66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian tersebut membahas tentang tahap-tahap proses pembelajaran
menggunakan Problem Based Learning, dan peningkatan nilai nasionalisme.
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Problem Based Learning Problem Based Learning terdiri dari 5 tahap yaitu orientasi siswa
kepada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan baik yang dilakukan secara individu maupun yang dilakukan secara kelompok,
mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan yang terakhir adalah menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Penerapan
pembelajaran Problem Based Learning dilakukan pada siklus I dan siklus II yang sama langkah kegiatan pembelajaran setiap pertemuan. Siklus I dilakukan pada
hari kamis tanggal 6 Agustus 2015 dan tanggal 13 Agustus 2015. Siklus I dilakukan 2 kali karena satu siklus terdiri dari 2 pertemuan. Siklus II dilakukan
pada hari kamis tanggal 20 Agustus 2015 dan tanggal 27 Agustus 2015. Siklus II ini juga dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Problem Based Learning pada
matapelajaran PKn kelas V semester I pada standar kompetensi 1 yaitu memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI,
pada pertemuan pertama dan kedua pada siklus I dapat berjalan dengan lancar. Siklus II Problem Based Learning berjalan dengan baik. Langkah-langkah
kegiatan pembelajaran pada siklus II sama seperti pada siklus I. Langkah kegiatan Problem Based Learning seperti di bawah ini.
Tahap 1: orientasi siswa kepada masalah. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan bahan-bahan yang dibutuhkan, serta memotivasi siswa terlibat
pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilih. Di sini guru menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran yang dicapai yaitu nilai nasionalisme yang terdapat
dalam diri siswa. Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam siklus I dan siklus II adalah permasalahan yang ada di Indonesia yang mengenai nilai Nasionalisme,
peta Indonesia, dan Video yang menunjang dalam materi nilai nasionalisme. Guru juga memberikan motivasi kepada siswa untuk terlibat selama pembelajaran.
Tahap 2: mengorganisasi siswa untuk belajar. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah tersebut. Guru mempunyai kewajiban untuk membantu siswa mendefinisikan NKRI dan keutuhan NKRI dan membantu siswa mengorganisasi
tugas yang diberikan mengenai masalah NKRI dan keutuhan NKRI. Tahap 3: membimbing penyelidikan, baik yang dilakukan secara
individual maupun yang dilakukan secara kelompok. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalahnya. Guru membantu Tahap 4: mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru membantu
siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai, seperti laporan, video, dan model, serta membantu mereka membagi tugas dan bekerjasama dengan
temannya. Pada tahap ini guru meminta siswa membuat sebuah laporan dari hasil pengamatan siswa saat pembelajaran berlangsung sesuai dengan perintah guru.
Tahap 5: menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
dari proses yang mereka gunakan. Tahap ini guru mengajak siswa untuk melakukan analisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang disajikan
dalam pembelajaran yang berkaitan dengan NKRI dan keutuhan NKRI. Hasil Problem Based Learning pada siklus I menunjukkan siswa terlihat
masih ada yang kurang berminat mengikuti pembelajaran karena pembelajarannya masih menggunakan masalah yang berbentuk teks atau artikel. Siswa pada saat
pembelajaran masih terlihat kurang antusias dapat terlihat dari siswa masih sibuk berbicara dengan teman-temannya saat pembelajaran berlangsung. Setelah guru
memberikan penjelasan pembelajaran yang akan dilaksanakan siswa baru mulai memperhatikan saat guru menjelaskan. Siswa juga mulai aktif saat pembelajaran
dilakukan dengan sistem kelompok. Saat pengisian kuesioner siklus I sebelum pembelajaran siklus I dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar siswa-siswa mau
mengerjakan kuesioner dengan baik. Setelah pembelajaran siklus I selesai guru memberikan kuesioner yang kedua dengan soal yang sama dan responden yang
sama untuk mengetahui peningkatan nilai nasionalisme yang terjadi pada siswa kelas V di semester I.
Hasil Problem Based Learning siklus II menunjukkan siswa terlibat lebih mempunyai nilai nasionalisme dengan bukti siswa menyanyikan lagu Nasional
setelah dan sebelum pembelajaran dan sesudah pembelajaran terlihat serius dan
terlihat menghayati lagu yang sedang dinyayikan. Sikap siswa saat mengikuti upacarapun sudah terlihat lebih khidmad dengan siswa lebih seris saat mengikuti
upacara berlangsung. Siswa juga terlihat menghormati agama lain dengan tidak mengejek pemeluk agama lain selain dirinya. Hal tersebut menunjukkan bahwa
nilai nasionalisme dalam diri siswa terlihat lebih meningkat sebelum siswa diberikan materi pembelajaran dengan model Problem Based Learning dengan
tujuan meningkatkan nilai nasionalisme dalam diri siswa kelas V semester I di SD Negeri Kledokan. Hal ini semua juga dapat ditunjukkan dari penghitungan hasil
kuesioner ke tiga yang dibagikan setelah pertemuan ke dua siklus II berakhir. Problem Based Learning setiap pertemuan lebih detailnya akan dijabarkan di
bawah ini. 4.1.1.1. Siklus I
Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu pada tanggal hari kamis tanggal 6 Agustus 2015 dan tanggal 13 Agustus 2015. Siklu. Inti pembelajaran
pada siklus I pertemuan I dan II adalah tentang mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan indikator memahami ciri-ciri NKRI, memahami
wailayah NKRI, memahami pembagian wilayah NKRI, dan memahami bentuk wilayah NKRI. Proses kegiatan belajar mengajar menggunakan pembelajaran
secara berkelompok. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa dan 1 kelompok terdiri dari 6 orang siswa. Setiap kelompok
terdiri dari berbagai tingkat kecerdasan, jenis kelamin, dan lainnya. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk memudahkan siswa dalam
mengerjakan masalah yang di berikan guru kepada siswa untuk didiskusikan dan dikerjakan bersama. Namun dalam setiap pengisian kuesioner diisi oleh masing-
masing siswa atau dikerjakan secara individu. Tindakan pada siklus I ini terdiri dari beberapa tahapan yang harus dipersiapkan peneliti. Tahapan pada siklus
yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang akan dijelaskan di bawah ini.
