Analisis aspek manajemen Analisis Data I. Analisis Pasar

Tabel V.14 Nilai rentang kriteria aspek teknis-teknologi 5 tahun kedepan Komponen yang diteliti skor Kelayakan mesin dan peralatan untuk periode lima tahun kedepan 323 Penerapan kembali teknis dan teknologi yang telah berjalan selama lima tahun teakhir untuk periode lima tahun kedepan 322 Sumber : Data primer diolah penulis Lampiran 3 Dari tabel V.13 dapat diketahui skor tiap komponen yang diteliti dari prediksi aspek teknis-teknologi untuk periode lima tahun kedepan. Berdasarkan skala penilaian kriteria maka dapat diketahui keputusan terhadap prediksi aspek teknis-teknologi untuk periode lima tahun kedepan. Untuk komponen kelayakan mesin dan peralatan untuk periode lima tahun kedepan memiliki skor 323 sedangkan untuk komponen penerapan kembali teknis dan teknologi yang telah berjalan selama lima tahun teakhir untuk periode lima tahun kedepan memiliki skor 322. Sehingga kedua komponen tersebut termasuk dalam skala 315-375 yang berarti sangat berpotensi.

4. Analisis aspek manajemen

Analisis aspek manajemen dimaksudkan untuk mengetahui potensi manajemen berdasarkan keadaan riil manajemen lima tahun terakhir serta prediksi untuk lima tahun mendatang. Dalam menganalisis aspek manajemen akan dinilai dari dua sudut pandang, yaitu dinilai dari sudut pandang pemilik serta karyawan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. Ditinjau dari sudut pandang pemilik. Informasi mengenai aspek manajemen dari pemilik sangat penting dan diperlukan untuk membuat suatu analisis karena pemilik merupakan pengambil keputusan perusahaan. 1 Keadaan riil aspek manajemen selama lima tahun terakhir. Perusahaan MUDA TAMA merupakan perusahaan yang termasuk dalam golongan industri kecil, dimana dalam penerapan sistem manajemennya masih menggunakan manajemen tradisional dan masih bersifat kekeluargaan. Namun menurut pemilik perusahaan MUDA TAMA selama lima tahun terakhir ini perusahaan telah mulai menerapkan sistem manajemen yang lebih baik. Seperti pembentukan struktur organisasi, menetapkan pembagian pekerjaan sesuai dengan bidang dan keahlian karyawan, melakukan pengawasan yang baik terhadap karyawan serta pimpinan mau menerima kritik dan saran dari karyawan. Selain itu selama ini pimpinan juga telah menjalankan fungsi- fungi manajer perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pangarahan, dan pengontrolan dengan baik. Agar perusahaan dapat berjalan dengan baik, selama lima tahun terakhir ini pemilik perusahaan juga telah melakukan pengendalian terhadap tenaga kerja. Pengendalian tersebut antara lain memberikan pelatihan terhadap karyawan yang belum berpengalaman, menetapkan jam kerja yaitu dimulai dari jam 08.00 sampai jam 16.00 setiap hari senin sampai sabtu, sedangkan istirahat dari jam 12.00 sampai jam 13.00. Jika ada hari besar maka perusahaan memberikan libur kepada karyawannya. Apabila ada penduduk yang mengadakan hajatan, perusahaan akan memberikan kesempatan kpada karyawan untuk membantu penduduk tersebut dengan memperbolehkan pekerja masuk setengah hari. Sistem upah yang berlaku di perusahaan MUDA TAMA adalah sistem upah mingguan. Para pekerja digaji oleh perusahaan pada hari sabtu dengan upah sebesar Rp 13.000 per hari untuk pekerja biasa dan Rp 35.000 per hari untuk pekerja senior. Perusahaan juga memberikan uang tambahan kepada karyawan. Uang tambahan tersebut diberikan perusahaan berdasarkan lembur, keahlian dan lama bekerja. Perusahaan juga memberikan tunjangan hari raya kepada karyawan sebesar Rp 150.000 sampai dengan Rp 250.000. Selein tunjangan hari raya ada juga tunjangan kesehatan. Jadi secara keseluruhan menurut pemilik perusahaan selama lima tahun terakhir ini memiliki sistem manajemen yang sudah baik dan berpotensi baik pula, walaupun ada beberapa hal yang penerapannya masih tradisional dan masih bersifat kekeluargaan. Hal tersebut tentunya dapat dimaklumi karena perusahaan MUDA TAMA masih tergolong dalam industri kecil dan berada pada lingkungan yang masih kental dengan unsur budaya. 