatian yang lebih maksimal dari pemerintah tentunya sangat dibutuhkan bagi industri kecil, yang sebagian besar dalam proses usahanya
banyak melibatkan kaum ekonomi kecil. Merupakan suatu langkah yang baik untuk lebih memperhatikan para pelaku pemilik usaha industri kecil tembaga-kuningan
dan industri- industri kecil lainnya di daerah-daerah yang merupakan basis industri, seperti di kabupaten Boyolali .
Berdasarkan uraian tersebut penulis maka tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “POTENSI INDUSTRI KECIL TEMBAGA DAN KUNINGAN DITINJAU DARI ASPEK PASAR, FINANSIAL, TEKNIS-
TEKNOLOGI, DAN MANAJEMEN”
B. Rumusan Masalah