Tinjauan Sepak Bola TINJAUAN UMUM

AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04 ¡ ¢ ¡ £¤ ¢ WILLY ARDILES SINAGA 17

2.2.3 Tinjauan Sepak Bola

Sepak bola telah memiliki perjalanan yang panjang dalam sejarah olahraga, bahkan kebudayaan manusia, dan perkembangannya saat ini semakin pesat karena berkembangnya sistem manajemen dan pelatihan sepak bola dan teknologi yang dapat diterapkan pada perlengkapan, infrastruktur, maupun publikasi entertainmennya. Sejarah olahraga sepak bola sudah lama sekali ada. Tercatat Woggabaliri di Australia, Harpastum di kekaisaran Romawi, dan sejak abad ke-2 dan 3 SM di Cina dengan nama Tsu Chu. Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari. Di Italia, permainan menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16. Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari. Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365. Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan ini. Tetapi tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah. Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika sekolah dan klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan ini. Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola soccer. Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola. Selama tahun 1800-an, sepak bola modern dibawa oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan dunia, begitu juga di wilayah nusantara oleh Belanda. Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia yaitu Fédération Internationale de Football Association FIFA dibentuk dan pada awal tahun 1900-an,berbagai kompetisi dimainkan diberbagai negara, begitu juga Piala Dunia pertama kali dimulai di Uruguay tahun 1930. Asian Football Universitas Sumatera Utara AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04 ¥ ¦ § ¥ ¦ ¨© § WILLY ARDILES SINAGA 18 Confederation AFC juga berdiri pada tahun 1954 di Manila, Filipina sebagai salah satu konfederasi regional FIFA. Permainan sepak bola di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh para penjajahbangsa Eropa, termasuk Belanda. Di akhir tahun 1920, pertandingan voetbal atau sepak bola sering kali digelar untuk meramaikan pasar malam, biasanya dilaksanakan sore hari. Lapangan Singa Lapangan Banteng menjadi saksi dimana orang Belanda sering menggelar pertandingan. Khusus untuk sepak bola, serdadu di barak-barak militer sangat sering bertanding yang akhirnya membentuk bond atau perkumpulan sepak bola. Dari bond-bond itulah kemudian terbentuk satu klub besar. Tak hanya serdadu militer, warga Belanda, Eropa, dan Indonesia juga membuat bond-bond serupa. Dari bond-bond itu kemudian terbentuklah Nederlandsch Indische Voetbal Bond NIVB yang pada tahun 1927 berubah menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie NIVU. Sampai tahun 1929, NIVU sering mengadakan pertandingan termasuk dalam rangka memeriahkan pasar malam dan tak ketinggalan sebagai ajang judi. Bond China menggunakan nama antara lain Tiong un Tong, Donar, dan UMS. Adapun bond pribumi biasanya mengambil nama wilayahnya, seperti Cahaya Kwitang, Sinar Kernolong, atau Si Sawo Mateng. Pada 19 April 1930, Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia PSSI dibentuk di gedung Soceiteit Hande Projo, Yogyakarta. Disinilah perkembangan sepak bola di Indonesia diawali dengan berdirinya PSSI dalam pimpinan Soeratin Sosrosoegondo, insinyur sipil lulusan Jerman yang lama tinggal di Eropa. Sejak saat itu, kegiatan sepak bola semakin sering digerakkan oleh PSSI dan semakin banyak rakyat bermain di jalan atau alun-alun tempat Kompetisi I perserikatanbond diadakan. Adapun lahirnya PSSI ini tidak terlepas juga dari gerakan menentang penjajahan dengan strategi menyemai benih nasionalisme bagi pemuda Indonesia. Pada tahun 1930-an, di Indonesia berdiri tiga organisasi sepakbola berdasarkan suku bangsa, yaitu Nederlandsch Indische Voetbal Unie NIVU dari Universitas Sumatera Utara AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04 ª « ¬ ª « ­® ¬ WILLY ARDILES SINAGA 19 bangsa Belanda, Hwa Nan Voetbal Bond HNVB dari bangsa Tionghoa, dan Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia PSSI dari orang pribumi. Paku Buwono X kemudian mendirikan stadion Sriwedari di Surakarta Solo lengkap dengan lampu, sebagai apresiasi terhadap kebangkitan “Sepak Bola Kebangsaan” yang digerakkan oleh PSSI. Stadion itu diresmikan pada 1933 dan sejak adanya stadion ini, kegiatan persepakbolaan pun semakin gencar. Pada tahun 1938 Indonesia lolos ke Piala Dunia walaupun akhirnya membawa nama Hindia Belanda Dutch East Indies. NIVU mengajak PSSI bekerjasama yang ditandai dengan Gentlemen’s Agreement 15 Januari 1937. Persetujuan perjanjian ini berarti secara de facto dan de jure Belanda mengakui PSSI. Perjanjian itu menegaskan bahwa PSSI dan NIVU menjadi pucuk organisasi sepak bola di Hindia Belanda. Salah satu isinya juga berisi tentang tim yang dikirim ke Piala Dunia, dimana dilakukan pertandingan antara tim bentukan NIVU melawan bentukan PSSI sebelum diberangkatkan seleksi tim. Tapi NIVU melanggar perjanjian dan memberangkatkan tim bentukannya menggunakan bendera NIVU yang diakui FIFA. Memang akhirnya Hindia Belanda kalah 0-6 dari Hongaria. Atas tindakan sepihak dari NIVU ini, Soeratin Sosrosoegondo sangat geram. Ia menolak memakai nama NIVU. Alasannnya, kalau NIVU diberikan hak, maka komposisi pemain akan dipenuhi oleh orang Belanda. Akhirnya PSSI membatalkan secara sepihak perjanjian tersebut saat Kongres di Solo pada 1938. Dalam pertandingan internasional, PSSI terbukti. Pada 7 Agustus 1937, tim PSSI berhasil menahan imbang 2-2 tim Nan Hwa dari Cina di Gelanggang Union, Semarang. Padahal Nan Hwa pernah mengalahkan Belanda dengan skor 4-0. Disini kedigdayaan tim PSSI sudah tersohor. Lebih jauh, Soeratin mendorong pula pembentukan badan olahraga nasional agar kekuatan olahraga pribumi semakin kokoh melawan dominasi Belanda. Pada tahun 1938 berdirilah ISI Ikatan Sport Indonesia yang kemudian menyelenggarakan Pekan Olahraga ISI 15-22 Oktober 1938 di Solo. Nama PSSI Universitas Sumatera Utara AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04 ¯ ° ± ¯ ° ²³ ± WILLY ARDILES SINAGA 20 ini kemudian berubah dalam kongres PSSI 1950 di Solo menjadi Persatoean Sepakbola Seloeroeh Indonesia. Sepeninggalan Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak bola Indonesia tidak terlalu memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak diimbangi dengan pengembangan organisasi dan kompetisi. Pada era sebelum tahun 1970-an, beberapa pemain Indonesia sempat bersaing dalam kompetisi internasional, di antaranya Ramang, Sucipto Suntoro, Ronny Pattinasarani, dan Tan Liong Houw. Dalam perkembangannya, PSSI telah memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri, di