Keempat  penelitian  dari  Herniawati,  Sulistyani,  Reno  Dinda  Gita Perdana  dan  Putri  Apri  Reviana  merupakan  penelitian  yang  memiliki
relevansi dengan penelitian  yang peneliti lakukan ini. Keempat penelitian tersebut  telah  meneliti  tentang  nilai  nasionalisme.  Hasil  dari  keempat
penelitian  menunjukkan  keberhasilan  pemahaman,  penghayatan,  dan pelaksanaan  nilai  nasionalisme  dalam  pembelajaran.  Peneliti  kemudian
tertarik untuk menggunakan metode pembelajaran PBL untuk mengetahui peningkakan  pemahaman,  penghayatan  dan  pelsanaan  nilai  nasionalisme
pada siswa.
2.3 Kerangka Berpikir
Pendidikan kewarganegaraan atau PKn merupakan salah satu mata pelajaran  yang diberikan pada tingkat SDMISDLB. Mata pelajaran PKn
merupakan  mata  pelajaran  yang  memfokuskan  pada  pembentukan  warga negara  yang  memahami  dan  melaksanakan  hak-hak  dan  kewajibannya
menjadi  warga  negara  Indonesia  yang  cerdas,  terampil,  dan  berkarakter yang  diamanatkan  oleh  Pancasila  dan  UUD  1945  Utami,  2010.
Matapelajaran  PKn  dirancang  untuk  mengembangkan  pengetahuan, pemahaman,  dan  kemampuan  analaisi  terhadap  kondisi  kehidupan
berbangsa. PKn  berisi  tentang  fakta-fakta  yang  terjadi  dalam  kehidupan
sehari-hari  yang  sangat  dekat  dengan  kehidupan  siswa.  Dengan pengalaman  yang  terjadi  dalam  diri  siswa  pasti  akan  menarik  dan
menyenangkan bagi siswa dalam belajar karena siswa mengalami sendiri. Siswa  dapat  melihat  dan  mengalami  sendiri  sehingga  siswa  dapat
membandingkan  dan  mengkomunikasikan  apa  yang  didapat  dengan mengaitakan  dengan  pembelajaran  PKn.  Gagne  dan  Briggs  1979
mengatakan bahwa suatu hasil belajar memerlukan kondisi belajar internal dan kondisi belajar eksternal yang berbeda.
Pemahaman  merupakan  kata dasar  dari  kata  “paham”.  Paham
berarti  pengertian,  pendapat  pikiran,  aliran,  haluan  pandangan. Pemahaman berarti perihal menguasai atau mengerti dan memehami. Guru
menanamkan  pemahaman  bagi  siswa  dalam  menerima  materi  yang diberikan yang nantinya dapat diterapkan dalam nilai nasionalisme sebagai
wujud cinta tanah air. Penghayatan  dari  penelitian  ini  adalah  siswa  diharapkan  mampu
menghayati  nilai  nasionalisme  terhadap  bangsa  Indonesia.  Siswa diharapkan  memiliki  pengalaman  batin  dalam  melaksanakan  nilai
nasionalisme  terhadap  sesama  maupun  terhadap  bangsa  sendiri.  Siswa mampu  menunjukkan  rasa  nasionalisme  terhadap  sesama  dan  bangsa
dengan wujud yang nyata dalam kehidupannya. Pelaksanaan mempunyai arti perihal atau perbuatan dan usaha. Bila
dikaitkan  dengan  penelitian  ini  pelaksanaan  yang  dimaksud  adalah  siswa melakukan  perbuatan  atau  usaha  untuk  melaksanakan  nilai  nasionalisme
melalui  pembelajaran  PKn.  Siswa  diharapkan  mempunyai  wujudnyata dalam  pelaksanaan  nilai  nasionalisme.  Misalnya  siswa  bisa  menghargai
jasa para pahlawan, siswa menghargai produk-produk dalam negeri, siswa mengikuti upacara bendera dan masih banyak contoh yang lainnya.
Nasionalisme  adalah  suatu  sikap  politik  dari  masyarakat  suatu bangsa  yang  mempunyai  kesamaan  kebudayaan,  dan  wilayah  serta
kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan demikian masyarakat suatu bangsa tersebut  merasakan adanya kesetiaan  yang mendalam terhadap bangsa itu
sendiri.  Dalam  penelitian  ini  peneliti  mengharapkan  dengan  adanya pembelajaran tentang nasionalisme siswa mampu bertindak sesuai dengan
nilai-nilai yang ada dan siswa mampu menunjukkan sikap yang baik untuk menjunjung  bangsa  sendiri  yaitu  bangsa  Indonesia  dengan  menunjukkan
sikap yang baik terhadap bangsa. Model  pembelajaran  berbasis  masalah  atau  PBL  adalah  strategi
pembelajaran  yang  menggunakan  masalah  dunia  nyata  sebagai  suatu konteks  bagi  siswa  untuk  belajar  tentang  cara  berfikir  kritis  dan
keterampilan  pemecahan  masalah  serta  memperoleh  pengetahuan  dan konsep  esensial  dari  materi  pelajaran.  Pemikiran  yang  mendasari
penggunaan  pembelajaran  berbasis  masalah  adalah  pembelajaran  yang efektif  tidak  hanya  menekankan  pada  penguasaan  materi  secara  hapalan.
Siswa  harus  terlibat  secara  psikologis  dalam  mencerna  secara  bermakna apa  yang  dipelajari.  Dalam  penelitian  ini  guru  memberikan  masalah-
masalah  yang  muncul  dalam  kehidupan  sehari-hari  maupun  yang  terjadi dalam negara Indonesia dan nantinya siswa akan diminta untuk berdiskusi
maupun secara individu menjelaskan apa penyebabnya dan apa yang harus dilakukan untuk mengurangi kasus yang diberikan.
2.4 Hipotesis Tindakan