2 Prediksi aspek teknis dan teknologi untuk periode lima tahun kedepan. Untuk periode lima tahun kedepan pemilik perusahaan memastikan bahwa akan terus memperbaiki kinerjanya sebagai pimpinan serta akan terus memotivasi karyawan dalam memperbaiki kinerjanya. Dan masih akan menerapkan kembali sistem manajemen yang telah berjalan selama lima tahun terakhir ini. b. Ditinjau dari sudut pandang karyawan Pentingnya penilaian aspek manajemen dari sudut pandang karyawan adalah karena karyawan merupakan pihak yang secara langsung dapat menilai kinerja pimpinan dan karyawan merupakan bagian dari sebuah perusahaan yang secara langsung dapat merasakan kerugian maupun keuntungan mereka bekerja dalam suatu perusahaan. Maka dari itu informasi yang senyatanya dari karyawan sangat diperlukan untuk menganalisis potensi aspek manajemen. 1. Penyusunan kuesioner Kuesioner yang digunakan adalah dalam bentuk pilihan berganda, sehingga responden hanya dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berdasarkan pilihan-pilihan yang disediakan. Kuesioner ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu: 1 Bagian pertama keadaan riil aspek manajemen selama lima tahun terakhir PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pada bagian ini kuesioner berisi tentang pertanyaan yang berhubungan dengan keadaan riil manajemen perusahaan MUDA TAMA seperti pembagian pekerjaan oleh pimpinan, pelatihan khusus, Pengawasan dari pimpinan, interaksi karyawan dan pimpinan serta gaji. 2 Bagian kedua prediksi aspek manajemen unt uk periode lima tahun kedepan Pada kuesioner bagian kedua ini berisi tantang pertanyaan yang berhubungan dengan prediksi aspek mnajemen lima tahun kedepan sepertiapakah seharusnya kinerja pimpinan dipertahankan, apakah sebaikanya sistem manajemen yang telah diterapkan dapat diterapkan kembali untuk periode lima tahun kedepan. Pada kuesioner bagian pertama dan kedua digunakan skala interval yang terdapat pertanyaan-pertanyaan dengan 5 alternatif jawaban yaitu: sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. 2. Pengujian kuesioner Agar kuesioner dapat digunakan dalam penelitian maka terlebih dahulu harus diuji tingkat validitas dan reliabilitas. Supaya kuesioner dapat memenuhi syarat validitas dan reliabilitas, maka kuesioner perlu diuji coba untuk mengetahui adanya kesalahan dan ketidakmampuan kuesioner dalam mengungkapkan gejala atau kasus. Penulis melakukan uji coba sebanyak satu kali, dan setelah diuji ternyata menunjukkan bahwa kuesioner memiliki banyak kesalahan dan tidak mampu untuk menjadi instrumen penelitian yang baik. Maka setelah dilakukan perbaikan-perbaikan ternyata kuesioner telah layak untuk menjadi instrumen penelitian. 3. Penyebaran kuesioner Kuesioner diberikan kepada seluruh karyawan perusahaan MUDA TAMA karena karyawan hanya berjumlah 75 orang sehingga dimungkinkan semua karyawan dapat mengisi kuesioner. 4. Analisis validitas kuesioner Kuesioner yang dipergunakan harus diuji terlebih dahulu validitasnya agar ketepatan alat pengukuran dapat dipertanggungjawabkan. Adapun validitas berarti ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen, suatu instrumen dapat dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan Arikunto, 1998:160. Pengujian tingkat validitas ini menggunakan model koefisien korelasi product moment Karl Pearson. Berikut ini adalah tabel pengujian validitas kuesioner. Tabel V.15 Validitas kuesioner bagian 1 keadaan riil aspek manajemen Rxy R tabel Status Keadaan riil aspek manajemen 5 tahun terakhir 0.913153727 0.1447 Valid Sumber : Data primer diolah penulis Lampiran 4 Dari tabel 5.15 dapat diketahui bahwa kuesioner bagian 1 perihal keadaan riil aspek manajemen memenuhi syarat validitas. Karena Rxy lebih besar dari R tabel, maka kuesioner bagian 1 perihal keadaan riil aspek manajemen selama lima tahun terakhir dianggap valid. Tabel V.16 Validitas kuesioner bagian 2 aspek manajemen 5 tahun kedepan Rxy R tabel Status Prediksi aspek manajemen periode lima tahun kedepan 0.61276939 0.1447 Valid Sumber : Data primer diolah penulis Lampiran 4 Dari tabel V.16 dapat kita lihat bahwa Rxy lebih besar dari R tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner bagian 2 perihal aspek manajemen 5 tahun kedepan memenuhi syarat validitas. 