penelitian ini normal dan homogen. Data yang homogen berarti data tersebut pada tiap perlakuan mempunyai keseragaman variasi data. Untuk
mengetahui terdapat perbedaan nyata antara rata-rata pertumbuhan berat harian ikan nila dilakukan analisis variasi dengan Anova one factor
Lampiran 4. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil F
hitung
6,022373 F
critical
2,946685 sehingga disimpulkan hasil uji statistik signifikan. Hal ini berarti terdapat pengaruh penambahan probiotik EM4
pada pakan ikan terhadap pertumbuhan berat ikan nila. Uji Anova yang didapatkan signifikan, maka dilakukan uji lanjut yaitu Uji Duncan
sehingga dapat diketahui dengan jelas perbedaannya. Uji Duncan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini:
Tabel 4.2 Hasil Uji Duncan Rata-Rata Berat Perlakuan
Hasil P0
10,480
b
P1 9,707
b
P2 8,004
a
P3 10,418
b
Keterangan: Angka yang diikuti abjad yang sama menunjukkan tidak ada perbedaan antara tiap konsentrasi
pada α=0,05.
Berdasarkan Uji Duncan tersebut didapatkan hasil bahwa P2 berbeda nyata dengan P0, P1 dan P3. P0, P1 dan P3 tidak saling berbeda nyata. P3
merupakan perlakuan yang paling baik di antara perlakuan yang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Parameter yang diukur selain berat adalah panjang total ikan nila. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4.3
dan grafik pada Gambar 4.4 sbb: Tabel 4.3 Rata-Rata Panjang Total Ikan Nila Selama Penelitian
Minggu ke-
P0 cm
P1 cm
P2 cm
P3 cm
8 7,63
7,12 7,75
1 8,03
7,9 7,3
8,06 2
8,24 7,96
7,36 8,33
3 8,56
8,26 7,70
8,52 4
8,85 8,6
7,99 8,85
5 8,92
8,64 8,20
8,96 6
9,28 8,7
8,26 9,07
7 9,29
8,92 8,40
9,14 8
9,32 9,17
8,68 9,35
Keterangan: P0: tanpa penambahan EM4; P1: penambahan EM4 15 mlkg pakan; P2: penambahan EM4 20 mlkg pakan; P3: penambahan
EM4 25 ml.kg pakan.
Gambar 4.4 Panjang Total Ikan Nila Selama Penelitian. Keterangan: P0: tanpa penambahan EM4; P1: penambahan EM4 15 mlkg pakan;
P2: penambahan EM4 20 mlkg pakan; P3: penambahan EM4 25 mlkg
pakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan Tabel 4.3 dan Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa pada awal penelitian rata-rata panjang total yang paling tinggi adalah P0 8 cm
sedangkan yang paling rendah adalah P2 7,12 cm. Pada pengambilan data minggu pertama rata-rata panjang total ikan pada pengambilan data
pertama yang paling tinggi adalah P3 8,06 cm, sedangkan yang paling rendah adalah P2 7,3 cm. Pada pengambilan data kedua, rata-rata
panjang total paling tinggi adalah P3 8,33 cm sedangkan rata-rata panjang total paling rendah adalah P2 7,36 cm. Selama proses
pemeliharaan ikan nila di akuarium, rata-rata panjang total ikan paling tinggi adalah P3 9,35 cm dengan penambahan EM4 25 mlkg pakan
sedangkan rata-rata panjang total ikan yang paling rendah adalah P2 8,68 cm dengan penambahan EM4 20 mlkg pakan. Akan tetapi, perbedaan
rata-rata berat ikan dari P0 sampai dengan P2 tidak jauh berbeda.
Gambar 4.5 Pertambahan Panjang Total Ikan Nila Selama Penelitian. Keterangan: P0: tanpa penambahan EM4; P1: penambahan EM4 15
mlkg pakan; P2: penambahan EM4 20 mlkg pakan; P3: penambahan
EM4 25 mlkg pakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan Gambar 4.5 peningkatan panjang total ikan nila dari hari pertama sampai dengan hari ke-56 yang paling tinggi adalah P3 sebesar
1,6 cm sedangkan yang paling rendah adalah P0 sebesar 1,32 cm.
Gambar 4.6 Laju Pertumbuhan Panjang Badan Total Harian. Keterangan: P0: tanpa penambahan EM4; P1: penambahan EM4 15
mlkg pakan; P2: penambahan EM4 20 mlkg pakan; P3: penambahan
EM4 25 mlkg pakan.
Pada Gambar 4.6 laju pertumbuhan panjang badan total harian paling tinggi adalah P2 0,353 dengan perlakuan penambahan EM4 sebanyak
20 mlkg pakan. Sementara itu, laju pertumbuhan panjang badan total harian yang paling rendah adalah P0 0,272 tanpa penambahan EM4.
