70
2 Harapan
5,  6,  7,  15,  16, 17,  25,  26,  27,
35,  36,  37,  45, 46, 47, 56, 57, 63,
65, 66, 67, 75, 76, 77, 85, 86, 87, 95,
96, 97
30 item
3 Penilaian
8,  9,  10,  18,  19, 20, 28, 29, 30, 38,
39,  40,  48,  49, 50, 58, 59, 60, 68,
69,  70,  78,  79, 80,  88,  89,  90,
98, 99, 100
30 item
Total 100 item
Ket: item dengan tanda bintang  adalah item yang gugur
b. Distribusi skala konsep diri setelah uji coba
Setelah melakukan eliminasi maka jumlah item setiap aspek berbeda-beda. Oleh karena itu dalam skala penelitian jumlah item
untuk  setiap  aspek  disamakan.  Sehingga  total  item  yang digunakan  dalam  skala  penelitian  berjumlah  51  item  dengan
reliabilitas sebesar 0,965. Berikut tabel distribusi skala setelah uji coba:
71
Tabel 12. Distribusi skala konsep diri setelah uji coba
Nomor Item No.
Aspek Favorable  Unfavorable
Total
1 Pengetahuan   1,  21,  22,
24,  51,  52, 81,  83,  84,
92 12,  13,  31,
64,  72,  93, 94
17 item 2
Harapan 36,  45,  46,
57,  66,  75, 76, 85, 95
5, 16, 25, 27, 47,  63,  65,
86 17 item
3 Penilaian
28,  29,  30, 40,  50,  60,
70, 79, 80 9, 19, 38, 48,
59,  68,    89, 90
17 item Total
28 item 23 item
51 tem
D. Deskripsi Hasil Penelitian
Statistik  deskriptif  dilakukan  untuk  mendeskripsikan  atau memberikan  gambaran  tentang  subjek  yang  diteliti  melalui  data  sampel
atau  populasi  sebagaimana  adanya  Sugiyono,  2011.  Berdasarkan  data penelitian yang telah diperoleh, dapat diketahui hasil statistik data empiris
yang  disajikan  pada  tabel-tabel  berikut.  Berikut  ini  hasil  deskripsi  data penelitian.
72
Tabel 13. Deskripsi data penelitian
Variabel N
Minimum  Maksimum Mean
SD Hip   Emp   Hip  Emp   Hip   Emp
Gaya Kelekatan
Aman 65
44 115
176 151
110  132,52  7,824
Gaya Kelekatan
Terpreokupasi 5
44 107
176 118
110  112,60  4,506
Gaya Kelekatan
Menolak 11
44 111
176 125
110  118,36  5,316
Konsep Diri 82
51 125
204 199
127  174,30  14,83
Dari  tabel  di  atas,  dapat  dilihat  bahwa  skor  mean  empirik  yang diperoleh  dari  65  subjek  pada  skala  gaya  kelekatan  aman  adalah  132,52
dengan standar deviasi  sebesar 7,824. Sedangkan skor  mean  hipotetiknya adalah  110.  Sedangkan  skor  mean  empirik  yang  diperoleh  dari  5  subjek
pada  skala  gaya  kelekatan  terpreokupasi  adalah  112,60  dengan  standar deviasi  sebesar  4,506.  Sedangkan  skor  mean  hipotetiknya  adalah  110.
Kemudian  skor  mean  empirik  yang  diperoleh  dari  11  subjek  pada  skala gaya  kelekatan  menolak  adalah  118,36  dengan  standar  deviasi  sebesar
5,316. Sedangkan skor mean hipotetiknya adalah 110. Selain itu, dari tabel di atas juga dapat dilihat bahwa skor mean empirik yang diperoleh dari 82
subjek  pada  skala  konsep  diri  adalah  174,30  dengan  standar  deviasi sebesar  14,83.  Sedangkan  skor  mean  hipotetiknya  adalah  127.  Hal  ini
berarti  subjek  memiliki  gaya  kelekatan  aman,  gaya  kelekatan terpreokupasi, gaya kelekatan menolak, dan konsep diri yang lebih tinggi.
73
Namun,  pada  skala  gaya  kelekatan  takut-menghindar  karena  jumlah subjeknya hanya satu maka sata yang ada tidak dapat diproses oleh SPSS.
Kemudian dilakukan uji t untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan pada mean empirik dan mean hipotetik pada variabel gaya
kelekatan  aman,  terpreokupasi,  menolak,  dan  konsep  diri.  Jika  hasil  uji  t menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada mean empirik dan hipotetik
yang  signifikan,  maka  dapat  ditarik  kesimpulan  bahwa  subjek  penelitian memiliki  gaya  kelekatan  dan  konsep  diri  yang  tergolong  tinggi.
Sebaliknya,  jika  hasil  uji  t  menunjukkan  bahwa  terdapat  perbedaan  pada mean empirik dan hipotetik yang tidak signifikan, maka dapat disimpulkan
bahwa  subjek  penelitian  tidak  memiliki  gaya  kelekatan  dan  konsep  diri yang tergolong tinggi.
74
1. Uji t Variabel Gaya Kelekatan Aman
Pada tabel 14 disajikan hasil uji t pada mean empirik dan hipotetik dari variabel gaya kelekatan aman.
Tabel 14.Uji mean empirik dan mean hipotetik variabel gaya kelekatan aman
One-Sample Test
Test Value = 110
t df
Sig. 2-tailed  Mean Difference 95 Confidence Interval of
the Difference Lower
Upper aman
23.208 64
.000 22.523
20.58 24.46
Dari  tabel  di  atas,  dapat  dilihat  bahwa  nilai  t  sebesar  23,208  dan nilai  signifikansi  0,000.Jika  Sig    α,  maka  Ho  diterima.  Namun
sebaliknya,  jika  Sig    α,  maka  Ho ditolak. Nilai α sebesar 0,05. Hal ini berarti  Sig    0,05  sehingga  Ho  ditolak.  Jadi,  ada  perbedaan  yang
signifikan antara mean empirik dan hipotetik pada variabel gaya kelekatan aman. Mean empirik dari gaya kelekatan aman lebih besar daripada mean
hipotetiknya  sehingga  dapat  dikatakan  bahwa  subjek  memiliki  gaya kelekatan aman yang tergolong tinggi.
75
2. Uji t Variabel Gaya Kelekatan Terpreokupasi
Pada tabel 15 disajikan hasil uji t pada mean empirik dan hipotetik dari variabel gaya kelekatan terpreokupasi.
Tabel 15.Uji mean empirik dan mean hipotetik variabel gaya kelekatan terpreokupasi
One-Sample Test
Test Value = 110
t df
Sig. 2- tailed
Mean Difference
95 Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
terpreokupasi  1.290 4
.266 2.600
-2.99 8.19
Dari  tabel  di  atas,  dapat  dilihat  bahwa  nilai  t  sebesar  1,290  dan nilai  signifikansi  0,266.
Jika  Sig    α,  maka  Ho  diterima.  Namun sebaliknya,  jika  Sig
α,  maka  Ho ditolak. Nilai α sebesar 0,05. Hal ini berarti  Sig    0,05  sehingga  Ho  diterima.  Jadi,  ada  perbedaan  yang  tidak
signifikan antara mean empirik dan hipotetik pada variabel gaya kelekatan terpreokupasi  sehingga  dapat  dikatakan  bahwa  subjek  memiliki  gaya
kelekatan terpreokupasi yang tergolong sedang.
3. Uji t Variabel Gaya Kelekatan Menolak
Pada tabel 16 disajikan hasil uji t pada mean empiric dan hipotetik dari variabel gaya kelekatan menolak.