Panti Asuhan TINJAUAN TEORI

models yang positif disebabkan oleh pengasuh yang sensitif dan responsif. Hal tersebut yang menuntun anak berpikir bahwa orang lain dapat diandalkan. Namun, pengasuh yang tidak sensitif terhadap kebutuhan bayi, kurang perhatian, dan cenderung menggunakan kekerasan akan mengarahkan anak memiliki kelekatan yang tidak aman dan kurang percaya terhadap orang lain Shaffer dan Kipp dalam Ponty, 2015. Model kerja internal internal working models yang positif akan mengarahkan individu memiliki gaya kelekatan yang aman sedangkan model kerja internal internal working models yang negatif akan mengarahkan individu memiliki gaya kelekatan selain aman. Ada beberapa aspek yang dapat membentuk gaya kelekatan, yaitu kepercayaan, komunikasi, dan alienasi. Aspek kepercayaan merupakan perasaan aman dan keyakinan bahwa orang lain akan memenuhi kebutuhannya. Individu belajar membangun rasa percaya dalam suatu hubungan. Aspek selanjutnya adalah komunikasi. Komunikasi didefinisikan sebagai komunikasi dua arah yang terjadi antara pengasuh dengan anak. Kemudian aspek yang terakhir adalah alienasi. Alienasi terjadi karena adanya pengabaian yang dilakukan oleh pengasuh terhadap anaknya. Gaya kelekatan dapat mempengaruhi psikologis individu, salah satunya adalah konsep diri. Balwin dan Holmes dalam Calhoun dan Acocella, 1995 menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi konsep diri salah satunya adalah orang tua. Hal tersebut disebabkan karena individu menggunakan orang lain sebagai cermin untuk menunjukkan siapa dirinya. Calhoun dan Acocella 1995 menyatakan bahwa konsep diri terbagi menjadi dua, yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif. Tujuan dari kelekatan adalah mendapatkan rasa aman Feeney dan Noller dalam Ponty, 2015. Kualitas pengasuhan yang responsif, sensitif, dan hangat akan mengarahkan individu untuk memiliki gaya kelekatan yang aman dan memiliki konsep diri yang positif. Pada gaya kelekatan aman, ketika individu melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya maka figur yang dilekati memberikan individu tempat perlindungan dan rasa aman. Selain itu, individu dapat mengelola emosi negatifnya. Sebaliknya, ketika pengasuhan tidak responsif, tidak sensitif, dan tidak hangat akan mengarahkan individu untuk memiliki gaya kelekatan selain aman dan memiliki konsep diri negatif. Pada gaya kelekatan selain aman, ketika individu melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya maka figur yang dilekati tidak memberikan individu tempat perlindungan dan rasa aman. Selain itu, individu kurang bisa mengelola emosi negatifnya. 45 Berdasarkan uraian di atas maka individu dengan kelekatan aman akan cenderung membentuk konsep diri yang positif. Oleh karena itu, individu dengan gaya kelekatan aman akan cenderung memiliki persepsi yang positif pada individu tentang cara ia memandang kehidupan. Selain itu, gaya kelekatan ini membentuk individu untuk tidak mudah marah, tidak memiliki keinginan untuk bermusuhan dengan orang lain, dan mengharapkan hasil yang positif dari sebuah konflik Mikulincer dalam Baron dan Bryne, 2005. Sedangkan individu dengan gaya kelekatan takut – menghindar akan cenderung membentuk konsep diri yang negatif. Individu dengan gaya kelekatan takut – menghindar akan cenderung meminimalkan kedekatan interpersonal dan menghindari hubungan akrab. Selain itu, individu dengan jenis kelekatan ini akan memiliki rasa cemburu yang berlebihan dan menggunakan alkohol untuk mengurangi kecemasan mengenai situasi sosial McGowan dkk dalam Baron dan Bryne, 2005. Jenis kelekatan yang ketiga adalah kelekatan terpreokupasi. Individu dengan gaya kelekatan ini akan cenderung mengkombinasikan antara pandangan yang negatif tentang dirinya dengan harapan yang positif bahwa orang lain akan mencintai dan menerima dirinya. Individu dengan jenis kelekatan ini akan menjalin kedekatan secara berlebihan dengan orang lain Lopez dkk dalam Baron dan Bryne, 2005. Selain itu, individu ini akan cenderung depresi ketika hubungannya dengan orang lain sedang buruk. Jenis kelekatan yang keempat adalah kelekatan menolak. Individu dengan gaya kelekatan ini akan cenderung melihat dirinya berharga, independen, dan sangat layak untuk mendapatkan hubungan yang dekat. Namun, orang lain akan melihat individu tersebut secara negatif. Selain itu, orang lain akan menilai individu ini tidak ramah dan keterampilan sosialnya terbatas Baron dan Bryne, 2005. Selain itu, individu ini akan menghindari interaksi langsung dan lebih memilih kontak impersonal melalui catatan atau e-mail Daniels dan Bryne dalam Baron dan Bryne, 2005.