Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

selesai diberikan yaitu setelah pembelajaran kedua siklus I selesai. Terakhir kali kuesioner diberikan setelah siklus II selesai dilakukan. Penentuan kriteria nilai nasionalisme menggunakan Penilaian Acuan Patokan PAP. Tabel pencapaian dapat dilihat pada tabel dibawah ini. No Aspek Kondisi awal Siklus I Siklus II Rata- rata nilai Persen Rata- rata nilai Persen Rata- rata nilai Persen 1 Keseluruhan 79,33 76,92 87,42 88,46 88,4 96,15 2 Kognitif 86,14 84,61 86,14 84,61 87,52 92,30 3 Afektif 79,5 61,53 88,28 80,76 89,05 84,61 4 Konatif 79,07 61,53 87,46 88,46 88,38 92,30 Data di atas dapat dilihat bahwa setiap siklusnya setiap sikap mengalami peningkatan. Namun dalam kondisi awal dan siklus satu sikap kognitif dan konatif tidak ada perubahan. Hanya sikap afektif yang mengalami peningkatan. Sedangkan pada siklus I ke siklus II mengalami peningkatan semua sikap mengalami peningkatan yang lumayan terlihat walaupun peningkatannya hanya sedikit saja. Jadi dari data ini terlihat bahwa nilai nasionalisme siswa kelas V mengalami peningkatan yang siknifikan.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pembahasan Problem Based Learning Problem Based Learning pada mata pelajaran PKn materi tentang Nilai Nasionalisme dalam pembelajaran bab I yaitu dengan materi Negara Kesatuan Republik Indonesia dilakukan pada siklus I dan siklus II. Siklus I dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2015 dan 13 Agustus 2015 sedangkan siklus II dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2015 dan 27 Agustus 2015. Problem Based Learning yang telah dilakukan dengan baik sesuai dengan tahapan-tahapan. Tahap 1: orientasi siswa kepada masalah. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan bahan-bahan yang dibutuhkan, serta memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilih. Di sini guru akan menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu nilai nasionalisme yang terdapat dalam diri siswa. Gambar peneliti saat menyampaikan tujuan yang akan dicapai Tahap 2: mengorganisasi siswa untuk belajar. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. Gambar peneliti mengorganisasi siswa untuk belajar Tahap 3: membimbing penyelidikan, baik yang dilakukan secara individual maupun yang dilakukan secara kelompok. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalahnya. Gambar peneliti membimbing siswa dalam mengumpulkan informasi Tahap 4: mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru membantu siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai, seperti laporan, video, dan model, serta membantu mereka membagi tugas dan bekerjasama dengan temannya. Pada tahap ini guru meminta siswa membuat sebuah laporan dari hasil pengamatan siswa saat pembelajaran berlangsung sesuai dengan perintah guru. Gambar saat peneliti memberikan contoh kepada siswa tentang membuat laporan yang nantinya akan dipresentasikan Tahap 5: menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan dari proses yang mereka gunakan. Gambar peneliti membantu siswa dalam melakukan refleksi dan evalusi terhadap laporan yang sudah dibuat oleh siswa Hasil peningkatan nilai nasionalisme siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Hasil peningkatan nilai nasionalisme pada sikap Kognitif Data awal Siklus I Siklus II Yang diperoleh peningkatan Yang diperoleh Peningkatan Rata-rata sikap kognitif 43,07 43,07 43,76 0,69 Presentase sikap kognitif 84,61 84,61 92,30 7,69 Hasil penelitian nilai nasionalisme pada sikap kognitif diatas menunjukkan sikap kognitif dalam nilai nasionalisme dari kondisi awal sampai dengan siklus I dengan menggunakan Problem Based Learning tidak ada perubahan datanya stabil. PBL dapat meningkatkan nilai nasionalisme yang ada di dalam diri siswa. Sikap afektif siswa mengalami peningkatan. Data sikap afektif dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Hasil peningkatan nilai nasionalisme pada sikap Afektif Data awal Siklus I Siklus II Yang diperoleh Peningkatan Yang diperoleh Peningkatan Rata-rata sikap afektif 55,65 61,8 6,15 62,34 6,69 Presentase sikap afektif 61,53 80,76 19,23 84,61 23,08 Hasil peningkatan nilai nasionalisme pada sikap afektif diatas menunjukkan peningkatan sikap afektif dalam nilai nasionalisme dari kondisi awal sampai dengan siklus II dengan menggunakan Problem Based Learning. PBL dapat meningkatkan nilai nasionalisme yang ada di dalam diri siswa. Begitu juga dengan sikap konatif siswa juga mengalami peningkatan. Data sikap konatif dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Hasil peningkatan nilai nasionalisme pada sikap konatif Data awal Siklus I Siklus II Yang diperoleh Peningkatan Yang diperoleh Peningkatan Rata-rata sikap konatif 79,07 87,46 8,39 88,38 9,31 Presentase sikap konatif 61,53 88,46 26,93 92,30 30,77 Hasil peningkatan nilai nasionalisme pada sikap konatif diatas menunjukkan peningkatan sikap konatif dalam nilai nasionalisme dari kondisi awal sampai dengan siklus II dengan menggunakan Problem Based Learning. PBL dapat meningkatkan nilai nasionalisme yang ada di dalam diri siswa. Hasil peningkatan sikap nasionalisme secara keseluruhan dan setiap aspek No Aspek Kondisi awal Siklus I Siklus II Rata- rata nilai Persen Rata- rata nilai Persen Rata- rata nilai Persen 1 Keseluruhan 79,33 76,92 87,42 88,46 88,4 96,15 2 Kognitif 86,14 84,61 86,14 84,61 87,52 92,30 3 Afektif 79,5 61,53 88,28 80,76 89,05 84,61 4 Konatif 79,07 61,53 87,46 88,46 88,38 92,30 Data di atas dapat dilihat bahwa setiap siklusnya setiap aspek mengalami peningkatan. Namun dalam kondisi awal dan siklus satu sikap kognitif tidak ada perubahan dalam rata-rata kelasnya. Hanya aspek afektif dan konatif yang mengalami peningkatan. Sedangkan pada siklus I ke siklus II mengalami peningkatan semua dalam setiap aspek mengalami peningkatan yang lumayan terlihat walaupun peningkatannya hanya sedikit saja. Ditunjukkan juga pada hasil secara keseluruhan sikap nasionalisme siswa, rata-rata nilai dari kondisi awal, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Begitu juga dengan hasil persentase dari kondisi awal, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan yang sanagt banyak. Jadi dari data ini terlihat bahwa nilai nasionalisme siswa kelas V mengalami peningkatan yang signifikan. 97

BAB V PENUTUP