66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab  IV  ini  membahas  tentang  hasil  penelitian  dan  pembahasan.  Hasil penelitian  tersebut  membahas  tentang  tahap-tahap  proses  pembelajaran
menggunakan Problem Based Learning, dan peningkatan nilai nasionalisme.
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Problem Based Learning Problem  Based  Learning  terdiri  dari  5  tahap  yaitu  orientasi  siswa
kepada  masalah,  mengorganisasi  siswa  untuk  belajar,  membimbing  penyelidikan baik  yang  dilakukan  secara  individu  maupun  yang  dilakukan  secara  kelompok,
mengembangkan  dan  menyajikan  hasil  karya,  dan  yang  terakhir  adalah menganalisis  dan  mengevaluasi  proses  pemecahan  masalah.  Penerapan
pembelajaran Problem Based Learning dilakukan pada siklus I dan siklus II yang sama  langkah  kegiatan  pembelajaran  setiap  pertemuan.  Siklus  I  dilakukan  pada
hari  kamis  tanggal  6  Agustus  2015  dan  tanggal  13  Agustus  2015.  Siklus  I dilakukan  2  kali  karena  satu  siklus  terdiri  dari  2  pertemuan.  Siklus  II  dilakukan
pada hari kamis tanggal 20 Agustus 2015 dan tanggal 27 Agustus 2015. Siklus II ini  juga  dilakukan  dalam  2  kali  pertemuan.  Problem  Based  Learning  pada
matapelajaran  PKn  kelas  V  semester  I  pada  standar  kompetensi  1  yaitu memahami  pentingnya  keutuhan  Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia  NKRI,
pada  pertemuan  pertama  dan  kedua  pada  siklus  I  dapat  berjalan  dengan  lancar. Siklus  II  Problem  Based  Learning  berjalan  dengan  baik.  Langkah-langkah
kegiatan pembelajaran pada siklus II sama seperti pada siklus I. Langkah kegiatan Problem Based Learning seperti di bawah ini.
Tahap  1:  orientasi  siswa  kepada  masalah.  Guru  menjelaskan  tujuan pembelajaran  dan  bahan-bahan  yang  dibutuhkan,  serta  memotivasi  siswa  terlibat
pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilih. Di sini guru menjelaskan kepada siswa  tujuan  pembelajaran  yang  dicapai  yaitu  nilai  nasionalisme  yang  terdapat
dalam  diri  siswa.  Bahan-bahan  yang  dibutuhkan  dalam  siklus  I  dan  siklus  II adalah  permasalahan  yang  ada  di  Indonesia  yang  mengenai  nilai  Nasionalisme,
peta Indonesia, dan Video yang menunjang dalam materi nilai nasionalisme. Guru juga memberikan motivasi kepada siswa untuk terlibat selama pembelajaran.
Tahap  2:  mengorganisasi  siswa  untuk  belajar.  Guru  membantu  siswa mendefinisikan  dan  mengorganisasi  tugas  belajar  yang  berhubungan  dengan
masalah  tersebut.  Guru  mempunyai  kewajiban  untuk  membantu  siswa mendefinisikan NKRI  dan keutuhan NKRI dan  membantu  siswa mengorganisasi
tugas yang diberikan mengenai masalah NKRI dan keutuhan NKRI. Tahap  3:  membimbing  penyelidikan,  baik  yang  dilakukan  secara
individual  maupun  yang  dilakukan  secara  kelompok.  Guru  mendorong  siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalahnya. Guru membantu Tahap  4:  mengembangkan  dan  menyajikan  hasil  karya.  Guru  membantu
siswa  merencanakan  dan  menyiapkan  karya  yang  sesuai,  seperti  laporan,  video, dan  model,  serta  membantu  mereka  membagi  tugas  dan  bekerjasama  dengan
temannya. Pada tahap ini guru meminta siswa membuat sebuah laporan dari hasil pengamatan siswa saat pembelajaran berlangsung sesuai dengan perintah guru.
Tahap  5:  menganalisis  dan  mengevaluasi  proses  pemecahan  masalah. Guru  membantu  siswa  melakukan  refleksi  atau  evaluasi  terhadap  penyelidikan
dari  proses  yang  mereka  gunakan.  Tahap  ini  guru  mengajak  siswa  untuk melakukan  analisis  dan  mengevaluasi  proses  pemecahan  masalah  yang  disajikan
dalam pembelajaran yang berkaitan dengan NKRI dan keutuhan NKRI. Hasil  Problem  Based  Learning  pada  siklus  I  menunjukkan  siswa  terlihat
masih ada yang kurang berminat mengikuti pembelajaran karena pembelajarannya masih  menggunakan  masalah  yang  berbentuk  teks  atau  artikel.  Siswa  pada  saat
pembelajaran masih terlihat kurang antusias dapat terlihat dari siswa masih sibuk berbicara  dengan  teman-temannya  saat  pembelajaran  berlangsung.  Setelah  guru
memberikan  penjelasan  pembelajaran  yang  akan  dilaksanakan  siswa  baru  mulai memperhatikan saat  guru menjelaskan. Siswa juga mulai  aktif saat  pembelajaran
dilakukan  dengan  sistem  kelompok.  Saat  pengisian  kuesioner  siklus  I  sebelum pembelajaran siklus I dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar siswa-siswa mau
mengerjakan  kuesioner  dengan  baik.  Setelah  pembelajaran  siklus  I  selesai  guru memberikan  kuesioner  yang  kedua  dengan  soal  yang  sama  dan  responden  yang
sama  untuk  mengetahui  peningkatan  nilai  nasionalisme  yang  terjadi  pada  siswa kelas V di semester I.
Hasil Problem Based Learning siklus II menunjukkan siswa terlibat lebih mempunyai  nilai  nasionalisme  dengan  bukti  siswa  menyanyikan  lagu  Nasional
setelah  dan  sebelum  pembelajaran  dan  sesudah  pembelajaran  terlihat  serius  dan
terlihat  menghayati  lagu  yang  sedang  dinyayikan.  Sikap  siswa  saat  mengikuti upacarapun sudah terlihat lebih khidmad dengan siswa lebih seris saat mengikuti
upacara  berlangsung.  Siswa  juga  terlihat  menghormati  agama  lain  dengan  tidak mengejek  pemeluk  agama  lain  selain  dirinya.  Hal  tersebut  menunjukkan  bahwa
nilai  nasionalisme  dalam  diri  siswa  terlihat  lebih  meningkat  sebelum  siswa diberikan  materi  pembelajaran  dengan  model  Problem  Based  Learning  dengan
tujuan meningkatkan nilai nasionalisme dalam diri siswa kelas V semester I di SD Negeri  Kledokan.  Hal  ini  semua  juga  dapat  ditunjukkan  dari  penghitungan  hasil
kuesioner  ke  tiga  yang  dibagikan  setelah  pertemuan  ke  dua  siklus  II  berakhir. Problem  Based  Learning  setiap  pertemuan  lebih  detailnya  akan  dijabarkan  di
bawah ini. 4.1.1.1. Siklus I
Siklus  I  dilaksanakan  dua  kali  pertemuan  yaitu  pada  tanggal  hari  kamis tanggal  6  Agustus  2015  dan  tanggal  13  Agustus  2015.  Siklu.  Inti  pembelajaran
pada siklus I pertemuan I dan II adalah tentang mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik  Indonesia  dengan  indikator  memahami  ciri-ciri  NKRI,  memahami
wailayah  NKRI,  memahami  pembagian  wilayah  NKRI,  dan  memahami  bentuk wilayah  NKRI.  Proses  kegiatan  belajar  mengajar    menggunakan  pembelajaran
secara  berkelompok.  Siswa  dibagi  menjadi  5  kelompok,  setiap  kelompok  terdiri dari  5  orang  siswa  dan  1  kelompok  terdiri  dari  6  orang  siswa.  Setiap  kelompok
terdiri  dari  berbagai  tingkat  kecerdasan,  jenis  kelamin,  dan  lainnya.  Guru membagi  siswa  menjadi  beberapa  kelompok  untuk  memudahkan  siswa  dalam
mengerjakan masalah yang di berikan guru kepada siswa untuk didiskusikan dan dikerjakan  bersama.  Namun  dalam  setiap  pengisian  kuesioner  diisi  oleh  masing-
masing  siswa  atau  dikerjakan  secara  individu.  Tindakan  pada  siklus  I  ini  terdiri dari  beberapa  tahapan  yang  harus  dipersiapkan  peneliti.    Tahapan  pada  siklus
yaitu  perencanaan,  pelaksanaan,  observasi,  dan  refleksi  yang  akan  dijelaskan  di bawah ini.
Pertemuan Pertama Siklus I 1.
Perencanaan Hasil yang optimal merupakan harapan dari seseorang peneliti, hasil yang
optimal  tersebut  tidak  lepas  dari  perencanaan  yang  matang.  Peneliti  mengkaji terlebih dahulu  KI dan  KD untuk  mencapai  tujuan penelitian. Kemudian peneliti
menentukan  KD  yang  akan  diambil  peneliti  untuk  melakukan  penelitian.  Hasil dari  pengkajian  tersebut  menjadi  landasan  peneliti  dalam  menyusun  dan
mempersiapkan berbagai hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian. Hal-hal yang perlu  dipersiapkan  pada  pertemuan  I  adalah  silabus,  RPP,  bahan  ajar,  LKS,
kuesioner,  artikel  pulau-pulau  yang  diklaim  oleh  negara  lain,  dan  gambar  peta Indonesia. Penelitian yang telah dipersiapkan peneliti dijabarkan seperti di bawah
ini. 1.1 Silabus
Silabus  merupakan  keseluruhan  acuan  dari  indikator-indikator  dari penelitian dalam keseluruhan rangkaian kegiatan pembelajaran.
1.2. RPP Peneliti  menyusun  Rencana  Pelaksanaan  Pembelajaran  RPP  yang  akan
dilaksanakan pada siklus I pertemuan pertama.
1.3 Bahan Ajar Peneliti  menyusun  materi-materi  pembelajaran  yang  akan  disampaikan
pada pertemuan pertama. 1.4. Lembar Kerja Siswa LKS
Peneliti menyusun Lembar Kerja Siswa untuk mengetahui seberapa paham siswa  dalam  mengikuti  kegiatan  pembelajaran  yang  disampaikan  guru  pada
pertemuan  pertama.  LKS  tersebut  berisiskan  tujuan  yang  akan  dicapai,  petunjuk pengisian,  nama  dan  pertanyaan.  Pertanyaan  tersebut  berdasarkan  materi  yang
telah disampaikan oleh guru saat pembelajaran berlangsung. 1.5. Kuesioner
Peneliti  menyusun  kuesioner  yang  diberikan  sebelum  pertemuan  pertama siklus  1  dilakukan  atau  sebelum  pembelajaran  berlangsung.  Kuesioner  ini  berisi
pernyataan-pernyataan  mengenai  nilai  nasionalisme  yang  terdiri  dari  empat indikator  yaitu  cinta  tanah  air,  persatuan  bangsa,  sikap  yang  mencerminkan
nasionalisme,  dan  menghargaisimbol-simbol  nasionalisme.  Kuesioner  ini merupakan pernyataan yang dengan jawaban Sangat Setuju SS, SetujuS, Tidak
setuju  TS  dan  Sangat  Tidak  Setuju  STS.  Kuesioner  ini  diisi  secara  individu sesuai dengan kondisi siswa sendiri.
1.6. Artikel pulau-pulau yang diklaim oleh negara lain Peneliti  menyiapkan  sebuah  artikel  yang  digunakan  saat  pembelajaran
berlangsung. Artikel ini berisi tentang pulau-pulau yang diklaim oleh negara lain. Artikel ini digunakan peneliti untuk mengetahui bagaimana sikap siswa terhadap
pulau  Indonesia  yang  diklaim  oleh  negara  lain.  Artikel  ini  dikerjakan  dalam kelompok saat pembelajaran berlangsung.
1.7. Gambar peta Indonesia Peneliti  memberikan  gambar  peta  Indonesia  yang  tak  berwarna  dan  tidak
ada nama-namanya. Peneliti memilih gambar peta Indonesia yang seperti ini agar siswa  mampu  melihat  bagian-bagian  Indonesia,  wilayah-wilayah  Indonesia  yang
terdiri dari daratan dan lautan serta bagian udara. Dari peta ini nanti siswa diminta untuk  memberikan  warna  terhadap  gambar  tersebut  sesuai  bagiannya  seperti
daratan berwarna hijau, lautan berwarna biru. 2. Pelaksanaan
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis tanggal 6 Agustus 2015 pada  jam  09.05-10.15  setelah  istirahat  pertama.  Siswa-siswa  sudah  berada  di
dalam  kelas  dan  siswa  duduk  di  tempat  duduk  masing-masing  untuk  siap mengikuti pembelajaran.
Penelitian  pertama,  peneliti  dibantu  oleh  1  guru kelas  dan  1  teman.  Guru kelas sebagai observer dan satu teman sebagai dokumentator dan peneliti sebagai
guru. Penelitian dilakukan selama 2 jp atau setara dengan 70 menit. Pertama guru mengucapkan  salam  pembuka,  kemudian  guru  menanyakan  kabar  siswa  setelah
istirahat.  Guru melakukan perkenalan dengan  seluruh siswa, guru melakukan hal ini karena baru pertama kali ketemu dengan siswa kelas V ini. Setelah melakukan
perkenalan  dengan  siswa  guru  menyampaikan  tujuan  pembelajaran  yang  akan dicapai  dalam  pertemuan  pertama  ini.  Setelah  guru  menyampaikan  tujuan  yang
akan dic apai siswa dan guru menyanyikan lagu “Dari Sabang Samapai Merauke”.