Pertemuan Pertama Siklus I 1.
Perencanaan Hasil yang optimal merupakan harapan dari seseorang peneliti, hasil yang
optimal tersebut tidak lepas dari perencanaan yang matang. Peneliti mengkaji terlebih dahulu KI dan KD untuk mencapai tujuan penelitian. Kemudian peneliti
menentukan KD yang akan diambil peneliti untuk melakukan penelitian. Hasil dari pengkajian tersebut menjadi landasan peneliti dalam menyusun dan
mempersiapkan berbagai hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian. Hal-hal yang perlu dipersiapkan pada pertemuan I adalah silabus, RPP, bahan ajar, LKS,
kuesioner, artikel pulau-pulau yang diklaim oleh negara lain, dan gambar peta Indonesia. Penelitian yang telah dipersiapkan peneliti dijabarkan seperti di bawah
ini. 1.1 Silabus
Silabus merupakan keseluruhan acuan dari indikator-indikator dari penelitian dalam keseluruhan rangkaian kegiatan pembelajaran.
1.2. RPP Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang akan
dilaksanakan pada siklus I pertemuan pertama.
1.3 Bahan Ajar Peneliti menyusun materi-materi pembelajaran yang akan disampaikan
pada pertemuan pertama. 1.4. Lembar Kerja Siswa LKS
Peneliti menyusun Lembar Kerja Siswa untuk mengetahui seberapa paham siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang disampaikan guru pada
pertemuan pertama. LKS tersebut berisiskan tujuan yang akan dicapai, petunjuk pengisian, nama dan pertanyaan. Pertanyaan tersebut berdasarkan materi yang
telah disampaikan oleh guru saat pembelajaran berlangsung. 1.5. Kuesioner
Peneliti menyusun kuesioner yang diberikan sebelum pertemuan pertama siklus 1 dilakukan atau sebelum pembelajaran berlangsung. Kuesioner ini berisi
pernyataan-pernyataan mengenai nilai nasionalisme yang terdiri dari empat indikator yaitu cinta tanah air, persatuan bangsa, sikap yang mencerminkan
nasionalisme, dan menghargaisimbol-simbol nasionalisme. Kuesioner ini merupakan pernyataan yang dengan jawaban Sangat Setuju SS, SetujuS, Tidak
setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS. Kuesioner ini diisi secara individu sesuai dengan kondisi siswa sendiri.
1.6. Artikel pulau-pulau yang diklaim oleh negara lain Peneliti menyiapkan sebuah artikel yang digunakan saat pembelajaran
berlangsung. Artikel ini berisi tentang pulau-pulau yang diklaim oleh negara lain. Artikel ini digunakan peneliti untuk mengetahui bagaimana sikap siswa terhadap
pulau Indonesia yang diklaim oleh negara lain. Artikel ini dikerjakan dalam kelompok saat pembelajaran berlangsung.
1.7. Gambar peta Indonesia Peneliti memberikan gambar peta Indonesia yang tak berwarna dan tidak
ada nama-namanya. Peneliti memilih gambar peta Indonesia yang seperti ini agar siswa mampu melihat bagian-bagian Indonesia, wilayah-wilayah Indonesia yang
terdiri dari daratan dan lautan serta bagian udara. Dari peta ini nanti siswa diminta untuk memberikan warna terhadap gambar tersebut sesuai bagiannya seperti
daratan berwarna hijau, lautan berwarna biru. 2. Pelaksanaan
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis tanggal 6 Agustus 2015 pada jam 09.05-10.15 setelah istirahat pertama. Siswa-siswa sudah berada di
dalam kelas dan siswa duduk di tempat duduk masing-masing untuk siap mengikuti pembelajaran.
Penelitian pertama, peneliti dibantu oleh 1 guru kelas dan 1 teman. Guru kelas sebagai observer dan satu teman sebagai dokumentator dan peneliti sebagai
guru. Penelitian dilakukan selama 2 jp atau setara dengan 70 menit. Pertama guru mengucapkan salam pembuka, kemudian guru menanyakan kabar siswa setelah
istirahat. Guru melakukan perkenalan dengan seluruh siswa, guru melakukan hal ini karena baru pertama kali ketemu dengan siswa kelas V ini. Setelah melakukan
perkenalan dengan siswa guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam pertemuan pertama ini. Setelah guru menyampaikan tujuan yang
akan dic apai siswa dan guru menyanyikan lagu “Dari Sabang Samapai Merauke”.
Kegiatan inti pertemuan pertama ini adalah setelah menyanyikan lagu “Dari Sabang sampai Merauke” guru meminta Siswa menyebutkan makna lagu
“Dari Sabang Samapai Merauke”. Setelah menyebutkan makna lagu siswa diminta guru untuk mengisi kuesioner yang dibagikan oleh guru. Kemudian
setelah semua siswa selesai mengisi kuesioner, semua siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai wilayah NKRI dengan melihat peta wilayah RI. Setelah
siswa mendengarkan penjelasan dari guru siswa diberi tugas untuk bediskusi dalam kelompok mengenai pembagian wilayah NKRI. Setelah siswa mampu
memahami pembagian wilayah NKRI guru memberikan sebuah masalah tentang daerahpulau-pulau yang diklaim oleh negara lain, siswa diminta untuk
memberikan pendapatnya mengenai masalah yang terdapat dalam artikel tersebut. Setelah dibagikan artikel tersebut guru membagi siswa dalam 5 kelompok,
masing-masing kelompok beranggotakan 5 siswa dan satu kelompok 6 siswa karena jumlah siswa di kelas V ini adalah 26 siswa. Kemudian guru meminta
siswa masuk dalam kelompok dan berdiskusi tentang masalah yang diberikan oleh guru. Setelah semua kelompok sudah selesai memgerjakan tugas tersebut siswa
mendengarkan penjelasan guruyang selanjutnya mengenai bentuk negara Indonesia. Tugas yang selanjutnya adalah mewarnai gambar peta Nusantara,
karena waktu sudah mau habis tugas ini dikerjakan di rumah dan besok paginya dikumpulkan ke peneliti.
Penutup pembelajaran pertemuan pertama siklus I ini adalah siswa dengan bantuan guru membuat rangkuman materi mengenai pembelajaran yang sudah
berlangsung. Guru meminta salah satu siswa mengumpulkan tugas yang dikumpulkan dalam kelompok ke depan kelas di meja guru. Guru memberikan
soal evaluasi untuk dikerjakan secara individu. Setelah mengerjakan soal evaluasi guru meminta siswa menuliskan refleksi dan merumuskan aksi yang dilakuan
setelah menulis refleksi dan guru mengingatkan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan siswa dan harus dikumpulkan besok pagi. Setelah mengingatkan
pekerjaan rumah guru menucapkan salam bahwa pelajaran hari ini sudah selesai dan dilanjutkan pelajaran selanjutnya.
3.Observasi
Observasi pada siklus I pertemuan pertama menurut hasil observasi yang dilakukan peneliti data yang dihasilkan akan digunakan dalam tahap refleksi
nantinya. Observasi yang dilakukan dibantu oleh teman peneliti dengan menggunakan kamera digital. Observasi pada tahap ini adalah peneliti
mengobservasi tingkah laku siswa dalam memahami nilai nasionalisme. Peneliti dibantu oleh temannya mengamati siswa saat mengikuti upacara bendera dan saat
mengikuti pelajaran di kelas sebelum dan sesudah pelajaran usai saat siswa menyanyikan lagu nasional. Ternyata siswa kelas V saat mengikuti upacara
bendera pada awal masuk sekolah masih belum serius dan belum khidmad saat mengikuti upacara masih banyak siswa-siswa yang berbicara dengan teman
sebelahnya atau malah gerak-gerak ditempat bahkan ada yang jahil dengan teman depan belakang dan saming-sampingnya. Hal ini sangat memprihatinkan sekali
melihat masih banyak siswa yang belum memiliki nilai nasionalisme yang tinggi. Nilai nasionalisme siswa masih sangat rendah dapat dilihat lagi saat semua siswa
kelas V menyanyikan lagu nasional di awal pembelajaran dan di akhir pembelajaran setiap harinya masih banyak siswa yang tidak serius saat
menyanyikan lagu nasional. Siswa kelas V ada yang menyanyikan lagu nasional
sambil bercanda, sambil tertawa sambil mengganggu teman-teman di sampingnya. Saat pembelajaran di kelaspun saat pertemuan pertama siswa-siswa masih belum
paham dengan tujuan pembelajaran yang disampaikan tetapi setelah pembelajaran berakhir siswa mulai mengerti bagaimana siswa harus bertindak sesuai nilai
nasionalisme. Hasil kuesioner kondisi awal yang diberikan guru kepada siswa untuk
melihat nilai nasionalisme siswa adalah dapat dilihat pada data ini. Nilai nasionalisme sikap kognitif rata-rata kelasnya adalah 43,07 masuk dalam kategori
tinggi dalam tabel perhitungan nilai aspek kognitif dengan jumlah nilai kelasnya adalah 1121 dengan presentase 84,61 dengan siswa yang memiliki sikap
nasionalisme diatas kategori cukup ada 22 siswa. Sikap afektif pada kuesioner awal ini didapatkan data dengan rata-rata kelasnya 55,65 masuk dalam kategori
tinggi dengan jumlah nilai 1447 dengan jumlah siswa 26 dan presentasenya adalah 61,53 dengan siswa yang mencapai nilai lebih dari cukup adalah 16
siswa. Sedangkan untuk sikap konatif rata-rata kelasnya adalah 79,07 masuk dalam kategori tinggi dengan jumlah nilai kelasnya 2056 dihitung dari jumlah
siswa 26 dan presentasenya adalah 61,53. 4. Refleksi
Refleksi pertemuan pertama dilakukan setelah pembelajaran selesai dilaksanakan. Hasil observasi siklus I pertemuan pertama diperoleh kesimpulan
dari sisi siswa dan dari sisi kegiatan Belajar Mengajar. Peneliti menyimpulkan saat kegiatan belajar mengajar berjalan pengelolaan waktu dalam mengajar kurang
diperhatikan sehingga ada beberapa kegiatan belajar membutuhkan waktu yang lama dan pembelajaran diakhir waktunya tinggal sedikit. Peneliti melihat sisi
siswa dalam pembelajaran dan diluar pembelajaran masih banyak siswa yang belum memiliki rasa nasionalisme, mereka masih bertindak sesuka hatinya.