antaranya dengan penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Divisi Utama, Divisi Satu, dan Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain amatir. Selain itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita, futsal, dan kompetisi kelompok umur tertentu U-15, U-17, U-19, dan U-23. Masuknya Jepang ke Indonesia menyebabkan PSSI pasif dalam berkompetisi, karena Jepang memasukkan PSSI sebagai bagian dari Tai Iku Kai, yakni badan keolahragaan buatan Jepang. Tetapi Jepang semakin terdesak dalam Perang Pasifik sehingga tidak dapat lagi mengurus kegiatan olahraga di Indonesia. Dalam situasi itu urusan olahraga diserahkan kembali kepada Indonesia terutama sejak tahun 1944 dengan terbentuknya Gerakan Latihan Olahraga Rakyat GeLORa. Selama tahun 1942-1945 yakni selama kekuasaan Jepang di indonesia, tidak banyak peristiwa olahraga penting tercatat, karena Jepang terus terdesak kedudukannya sehingga dengan sendirinya perhatian Jepang tidak dapat diharapkan untuk memajukan olahraga di Indonesia. Akhirnya PSSI baru lepas menjadi otonom kembali dalam kongres PORI III di Yogyakarta 1949. Adapun Persatuan Olahraga Republik Indonesia PORI dibentuk tahun 1946 yang dibantu oleh Komite Olimpiade Republik Indonesia KORI. Keduanya telah dilebur dan menjadi KONI. Dalam mempersiapkan para atlet Indonesia untuk Olimpiade XIV di London tahun 1948, Indonesia menemui banyak kesulitan. PORI sebagai badan olahraga resmi Indonesia saat itu belum diakui dan menjadi anggota Internasional Olympic Committee IOC sehingga para atlet yang Universitas Sumatera Utara AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04 ´ µ ¶ ´ µ ·¸ ¶ WILLY ARDILES SINAGA 21 akan dikirim tidak dapat diterima dan berpartisipasi dalam olahraga sedunia tersebut. Pengakuan dunia atas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia yang belum diperoleh waktu itu menjadi penghalang besar. Paspor Indonesia saat itu tidak diakui oleh Pemerintah Inggris, sedangkan kenyataan bahwa atlet-atlet Indonesia hanya bisa berpartisipasi dengan memakai paspor Belanda tidak dapat diterima. Alasannya karena delegasi Indonesia hanya mau hadir di London dengan membawa nama Indonesia. Alasan inilah yang menyebabkan rencana kepergian beberapa pengurus besar PORI ke London menjadi batal dan menjadi topik pembahasan pada konferensi darurat PORI tanggal 1 Mei 1948 di Solo. Konferensi itu sepakat untuk mengadakan Pekan Olahraga yang direncanakan berlangsung pada bulan Agustus atau September 1948 di Solo. PORI ingin menghidupkan kembali pekan olahraga yang pernah diadakan ISI. Dilihat dari sarana olahraga, pada saat itu kota Solo telah memenuhi semua persyaratan pokok dengan adanya stadion Sriwedari yang dilengkapi dengan kolam renang, pada saat itu juga termasuk fasilitas olahraga yang terbaik di Indonesia. Selain itu seluruh pengurus besar PORI juga berkedudukan di Solo, sehingga hal inilah yang menjadi bahan-bahan pertimbangan untuk menetapkan kota Solo sebagai kota penyelenggara Pekan Olahraga Nasional pertama PON I pada tanggal 8-12 September 1948 dengan mempertandingkan 12 cabang olahraga. Selain itu, PON I juga membawa misi untuk menunjukkan kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia dalam keadaan daerahnya yang dipersempit akibat Perjanjian Renville, membuktikan sanggup mengadakan acara olahraga