Kegiatan  inti  pertemuan  pertama  ini  adalah  setelah  menyanyikan  lagu “Dari  Sabang  sampai  Merauke”  guru  meminta  Siswa  menyebutkan  makna  lagu
“Dari  Sabang  Samapai  Merauke”.  Setelah  menyebutkan  makna  lagu  siswa diminta  guru  untuk  mengisi  kuesioner  yang  dibagikan  oleh  guru.  Kemudian
setelah  semua  siswa  selesai  mengisi  kuesioner,  semua  siswa  mendengarkan penjelasan guru mengenai wilayah NKRI dengan melihat peta wilayah RI. Setelah
siswa  mendengarkan  penjelasan  dari  guru  siswa  diberi  tugas  untuk  bediskusi dalam  kelompok  mengenai  pembagian  wilayah  NKRI.  Setelah  siswa  mampu
memahami  pembagian  wilayah  NKRI  guru  memberikan  sebuah  masalah  tentang daerahpulau-pulau  yang  diklaim  oleh  negara  lain,  siswa  diminta  untuk
memberikan pendapatnya mengenai masalah yang terdapat dalam artikel tersebut. Setelah  dibagikan  artikel  tersebut  guru  membagi  siswa  dalam  5  kelompok,
masing-masing  kelompok  beranggotakan  5  siswa  dan  satu  kelompok  6  siswa karena  jumlah  siswa  di  kelas  V  ini  adalah  26  siswa.  Kemudian  guru  meminta
siswa masuk dalam kelompok dan berdiskusi tentang masalah yang diberikan oleh guru.  Setelah  semua  kelompok  sudah  selesai  memgerjakan  tugas  tersebut  siswa
mendengarkan  penjelasan  guruyang  selanjutnya    mengenai  bentuk  negara Indonesia.  Tugas  yang  selanjutnya  adalah  mewarnai  gambar  peta  Nusantara,
karena waktu  sudah mau habis  tugas ini dikerjakan di  rumah dan besok  paginya dikumpulkan ke peneliti.
Penutup pembelajaran pertemuan pertama siklus I ini adalah siswa dengan bantuan  guru  membuat  rangkuman  materi  mengenai  pembelajaran  yang  sudah
berlangsung.  Guru  meminta  salah  satu  siswa  mengumpulkan  tugas  yang dikumpulkan  dalam  kelompok  ke  depan  kelas  di  meja  guru.  Guru  memberikan
soal evaluasi untuk dikerjakan secara individu. Setelah mengerjakan soal evaluasi guru  meminta  siswa  menuliskan  refleksi  dan  merumuskan  aksi  yang  dilakuan
setelah  menulis  refleksi  dan  guru  mengingatkan  pekerjaan  rumah  yang  harus dikerjakan  siswa  dan  harus  dikumpulkan  besok  pagi.  Setelah  mengingatkan
pekerjaan  rumah  guru  menucapkan  salam  bahwa  pelajaran  hari  ini  sudah  selesai dan dilanjutkan pelajaran selanjutnya.
3.Observasi
Observasi  pada  siklus  I  pertemuan  pertama  menurut  hasil  observasi  yang dilakukan  peneliti  data  yang  dihasilkan  akan  digunakan  dalam  tahap  refleksi
nantinya.  Observasi  yang  dilakukan  dibantu  oleh  teman  peneliti  dengan menggunakan  kamera  digital.  Observasi  pada  tahap  ini  adalah  peneliti
mengobservasi  tingkah  laku  siswa  dalam  memahami  nilai  nasionalisme.  Peneliti dibantu oleh temannya mengamati siswa saat mengikuti upacara bendera dan saat
mengikuti  pelajaran  di  kelas  sebelum  dan  sesudah  pelajaran  usai  saat  siswa menyanyikan  lagu  nasional.  Ternyata  siswa  kelas  V  saat  mengikuti  upacara
bendera  pada  awal  masuk  sekolah  masih  belum  serius  dan  belum  khidmad  saat mengikuti  upacara  masih  banyak  siswa-siswa  yang  berbicara  dengan  teman
sebelahnya atau malah gerak-gerak ditempat bahkan ada yang jahil dengan teman depan  belakang  dan  saming-sampingnya.  Hal  ini  sangat  memprihatinkan  sekali
melihat masih banyak siswa yang belum memiliki nilai nasionalisme yang tinggi. Nilai nasionalisme siswa masih sangat rendah dapat dilihat lagi saat semua siswa
kelas  V  menyanyikan  lagu  nasional  di  awal  pembelajaran  dan  di  akhir pembelajaran  setiap  harinya  masih  banyak  siswa  yang  tidak  serius  saat
menyanyikan lagu nasional.  Siswa kelas V  ada  yang menyanyikan lagu  nasional
sambil bercanda, sambil tertawa sambil mengganggu teman-teman di sampingnya. Saat pembelajaran di kelaspun saat pertemuan pertama siswa-siswa masih belum
paham dengan tujuan pembelajaran yang disampaikan tetapi setelah pembelajaran berakhir  siswa  mulai  mengerti  bagaimana  siswa  harus  bertindak  sesuai  nilai
nasionalisme. Hasil  kuesioner  kondisi  awal  yang  diberikan  guru  kepada  siswa  untuk
melihat  nilai  nasionalisme  siswa  adalah  dapat  dilihat  pada  data  ini.  Nilai nasionalisme sikap kognitif rata-rata kelasnya adalah 43,07 masuk dalam kategori
tinggi  dalam tabel  perhitungan nilai  aspek kognitif  dengan jumlah nilai  kelasnya adalah  1121  dengan  presentase  84,61  dengan  siswa  yang  memiliki  sikap
nasionalisme  diatas  kategori  cukup  ada  22  siswa.  Sikap  afektif  pada  kuesioner awal  ini  didapatkan  data  dengan  rata-rata  kelasnya  55,65  masuk  dalam  kategori
tinggi  dengan  jumlah  nilai  1447  dengan  jumlah  siswa  26  dan  presentasenya adalah  61,53  dengan  siswa  yang  mencapai  nilai  lebih  dari  cukup  adalah  16
siswa.  Sedangkan  untuk  sikap  konatif  rata-rata  kelasnya  adalah  79,07  masuk dalam  kategori  tinggi  dengan  jumlah  nilai  kelasnya  2056  dihitung  dari  jumlah
siswa 26 dan presentasenya adalah 61,53. 4. Refleksi
Refleksi  pertemuan  pertama  dilakukan  setelah  pembelajaran  selesai dilaksanakan.  Hasil  observasi  siklus  I  pertemuan  pertama  diperoleh  kesimpulan
dari  sisi  siswa  dan  dari  sisi  kegiatan  Belajar  Mengajar.  Peneliti  menyimpulkan saat kegiatan belajar mengajar berjalan pengelolaan waktu dalam mengajar kurang
diperhatikan  sehingga  ada  beberapa  kegiatan  belajar  membutuhkan  waktu  yang lama  dan  pembelajaran  diakhir  waktunya  tinggal  sedikit.  Peneliti  melihat  sisi
siswa  dalam  pembelajaran  dan  diluar  pembelajaran  masih  banyak  siswa  yang belum memiliki rasa nasionalisme, mereka masih bertindak sesuka hatinya.
