keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditur, pemerintah, bankers, pihak manajemen sendiri
dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Arti penting analisis laporan keuangan :
1. Bagi pihak manajemen : untuk mengevaluasi kinerja perusahaan,
kompensasi dan pengembangan karier. 2.
Bagi pemegang saham : untuk mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan dan keamanan investasi.
3. Bagi kreditor : untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi
utang beserta bunganya. 4.
Bagi pemerintah : pajak, persetujuan untuk go public. 5.
Bagi karyawan : penghasilan yang memadai, kualitas hidup dan keamanan kerja.
2.2.3.2. Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan
Menurut Kasmir 2008:68 tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan adalah :
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode
tertentu, baik harta, kewajiban, modal maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi
kekurangan perusahaan 3.
Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu
dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini
5. Untuk melakukan penelitian kinerja manajemen ke depan apakah perlu
penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal 6.
Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.
2.2.3.3. Teknik Analisis Laporan Keuangan
Macam-macam teknik analisis laporan keuangan Prihantoro LePMa-Gunadarma University, antara lain :
1. Analisis Rasio
Rasio adalah hubungan matematis antara dua kuantitas. Agar memiliki arti, rasio dalam laporan keuangan harus mengacu pada
hubungan yang penting secara ekonomi. Analisis rasio dapat dikelompokkan ke dalam 5 macam kategori :
a. Rasio Likuiditas liquidity ratio
b. Rasio Solvabilitas solvency ratio
c. Rasio Aktivitas activity ratio
d. Rasio Profitabilitas profitability ratio
e. Rasio Nilai Pasar market ratio
2. Analisis Common Size
Analisis common size adalah analisis dengan pembacaan data-data keuangan untuk beberapa periode untuk mencari trend-trend
tertentu. Analisis common size disusun dengan cara menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi
proporsi dari total penjualan untuk laporan laba-rugi atau dari total aktiva untuk neraca.
3. Analisis Du Pont
Analisis du pont adalah analisis yang mempertajam analisis rasio dengan memisahkan profitabilitas dengan pemanfaatan aset.
4. Analisis Cross Section
Analisis cross section adalah perbandingan data keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan atau industri yang sejenis.
5. Analisis Time Series dan Forecasting Data Keuangan
Analisis time series adalah analisis terhadap data historis untuk melihat tren yang mungkin timbul. Tren angka selanjutnya dianalisis
guna mengetahui apa yang terjadi.
2.2.4. Analisis Rasio Keuangan 2.2.4.1. Pengertian Analisis Rasio Keuangan
Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering
dipakai adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan dua data
keuangan yang satu dengan yang lainnya. Menurut James C. Van Home Sawir, 2001; Analisis dan interpretasi dari macam-macam rasio dapat
memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan bagi para analis yang ahli dan berpengalaman
dibandingkan analisis yang hanya didasarkan atas data keuangan sendiri- sendiri yang tidak berbentuk rasio .
Sebagian besar tujuan umum dari analisis rasio keuangan adalah untuk menempatkan rasio tersebut sebagai petunjuk ataupun untuk
menganalisis pengukuran kinerja perusahaan. Dengan demikian maka pemanfaatan rasio keuangan salah satunya untuk menilai kesehatan
perusahaan. Menurut Mohammad Muslich 2000:61, bahwa analisis perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan memungkinkan bagi
para pengguna untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dengan cepat. Dengan menggunakan rasio keuangan juga memungkinkan untuk
melihat perbandingan jalannya perusahaan dari waktu ke waktu serta mengidentifikasi perkembangannya.
Menurut Van Horne 2005:234 : “ Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja
perusahaan. Kita menghitung berbagai rasio karena dengan cara ini kita bisa mendapat perbandingan yang mungkin akan berguna daripada
berbagai angka mentahnya sendiri ”. Meskipun analisis rasio mampu memberikan informasi yang bermanfaat sehubungan dengan keadaan
operasi dan kondisi keuangan perusahaan, terdapat juga unsur
keterbatasan informasi yang membutuhkan kehati-hatian dalam mempertimbangkan masalah yang terdapat dalam perusahaan tersebut.
Rasio keuangan setidaknya dapat memberikan jawaban atas empat pertanyaan, yaitu :
1. Bagaimana likuiditas perusahaan ?
2. Apakah manajemen efektif menghasilkan laba operasi atas aktiva ?
3. Bagaimana perusahaan didanai ?
4. Apakah pemegang saham biasa mendapatkan tingkat pengembalian
yang cukup? Dalam melakukan analisa, penganalisa dapat menggunakan dua
macam perbandingan yaitu : 1.
Perbandingan internal Time Series Analysis yaitu membandingkan rasio-rasio finansial perusahaan dari satu periode ke periode lainnya.
2. Perbandingan eksternal Cross Sectional Approach, yaitu
membandingkan rasio-rasio antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya yang sejenis pada saat yang bersamaan atau
membandingkannya dengan rasio rata-rata industri pada saat yang sama.
2.2.4.2. Tujuan Analisis Rasio Keuangan Menurut Riyanto 2000 : 25 rasio keuangan ditujukan guna
meningkatkan likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan stabilitas usaha dari suatu perusahaan.
1. Likuiditas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban finansialnya yang harus dipenuhi kewajibannya tepat pada waktunya berarti perusahaan dalam
keadaan likuid, sebaliknya jika perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya tepat pada waktunya berarti perusahaan pada keadaan
infalid. 2.
Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansial apabila akhirnya perusahaan tersebut di
likuidasikan. Perusahaan dikatakan solvabilitas bila perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk
membayar semua hutang-hutangnya, tetapi dengan sendirinya berarti perusahaan tersebut likuid. Sebaliknya jika perusahaan tersebut tidak
mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang, maka perusahaan tersebut disebut insovabel.
3. Rentabilitas dimana suatu perusahaan menunjukkan perbandingan
antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut atau kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba
tersebut selama periode tertentu. Cara untuk menilai rentabilitas suatu perusahaan bermacam-macam tergantung pada laba dan aktiva
atau modal yang akan dibandingkan satu dengan yang lainnya. 4.
Stabilitas usaha menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya secara stabil diukur dengan mempertimbangkan
kemampuan perusahaan untuk beban bunga atas hutang-hutangnya
dan akhirnya membyar hutang tepat waktunya. Serta kemampuan perusahaan untukmembayar dividen secara teratur kepada para
pemegang saham tanpa mengalami hambatan.
2.2.4.3. Keunggulan Dan Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan