Bauran Promosi Promotional Mix Promosi Penjulan

3. Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan. 4. Merangsang kebutuhgan selektif dengan menjaring pelanggan baru. Menurut Guiltinan dan Paul 1992: 105, definisi strategi pemasaran adalah pernyataan pokok tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada target pasar yang ditentukan. Sedangkan pengertian Marketing strategy menurut Armstrong dan Kotler 2000:37, yaitu “The marketing logic by which the business unit hopes to achieve its marketing objective”.

2.1.3 Bauran Promosi Promotional Mix

Menurut Collins dalam bisnis.com, bauran promosi adalah cara-cara yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk memberikan informasi kepada calon pembeli mengenai sifat dan atribut produk-produknya dan membujuk mereka untuk membeli ulang produk tersebut. Bauran promosi terdiri dari kegiatan : promosi penjualan sales promotion, personal selling penjualan langsung, periklanan advertising, publikasi humas publish public relations, merchandising, pengemasan, diferensiasi harga penjualan, pemberian hadiah pada costumers, pemberian sampel, dan media advertising lainnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Gambar II.1 Integrasi Bauran Promosi Sumber : C.M. Lingga Purnama, Strategic Marketing Plan, h 155. Strategi promosi pada dasarnya dapat diintegrasikan untuk mempromosikan barang atau jasa. Namun, dalam pengintegrasian tersebut perlu diperhatikan jenis barang dan jasa yang ada serta besarnya bagian dari bauran promosi yang akan digunakan. Menurut C.M Lingga Purnama 2000: 158 dalam bukunya Strtegic Marketing Plan beliau memaparkan bauran promosi kedalam lima komponen yakni periklanan advertising, penjualn personal personal selling, promosi penjualan sales promotion, publisitas dan hubungan masyarakat publicity and public relation, yang terakhir adalah pemasaran langsung direct marketing. PERIKLANAN PUBLISITAS DAN HUBUNGAN MASYARAKAT PROMOSI PENJUALAN PENJUALAN PERSONAL Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

2.1.4 Periklanan

Masyarakat mendefinisikan iklan sebagai bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, ditunjukan kepada sebagian bahkan seluruh masyarakat. Iklan merupakan bagian dari bauran promosi dan promosi adalah bagian dari bauran pemasaran. Dan periklanan adalah suatu alat penting yang digunakan perusahaan atau organisasi untuk melancarkan misi dan komunikasi persuasif dengan para pelanggannya. Karena dalam tujuan pemasaran iklan maka mampu mendorong calon konsumen untuk membeli suatu produk tanpa melihat atau mencobannya. Menurut Madjadikara 2004: 17-18 iklan dikategorikan dua jenis, yakni : 1. Iklan Komersial dan Nonkomersial : iklan komersial bertujuan untuk mendukung kampanye pemasaran suatu produk atau jasa, sedangkan iklan nonkomersial banyak jenisnya yang paling sering adalah pembahasan iklan mengenai social marketing yang menjual gagasan untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat. 2. Iklan Corporatae : Iklan yang bertujuan untuk membangun citra suatu perusahaan yang pada akhirnya diharapkan juga membangun citra positif pada produk atau jasa yang diproduksi perusahaan tersebut. Pengertian iklan yang diberikan oleh para ahli menjadi berbeda dari sudut cara penyampaianya, tetapi makna intinya mengarah pada pengertian komunikasi. Kotler menyebutkan bahwa pengiklanan merupakan berbagai bentuk presentasi dan promosi non-pribadi yang dibayar mengenai gagasan, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber barang, atau jasa oleh sponsor yang teridentifikasi. Sedangkan Otto Klepper dalam bukunya Advertising Procedure mendifinisikan iklan mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak-pihak lain. Definisi tersebut sangat meneyerupai pengertian dari komunikasi yaitu, transformasi pesan dari satu orang pihak ke orang lain, dengan menggunakan media lisan, media cetak, radio, televisi, komputer, internet, telpon dan lain sebagainya.