2. Pertemuan Kedua Siklus I
1. Perencanaan Pertemuan  kedua  kegiatan  perencanaan  sama  dengan  perencanaan
pertemuan  pertama.  Perbedaannya  pada  pertemuan  kedua  peneliti  tidak  lagi membuat silabus karena silabusnya sama dengan pertemuan pertama. Perencanaan
pada  pertemuan  kedua  sama  halnya  menyiapkan  pada  pertemuan  pertama.  Ada beberapa  hal  yang  disiapkan  peneliti  pada  pertemuan  kedua  yaitu  RPP,  materi
ajar,  LKS,  artikel  pemekaran  wilayah  Indonesia  dan  kuesioner.  Berikut  hal-hal yang dipersiapkan pada pertemuan kedua seperti di bawah ini.
1. Silabus
Silabus  merupakan  keseluruhan  acuan  dari  indikator-indikator  dari penelitian dalam keseluruhan rangkaian kegiatan pembelajaran.
.2. RPP
Peneliti menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP  yang  akan dilaksanakan pada pertemuan kedua.
3. Materi Ajar
Peneliti  menyusun  materi-materi  pembelajaran  yang  akan  disampaikan pada pertemuan kedua.
4. Lembar Kerja Siswa LKS Peneliti menyusun Lembar Kerja Siswa untuk mengetahui seberapa paham
siswa  dalam  mengikuti  kegiatan  pembelajaran  yang  disampaikan  guru  pada pertemuan  kedua.  LKS  tersebut  berisiskan  tujuan  yang  akan  dicapai,  petunjuk
pengisian,  nama  dan  pertanyaan.  pertanyaan  tersebut  berdasarkan  materi  yang telah disampaikan oleh guru saat pembelajaran berlangsung.
5. Artikel Pemekaran Wilayah Indonesia
Peneliti  menyiapkan  sebuah  artikel  yang  digunakan  saat  pembelajaran berlangsung. Artikel ini berisi tentang pemekaran wilayah di Indonesia. Artikel ini
digunakan peneliti untuk  mengetahui bagaimana  pendapat  siswa terhadap daerah yang  dimekarkan  di  Indonesia.  Artikel  ini  dikerjakan  dalam  kelompok  saat
pembelajaran berlangsung. 6. Kuesioner
Peneliti  memberikan  kuesioner  kembali  pada  pertemuan  kedua  siklus  1 setelah  pembelajaran  usai.  Kuesioner  ini  berisi  pernyataan-pernyataan  mengenai
nilai nasionalisme yang terdiri dari empat indikator yaitu cinta tanah air, persatuan bangsa,  sikap  yang  mencerminkan  nasionalisme,  dan  menghargaisimbol-simbol
nasionalisme. Kuesioner ini merupakan pernyataan  yang dengan jawaban Sangat Setuju  SS,  SetujuS,  Tidak  setuju  TS  dan  Sangat  Tidak  Setuju  STS.
Kuesioner ini diisi secara individu sesuai dengan kondisi siswa sendiri. Kuesioner ini sama dengan kuesioner yang dibagikan pada pertemuan pertama siklus I.
2. Pelaksanaan Pertemuan  kedua  dilaksanakan  pada  hari  kamis  tanggal  13  Agustus  2015
pada  jam  09.05-10.15  setelah  istirahat  pertama.  Siswa-siswa  sudah  berada  di dalam  kelas  dan  siswa  duduk  di  tempat  duduk  masing-masing  untuk  siap
mengikuti  pembelajaran.  Penelitian  dilakukan  selama  2  jp  atau  setara  dengan  70 menit.  Pertama  masuk  kelas  guru  mengucapkan  salam  pembuka,  kemudian  guru
menanyakan kabar siswa setelah istirahat.  Kemudian guru menyampaikan  tujuan pembelajaran  yang  akan  dicapai  dalam  pembelajaran  pertemuan  ke  dua  ini.
Sebelum  ke  kegiatan  inti  guru  menanyakan  materi  yang  sudah  dipelajari  pada pertemuan pertama pada minggu kemarin.
Kegiatan  inti  dari  pertemuan  kedua  ini  adalah  Siswa  mendengarkan penjelasan guru mengenai wilayah NKRI sebagai tempat bagi kelangsungan hidup
bangsa  Indonesia  terlebih  dahulu.  Setelah  itu  guru  memberikan  sebuah  masalah dalam  pembelajaran  mengenai  pemekaran  yang  ada  di  Indonesia  dengan  tujuan
siswa  dapat  berdiskusi  dalam  kelompok  mengenai  bagaimana  pendapat  mereka dengan  masalah  pemekaran  wilayah  tersebut.  Sebelum  mengerjakan  itu  guru
membagi  siswa  dalam  kelompok,  masing-masing  kelompok  beranggotakan  5-6 siswa.  Setelah  masuk  ke  dalam  kelompok  siswa  dalam  kelompok  berdiskusi
tentang  masalah  yang  diberikan  oleh  guru.  Setelah  semua  selesai  mengerjakan masing-masing kelompok membacakan hasil diskusinya di depan kelas, saat akhir
kegiatan  inti  ini  hampir  semua  kelompok  antusias  untuk  maju  ke  depan  kelas menyampaikan hasil diskusi mereka. Kegiatan pertemuan kedua ini siswa terlihat
aktif  dan  mulai  mengetahui  bagaimana  cara  mereka  harus  bersikap  dalam menghadapi bila Indonesia melakukan pemekaran wilayah yang ada di Indonesia.
Presentasi  yang  dilakukan  siswa  dalam  kelompok  dapat  diketahu  bahwa  siswa- siswa  mempunyai  jawaban  yang  berbeda-beda.  Ada  beberapa  kelompok  yang
menjawab  pemekaran  yang  dilakukan  Indonesia  itu  tidak  baik  namun  ada  juga yang  menjawab  pemekaran  wilayah  yang  dilakukan  di  Indonesia  itu  sangat  baik
dan  perlu  didukung.  Kelompok  yang  mengatakan  pemekaran  itu  kurang  baik dengan  alasan  nanti  bangsa  Indonesia  menjadi  semakin  terpecah  bila  Indonesia
melakukan pemekaran. Sedangkan kelompok yang menjawab pemekaran itu baik adalah  dengan  adanya  pemekaran  daerah  yang  dimekarkan  menjadi  semakin
tertata lagi karena dengan pemekaran itu setiap daerah menjadi lebih mendapatkan perhatian  khusus  sehingga  darah  yang  dimekarkan  menjadi  lebih  baik  lagi.
