Multikolinieritas Heteroskedastisitas Autokorelasi ANALISIS PENGARUH RASIO LEVERAGE KEUANGAN TERTIMBANG DAN PANGSA PASAR TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

Estimator, hal ini terpenuhi jika plot antara nilai residual dan nilai prediksi tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak. Suatu model dikatakan BLUE bila memenuhi persyaratan sebagai berikut, yaitu : 1 Tidak boleh ada multikolineritas. 2 Tidak boleh ada heteroskedastisitas. 3 Tidak boleh ada autokorelasi.

4 Normalitas

Apabila ada salah satu asumsi dasar tersebut dilanggar maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t menjadi bias.

1. Multikolinieritas

Multikolineritas artinya antar variable independent yang terdapat dalam model memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1 Untuk mengetahui apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent dapat menggunakan uji multikolinieritas, karena dalam model regresi linier yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent. Menurut Yarnest 2003 : 68, terdapatnya korelasi yang sempurna atau tidak sempurna tetapi sangat tinggi pada variabel independent yang dilambangkan dengan X 1 , X 2 , regresi tidak dapat ditentukan dan standar deviasi akan memiliki nilai tak terhingga, sehingga X 3 ,….X n . Jika terjadi multikolinieritas pada variabel independent akan berakibat koefisien metode Least Square tidak dapat digunakan. Mengukur multikolinieritas dapat dilihat dari nilai toleransi dan Variance Inflation Faktor VIF dari masing-masing variabel. Jika nilai toleransi 0.10 atau VIF 10 maka terdapat multikolinieritas, sehingga variabel tersebut harus dibuang atau sebaliknya.

2. Heteroskedastisitas

Terdapat nilai variasi residual yang sama untuk semua pengaturan, atau terdapatnya pengaruh perubahan variabel independent X 1 dengan nilai mutlak residual, sehingga penaksiran akan menjadi akurat. Mengukur heteroskedastisitas dilihat dari nilai signifikan korelasi Rank Spearman. Menurut Yarnest 2003 : 70, deteksi adanya heteroskedastisitas adalah sebagai berikut : a. Bila probabilitas ≥ 0,05 berarti tidak terdapat heteroskedastisitas. b. Bila probabilitas 0,05 berarti terdapat heteroskedastisitas.

3. Autokorelasi

Terdapat korelasi di antara sesama data pengamatan dimana adanya suatu data dipengaruhi oleh data sebelumnya data time series yang saling berhubungan, sehingga koefisien korelasi yang didapat menjadi kurang akurat. Mengukur autokorelasi dilihat dari nilai Durbin Waston Test DW. Menurut Yarnest 2003 : 73, deteksi adanya autokorelasi adalah sebagai berikut : a. Jika nilai DW terletak antara d u dan 4 - d u atau d u ≤ DW ≤ 4 – d u , berarti bebas dari autokorelasi. b. Jika nilai DW d L atau DW 4 – d L berarti terdapat autokorelasi.

4. Normalitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return on Equity (ROE), Return on Asset (ROA) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Return saham Pada perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

10 166 91

Pengaruh Return On Capital Employed (ROCE), Return On Asset (ROA), Dan Return On Equity (ROE) Terhadap Earnings Per Share (EPS) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

26 161 93

Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return on Equity dan Earning per Share Pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 49 98

Analisis Pengaruh Return On Assets, Return On Equity dan Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 100 81

Pengaruh Leverage terhadap Return On Equity Pada Industri Otomotif Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

1 37 78

Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return On Equity Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 45 96

Pengaruh Quick Ratio, Banking Ratio, Dan Return On Equity Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 100 91

Pengaruh Financial Leverage, Return on Equity (ROE), Ukuran Dan Umur Perusahaan Terhadap Tingkat Underpricing Pada Perusahaan Yang Melakukan IPO Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 30 95

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Return On Equity dan Managerial Ownership Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 46 97

ANALISIS PENGARUH RASIO LEVERAGE KEUANGAN TERTIMBANG DAN PANGSA PASAR TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 23