Rasio Leverage Keuangan Tertimbang

RLp : Rasio Leverage Keuangan Perusahaan perusahaan rokok Peningkatan rasio leverage perusahaan dalam rumus mencerminkan bahwa semakin besar proporsi sumber pendanaan perusahaan yang berasal dari hutang. Demikian pula sebaliknya, penurunan rasio leverage mencerminkan bahwa semakin kecil proporsi sumber pendanaan perusahaan yang berasal dari hutang.

2.2.7. Rasio Leverage Keuangan Tertimbang

Beard dan Dess;2000 dalam Martono 2002, mengembangkan suatu pendekatan lain dalam mengukur rasio leverage keuangan. Perusahaan memasukkan unsur leverage keuangan industri RLi dijadikan sebagi penimbang dari rasio leverage keuangan tradisional. Selanjutnya rasio leverage keuangan tersebut dinamakan rasio leverage keuangan tertimbang. Leverage keuangan tertimbang adalah perbandingan antara total hutang per modal sendiri dari perusahaan individual dengan total hutang per modal sendiri dari perusahaan industri secara keseluruhan. Rasio leverage keuangan tertimbang diukur dengan rumus : Total Hutang Modal Sendiri P RL T = x 100 Total Hutang Modal Sendiri I Sumber : Martono 2002 Dimana : P : perusahaan Perusahaan Rokok I : industri Gabungan dari Seluruh perusahaan rokok yang listing di BEI Modifikasi rasio leverage keuangan tradisional menjadi rasio leverage keuangan tertimbang seperti pada rumus mencerminkan bahwa semakin tinggi rasio leverage keuangan tertimbang, berarti proporsi pendanaan melalui hutang yang dipakai perusahaan individual lebih tinggi dibandingkan rasio leverage keuangan industri. Perusahaan akan menghadapi resiko finansial lebih tinggi dibandingkan resiko finansial yang dihadapi oleh industri itu sendiri. Demikian juga dengan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba juga meningkatkan lebih tinggi dari pada industri. Konsep analisis rasio tertimbang ini sekaligus mencerminkan bagaimana perusahaan melakukan benchmarking terhadap rasio-rasio keuangan perusahaan. Ka’aro:2001 mengemukakan bahwa Competitive Benchmarking merupakan proses perbandingan kinerja perusahaan dengan pesaing utama atau industri. Interpretasi rasio leverage keuangan tertimbang pada dasarnya sama dengan rasio leverage keuangan perusahaan. Perbedaannya adalah bahwa rasio leverage keuangan tertimbang telah memasukkan unsur benchmarking. Nilai rasio leverage keuangan tertimbang lebih dari 1 satu menunjukkan bahwa rasio leverage keuangan perusahaan lebih tinggi dibanding rasio leverage keuangan industri. Nilai rasio leverage keuangan tertimbang sama dengan 1 satu mencerminkan bahwa rasio leverage keuangan perusahaan sama dengan rasio leverage keuangan industri. Sedangkan nilai rasio leverage keuangan tertimbang kurang dari 1 satu menunjukkan bahwa rasio leverage keuangan perusahaan kurang dari leverage keuangan industri.

2.2.8. Pangsa Pasar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return on Equity (ROE), Return on Asset (ROA) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Return saham Pada perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

10 166 91

Pengaruh Return On Capital Employed (ROCE), Return On Asset (ROA), Dan Return On Equity (ROE) Terhadap Earnings Per Share (EPS) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

26 161 93

Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return on Equity dan Earning per Share Pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 49 98

Analisis Pengaruh Return On Assets, Return On Equity dan Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 100 81

Pengaruh Leverage terhadap Return On Equity Pada Industri Otomotif Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

1 37 78

Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return On Equity Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 45 96

Pengaruh Quick Ratio, Banking Ratio, Dan Return On Equity Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 100 91

Pengaruh Financial Leverage, Return on Equity (ROE), Ukuran Dan Umur Perusahaan Terhadap Tingkat Underpricing Pada Perusahaan Yang Melakukan IPO Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 30 95

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Return On Equity dan Managerial Ownership Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 46 97

ANALISIS PENGARUH RASIO LEVERAGE KEUANGAN TERTIMBANG DAN PANGSA PASAR TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 23