5. Analisis reliabilitas kuesioner Untuk menguji kehandalan kuesioner perlu diuji apakah kuesioner tersebut memenuhi syarat reliabilitas atau tidak, sehingga apabila kuesioner dicobakan berulang-uang pada kelompok yang sama akan tetap akan menghsilkan data yang sama. Kuesioner dapat disebut memenuhi syarat reliabilitas jika Rbb lebih basar dari R tabel. Hasil perhitungan reliabilitas dapat kita lihat pada tabel dibawah ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel V.17 Reliabilitas kuesioner bagian 1 keadaan riil aspek manajemen Rbb R tabel Status Keadaan riil aspek manajemen lima tahun terakhir 0.71371876 0.1447 Reliabel Sumber : Data primer diolah penulis Lampiran 5 Dari tabel V.17 dapat disimpulkan bahwa kuesioner bagian 1 perihal keadaan riil aspek manajemen memenuhi syarat reliabilitas karena Rbb lebih basar dari R tabel. Tabel V.18 Reliabilitas kuesioner bagian 2 aspek manajemen 5 tahun kedepan Rbb R tabel Status Prediksi aspek manajemen periode lima tahun kedepan 0.930929289 0.1447 Valid Sumber : Data primer diolah penulis Lampiran 5 Dari tabel V.18 dapat diketahui bahwa kuesioner bagian 2 perihal aspek manajemen periode lima tahun kedepan memenuhi syarat reliabilitas karena Rbb lebih besar dari R tabel. 6. Analisis potensi perusahaan dengan menggunakan rentang kriteria. Untuk me ngetahui potensi aspek manajemen lima tahun kedepan yang ditinjau deri sudut pandang karyawan maka digunakan rentang kriteria. Untuk menentukan rentang skala maka digunakan rumus : m m n RS 1 − = Dimana n = Jumlah sampel m = Jumlah alternatif jawaban tiap item Berikut adalah skala penilaian rentang kriteria untuk mengetahui nilai dari setiap komponen yang diteliti. Tabel V.19 Skala penilaian kriteria Sangat tidak berpotensi Tidak berpotensi Netral Berpotensi Sangat berpotensi 75-134,99 135-194,99 195-254,99 255-314,99 315-375 Dari data yang telah diperoleh maka dapat dicari nilai kriteria keputusan yang ditunjukkan dalam tabel berikut: Tabel V.20 Nilai rentang kriteria keadaan riil aspek manajemen 5 tahun terakhir Komponen yang diteliti Skor Kinerja pimpinan 325 Pemberian pelatihan khusus 325 Pengawasan dari pimpinan 329 Interaksi pimpinan dengan karyawan 318 Gaji karyawan 278 Sumber : Data primer diolah penulis Lampiran 3 Dari tabel V.19 dapat diketahui skor tiap komponen yang diteliti dari keadaan riil aspek manajemen selama lima tahun terakhir. Berdasarkan skala penilaian kriteria maka dapat diketahui kriteria keputusan terhadap keadaan riil aspek manajemen selama lima tahun terakhir. Untuk komponen kinerja pimpinan memiliki skor 325, Pemberian pelatihan khusus memiliki skor 325, Pengawasan dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pimpinan memiliki skor 329, interaksi pimpinan dengan karyawan memiliki skor 318. Jadi keempat komponen tersebut menempati skala 315-375 yang berarti sangat berpotensi. Sedangkan komponen kelima gaji karyawan memiliki skor 278 sehingga termasuk dalam skala 255- 314,99 yang berarti berpotensi. Tabel V.21 Nilai rentang kriteria aspek manajemen 5 tahun kedepan Komponen yang diteliti skor Mempertahankan kinerja pimpinan periode lima tahun kedepan 315 Mempertahankan sistem manajemen lima tahun kedepan 317 Sumber : Data primer diolah penulis Lampiran 3 Dari tabel V.20 dapat diketahui skor tiap komponen yang diteliti dari prediksi aspek manajemen untuk periode lima tahun kedepan. Berdasarkan skala penilaian kriteria maka dapat diketahui keputusan terhadap prediksi aspek manajemen untuk periode lima tahun kedepan. Untuk komponen mempertahankan kinerja pimpinan periode lima tahun kedepan memiliki skor 315 sedangkan untuk komponen penerapan kembali sistem manajemen yang telah berjalan selama lima tahun teakhir untuk periode lima tahun kedepan memiliki skor 317. Sehingga kedua komponen tersebut termasuk dalam skala 315-375 yang berarti sangat berpotensi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