dengan skala nasional. Lalu dalam perkembangannya, PSSI telah menjadi anggota FIFA sejak tanggal 1 November 1952 pada kongres FIFA di Helsinki. Setelah diterima menjadi anggota FIFA, lalu PSSI diterima pula menjadi anggota AFC tahun 1952, bahkan menjadi pelopor pembentukan AFF ASEAN Football Federation. Di kota Medan sendiri sepak bola juga sudah lama berkembang. Persatuan Sepak Bola Medan Sekitarnya PSMS dirikan pada tanggal 21 April 1950. Meski demikian sejak tahun 1930 telah berdiri klub Voetbal Bond Medan en Omstreken Universitas Sumatera Utara AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04 ¹ º » ¹ º ¼½ » WILLY ARDILES SINAGA 22 VBMO dan Oost Sumatera Voettbal Bond OSVB yang diyakini merupakan embrio PSMS. Sejak dahulu kota Medan dikenal dunia karena perkebunan tembakau Delinya. Tak heran kalau logo PSMS adalah daun dan bunga tembakau Deli. PSMS mengalami jaman gemilang di bidang prestasi yang dibuktikan mulai tahun 1954. Pada saat itu PSMS sering diundang dan mengundang tim-tim dari luar negeri seperti Gak Graz dari Austria, Kowloon Motorbus dari Hongkong, Grasshoppers dari Eropa, Star Soccerites dari Singapura, dan lain-lain. Berkat kemenangan yang sering dipegang oleh PSMS melawan kesebelasan luar negeri, PSMS mendapat julukan “The Killer” atau algojo kesebelasan-kesebelasan luar negeri. Di tahun 1950-an di awal berdirinya, PSMS berada di puncak kejayaannya. Beberapa turnamen di dalam dan luar negeri selalu menjadi ajang meraih gelar juara. Adapun dibawah ini merupakan data-data kejuaraan PSMS dalam beberapa kompetisi hingga kini. Tabel 2.1. Hasil Kejuaraan PON: Bidang Olahraga Sepak Bola Ke Tahun Juara I Juara II Juara III II 1951 Jawa Barat Jakarta Raya Jawa Timur III 1953 Sumatera Utara Jakarta Raya Jawa Timur IV 1957 Sumatera Utara Sumatera Tengah Jawa Tengah V 1961 Sulawesi Selatan Jawa Tengah Jakarta Raya VI 1965 dibatalkan karena peristiwa G 30 S PKI VII 1969 Sumatera Utara Jakarta Raya Jawa Timur VIII 1973 Sumatera Utara Jawa Timur Sulawesi Selatan IX 1977 Jakarta Raya Irian Jaya Aceh X 1981 Lampung Sumatera Utara Jawa Timur XI 1985 Sumatera Utara Irian Jaya Jakarta Raya XII 1989 Sumatera Utara Jawa Timur Jakarta Raya Sumber: Sejarah Olahraga Sumatera Utara 1992 Universitas Sumatera Utara AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04 ¾ ¿ À ¾ ¿ Á À WILLY ARDILES SINAGA 23 Tabel 2.2. Hasil Kejuaraan PSSI 1951-1990 Sumber: Sejarah Olahraga Sumatera Utara 1992 No. Tahun Juara I Juara II Juara III I 1951 Persebaya PSM Persija II 1952 Persebaya PSMS Persib III 1954 Persija PSMS Persebaya IV 1957 PSM PSMS Persib V 1959 PSM Persib PSIS VI 1961 Persib PSM Persija VII 1964 Persija PSM Persib VIII 1965 PSM Persebaya Persib IX 1966 PSM Persib PSMS X 1967 PSMS Persib Persebaya XI 1969 PSMS Persija PSM XII 1971 PSMS Persija PSM XIII 1973 Persija PSMS Persebaya XIV 1975 Persija PSMS - - XV 1977 Persebaya Persija PSMS XVI 1979 Persipura PSMS Persebaya XVII 1981 Persiraja - - XVIII 1983 PSMS Persib Persebaya XIX 1985 PSMS Persib PSM XX 1986 Persib Persemen Persija XXI 1987 PSIS Persebaya Persib XXII 1988 Persebaya Persija Persib XXIII 1990 Persib Persebaya - Universitas Sumatera Utara AKADEMI SEPABOLA INTENASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04 Ã Ä Å Ã Ä ÆÇ Å WILLY ARDILES SINAGA 24

2.2.4 Akademi Sepakbola 2. Akademi Sepakbola Sebagai Wadah Pembinaan Dasar