10, sehingga hasil uji multikoliniertitas menunjukan tidak adanya multikolinieritas antar variabel bebas, karena nilai VIF dibawah angka 10.
4.4.2. Heterokedastisitas
Pada regresi linier nilai residual tidak boleh ada hubungan dengan variabel bebas X. Hal ini bisa diidentifikasikan dengan menghitung korelasi
rank spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas. Pembuktian adanya heterokedastisitas dilihat pada tabel dibawah :
Tabel IV.12 Tes Heterokedastisitas dengan Korelasi Rank Spearman
Korelasi
Residual Simpangan
Baku Spearmans
rho Residual Simpangan Baku
Koefisien Korelasi 1000
Sig. 2-tailed -
N 100
Promosi Penjualan Koefisien Korelasi
-.038 X1
Sig. 2-tailed .719
N 98
Personal Selling X2
Koefisien Korelasi Sig. 2-tailed
-.010 .919
N 98
Periklanan Koefisien Korelasi
-.006 X3
Sig. 2-tailed N
.957 98
Publikasi Koefisien Korelasi
-.061 X4
Sig. 2-tailed N
.550 98
Sumber : Lampiran 4.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Dari tabel 4.9 diketahui nilai signifikansi menunjukan angka diatas 5 yang berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada data-data yang digunakan
untuk mengetimasi model. Dengan demikian asumsi tidak terjadi heterokedastisitas terpenuhi.
4.4.3. Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah antara anggota pengamatan dalam variabel-variabel bebas yang sama memiliki keterkaitan
satu sama lainnya. Jika ada maka model kurang akurat dalam memprediksi. Untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi dilakukan dengan membandingkan
antara nilai Durbin Watson hitung dengan nilai Durbin Watson tabel.
Gambar IV.1 Gambar Pengujian Autokorelasi
Daerah Daerah Daerah Daerah Kritis Ketidak- Terima Ho Ketidak- Kritis
pastian pastian Tolak Tidak ada Tolak
Ho autokorelasi Ho 0 d
L
= 1,590 d
U
= 1,756 4-d
U
= 2,244 4-d
L
= 2,410 d
2,150
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Berdasarkan hasil analisis, maka dalam model regresi ini terjadi gejala autokorelasi karena nilai DW tes yang diperoleh adalah sebesar
2,150
berada pada daerah antara d
L
dan d
U
yang berarti berada dalam daerah ketidakpastian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil analisis regresi
terbebas dari uji autokorelasi.
4.4.4 Normalitas