2. Pertemuan Kedua Siklus I
1. Perencanaan Pertemuan kedua kegiatan perencanaan sama dengan perencanaan
pertemuan pertama. Perbedaannya pada pertemuan kedua peneliti tidak lagi membuat silabus karena silabusnya sama dengan pertemuan pertama. Perencanaan
pada pertemuan kedua sama halnya menyiapkan pada pertemuan pertama. Ada beberapa hal yang disiapkan peneliti pada pertemuan kedua yaitu RPP, materi
ajar, LKS, artikel pemekaran wilayah Indonesia dan kuesioner. Berikut hal-hal yang dipersiapkan pada pertemuan kedua seperti di bawah ini.
1. Silabus
Silabus merupakan keseluruhan acuan dari indikator-indikator dari penelitian dalam keseluruhan rangkaian kegiatan pembelajaran.
.2. RPP
Peneliti menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang akan dilaksanakan pada pertemuan kedua.
3. Materi Ajar
Peneliti menyusun materi-materi pembelajaran yang akan disampaikan pada pertemuan kedua.
4. Lembar Kerja Siswa LKS Peneliti menyusun Lembar Kerja Siswa untuk mengetahui seberapa paham
siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang disampaikan guru pada pertemuan kedua. LKS tersebut berisiskan tujuan yang akan dicapai, petunjuk
pengisian, nama dan pertanyaan. pertanyaan tersebut berdasarkan materi yang telah disampaikan oleh guru saat pembelajaran berlangsung.
5. Artikel Pemekaran Wilayah Indonesia
Peneliti menyiapkan sebuah artikel yang digunakan saat pembelajaran berlangsung. Artikel ini berisi tentang pemekaran wilayah di Indonesia. Artikel ini
digunakan peneliti untuk mengetahui bagaimana pendapat siswa terhadap daerah yang dimekarkan di Indonesia. Artikel ini dikerjakan dalam kelompok saat
pembelajaran berlangsung. 6. Kuesioner
Peneliti memberikan kuesioner kembali pada pertemuan kedua siklus 1 setelah pembelajaran usai. Kuesioner ini berisi pernyataan-pernyataan mengenai
nilai nasionalisme yang terdiri dari empat indikator yaitu cinta tanah air, persatuan bangsa, sikap yang mencerminkan nasionalisme, dan menghargaisimbol-simbol
nasionalisme. Kuesioner ini merupakan pernyataan yang dengan jawaban Sangat Setuju SS, SetujuS, Tidak setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS.
Kuesioner ini diisi secara individu sesuai dengan kondisi siswa sendiri. Kuesioner ini sama dengan kuesioner yang dibagikan pada pertemuan pertama siklus I.
2. Pelaksanaan Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari kamis tanggal 13 Agustus 2015
pada jam 09.05-10.15 setelah istirahat pertama. Siswa-siswa sudah berada di dalam kelas dan siswa duduk di tempat duduk masing-masing untuk siap
mengikuti pembelajaran. Penelitian dilakukan selama 2 jp atau setara dengan 70 menit. Pertama masuk kelas guru mengucapkan salam pembuka, kemudian guru
menanyakan kabar siswa setelah istirahat. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran pertemuan ke dua ini.
Sebelum ke kegiatan inti guru menanyakan materi yang sudah dipelajari pada pertemuan pertama pada minggu kemarin.
Kegiatan inti dari pertemuan kedua ini adalah Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai wilayah NKRI sebagai tempat bagi kelangsungan hidup
bangsa Indonesia terlebih dahulu. Setelah itu guru memberikan sebuah masalah dalam pembelajaran mengenai pemekaran yang ada di Indonesia dengan tujuan
siswa dapat berdiskusi dalam kelompok mengenai bagaimana pendapat mereka dengan masalah pemekaran wilayah tersebut. Sebelum mengerjakan itu guru
membagi siswa dalam kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 5-6 siswa. Setelah masuk ke dalam kelompok siswa dalam kelompok berdiskusi
tentang masalah yang diberikan oleh guru. Setelah semua selesai mengerjakan masing-masing kelompok membacakan hasil diskusinya di depan kelas, saat akhir
kegiatan inti ini hampir semua kelompok antusias untuk maju ke depan kelas menyampaikan hasil diskusi mereka. Kegiatan pertemuan kedua ini siswa terlihat
aktif dan mulai mengetahui bagaimana cara mereka harus bersikap dalam menghadapi bila Indonesia melakukan pemekaran wilayah yang ada di Indonesia.
Presentasi yang dilakukan siswa dalam kelompok dapat diketahu bahwa siswa- siswa mempunyai jawaban yang berbeda-beda. Ada beberapa kelompok yang
menjawab pemekaran yang dilakukan Indonesia itu tidak baik namun ada juga yang menjawab pemekaran wilayah yang dilakukan di Indonesia itu sangat baik
dan perlu didukung. Kelompok yang mengatakan pemekaran itu kurang baik dengan alasan nanti bangsa Indonesia menjadi semakin terpecah bila Indonesia
melakukan pemekaran. Sedangkan kelompok yang menjawab pemekaran itu baik adalah dengan adanya pemekaran daerah yang dimekarkan menjadi semakin
tertata lagi karena dengan pemekaran itu setiap daerah menjadi lebih mendapatkan perhatian khusus sehingga darah yang dimekarkan menjadi lebih baik lagi.
Jawaban siswa tersebut membuat peneliti bangga karena banyak siswa yang mampu berpikir kearah situ dan mampu memberikan jawaban yang tepat.