PENGARUH KARAKTER DISIPLIN, MANDIRI, DAN KERJA KERAS TERHADAP KINERJA PARA PERAJIN TEMBAGA DI TUMANG DESA Pengaruh Karakter Disiplin, Mandiri, Dan Kerja Keras Terhadap Kinerja Para Perajin Tembaga Di Tumang Desa Cepogo Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali

0 2 14

PROFIL USAHA PENGRAJIN TEMBAGA DI DESA TUMANG KECAMATAN CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI

0 24 132

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI KERAJINAN TEMBAGA DAN KUNINGAN CV. TRISNA GALLERY DI TUMANG CEPOGO BOYOLALI.

0 4 9

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIFITAS KERJA KARYAWAN PADA INDUSTRI KERAJINAN PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIFITAS KERJA KARYAWAN PADA INDUSTRI KERAJINAN TEMBAGA DAN KUNINGAN MUDA TAMA DI TUMANG BOYOLALI SK

0 0 14

PENDAHULUAN PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIFITAS KERJA KARYAWAN PADA INDUSTRI KERAJINAN TEMBAGA DAN KUNINGAN MUDA TAMA DI TUMANG BOYOLALI SKRIPSI.

0 1 8

IMPLEMENTASI UU NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KLUSTER TEMBAGA DI DESA TUMANG KECAMATAN CEPOGO OLEH DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BOYOLALI.

0 0 15

BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA 1. Tinjauan tentang Kriya - Kajian Tentang Seni Kriya Logam Kaligrafi di Perusahaan Tembaga “Muda Tama” Desa Tumang Cepogo Boyolali

2 9 27

IbPE Kriya Logam pada Sentra kerajinan Tembaga, Kuningan dan Aluminium di Desa Tumang, Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah

0 3 105

POTENSI INDUSTRI KECIL TEMBAGA DAN KUNINGAN DITINJAU DARI ASPEK PASAR, FINANSIAL, TEKNIS- TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN

0 1 133

POTENSI INDUSTRI KECIL TEMBAGA DAN KUNINGAN DITINJAU DARI ASPEK PASAR, FINANSIAL, TEKNIS- TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN

0 0 133