Jawaban  siswa  tersebut  membuat  peneliti  bangga  karena  banyak  siswa  yang mampu berpikir kearah situ dan mampu memberikan jawaban yang tepat.
Kegiatan  penutup  pada  pertemuan  ini  adalah  siswa  dengan  bantuan  guru membuat  rangkuman  materi  mengenai  pembelajaran  yang  sudah  berlangsung.
Salah satu siswa diminta guru untuk mengumpulkan penugasan dari guru. Setelah tugas-tugas sudah dikumpulkan kemudian guru meminta siswa mengisi kuesioner
yang  kedua  dengan  tujuan  untuk  mengetahui  perkembangan  siswa  dalam memiliki  sikap  nasionalisme  setelah  mendapatkan  pelajaran  dengan  dua
pertemuan  di  siklus  I  ini.  Setelah  mengisi  kuesioner  siswa  diminta  menuliskan refleksi  dan  merumuskan  aksi  yang  dilakuan  setelah  menulis  refleksi.  Setelah
semuanya selesai,  pelajaran ditutup  oleh salam penutup oleh  guru dan kemudian dilanjutkan dengan pelajaran selanjutnya.
3. Observasi Observasi  pada  siklus  I  pertemuan  kedua  menurut  hasil  observasi  yang
dilakukan  peneliti  data  yang  dihasilkan  akan  digunakan  dalam  tahap  refleksi nantinya.  Observasi  yang  dilakukan  dibantu  oleh  teman  peneliti  dengan
menggunakan  kamera  digital  dan  dengan  pengamatan.  Observasi  pada  tahap  ini adalah  peneliti  mengobservasi  tingkah  laku  siswa  dalam  memahami  nilai
nasionalisme.  Peneliti  dibantu  oleh  temannya  mengamati  siswa  saat  mengikuti upacara  bendera  dan  saat  mengikuti  pelajaran  di  kelas  sebelum  dan  sesudah
pelajaran usai saat siswa menyanyikan lagu nasional. Ternyata siswa kelas V saat mengikuti upacara bendera pada awal masuk sekolah sudah bisa serius dan sudah
mulai khidmad, namun masih juga ada siswa yang saat mengikuti upacara masih banyak yang berbicara dengan teman sebelahnya atau malah gerak-gerak ditempat
bahkan  ada  yang  jahil  dengan  teman  depan  belakang  dan  saming-sampingnya tetapi  itu hanya hal  kecil saja tidak separah saat  observasi  yang pertama. Hal  ini
masih  perlu dibenahi  lagi  nantinya  agar siswa  mulai memiliki nilai  nasionalisme yang tinggi. Nilai nasionalisme siswa masih tetap kurang dapat dilihat saat semua
siswa  kelas  V  menyanyikan  lagu  nasional  di  awal  pembelajaran  dan  di  akhir pembelajaran  setiap  harinya,  masih  ada  beberapa  siswa  yang  tidak  serius  saat
menyanyikan  lagu  nasional.  Siswa  kelas  V  masih  ada  yang  menyanyikan  lagu nasional  sambil  bercanda,  sambil  tertawa  sambil  mengganggu  teman-teman  di
sampingnya.  Saat  pembelajaran  di  kelaspun  saat  pertemuan  kedua  ini  siswa- siswanya masih belum paham lagi dengan tujuan pembelajaran yang disampaikan
tetapi setelah pembelajaran berakhir siswa mulai mengerti bagaimana siswa harus bertindak sesuai nilai nasionalisme.
4. Refleksi Refleksi  pada  pertemuan  yang  kedua  dilakukan  setelah  pembelajaran
selesai  dilaksanakan  seperti  yang  dilakukan  di  refleksi  pada  pertemuan  pertama. Hasil observasi siklus I pertemuan kedua diperoleh kesimpulan dari sisi siswa dan
dari  sisi  kegiatan  Belajar  Mengajar.  Peneliti  menyimpulkan  saat  kegiatan  belajar mengajar  berjalan  pengelolaan  waktu  dalam  mengajar  sudah  berjalan  dengan
lancar  dan  sudah  tersesun  secara  rapi.  Peneliti  melihat  sisi  siswa  dalam pembelajaran  dan  diluar  pembelajaran  sudah  mengalami  perubahan  yang  mulai
terlihat  banyak  siswa  tang  mulai  bisa  memposisikan  diri  saat  pembelajaran  dan dalam kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan nasionalisme yang diteliti oleh
peneliti.  Hal  ini  dapat  dilihat  saat  ada  beberapa  siswa  yang  berkelahi  di  dalam kelas  karena  salah  paham  banyak  teman  yang  membantu  melerai  teman  yang
bertengkar  bukan  malah  ikut  berkelahi  dan  tidak  ikut  menambah  suasana  kelas semakin  ramai  dengan  memanasi-manasi  teman  yang  sedang  berkelahi.  Hal  ini
merupakan salah satu perubahan yang sudah mulai terlihat dalam diri siswa. Hasil  kuesionerpun  sudah  mulai  terlihat  dari  data  yang  diperoleh.
Kuesioner  ke  dua  yang  didapatkan  adalah  pada  sikap  kognitif  rata-rata  kelasnya adalah  43,07  dengan  jumlah  nilai  kelasnya  1120  dengan  presentase  84,61
dengan siswa  yang mencapai  kategori  nilai  lebih dari cukup ada 22 siswa.  Rata- rata  kognitif  dengan  nilai  43,07  termasuk  dalam  kategori  tinggi  dengan
menggunakan  perhitungan  yang  dilakukan  peneliti  menggunakan  pedoman  PAP. Hasil  sikap  afektif  rata-rata  kelasnya  adalah  61,8  dengan  jumlah  siswa  26  dan
jumlah nilai kelasnya adalah 1607 dengan presentase kelasnya 80,76. Rata-rata kelas  sikap  afektif  dengan  nilai  61,8  masuk  dalam  kategori  tinggi  dalam
penghitungan  yang  dilakukan  peneliti  dan  siswa  yang  mencapai  nilai  lebih  dari cukup ada 21 siswa. Sedangkan hasil sikap konatif rata-rata kelasnya adalah 87,46
dengan jumlah nilainya  adalah 2274  dengan  presentase kelasnya  adalah 88,46. Nilai  rata-rata  konatif  87,38  masuk  dalam  kategori  tinggi  dan  siswa  yang
mencapai nilai lebih dari cukup ada 23 siswa. 4.1.1.2 Siklus II
Siklus  II kegiatan perencanaan sama dengan perencanaan siklus  I. Materi pada  siklus  II  ini  melanjutkan  KD  selanjutnya.    Siklus  II  pertemuan  pertama
dilakukan  pada  hari  kamis  tanggal  20  Agustus  2015.  Siklus  II  ini  menggunakan media  video  untuk  menunjang  pembelajaran  pada  siklus  III  ini.  Siklus  II
dilaksanakan  dua  kali  pertemuan  sama  seperti  siklus  I  yaitu  pada  hari  kamis tanggal  20  Agustus  2015  dan  tanggal  27  Agustus  2015.  Inti  pembelajaran  pada
siklus  II  pertemuan  I  dan  II  adalah  tentang  menjelaskan  pentingnya  keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan indikator mendefinisikan pengertian
keutuhan  NKRI,  menyebutkan  usaha  menjaga  keutuhan  NKRI,  menyebutkan usaha menjaga keutuhan NKRI, dan sikap-sikap menjaga keutuhan NKRI.  Proses
kegiatan belajar mengajar  menggunakan pembelajaran secara berkelompok sama seperti  siklus  I.  Pembagian  kelompok  sama  seperti  saat  siklus  I  siswa  dibagi
menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa dan 1 kelompok terdiri  dari  6  orang  siswa.  Setiap  kelompok  terdiri  dari  berbagai  tingkat
kecerdasan,  jenis  kelamin,  dan  lainnya.  Guru  membagi  siswa  menjadi  beberapa kelompok untuk memudahkan siswa dalam mengerjakan masalah yang di berikan
guru kepada siswa untuk didiskusikan dan dikerjakan bersama. Siklus  II ini juga siswa  diminta  untuk  mengisi  kuesioner  kembali  dengan  tujuan  melihat
peningkatan nilai nasionalisme dalam dirisiswa. Tindakan pada siklus II ini terdiri dari  beberapa  tahapan  yang  harus  dipersiapkan  peneliti.    Tahapan  pada  siklus
yaitu  perencanaan,  pelaksanaan,  observasi,  dan  refleksi  yang  akan  dijelaskan  di bawah ini.
1. Pertemuan Pertama Siklus I
1. Perencanaan Sebelum penelitian dilaksanakan peneliti melakukan perencanaan terlebih
dahulu  agar  penelitiannya  dapat  berjalan  dengan  lancar  karena  sudah  terencana. Hal-hal  yang  perlu  dipersiapkan  pada  pertemuan  kesatu  adalah  silabus,  RPP,
bahan  ajar,  LKS,  media,  dan  kuesioner.  Media  yang  digunakan  adalah  LCD, Laptop, video. Hal-hal baik perangkat pembelajaran maupun perangkat penelitian
digunakan untuk mempermudah pembelajaran dan penelitian. 2. Pelaksanaan
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis tanggal 20 Agustus 2015 pada  jam  09.05-10.15  setelah  istirahat  pertama.  Siswa-siswa  sudah  berada  di
dalam  kelas  dan  siswa  duduk  di  tempat  duduk  masing-masing  untuk  siap mengikuti pembelajaran.
Penelitian  pertama  siklus  II,  peneliti  dibantu  oleh  1  teman  untuk mempersiapkan  media  yang  akan  digunakan.  Penelitian  dilakukan  selama  2  jp
atau  setara  dengan  70  menit.  Pertama  guru  mengucapkan  salam  pembuka, kemudian  guru  menanyakan  kabar  siswa  setelah  istirahat.  Guru  melakukan
apersepsi  dengan  memberikan  pertanyaan  seperti  “Apa  yang  dimaksud  dengan
keutuhan  negara?  Bagaimana  cara  menjaga  keutuhan  negara  kesatuan  republik Indonesia?”  setelah  melakukan  apersepsi  guru  menyampaikan  tujuan
pembelajaran  yang  akan  dicapai  dalam  pertemuan  pertama  ini.  Setelah  guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai siswa dan guru menyanyikan lagu “Dari
Sabang Samapai Merauke”.
Kegiatan inti pertemuan pertama ini adalah Guru membagi siswa menjadi 5  kelompok  terlebih  dahulu.  Setelah  gutu  membagi  siswa  menjadi  5  kelompok
guru meminta siswa masuk dalam kelompok masing masing. Setelah siswa masuk ke  kelompok  masing-masing  guru  meminta  siswa  menentukan  nama  kelompok
dengan tema “Tarian Tradisional” . Kemudian guru menjelaskan kembali tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran hari ini dan menjelaskan pembelajaran hari
ini  adalah  mengamati  video  ini  adalah  tahap  1  dari  Problem  Based  Learning. Kemudian guru menampilkan sebuah video kepad siswa sebagai pengantar untuk
mendefinisikan  pengertian  keutuhan  NKRI.  Tahapan  kedua  dari    problem  Based Learning  pada  pertemuan  pertama  ini  adalah  guru  membantu  siswa  dalam
kelompok  mendefinisikan  pengertian  keutuhan  NKRI  melalui  video  yang ditampilkan. Setelah tahap kedua dilakukan guru memberikan kesempatan kepada
setiap  kelompok  untuk  berdiskusi  tentang  pengertian  keutuhan  NKRI  dari  hasil pengamatan  video.  Tahap  ketiga  guru  memberikan  pengarahan  kepada  siswa
untuk  melihat  permasalahan  yang  ada  di  Indonesia  yang  berkaitan  dengan keutuhan  NKRI  dan  dikaitkan  dengan  pengertian  keutuhan  NKRI.    Kemudian
guru meminta setiap kelompok mendiskusikan usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga  keutuhan  NKRI.  Tahap  keempat  guru  meminta  setiap  kelompok
membuat  laporan  hasil  pengamatan  dan  hasil  diskusinya  yang  sudah  dilakukan.
Tahap terakhir  yaitu tahap kelima adalah guru meminta siswa mempresentasikan hasil  laporan  yang  sudah  dibuat  di  depan  kelas  dan  guru  akan  membantu
menganalisis  dan  mengevaluasi  hasil  pemecahan  masalah  yang  sudah  dilakukan di setiap kelompok.
Penutup  pembelajaran  pertemuan  pertama  siklus  II  ini  adalah  siswa dengan  bantuan  guru  membuat  rangkuman  materi  mengenai  pembelajaran  yang
sudah  berlangsung.  Guru  meminta  siswa  menuliskan  refleksi  dan  merumuskan aksi  yang  harus  dikumpulkan  minggu  depan.  Kemudian  guru  menutup  pelajaran
hari ini dan guru mempersilahkan guru kelas untuk melanjutkan pelajaran.