2.1.4.1 Sifat- Sifat Periklanan

Karena banyaknya bentuk periklanan dan penggunaanya, agak sulit untuk membuat suatu generalisasi menyeluruh tentang sifat- sifat khusus periklanan sebagai suatu komponen dari bauran promosi, namun menurut C.M Lingga dapat diperhatikan sifat-sifat berikut: 1. Presentasi Umum : Periklanan adalah cara berkomunikasi yang sangat umum, sifat umum itu member keabsahan produk dan penawaran yang terstandarisasai. Karena banyak orang menerima pesan yang sama, pembeli tahu bahwa motif mereka untuk membeli produk tersebut akan dimaklumi oleh umam. 2. Tersebar luas : periklanan adlah medium berdaya sebar luas yang memungkinkan pemasar mengulang satu pesan berulang kali. Iklan juga memungkinkan pembeli menerima dan membandingkan pesaan dari berbagai pesaing. Periklanan berskala besar oleh seorang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber pemasar menunjukkan sesuatu yang positif tentang ukuran, kekuatan, dan kelebihan pemasar. 3. Ekspresi yang kuat : Pereriklanan memberi peluang untuk mendaramatisasi perusahaan dan produknya melalui penggunaan cetakan, suara, dan warna penuh seni. Namun kadang-kadang kemampuan berekspresi yang melampaui batas- batas tertentu dapat memperlemah pesan atau mengalihkan perhatian dari pesan yang disampaikan. 4. Tidak bersifat pribadi : Periklanan tidak memiliki kemampuan memaksa seperti wiraniaga perusahaan. Audiens tidak merasa wajib memperhatikan atau menaggapi. Iklan hanya mampu melakukan tugas yang bersifat monolog, bukan dialog dengan audiens. Dalam membuat program pengiklanan, manager pemasaran harus selalu mulai dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli, setelah itu manajer pemasaran membuat lima putusan utama yang disebut lima M : 1. Mission Misi : Berisi tujuan periklanan dan sasaran penjualan. 2. Money Uang : Memperhitungkan berapa banyak pengeluaran yang dapat dipergunakan. 3. Message Pesan : Berisi pesan yang hendak disampaikan. 4. Media Media : Memilih media apa yang akan digunakan. 5. Measurement Pengukuran : Menitikberatkan pada pengevaluasian hasil. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

2.1.5 Personal Selling

Penentuan target pasar dalam penjualan tatap muka atau biasa dikenal dengan personal selling adalah faktor yang paling penting. Berdasarkan target pasar yang ditetapkan, maka penjualan yang menggunakan personal selling akan semakin efektif dalam arti langsung mengenai sasaran tertentu, dan efisien dalam arti perusahaan akan mengeluarkan biaya yang tidak sia-sia karena sasaran pasar sudah ditentukan. Menurut Henry Simamora 2000:758, personal selling merupakan presentasai atau penyajian dalam suatu percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar melakukan suatu pembelian. Tujuan dari personal selling tentunya untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, dengan cara pendekatan secara langsung dengan berbagai cara bernegosiasi yang sekaligus menerapkan penyesuaian di tempat itu pula. Personal selling merupakan alat promosi yang sifatnya secara lisan, baik kepada seseorang maupun lebih calon pembeli dengan maksud untuk menciptakan terjadinya transaksi pembelian yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, dengan menggunakan manusia sebagai alat promosinya. Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat interaktif atau komunikasi dua arah sehingga penjual dapat langsung memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan dan pendapat komsumen. Penyampaian berita atau proses komunikasi dapat dilakukan dengan sangat fleksibel karena dapat disesuaikan dengan situasi yang ada. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

2.1.5.1 Sifat-sifat Personal Selling

Personal selling merupakan salah satu alat promosi yang paling efektif terutama dalam bentuk preferensi, keyakinan dan tindakan pembeli. Menurut Philip Kotler 1997 :224 dalam bukunya manajemen pemasaran, personal selling bila di bandingkan dengan periklanan memeiliki tiga sifat khusus, yaitu : a. Konfrontasi Personal Personal Confrontation Personal selling mencakup hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masing masing pihak dapat melihat kebutuhan dan karakteristik pihak lain secara lebih dekat dan segera melakukan penyesuaian. b. Pengembangan cultivation Personal selling memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai dengan hubungan persahabatan. c. Tanggapan Response Personal selling membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengar, memperhatikan dan menanggapi wiraniaga.

2.1.5.2 Bentuk-Bentuk Personal Selling

Menurut Djasmin Saladin dan Yevis Merti Oesman 1994 : 195 terdapat tiga bentuk dari personal selling, yaitu: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber a. Retail Selling Tenaga penjual melakukan penjualan dengan jalan melayani konsumen yang datang ke toko atau perusahaan. b. Field Selling Tenaga penjual yang melakukan penjualan di luar perusahaan, yakni dengan mendatangi konsumen ke rumah-rumah perusahaan, kantor-kantor dan lain- lain. c. Executive Selling Pimpinan perusahaan yang bertindak sebagai tenaga penjual yang melakukan penjualan. Didalam suatu perusahaan bentu – bentuk personal selling tersebut kadang digunakan secara bersama sama – sama dan kadang hanya menggunakan salah satu bentuk saja. Hal tersebut disesuaikan dengan produk yang ditawarkan, pasar yang dituju, dan kemampuan perusahaan. Tetapi bentuk manapun yang dipilih, perusahaan harus menentukan bentuk yang paling cocok dan efektif dalam mencapai sasaran.