Untuk mengetahui keseragaman dan variasi data masing-masing perlakuan, dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Hasil dari uji
normalitas panjang total ikan menggunakan uji Kolmogrov Smirnov diperoleh nilai normalitas 0,200 sehingga lebih besar dari
α 0,05, dengan begitu data sampel berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas panjang
total ikan diperoleh nilai homogenitasnya 0,992 dimana nilai ini lebih besar dari 0,05 sehingga menunjukkan data sampel homogen. Berdasarkan
hasil uji normalitas dan homogenitas panjang total ikan, dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini normal dan homogen. Data yang homogen
berarti data tersebut pada tiap perlakuan mempunyai keseragaman variasi data. Untuk mengetahui terdapat perbedaan nyata antara rata-rata
pertumbuhan berat harian ikan nila dilakukan analisis variasi dengan Anova one factor Lampiran 4.
Berdasarkan hasil
uji statistik
didapatkan hasil
F
hitung
5,292974F
critical
2,946685 sehingga disimpulkan hasil uji statistik signifikan. Hal ini berarti rata-rata pertambahan panjang total ikan nila
setiap tujuh hari menunjukkan perbedaan yang nyata pada masing-masing perlakuan. Dengan demikian perlakuan dengan penambahan EM4
berpengaruh pada pertumbuhan panjang total ikan nila. Uji Anova yang didapatkan signifikan maka dilakukan uji lanjut yaitu Uji Duncan sehingga
dapat diketahui dengan jelas perbedaannya. Uji Duncan rata-rata panjang total dapat dilihat dalam Tabel 4.4. Berdasarkan Uji Duncan pada Tabel
4.4 tersebut didapatkan hasil bahwa P2 berbeda nyata daripada P0, P1 dan P3. P0, P1 dan P3 tidak saling berbeda nyata. Perlakuan yang paling baik
jika dilihat dalam tabel tersebut adalah P3. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.4 Hasil Uji Duncan Rata-Rata Panjang Total Perlakuan
Hasil P0
8,721
b
P1 8,420
b
P2 7,890
a
P3 8,670
b
Keterangan: Angka yang diikuti dengan abjad yang sama menunjukkan tidak ada perbedaan antara tiap konsentrasi pada
α=0,05.
B. Pembahasan
Pertumbuhan merupakan suatu proses pertambahan panjang dan berat suatu makhluk hidup yang sifatnya kuantitatif. Pertambahan panjang, dan
berat suatu makhluk hidup diakibatkan dari konsumsi makanan. Makanan yang dikonsumsi akan menjadi sumber energi bagi makhluk hidup. Makanan
yang dikonsumsi oleh makhluk hidup harus bergizi dan memenuhi kebutuhan dari makhluk hidup. Kebutuhan makanan setiap makhluk hidup berbeda-
beda. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan EM4 pada
pakan ikan terhadap pertumbuhan ikan nila dan untuk mengetahui konsentrasi pemberian EM4 yang optimal pada pakan ikan untuk
pertumbuhan ikan nila. Berdasarkan Gambar 4.1 dan Tabel 4.1 rata-rata pertumbuhan berat ikan
nila selama tujuh hari pada setiap perlakuan dan kontrol mengalami peningkatan setiap minggunya kecuali pada minggu kedua pengambilan data.
Rata-rata berat ikan yang meningkat ini disebabkan oleh tersedianya pakan yang mencukupi. Pakan yang diberikan memiliki kandungan nutrisi yang
sesuai dengan kebutuhan ikan. Pakan ikan yang diberikan adalah pakan buatan Tabel 3.1. Rata-rata berat ikan ada yang tetap pada minggu kedua
yaitu pada P0. Hal ini dapat dikarenakan metabolisme ikan dimana energi yang dihasilkan dari pakan yang dimakan digunakan ikan untuk bergerak
sehingga rata-rata berat menjadi tetap. Peningkatan berat ikan nila dari awal penelitian sampai hari akhir
penelitian yang paling besar adalah perlakuan P3 penambahan EM4 25 mlkg pakan sebesar 5,8 g sedangkan yang paling rendah adalah P2
penambahan EM4 20 mlkg pakan sebesar 4,21 g. P3 mengalami peningkatan yang paling besar dari awal penelitian sampai hari akhir
penelitian. Hal ini dapat dikarenakan oleh pengaruh penambahan probiotik EM4 dengan konsentrasi paling besar sehingga bakteri probiotik yang ada di
dalam usus ikan lebih mendominasi daripada bakteri patogen. Hal ini yang memungkinkan P3 mampu menyerap makanan lebih optimal karena bakteri
patogen mampu diminalisir sehingga peningkatan berat dari hari pertama sampai dengan hari akhir penelitian paling tinggi.
Bakteri probiotik EM4 yang ditambahkan pada pakan tersebut bekerja ketika sudah masuk ke dalam saluran pencernaan. Aktivitas bakteri dalam
saluran pencernaan mampu mengubah keseimbangan bakteri dalam saluran pencernaan. Cara kerja dari bakteri probiotik itu sendiri adalah dengan
menempel dan berkoloni pada dinding usus, bakteri probiotik akan berkompetisi dengan bakteri patogen, bakteri probiotik akan berkembang
biak dan lebih mendominasi daripada bakteri patogen sehingga bakteri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
patogen akan dihambat pertumbuhannya oleh bakteri probiotik. Bakteri probiotik tersebut juga dapat menghasilkan zat antimikroba yang mampu
membunuh bakteri patogen sehingga membuat proses pencernaan dan penyerapan sari-sari makanan akan lebih mudah.