3. Observasi Observasi pada siklus II pertemuan pertama menurut hasil observasi yang
dilakukan  peneliti  data  yang  dihasilkan  akan  digunakan  dalam  tahap  refleksi nantinya.  Observasi  yang  dilakukan  dibantu  oleh  teman  peneliti  dengan
menggunakan  kamera  digital.  Observasi  pada  tahap  ini  adalah  peneliti mengobservasi  tingkah  laku  siswa  dalam  memahami  nilai  nasionalisme  seperti
pada  siklus  kesatu.  Peneliti  dibantu  oleh  temannya  mengamati  siswa  saat mengikuti  upacara  bendera  dan  saat  mengikuti  pelajaran  di  kelas  sebelum  dan
sesudah  pelajaran  usai  saat  siswa  menyanyikan  lagu  nasional.  Ternyata  siswa kelas  V  saat  mengikuti  upacara  bendera  pada  awal  masuk  sekolah  sudah  serius
dan  sudah  khidmad  saat  mengikuti  upacara.  Hal  ini  sangat  menggembirakan sekali  karena  siswa  sudah  memiliki  nilai  nasionalisme  yang  tinggi.  Nilai
nasionalisme  siswa  sudah  mulai  terlihat  dilihat  ketika  siswa  menyanyikan  lagu nasional  di  awal  pembelajaran  dan  di  akhir  pembelajaran  setiap  harinya  sudah
terlihat serius saat menyanyikan lagu nasional.
4. Refleksi Refleksi  pertemuan  pertama  dilakukan  setelah  pembelajaran  selesai
dilaksanakan.  Hasil  observasi  siklus  II  pertemuan  pertama  diperoleh  kesimpulan dari  sisi  siswa  dan  dari  sisi  kegiatan  Belajar  Mengajar.  Peneliti  menyimpulkan
saat kegiatan belajar mengajar berjalan pengelolaan waktu sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang sudah direncanakan, proses belajar dalam RPP sudah
berjalan  semuanya.  Peneliti  melihat  sisi  siswa  dalam  pembelajaran  dan  diluar pembelajaran sudah mulai memiliki rasa nasionalisme.
2. Pertemuan kedua siklus II
1. Perencanaan
Pertemuan  kedua  siklus  II  dilaksanakan  sama  seperti  perencanaan pertemuan  pertama.  Pertemuan  kedua  ini  peneliti  mempersiapkan  hal-hal  yang
dibutuhkan pada kegiatan belajar mengajar. Hal-halyang dibutuhkan pada siklus II ini adalah alat-alat dari sekolah dan milik sendiri yaitu laptop, proyektor  viewer,
dan  kamera  digital.  Perencanaan  perangkat  pembelajaran  seperti  RPP,  LKS, Video  untuk  memudahkan  pembelajaran  pada  pertemuan  kedua  ini  dan  peneliti
mengeluarkan  kuesioner  yang  terakhir  guna  untuk  mengetahui  peningkatan  nilai nasionalisme pada siswa kelas V.
2. Pelaksanaan
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis tanggal 27 Agustus 2015 pada  jam  09.05-10.15  setelah  istirahat  pertama.  Siswa-siswa  sudah  berada  di
dalam  kelas  dan  siswa  duduk  di  tempat  duduk  masing-masing  untuk  siap mengikuti pembelajaran. Pertama guru mengucapkan salam kepada seluruh siswa
setelah  semuanya  siap  untuk  mengikuti  pembelajaran.  Guru  menanyakan bagaimana keadaan siswa setelah  istirahatdan menanyakan kesiapan siswa untuk
mengikuti  pembelajaran.  Kemudian  guru  melakukan  apersepsi  kepada  siswa dengan  memberikan  pertanyaan  kepada  siswa  Indonesia  mempunyai  berapa
provinsi?  Bagaimana  sikap  kita  menjaga  keutuhan  negara  kesatuan  republik Indonesia?.  Setelah  melakukan  apersepsi  guru  menyampaikan  tujuan  yang  akan
dicapai  dalam  pembelajaran.  Setelah  guru  menyampaikan  tujuan  pembelajaran pertemuan  kedua  ini  adalah  guru  memberikan  motivasi  kepada  siswa  dengan
mengajak  siswa  menyanyikan  lagu “Indonesia  Raya”.  Peneliti  mengajak  siswa
menyanyikan  lagu  Índonesia  Raya  dengan  tujuan  untuk  melihat  apakah  siswa sudah  benar-benar  memiliki  nilai  nasionalisme  apa  belum  sambil  membuktikan
lagi di dalam kelas saat siswa menyanyi. Kegiatan  Inti  dari  pembelajaran  kedua  ini  adalah  guru  membagi  siswa
menjadi  5    kelompok  seperti  di  pertemuan-pertemuan  sebelumnya.  Kemudian guru  meminta  siswa  masuk  dalam  kelompok  masing  masing  dan  guru  meminta
siswa  menentukan  nama  kelompok  dengan  tema  “nama  provinsi  di  Indonesia”. Kemudian  guru  menjelaskan  kembali  tujuan  yang  akan  dicapai  dalam
pembelajaran  hari  ini  dan  menjelaskan  pembelajaran  hari  ini  adalah  mengamati peta  dan  mencari  informasi  menggunakan  media  cetak  ini  merupakan  tahap  1
dalam Problem Based Learning. Kemudian guru memberikan tugas pertama yaitu mencari nama provinsi  yang  ada di  Indonesia dan mencari budaya  yang  dimiliki
setiap  provinsi  rumah  adat,  tarian  tradisional,  baju  adat,  dll.  Guru  membantu siswa dalam kelompok mencari provinsi yang ada di Indonesia dan budaya setiap
provinsi  melalui  peta  dan  media  cetak  tahap  2.  Guru  memberikan  kesempatan
kepada  setiap  kelompok  untuk  berdiskusi  tentang  provinsi  di  Indonesia  dan budaya yang dimiliki setiap provinsi. Guru memberikan pengarahan kepada siswa
untuk mencari sikap menjaga keutuhan NKRI dengan menggunakan media cetak tahap  3.  Guru  meminta  setiap  kelompok  mendiskusikan  sikap  yang  dilakukan
untuk  menjaga  keutuhan  NKRI  berdasarkan  informasi  yang  sudah  didapatkan. Guru  meminta  setiap  kelompok  membuat  laporan  hasil  pengamatan  dan  hasil
diskusinya yang  sudah  dilakukan  tahap  4.  Guru  meminta  siswa
mempresentasikan hasil laporan yang sudah dibuat di depan kelas dan guru akan membantu  menganalisis  dan mengevaluasi  hasil  pemecahan masalah  yang sudah
dilakukan  di  setiap  kelompok  tahap  5.  Hasil  dari  kegiatan  ini  adalah  siswa mampu  melaksanakan  semua  tugas  yang  diberikan  oleh  guru  dengan  baik  dan
benar dan semua siswa sudah memiliki nilai nasionalisme seperti yang diharapkan dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Penutup pembelajaran pada pertemuan kedua ini adalah guru membagikan soal  evaluasi.  Guru  meminta  siswa  mengerjakan  soal  evaluasi.  Kemudian  guru
bersama  dengan  siswa  menyimpulkan  pembelajaran  yang  sudah  dilaksanakan. Setelah itu guru meminta siswa mengerjakan kuesioner  yang terakhir. Kemudian
Siswa  diminta  mengerjakan  refleksi.  Setelah  siswa  selesai  mengerjakan  refleksi guru  menutup  Pelajaran  dan  meninggalkan  kelas  sambil  mempersilahkan  guru
kelas untuk melanjutkan pembelajaran.