2.1.6 Promosi Penjulan

Menurut W Lamb, Hair, McDaniel 2001:229, mengatakan bahwa promosi penjualan adalah semua kegiatan pemasaran selain penjualan pribadi, iklan dan hubungan masyarakat yang merangsang pembelian konsumen dan kreatifitas dealer Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Djoni Edward p.31, 2000 mengungkapkan promosi penjualan tampak paling efektif bila digunakan bersama-sama dengan pengiklanan. Dilihat dari perang iklan yang ada di beberapa tahun belakangan, suatu promosi harga dapat menghasilkan hanya 15 persen kenaikan volume penjualan, pada saaat dikombinasikan dengan iklan maka volume penjualan meningkat menjadi 20 persen, sehingga banyak perusahaan memiliki promosi penjualan yang pekerjaannya adalah membantu manager untuk memilih promosi yang tepat. Promosi yang dilakukan dengan mengedepankan kualitas promosi penjualan. Promosi penjualan mengedepankan aspek penambahan intensitas terhadap strategi dalam pemasaran produk. Penambahan intensitas disini dalam meliputi berbagai aspek manajemen pemasaran, meliputi peningkatan kualitas produk, kualitas pelayanan distribusi, menambah kualitas pelayanan agar menjadi lebih baik dan masih banyak aspek lainnya yang dapat ditingkatkan demi tercapainya kepuasan pelanggan atas produk yang telah dipasarkan. Sales Promotion dapat dibedakan ke dalam promosi yang diarahkan pada para konsumen consumer promotion seperti sampel, kupon, potongan harga discount, sayembara, demonstrasi. Promosi yang diarahkan pada pedagang trade promotion seperti diskonto, pengiklanan, kontes dealer. Promosi yang ditujukan pada para salesman sales force promotion seperti bonus dan kontes. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Pengaruh sales promotion acapkali dapat diukur dan lebih cepat daripada pengaruh pengiklanan. Penggunaan sales promotion sebagai alat meningkatkan penjualan, memiliki segi positif dan negatif bagi penjual. Segi positifnya banyak alat sales promotion yang dapat menarik perhatian dan dapat merubah sikap pasif pembeli terhadap sesuatu produk. Melalui alat ini, pembeli diberi informasi bahwa mereka mendapat kesempatan untuk memperoleh sesuatu yang istimewa, kesempatan mana hanya dapat dimanfaatkan kali itu saja. Misalnya, pembelian pesawat televisi berwarna antara tanggal sekian sampai tanggal sekian akan disertai hadiah sebuah alat video game. Segi negatif, yakni di antara alat – alat promosi ini, ada yang menimbulkan kesan bahwa penjual mengkhawatirkan kelancaran penjualan produknya. Apabila alat – alat promosi tersebut terlalu sering digunakan, maka akan timbul pertanyaan para pembeli mengenai kegunaan atau kualitas produk yang ditawarkan.

2.1.7 Publikasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA DEALER CITRA PURNAMA MOTOR YAMAHA WENDIT

5 18 39

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PENJUALAN SEPEDA MOTOR SUZUKI Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Penjualan Sepeda Motor Suzuki (Studi Kasus pada PT. Sumber Baru Jaya Gemilang Kabupaten Boyolali).

0 5 15

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PENJUALAN SEPEDA MOTOR SUZUKI Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Penjualan Sepeda Motor Suzuki (Studi Kasus pada PT. Sumber Baru Jaya Gemilang Kabupaten Boyolali).

0 3 15

ANALISIS PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOTOR SUZUKI ANALISIS PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOTOR SUZUKI (Studi Kasus Pada Motor SUZUKI Dealer Adi Putra Motor di Sragen).

0 1 14

PENDAHULUAN ANALISIS PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOTOR SUZUKI (Studi Kasus Pada Motor SUZUKI Dealer Adi Putra Motor di Sragen).

0 1 6

PENGARUH EFEKTIFITAS IKLAN DAN CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN MOTOR MATIC SUZUKI SPIN Di SURABAYA UTARA ( Studi Kasus di PT. Indo Jakarta Motor Gemilang ).

0 0 77

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SEPEDA MOTOR MERK HONDA BEAT (Studi Kasus di Dealer AHASS Gedangan).

1 0 104

PENGARUH BINTANG IKLAN (ENDORSER) TERHADAP MINAT BELI YAMAHA JUPITER MX (studi pada pengunjung di dealer Mayjend Sungkono Motor Surabaya.

4 7 65

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SEPEDA MOTOR MERK HONDA BEAT (Studi Kasus di Dealer AHASS Gedangan)

0 0 18

PENGARUH EFEKTIFITAS IKLAN DAN CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN MOTOR MATIC SUZUKI SPIN Di SURABAYA UTARA ( Studi Kasus di PT. Indo Jakarta Motor Gemilang )

0 0 19