Bakteri probiotik dalam pakan juga dapat memecah protein menjadi polipeptida, oligopeptida dan asam amino yang bisa langsung diserap Yusuf,
2012. Bakteri patogen yang ada di usus ikan menyebabkan penyerapan nutrisi pakan menjadi tidak optimal. Bakteri patogen mampu mengambil alih
saluran pencernaan ikan dengan mengambil sari-sari makanan yang masuk dalam saluran pencernaan sehingga lebih sedikit sari-sari makanan yang
diserap oleh tubuh. Hal ini dapat mengakibatkan tubuh kekurangan nutrisi dan menimbulkan penyakit pada ikan. Akan tetapi dengan adanya bakteri
probiotik, bakteri patogen akan terhambat pertumbuhannya sehingga penyerapan sari makanan menjadi lebih optimal.
EM4 tidak hanya berisi bakteri saja, tetapi juga berisi jamur fermentasi. Jamur fermentasi dalam EM4
beraktivitas ketika terjadi proses fermentasi dalam pakan. Proses fermentasi akan memecah komponen pakan lebih
optimal sehingga nutrisi pakan akan lebih mudah diserap di usus ikan. Proses fermentasi yang terjadi ditandai dengan adanya perubahan warna campuran
bahan pakan, adanya uap air dan rasa hangat pada campuran pakan apabila disentuh dengan tangan. Hal ini dikarenakan proses fermentasi memang
menghasilkan kalor. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bakteri pada EM4 bersifat menguntungkan, sementara itu di dalam saluran pencernaan terdapat berbagai macam bakteri baik patogen maupun non
patogen. Pakan yang telah ditambah dengan EM4 mengandung bakteri menguntungkan yang nantinya ketika masuk dalam saluran pencernaan akan
berkompetisi dengan bakteri patogen di dalam usus ikan karena bakteri EM4 ini bersifat antagonis terhadap bakteri patogen. Bakteri probiotik ini tidak
hanya ditemukan pada pupuk probiotik, tetapi dapat ditemukan secara alami yakni di usus ikan. Akan tetapi, kandungan bakteri probiotik pada usus ikan
bisa saja jumlahnya sedikit. Usus ikan tidak hanya mengandung bakteri probiotik tetapi juga dapat mengandung beberapa bakteri yang sifatnya
patogen yang dapat menghambat pertumbuhan ikan. Bakteri patogen dapat masuk di dalam usus ikan melalui air maupun
kolam tempat menebar benih. Bakteri patogen di dalam usus apabila tidak dihambat pertumbuhannya dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan. Untuk
menghambat pertumbuhan bakteri patogen, ikan harus diberikan probiotik dimana dalam probiotik mengandung bakteri-bakteri yang menguntungkan.
Bakteri menguntungkan tersebut yang nantinya akan menghambat pertumbuhan dari bakteri patogen bahkan mematikan bakteri patogen
sehingga usus akan lebih cepat menyerap makanan karena tidak ada bakteri yang menghambat dalam proses penyerapan akibat adanya EM4.
Jamur fermentasi dalam EM4 akan berkembang biak dan menghasilkan enzim yang digunakan untuk pemecahan senyawa di dalam pakan. Enzim-
enzim tersebut diantaranya enzim amilase, lipase, pektinase dan protease. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Enzim amilase berfungsi untuk mengubah amilum menjadi maltosa dan glukosa.
C
6
H
10
O
5 n
-------------------- C
12
H
22
O
11
+ C
6
H
12
O
6
Enzim lipase berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
C
55
H
98
O
6
-------------------- R-COOH + C
3
H
8
O
3
Enzim pektinase berfungsi sebagai biokatalis untuk merombak senyawa pektin. Menurut Oyeleke 2012, pektinase dapat merusak pektin substrat
polisakarida dengan cara memecah asam poligalakturonat menjadi asam monogalakturonat melalui pelepasan ikatan glikosidik. Enzim protease
berfungsi untuk memecah protein menjadi molekul yang lebih sederhana seperti oligopeptida.
Melalui proses fermentasi, enzim-enzim yang dihasilkan membantu menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih
sederhana sehingga proses mencerna dan menyerap nutrisi dalam pencernaan akan menjadi lebih mudah Putra,2010. Senyawa kompleks dari karbohidrat
akan diubah menjadi molekul yang lebih sederhana yakni monosakarida, polisakarida dan oligosakarida. Monosakarida terdiri dari satu molekul gula
sederhana seperti glukosa, galaktosa dan fruktosa. Polisakarida terdiri dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai panjang dan bercabang-cabang
misalnya glikogen, pati dan selulosa. Disakarida terdiri dari dua rangkaian
Enzim amilase
Enzim lipase