3. Observasi Observasi  pada  siklus  II  pertemuan  kedua  menurut  hasil  observasi  yang
dilakukan  peneliti  data  yang  dihasilkan  akan  digunakan  dalam  tahap  refleksi nantinya.  Observasi  pada  tahap  ini  adalah  peneliti  mengobservasi  tingkah  laku
siswa  dalam  memahami  nilai  nasionalisme  seperti  pada  siklus  kesatu.  Peneliti dibantu oleh temannya mengamati siswa saat mengikuti upacara bendera dan saat
mengikuti  pelajaran  di  kelas  sebelum  dan  sesudah  pelajaran  usai  saat  siswa menyanyikan  lagu  nasional.  Ternyata  siswa  kelas  V  saat  mengikuti  upacara
bendera pada awal masuk sekolah sudah serius dan sudah khidmad saat mengikuti upacara. Hal ini sangat menggembirakan sekali karena siswa sudah memiliki nilai
nasionalisme  yang  tinggi.  Nilai  nasionalisme  siswa  sudah  mulai  terlihat  dilihat ketika  siswa  menyanyikan  lagu  nasional  di  awal  pembelajaran  dan  di  akhir
pembelajaran setiap harinya sudah terlihat serius saat menyanyikan lagu nasional. 4. Refleksi
Refleksi  pertemuan  kedua  dilakukan  setelah  pembelajaran  selesai dilaksanakan.  Hasil  observasi  siklus  II  pertemuan  pertama  diperoleh  kesimpulan
dari  sisi  siswa  dan  dari  sisi  kegiatan  Belajar  Mengajar.  Peneliti  menyimpulkan saat kegiatan belajar mengajar berjalan pengelolaan waktu sudah berjalan dengan
baik dan sesuai dengan yang sudah direncanakan, proses belajar dalam RPP sudah berjalan  semuanya.  Peneliti  melihat  sisi  siswa  dalam  pembelajaran  dan  diluar
pembelajaran  sudah  mulai  memiliki  rasa  nasionalisme.  Ini  sudah  menunjukkan bawa  sikap  nasionalisme  siswa  sudah  meningkat  dilihat  dari  tingkah  laku  siswa
karena  sekarang  siswa  sudah  jarang  berkelahi  di  kelas.  Hal  ini  dapat  dilihat  dari peningkatan hasil kuesioner yang sidah dikerjakan oleh siswa.
Hasil  kuesioner  siklus  II  adalah  rata-rata  kognitif  kelasnya  adalah  43,76 masuk  dalam  kategori  tinggi  menggunakan  perhitungan  yang  dibuat  peneliti
berdasarkan  patolan  PAP  dengan  jumlah  nilai  siswa  adalah  1138  dengan  jumlah siswa  26  dengan  presentasenya  adalah  92,30  dan  siswa  yang  mencapai  nilai
lebih dari cukup ada 24 siswa, hanya 2 siswa  yang belum masuk dalam  kategori lebih dari cukup. Hasil afektif rata-rata kelasnya adalah 62,34 dengan jumlah nilai
siswa  1621  dengan  jumlah  siswa  26  dengan  presentase  kelasnya  adalah  84,61 dengan  siswa  yang  masuk  dalam  kategori  lebih  dari  cukup  ada  22  siswa.  Hasil
konatif rata-ratanya adalah 88,38 dengan jumlah nilai  kelas 2298  dengan jumlah siswa  26  dan  presentase  kelasnya  adalah  92,30  dan  siswa  yang  mencapai
kategori nilai lebih dari cukup ada 24 siswa.
4.1.2 Nilai Nasionalisme Nilai  nasionalisme  siswa  dapat  dilihat  dengan  menggunakan  kuesioner
dalam pembelajaran PKn. Terdapat 4 indikator minat belajar yaitu cinta tanah air, persatuan  bangsa,  sikap  yang  mencerminkan  nasionalisme,  dan  menghargai
simbol-simbol  nasionalisme.  Namun  dalam  penelitian  ini  yang  dilihat  adalah persikap buakn per indikator dari ke empat indikator tersebut dilihat persikapnya
yaitu  sikap  kognitif,  sikap  afektif  dan  sikap  konatif.  Ketiga  sikap  tersebut  yang digunakan  peneliti  untuk  melihat  peningkatan  nilai  nasionalisme  siswa.  Peneliti
menyebar  kuesioner  yang  terdiri  dari  empat  indikator  tersebut  kepada  siswa sebanyak 3 kali  yang diberikan pada siklus  I sebelum dimualai pembelajarannya
guna  melihat  kondisi  awal  siswa,  kuesioner  kedua  diberikan  setelah  siklus  I
selesai  diberikan  yaitu  setelah  pembelajaran  kedua  siklus  I  selesai.  Terakhir  kali kuesioner  diberikan  setelah  siklus  II  selesai  dilakukan.  Penentuan  kriteria  nilai
nasionalisme menggunakan Penilaian Acuan Patokan PAP. Tabel pencapaian dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
No Aspek
Kondisi awal Siklus I
Siklus II Rata-
rata nilai Persen   Rata-
rata nilai Persen
Rata- rata nilai
Persen 1
Keseluruhan  79,33 76,92  87,42
88,46  88,4 96,15
2 Kognitif
86,14 84,61  86,14
84,61  87,52 92,30
3 Afektif
79,5 61,53  88,28
80,76  89,05 84,61
4 Konatif
79,07 61,53  87,46
88,46  88,38 92,30
Data  di  atas  dapat  dilihat  bahwa  setiap  siklusnya  setiap  sikap  mengalami peningkatan. Namun dalam kondisi awal dan siklus satu sikap kognitif dan konatif
tidak  ada  perubahan.  Hanya  sikap  afektif  yang  mengalami  peningkatan. Sedangkan  pada  siklus  I  ke  siklus  II  mengalami  peningkatan  semua  sikap
mengalami  peningkatan  yang  lumayan  terlihat  walaupun  peningkatannya  hanya sedikit  saja.  Jadi  dari  data  ini  terlihat  bahwa  nilai  nasionalisme  siswa  kelas  V
mengalami peningkatan yang siknifikan.
4.2 Pembahasan