Kegiatan penutup pada pertemuan ini adalah siswa dengan bantuan guru membuat rangkuman materi mengenai pembelajaran yang sudah berlangsung.
Salah satu siswa diminta guru untuk mengumpulkan penugasan dari guru. Setelah tugas-tugas sudah dikumpulkan kemudian guru meminta siswa mengisi kuesioner
yang kedua dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan siswa dalam memiliki sikap nasionalisme setelah mendapatkan pelajaran dengan dua
pertemuan di siklus I ini. Setelah mengisi kuesioner siswa diminta menuliskan refleksi dan merumuskan aksi yang dilakuan setelah menulis refleksi. Setelah
semuanya selesai, pelajaran ditutup oleh salam penutup oleh guru dan kemudian dilanjutkan dengan pelajaran selanjutnya.
3. Observasi Observasi pada siklus I pertemuan kedua menurut hasil observasi yang
dilakukan peneliti data yang dihasilkan akan digunakan dalam tahap refleksi nantinya. Observasi yang dilakukan dibantu oleh teman peneliti dengan
menggunakan kamera digital dan dengan pengamatan. Observasi pada tahap ini adalah peneliti mengobservasi tingkah laku siswa dalam memahami nilai
nasionalisme. Peneliti dibantu oleh temannya mengamati siswa saat mengikuti upacara bendera dan saat mengikuti pelajaran di kelas sebelum dan sesudah
pelajaran usai saat siswa menyanyikan lagu nasional. Ternyata siswa kelas V saat mengikuti upacara bendera pada awal masuk sekolah sudah bisa serius dan sudah
mulai khidmad, namun masih juga ada siswa yang saat mengikuti upacara masih banyak yang berbicara dengan teman sebelahnya atau malah gerak-gerak ditempat
bahkan ada yang jahil dengan teman depan belakang dan saming-sampingnya tetapi itu hanya hal kecil saja tidak separah saat observasi yang pertama. Hal ini
masih perlu dibenahi lagi nantinya agar siswa mulai memiliki nilai nasionalisme yang tinggi. Nilai nasionalisme siswa masih tetap kurang dapat dilihat saat semua
siswa kelas V menyanyikan lagu nasional di awal pembelajaran dan di akhir pembelajaran setiap harinya, masih ada beberapa siswa yang tidak serius saat
menyanyikan lagu nasional. Siswa kelas V masih ada yang menyanyikan lagu nasional sambil bercanda, sambil tertawa sambil mengganggu teman-teman di
sampingnya. Saat pembelajaran di kelaspun saat pertemuan kedua ini siswa- siswanya masih belum paham lagi dengan tujuan pembelajaran yang disampaikan
tetapi setelah pembelajaran berakhir siswa mulai mengerti bagaimana siswa harus bertindak sesuai nilai nasionalisme.
4. Refleksi Refleksi pada pertemuan yang kedua dilakukan setelah pembelajaran
selesai dilaksanakan seperti yang dilakukan di refleksi pada pertemuan pertama. Hasil observasi siklus I pertemuan kedua diperoleh kesimpulan dari sisi siswa dan
dari sisi kegiatan Belajar Mengajar. Peneliti menyimpulkan saat kegiatan belajar mengajar berjalan pengelolaan waktu dalam mengajar sudah berjalan dengan
lancar dan sudah tersesun secara rapi. Peneliti melihat sisi siswa dalam pembelajaran dan diluar pembelajaran sudah mengalami perubahan yang mulai
terlihat banyak siswa tang mulai bisa memposisikan diri saat pembelajaran dan dalam kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan nasionalisme yang diteliti oleh
peneliti. Hal ini dapat dilihat saat ada beberapa siswa yang berkelahi di dalam kelas karena salah paham banyak teman yang membantu melerai teman yang
bertengkar bukan malah ikut berkelahi dan tidak ikut menambah suasana kelas semakin ramai dengan memanasi-manasi teman yang sedang berkelahi. Hal ini
merupakan salah satu perubahan yang sudah mulai terlihat dalam diri siswa. Hasil kuesionerpun sudah mulai terlihat dari data yang diperoleh.
Kuesioner ke dua yang didapatkan adalah pada sikap kognitif rata-rata kelasnya adalah 43,07 dengan jumlah nilai kelasnya 1120 dengan presentase 84,61
dengan siswa yang mencapai kategori nilai lebih dari cukup ada 22 siswa. Rata- rata kognitif dengan nilai 43,07 termasuk dalam kategori tinggi dengan
menggunakan perhitungan yang dilakukan peneliti menggunakan pedoman PAP. Hasil sikap afektif rata-rata kelasnya adalah 61,8 dengan jumlah siswa 26 dan
jumlah nilai kelasnya adalah 1607 dengan presentase kelasnya 80,76. Rata-rata kelas sikap afektif dengan nilai 61,8 masuk dalam kategori tinggi dalam
penghitungan yang dilakukan peneliti dan siswa yang mencapai nilai lebih dari cukup ada 21 siswa. Sedangkan hasil sikap konatif rata-rata kelasnya adalah 87,46
dengan jumlah nilainya adalah 2274 dengan presentase kelasnya adalah 88,46. Nilai rata-rata konatif 87,38 masuk dalam kategori tinggi dan siswa yang
mencapai nilai lebih dari cukup ada 23 siswa. 4.1.1.2 Siklus II
Siklus II kegiatan perencanaan sama dengan perencanaan siklus I. Materi pada siklus II ini melanjutkan KD selanjutnya. Siklus II pertemuan pertama
dilakukan pada hari kamis tanggal 20 Agustus 2015. Siklus II ini menggunakan media video untuk menunjang pembelajaran pada siklus III ini. Siklus II
dilaksanakan dua kali pertemuan sama seperti siklus I yaitu pada hari kamis tanggal 20 Agustus 2015 dan tanggal 27 Agustus 2015. Inti pembelajaran pada
siklus II pertemuan I dan II adalah tentang menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan indikator mendefinisikan pengertian
keutuhan NKRI, menyebutkan usaha menjaga keutuhan NKRI, menyebutkan usaha menjaga keutuhan NKRI, dan sikap-sikap menjaga keutuhan NKRI. Proses
kegiatan belajar mengajar menggunakan pembelajaran secara berkelompok sama seperti siklus I. Pembagian kelompok sama seperti saat siklus I siswa dibagi
menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa dan 1 kelompok terdiri dari 6 orang siswa. Setiap kelompok terdiri dari berbagai tingkat
kecerdasan, jenis kelamin, dan lainnya. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk memudahkan siswa dalam mengerjakan masalah yang di berikan
guru kepada siswa untuk didiskusikan dan dikerjakan bersama. Siklus II ini juga siswa diminta untuk mengisi kuesioner kembali dengan tujuan melihat
peningkatan nilai nasionalisme dalam dirisiswa. Tindakan pada siklus II ini terdiri dari beberapa tahapan yang harus dipersiapkan peneliti. Tahapan pada siklus
yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang akan dijelaskan di bawah ini.
1. Pertemuan Pertama Siklus I
1. Perencanaan Sebelum penelitian dilaksanakan peneliti melakukan perencanaan terlebih
dahulu agar penelitiannya dapat berjalan dengan lancar karena sudah terencana. Hal-hal yang perlu dipersiapkan pada pertemuan kesatu adalah silabus, RPP,
bahan ajar, LKS, media, dan kuesioner. Media yang digunakan adalah LCD, Laptop, video. Hal-hal baik perangkat pembelajaran maupun perangkat penelitian
digunakan untuk mempermudah pembelajaran dan penelitian. 2. Pelaksanaan
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis tanggal 20 Agustus 2015 pada jam 09.05-10.15 setelah istirahat pertama. Siswa-siswa sudah berada di
dalam kelas dan siswa duduk di tempat duduk masing-masing untuk siap mengikuti pembelajaran.
Penelitian pertama siklus II, peneliti dibantu oleh 1 teman untuk mempersiapkan media yang akan digunakan. Penelitian dilakukan selama 2 jp
atau setara dengan 70 menit. Pertama guru mengucapkan salam pembuka, kemudian guru menanyakan kabar siswa setelah istirahat. Guru melakukan
apersepsi dengan memberikan pertanyaan seperti “Apa yang dimaksud dengan
keutuhan negara? Bagaimana cara menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia?” setelah melakukan apersepsi guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dalam pertemuan pertama ini. Setelah guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai siswa dan guru menyanyikan lagu “Dari
Sabang Samapai Merauke”.
Kegiatan inti pertemuan pertama ini adalah Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok terlebih dahulu. Setelah gutu membagi siswa menjadi 5 kelompok
guru meminta siswa masuk dalam kelompok masing masing. Setelah siswa masuk ke kelompok masing-masing guru meminta siswa menentukan nama kelompok
dengan tema “Tarian Tradisional” . Kemudian guru menjelaskan kembali tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran hari ini dan menjelaskan pembelajaran hari
ini adalah mengamati video ini adalah tahap 1 dari Problem Based Learning. Kemudian guru menampilkan sebuah video kepad siswa sebagai pengantar untuk
mendefinisikan pengertian keutuhan NKRI. Tahapan kedua dari problem Based Learning pada pertemuan pertama ini adalah guru membantu siswa dalam
kelompok mendefinisikan pengertian keutuhan NKRI melalui video yang ditampilkan. Setelah tahap kedua dilakukan guru memberikan kesempatan kepada
setiap kelompok untuk berdiskusi tentang pengertian keutuhan NKRI dari hasil pengamatan video. Tahap ketiga guru memberikan pengarahan kepada siswa
untuk melihat permasalahan yang ada di Indonesia yang berkaitan dengan keutuhan NKRI dan dikaitkan dengan pengertian keutuhan NKRI. Kemudian
guru meminta setiap kelompok mendiskusikan usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga keutuhan NKRI. Tahap keempat guru meminta setiap kelompok
membuat laporan hasil pengamatan dan hasil diskusinya yang sudah dilakukan.
Tahap terakhir yaitu tahap kelima adalah guru meminta siswa mempresentasikan hasil laporan yang sudah dibuat di depan kelas dan guru akan membantu
menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah yang sudah dilakukan di setiap kelompok.
Penutup pembelajaran pertemuan pertama siklus II ini adalah siswa dengan bantuan guru membuat rangkuman materi mengenai pembelajaran yang
sudah berlangsung. Guru meminta siswa menuliskan refleksi dan merumuskan aksi yang harus dikumpulkan minggu depan. Kemudian guru menutup pelajaran
hari ini dan guru mempersilahkan guru kelas untuk melanjutkan pelajaran.
