Metode Analisis dan Data

36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Pengukuran berat dan panjang total ikan dilakukan setiap seminggu sekali sebanyak 9 kali pengukuran yaitu pada tanggal 31 Mei 2016-19 Juli 2016. Berdasarkan hasil pengukuran dapat dibuat tabel dan grafik pertumbuhan berat ikan nila sebagai berikut: Tabel 4.1 Rata-Rata Berat Ikan Nila Selama Penelitian Minggu ke- P0 g P1 g P2 g P3 g 8,13 7,33 6,46 7,26 1 8,67 8,46 6,53 8,33 2 8,67 8,53 6,6 9,26 3 9,93 9,26 7,53 10,2 4 10,86 10,13 8,13 11 5 11,4 10,26 8,33 11,13 6 11,73 10,67 8,73 11,73 7 12,2 10,73 9,06 11,8 8 12,73 12 10,67 13,06 Keterangan: P0: tanpa penambahan EM4 ; P1: penambahan EM4 15 mlkg pakan; P2: penambahan EM4 20 mlkg pakan; P3: penambahan EM4 25 mlkg pakan. Gambar 4.1 Rata-Rata Berat Ikan Nila Selama Penelitian. Keterangan: P0: tanpa penambahan EM4; P1: penambahan EM4 15 mlkg pakan; P2: penambahan EM4 20 mlkg pakan; P3: penambahan EM4 25 mlkg pakan. Berdasarkan Gambar 4.1 dan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa rata- rata pertumbuhan berat ikan nila selama tujuh hari pada setiap perlakuan dan kontrol memiliki perbedaan setiap minggunya. Setiap akuarium diisi 15 ekor ikan nila. Pada awal pengambilan data didapatkan rata-rata berat awal yang paling tinggi adalah P0 dengan rata-rata berat awal 8,13 g sedangkan rata-rata berat awal yang paling rendah adalah P2 dengan rata- rata berat 6,46 g. Pada pengambilan data minggu pertama rata-rata berat ikan nila paling tinggi adalah P0 tanpa penambahan EM4 dengan berat 8,67 g. Rata-rata berat ikan nila terendah adalah pada P2 penambahan 20 mlkg pakan dengan berat 6,53 g. Pada pengambilan data kedua, rata-rata berat ikan nila paling tinggi adalah P3 dengan berat 9,26 g sedangkan rata- rata berat paling rendah masih tetap P2 dengan berat 6,6 g. Pada minggu kedua ini P0 memiliki rata-rata berat yang sama dengan minggu pertama yaitu 8,67 g. Selama proses pemeliharaan ikan nila di akuarium, rata-rata PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pertambahan berat ikan paling tinggi adalah P3 dengan perlakuan penambahan EM4 sebanyak 25 mlkg pakan ikan. Akan tetapi, perbedaan rata-rata berat ikan dari P0 sampai dengan P3 tidak jauh berbeda. Gambar 4.2 Rata-Rata Pertambahan Berat Total Ikan Nila Selama Penelitian. Keterangan: P0: tanpa penambahan EM4; P1: penambahan EM4 15 mlkg pakan; P2: penambahan EM4 20 mlkg pakan; P3: penambahan EM4 25 mlkg pakan. Berdasarkan Gambar 4.2 peningkatan berat ikan nila dari hari pertama sampai hari ke-56 yang paling besar adalah perlakuan P3 penambahan EM4 25 mlkg pakan sebesar 5,8 g sedangkan yang paling rendah adalah P2 penambahan EM4 20 mlkg pakan sebesar 4,21 g. Pertumbuhan berat mutlak ini sesuai dengan pertumbuhan rata-rata berat ikan nila pada Gambar 4.1 dimana rata-rata berat yang paling tinggi adalah P3 dan yang paling rendah adalah P2. Gambar 4.3 Laju Pertumbuhan Khusus SGR. Keterangan: P0: Tanpa penambahan EM4; P1: penambahan EM4 15 mlkg pakan; P2: penambahan EM4 20 mlkg pakan; P3: penambahan EM4 25 mlkg pakan. SGR laju pertumbuhan khusus adalah persentase dari pertambahan berat ikan setiap harinya selama proses pemeliharaan. Pada Gambar 4.3 yang menunjukkan nilai SGR paling tinggi adalah P3 1,04 sedangkan yang paling rendah adalah P0 0,80. Untuk mengetahui keseragaman dan variasi data masing-masing perlakuan, dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Hasil dari uji normalitas berat ikan nila menggunakan uji Kolmogrov Smirnov diperoleh nilai normalitas setiap perlakuan 0,200 yang mana lebih dari 0,05 sehingga menunjukkan data sampel berdistribusi normal. Hasil dari uji homogenitas berat ikan nila diperoleh nilai homogenitas 0,669 dimana nilai ini lebih besar dari 0,05 sehingga menunjukkan data sampel homogen. Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas berat ikan nila tersebut, dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini normal dan homogen. Data yang homogen berarti data tersebut pada tiap perlakuan mempunyai keseragaman variasi data. Untuk mengetahui terdapat perbedaan nyata antara rata-rata pertumbuhan berat harian ikan nila dilakukan analisis variasi dengan Anova one factor Lampiran 4. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil F hitung 6,022373 F critical 2,946685 sehingga disimpulkan hasil uji statistik signifikan. Hal ini berarti terdapat pengaruh penambahan probiotik EM4 pada pakan ikan terhadap pertumbuhan berat ikan nila. Uji Anova yang didapatkan signifikan, maka dilakukan uji lanjut yaitu Uji Duncan sehingga dapat diketahui dengan jelas perbedaannya. Uji Duncan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini: Tabel 4.2 Hasil Uji Duncan Rata-Rata Berat Perlakuan Hasil P0 10,480 b P1 9,707 b P2 8,004 a P3 10,418 b Keterangan: Angka yang diikuti abjad yang sama menunjukkan tidak ada perbedaan antara tiap konsentrasi pada α=0,05. Berdasarkan Uji Duncan tersebut didapatkan hasil bahwa P2 berbeda nyata dengan P0, P1 dan P3. P0, P1 dan P3 tidak saling berbeda nyata. P3 merupakan perlakuan yang paling baik di antara perlakuan yang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI