Pengujian Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

memberikan pilihan jawaban kategori tengah. Jika semua responden memilih jawaban tengah, maka peneliti kemungkinan besar memperoleh informasi yang tidak pasti. Untuk mengatasi hal itu dianjurkan para peneliti untuk menggunakan kategori pilihan genap. Berikut ini adalah tabel skala Likert yang sudah dimodifikasi dengan kategori empat kategori pilihan. Tabel 3.5.4 skala Likert Alternatif jawaban Skor Favorable Unfavorable Sangat setuju 5 1 Setuju 4 2 Tidak setuju 2 4 Sangat tidak setuju 1 5

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian

3.6.1 Validitas Validitas adalah kebenaran dan kejujuran sebuah diskripsi, kesimpulan, penjelasan, tafsiran, dan segala jenis laporan Alwasilah, 2003:169. Validitas menurut Kusuma dan Dwitagama adalah merupakan alat yang menunjukkan keabsahan informasi yang memberikan informasi kepada masyarakat luas Kusuma dan Dwitagama, 2010:85. Sedangkan menurut Sutoyo validitas merupakan suatu ketepatan dan kecermatan alat ukur terhadap apa yang akan diukur Sutoyo, 2012:71. Langkah dalam melakukan validitas terdiri dari tiga langkah yaitu validasi diri sendiri, validasi teman, dan validasi siswa Kusuma dan Dwitagama, 2010:85. Validasi diri sendiri merupakan penilaian terhadap diri sendiri berguna untuk merefleksikan diri mengenai pemahaman peneliti terhadap penelitiannya dan agar proposal penelitian bersifat logis. Validitas teman merupakan penilaian yang dilakukan teman terhadap proposal penelitian. Validitas siswa merupakan pengujian proposal penelitian terhadap siswa sesuai atau tidak. Basuki dan Hariyanto menjelaskan jenis-jenis validitas, jenis-jenis valisitas tersebut yaitu a validitas terkait isi, b validitas terkait kriteria, c validitas terkait konstruk Basuki dan Hariyanto, 2014:124. Validitas isi merupakan pengujian isi baik berupa materi atau isi pembelajaran terhadap tujuan. Pengujian dalam validitas isi merupakan pengujian perangkat pembelajaran atau isi yaitu RPP, LKS, soal tes dan bahan ajar. Validitas kriteria merupakan pengujian variabel atau kriteria misalnya wawancara, angket, lembar observasi, dan lain-lainnya. Sedangkan variabel konstruk yaitu penilaian yang dianggap penting. Peneliti menyimpulkan pengertian validitas adalah kebenaran dalam melakukan penelitian dengan adanya bukti yang diteliti dengan menggunakan alat ukur. Sedangkan dalam melakukan validitas, validitas mempunyai tiga langkah yaitu validasi diri sendiri, validasi teman, dan validasi siswa yang akan memperkuat dalam penelitian. Validitas juga memiliki jenis-jenis, jenis-jenis validitas adalah validitas terkait isi, validitas terkait kriteria, dan validitas terkait konstruk. Validasi desain pembelajaran diujikan kepada 3 ahli. Ahli 1 merupakan dosen ahli dalam mata pelajaran PKn. Data hasil validasi ahli 1 akan dimasukkan ke dalam kolom validator 1. Ahli ke dua adalah Kepala Sekolah, skor hasil validasi akan dimasukkan dalam kolom validator 2. Ahli 3 yaitu guru kelas penelitian yaitu guru kelas, hasil validasi akan dimasukkan ke dalam kolom validator 3. Instrumen yang memeliki validitas konstruk adalah instrumen yang digunakan untuk menguji suatu gejala dalam bentuk tes yang akan diukur. Untuk menguji validitas konstrak, dapat digunakan pendapat dari ahli. Pengujian validitas konstruk dapat dilakukan dengan uji empiris. Uji empiris langsung dilaksanakan kepada siswa dengan pembagian kuesioner sikap nasionalisme. Validitas konstruk minimal dilakukan pada 30 siswa Sugiyono, 2011: 125. Peneliti melakukan uji empiris tentang instrumen skala sikap kepada siswa kelas VI di SD Negeri Nanggulan bersama dengan kelompok satu payung. Skala sikap yang diuji dalam penelitian ini adalah sikap nasionalisme siswa. Alasan pemilihan SD tersebut karena memenuhi karakteristik sebagai SD penelitian. Siswa kelas VI sudah pernah menerima materi kelas V semester satu tentang nasionalisme dengan indikator dalam instrumen cinta tanah air, persatuan bangsa, menghargai simbol-simbol nasionalisme dan sikap yang mencerminkan nasionalisme. Jumlah responden uji empiris di SD Negeri Nanggulan berjumlah 50 siswa. Validitas diuji dengan menggunakan product moment. Rumus product moment dapat dilihat pada gambar. Gambar 3.1 Rumus Product Moment 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r xy            Keterangan: r xy = koefisien validitas X= skor butir soal Y = skor total n= jumlah responden Hasil dari uji validitas yang sudah dilakukan kemudian direkap menggunakan Ms. Excel dan perhitungan datanya menggunakan SPSS versi 20. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 20, soal yang valid ditandai dengan adanya tanda bintang satu dan bintang dua pada nomor soal. Tanda bintang satu berarti bahwa soal tersebut valid, sedangkan tanda bintang dua berarti soal tersebut sangat valid. Selain itu, ada pula soal yang tidak terdapat tanda bintang, artinya soal tersebut tidak valid. Pada tabel di bawah ini peneliti juga membandingkan r hitung dengan r tabel. Apabila r hitung lebih besar daripada r tabel maka pernyataan dinyatakan valid. Tabel 3.6.1 Hasil Uji Validasi Kuesioner Skala Sikap NO Item Soal r tabel r hitung Keterangan 1 0,2787 0,260 Tidak Valid 2 1 0,2787 0,343 Valid 3 2 0,2787 0,558 Valid 4 0,2787 0,040 Tidak Valid 5 3 0,2787 0,346 Valid 6 0,2787 0,037 Tidak Valid 7 4 0,2787 0,401 Valid 8 0,2787 0,252 Tidak Valid 9 5 0,2787 0,418 Valid 10 0,2787 0,181 Tidak Valid 11 0,2787 0,135 Tidak Valid 12 6 0,2787 0,480 Valid 13 7 0,2787 0,563 Valid 14 8 0,2787 0,476 Valid 15 0,2787 0,014 Tidak Valid 16 9 0,2787 0,370 Valid 17 10 0,2787 0,372 Valid 18 0,2787 0,130 Tidak Valid 19 11 0,2787 0,506 Valid 20 12 0,2787 0,548 Valid 21 0,2787 0,123 Tidak Valid 22 13 0,2787 0,478 Valid 23 0,2787 0,071 Tidak Valid 24 14 0,2787 0,406 Valid 25 0,2787 0,240 Tidak Valid 26 0,2787 0,177 Tidak Valid 27 0,2787 0,076 Tidak Valid 28 0,2787 0,210 Tidak Valid 29 0,2787 0,153 Tidak Valid 30 15 0,2787 0,332 Valid 31 16 0,2787 0,331 Valid 32 0,2787 0,024 Tidak Valid 33 0,2787 0,036 Tidak Valid 34 0,2787 0,277 Tidak Valid 35 0,2787 0,111 Tidak Valid 36 17 0,2787 0,467 Valid 37 18 0,2787 0,463 Valid 38 0,2787 0,168 Tidak Valid 39 0,2787 0,132 Tidak Valid 40 19 0,2787 0,432 Valid 41 20 0,2787 0,335 Valid 42 0,2787 0,278 Tidak Valid 43 21 0,2787 0,533 Valid 44 0,2787 0,092 Tidak Valid 45 22 0,2787 0,293 Valid 46 0,2787 0,034 Tidak Valid 47 23 0,2787 0,304 Valid 48 24 0,2787 0,565 Valid 49 25 0,2787 0,562 Valid 50 0,2787 0,103 Tidak Valid 51 0,2787 0,218 Tidak Valid 52 26 0,2787 0,460 Valid 53 0,2787 0,205 Tidak Valid 54 27 0,2787 0,430 Valid 55 0,2787 0,168 Tidak Valid 56 28 0,2787 0,323 Valid 57 0,2787 0,165 Tidak Valid 58 29 0,2787 0,482 Valid 59 0,2787 0,144 Tidak Valid 60 30 0,2787 0,578 Valid 61 31 0,2787 0,464 Valid 62 32 0,2787 0,387 Valid 63 33 0,2787 0,578 Valid 64 34 0,2787 0,467 Valid 65 35 0,2787 0,552 Valid 66 36 0,2787 0,343 Valid 67 37 0,2787 0,403 Valid 68 38 0,2787 0,529 Valid 69 39 0,2787 0,489 Valid 70 40 0,2787 0,636 Valid 71 41 0,2787 0,564 Valid 72 42 0,2787 0,363 Valid 73 0,2787 0,015 Tidak Valid 74 43 0,2787 0,361 Valid 75 44 0,2787 0,512 Valid Tabel 3.6.2 uji validitas instrumen skala sikap Sikap Nasionalisme Favorable Unfavorable Kognitif Afektif Konatif Kognitif Afektif Konatif 19, 20 - 2 4, 26 1, 3 5, 10 9 14, 16, 22, 24, 28 25 - 11, 21, 29 27 - - 6, 17, 31, 33 23 - 7, 30, 32, 34 18, 35, 40 8, 13, 41, 43 12, 37, 39 36, 44 - 15, 38, 42 3.6.2 Reliabilitas Reliabilitas reliability adalah sejauh mana temuan-temuan penelitian dapat direplikasi; jika penelitian dilakukan ulang, maka akan menghasilkan kesimpulan yang sama Mahi, 2011:90. Reliabilitas menurut Anastasia adalah kekonsistenan skor yang dicapai orang dalam saat diuji ulangan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat akuivalen berbeda, atau dengan kondisi penguji berbeda Sutoyo, 2012:64. Sedangkan reliabilitas menurut Noor adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan Noor, 2011: 131. Kesimpulan dari pengertian reliabilitas dari beberapa ahli ini adalah menunjukkan hasil yang hampir sama dari kesimpulan yang dilakukan walaupun penelitiannya dilakukan secara berulang dan menunjukkan alat ukur yang dapat dipercaya. Reliabilitas dalam penelitian ini diukur menggunakan pengujian internal consistensy. Pengujian ini dilakukan dengan cara mengujikan instrumen hanya dengan sekali pelaksanaan saja Sugiyono, 2011: 131, kemudian dilanjutkan dengan analisis data dengan teknik Spearman Brown atau teknik belah dua split half sehingga hasil dari analisis data tersebut dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas dari instrumen penelitian ini. Di bawah ini adalah rumus Spearman Brown. Keterangan : R i = reliabilitas internal seluruh instrumen R b = korelasi product moment antara belahan pertama dengan belahan kedua Hasil reliabilitas yang dihitung peneliti menggunakan SPSS 20. Adalah dilihat dari reliability statistic Coronbach‟s Alpha N Of Items 903 44

3.7 Teknik Analisis Data