3. Observasi Observasi pada siklus II pertemuan pertama menurut hasil observasi yang
dilakukan peneliti data yang dihasilkan akan digunakan dalam tahap refleksi nantinya. Observasi yang dilakukan dibantu oleh teman peneliti dengan
menggunakan kamera digital. Observasi pada tahap ini adalah peneliti mengobservasi tingkah laku siswa dalam memahami nilai nasionalisme seperti
pada siklus kesatu. Peneliti dibantu oleh temannya mengamati siswa saat mengikuti upacara bendera dan saat mengikuti pelajaran di kelas sebelum dan
sesudah pelajaran usai saat siswa menyanyikan lagu nasional. Ternyata siswa kelas V saat mengikuti upacara bendera pada awal masuk sekolah sudah serius
dan sudah khidmad saat mengikuti upacara. Hal ini sangat menggembirakan sekali karena siswa sudah memiliki nilai nasionalisme yang tinggi. Nilai
nasionalisme siswa sudah mulai terlihat dilihat ketika siswa menyanyikan lagu nasional di awal pembelajaran dan di akhir pembelajaran setiap harinya sudah
terlihat serius saat menyanyikan lagu nasional.
4. Refleksi Refleksi pertemuan pertama dilakukan setelah pembelajaran selesai
dilaksanakan. Hasil observasi siklus II pertemuan pertama diperoleh kesimpulan dari sisi siswa dan dari sisi kegiatan Belajar Mengajar. Peneliti menyimpulkan
saat kegiatan belajar mengajar berjalan pengelolaan waktu sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang sudah direncanakan, proses belajar dalam RPP sudah
berjalan semuanya. Peneliti melihat sisi siswa dalam pembelajaran dan diluar pembelajaran sudah mulai memiliki rasa nasionalisme.
2. Pertemuan kedua siklus II
1. Perencanaan
Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan sama seperti perencanaan pertemuan pertama. Pertemuan kedua ini peneliti mempersiapkan hal-hal yang
dibutuhkan pada kegiatan belajar mengajar. Hal-halyang dibutuhkan pada siklus II ini adalah alat-alat dari sekolah dan milik sendiri yaitu laptop, proyektor viewer,
dan kamera digital. Perencanaan perangkat pembelajaran seperti RPP, LKS, Video untuk memudahkan pembelajaran pada pertemuan kedua ini dan peneliti
mengeluarkan kuesioner yang terakhir guna untuk mengetahui peningkatan nilai nasionalisme pada siswa kelas V.
2. Pelaksanaan
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis tanggal 27 Agustus 2015 pada jam 09.05-10.15 setelah istirahat pertama. Siswa-siswa sudah berada di
dalam kelas dan siswa duduk di tempat duduk masing-masing untuk siap mengikuti pembelajaran. Pertama guru mengucapkan salam kepada seluruh siswa
setelah semuanya siap untuk mengikuti pembelajaran. Guru menanyakan bagaimana keadaan siswa setelah istirahatdan menanyakan kesiapan siswa untuk
mengikuti pembelajaran. Kemudian guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan memberikan pertanyaan kepada siswa Indonesia mempunyai berapa
provinsi? Bagaimana sikap kita menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia?. Setelah melakukan apersepsi guru menyampaikan tujuan yang akan
dicapai dalam pembelajaran. Setelah guru menyampaikan tujuan pembelajaran pertemuan kedua ini adalah guru memberikan motivasi kepada siswa dengan
mengajak siswa menyanyikan lagu “Indonesia Raya”. Peneliti mengajak siswa
menyanyikan lagu Índonesia Raya dengan tujuan untuk melihat apakah siswa sudah benar-benar memiliki nilai nasionalisme apa belum sambil membuktikan
lagi di dalam kelas saat siswa menyanyi. Kegiatan Inti dari pembelajaran kedua ini adalah guru membagi siswa
menjadi 5 kelompok seperti di pertemuan-pertemuan sebelumnya. Kemudian guru meminta siswa masuk dalam kelompok masing masing dan guru meminta
siswa menentukan nama kelompok dengan tema “nama provinsi di Indonesia”. Kemudian guru menjelaskan kembali tujuan yang akan dicapai dalam
pembelajaran hari ini dan menjelaskan pembelajaran hari ini adalah mengamati peta dan mencari informasi menggunakan media cetak ini merupakan tahap 1
dalam Problem Based Learning. Kemudian guru memberikan tugas pertama yaitu mencari nama provinsi yang ada di Indonesia dan mencari budaya yang dimiliki
setiap provinsi rumah adat, tarian tradisional, baju adat, dll. Guru membantu siswa dalam kelompok mencari provinsi yang ada di Indonesia dan budaya setiap
provinsi melalui peta dan media cetak tahap 2. Guru memberikan kesempatan
kepada setiap kelompok untuk berdiskusi tentang provinsi di Indonesia dan budaya yang dimiliki setiap provinsi. Guru memberikan pengarahan kepada siswa
untuk mencari sikap menjaga keutuhan NKRI dengan menggunakan media cetak tahap 3. Guru meminta setiap kelompok mendiskusikan sikap yang dilakukan
untuk menjaga keutuhan NKRI berdasarkan informasi yang sudah didapatkan. Guru meminta setiap kelompok membuat laporan hasil pengamatan dan hasil
diskusinya yang sudah dilakukan tahap 4. Guru meminta siswa
mempresentasikan hasil laporan yang sudah dibuat di depan kelas dan guru akan membantu menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah yang sudah
dilakukan di setiap kelompok tahap 5. Hasil dari kegiatan ini adalah siswa mampu melaksanakan semua tugas yang diberikan oleh guru dengan baik dan
benar dan semua siswa sudah memiliki nilai nasionalisme seperti yang diharapkan dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Penutup pembelajaran pada pertemuan kedua ini adalah guru membagikan soal evaluasi. Guru meminta siswa mengerjakan soal evaluasi. Kemudian guru
bersama dengan siswa menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Setelah itu guru meminta siswa mengerjakan kuesioner yang terakhir. Kemudian
Siswa diminta mengerjakan refleksi. Setelah siswa selesai mengerjakan refleksi guru menutup Pelajaran dan meninggalkan kelas sambil mempersilahkan guru
kelas untuk melanjutkan pembelajaran.
3. Observasi Observasi pada siklus II pertemuan kedua menurut hasil observasi yang
dilakukan peneliti data yang dihasilkan akan digunakan dalam tahap refleksi nantinya. Observasi pada tahap ini adalah peneliti mengobservasi tingkah laku
siswa dalam memahami nilai nasionalisme seperti pada siklus kesatu. Peneliti dibantu oleh temannya mengamati siswa saat mengikuti upacara bendera dan saat
mengikuti pelajaran di kelas sebelum dan sesudah pelajaran usai saat siswa menyanyikan lagu nasional. Ternyata siswa kelas V saat mengikuti upacara
bendera pada awal masuk sekolah sudah serius dan sudah khidmad saat mengikuti upacara. Hal ini sangat menggembirakan sekali karena siswa sudah memiliki nilai
nasionalisme yang tinggi. Nilai nasionalisme siswa sudah mulai terlihat dilihat ketika siswa menyanyikan lagu nasional di awal pembelajaran dan di akhir
pembelajaran setiap harinya sudah terlihat serius saat menyanyikan lagu nasional. 4. Refleksi
Refleksi pertemuan kedua dilakukan setelah pembelajaran selesai dilaksanakan. Hasil observasi siklus II pertemuan pertama diperoleh kesimpulan
dari sisi siswa dan dari sisi kegiatan Belajar Mengajar. Peneliti menyimpulkan saat kegiatan belajar mengajar berjalan pengelolaan waktu sudah berjalan dengan
baik dan sesuai dengan yang sudah direncanakan, proses belajar dalam RPP sudah berjalan semuanya. Peneliti melihat sisi siswa dalam pembelajaran dan diluar
pembelajaran sudah mulai memiliki rasa nasionalisme. Ini sudah menunjukkan bawa sikap nasionalisme siswa sudah meningkat dilihat dari tingkah laku siswa
karena sekarang siswa sudah jarang berkelahi di kelas. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil kuesioner yang sidah dikerjakan oleh siswa.
Hasil kuesioner siklus II adalah rata-rata kognitif kelasnya adalah 43,76 masuk dalam kategori tinggi menggunakan perhitungan yang dibuat peneliti
berdasarkan patolan PAP dengan jumlah nilai siswa adalah 1138 dengan jumlah siswa 26 dengan presentasenya adalah 92,30 dan siswa yang mencapai nilai
lebih dari cukup ada 24 siswa, hanya 2 siswa yang belum masuk dalam kategori lebih dari cukup. Hasil afektif rata-rata kelasnya adalah 62,34 dengan jumlah nilai
siswa 1621 dengan jumlah siswa 26 dengan presentase kelasnya adalah 84,61 dengan siswa yang masuk dalam kategori lebih dari cukup ada 22 siswa. Hasil
konatif rata-ratanya adalah 88,38 dengan jumlah nilai kelas 2298 dengan jumlah siswa 26 dan presentase kelasnya adalah 92,30 dan siswa yang mencapai
kategori nilai lebih dari cukup ada 24 siswa.
4.1.2 Nilai Nasionalisme Nilai nasionalisme siswa dapat dilihat dengan menggunakan kuesioner
dalam pembelajaran PKn. Terdapat 4 indikator minat belajar yaitu cinta tanah air, persatuan bangsa, sikap yang mencerminkan nasionalisme, dan menghargai
simbol-simbol nasionalisme. Namun dalam penelitian ini yang dilihat adalah persikap buakn per indikator dari ke empat indikator tersebut dilihat persikapnya
yaitu sikap kognitif, sikap afektif dan sikap konatif. Ketiga sikap tersebut yang digunakan peneliti untuk melihat peningkatan nilai nasionalisme siswa. Peneliti
menyebar kuesioner yang terdiri dari empat indikator tersebut kepada siswa sebanyak 3 kali yang diberikan pada siklus I sebelum dimualai pembelajarannya
guna melihat kondisi awal siswa, kuesioner kedua diberikan setelah siklus I
selesai diberikan yaitu setelah pembelajaran kedua siklus I selesai. Terakhir kali kuesioner diberikan setelah siklus II selesai dilakukan. Penentuan kriteria nilai
nasionalisme menggunakan Penilaian Acuan Patokan PAP. Tabel pencapaian dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
No Aspek
Kondisi awal Siklus I
Siklus II Rata-
rata nilai Persen Rata-
rata nilai Persen
Rata- rata nilai
Persen 1
Keseluruhan 79,33 76,92 87,42
88,46 88,4 96,15
2 Kognitif
86,14 84,61 86,14
84,61 87,52 92,30
3 Afektif
79,5 61,53 88,28
80,76 89,05 84,61
4 Konatif
79,07 61,53 87,46
88,46 88,38 92,30
Data di atas dapat dilihat bahwa setiap siklusnya setiap sikap mengalami peningkatan. Namun dalam kondisi awal dan siklus satu sikap kognitif dan konatif
tidak ada perubahan. Hanya sikap afektif yang mengalami peningkatan. Sedangkan pada siklus I ke siklus II mengalami peningkatan semua sikap
mengalami peningkatan yang lumayan terlihat walaupun peningkatannya hanya sedikit saja. Jadi dari data ini terlihat bahwa nilai nasionalisme siswa kelas V
mengalami peningkatan yang siknifikan.
4.2 Pembahasan