Dilihat dari sudut kepemilikan, maka Perusahaan Pedagang Efek dapat dibedakan menjadi :
1. Perusahaan Efek Nasional yaitu Perusahaan Efek yang seluruh
sahamnya dimiliki oleh orang perseorangan warga Negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia.
2. Perusahaan Efek Patungan joint venture yaitu Perusahaan Efek yang
sahamnya dimiliki oleh orang perseorangan warga Negara Indonesia, badan hukum Indonesia dan atau hukum asing yang bergerak di
bidang keuangan. Saham Perusahaan Efek Patungan dapat dimiliki oleh badan hukum asing maksimal 85 dari modal disetor.
2.2.12. Kerangka Berpikir
Rasio leverage keuangan menunjukkan seberapa perusahaan menggunakan hutang untuk mendanai aktivanya. Fluktuasi bisnis
perusahaan berdampak besar terhadap keuntungan pemilik ekuitas bila sebagian modal perusahaan didukung oleh hutang. Fluktuasi tersebut
dikarenakan kreditor hak klaim pertama terhadap profit dan aktiva perusahaan, sehingga biaya hutang secara eksplisit harus dikurangkan
terlebih dahulu dari laba perusahaan. Oleh karena itu leverage meningkatkan resiko pemilik modal. Jadi peningkatan leverage pada satu
sisi diharapkan dapat meningkatkan laba perusahaan, tetapi di sisi lain juga menyebabkan resiko financial perusahaan meningkat.
Semakin tinggi rasio leverage keuangan tertimbang, berarti proporsi pendanaan melalui hutang yang dipakai perusahaan individuallebih tinggi
dibandingkan rasio leverage keuangan industri. Perusahaan akan menghadapi resiko financial lebih tinggi dibandingkan resiko financial
yang dihadapi oleh industri itu sendiri, demikian juga dengan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba juga meningkat lebih tinggi daripada
industri. Padan umunya tingkat keuntungan yang tinggi yang diperoleh
perusahaan yang memiliki pangsa pasar yang besar adalah karena perusahaan mampu mencapai skala produksi yang ekonomis atau efisien
dibandingkan perusahaan yang memiliki pangsa pasar lebih rendah. Perusahaan dengan pangsa pasar lebih besar cenderung akan memperoleh
laba lebih tinggi dari pesaing yang lebih kecil karena perusahaan memiliki kekuatan pasar yang lebih besar.
Dari uraian tersebut dapat disusun karangka pikir dalam penelitian ini sebagai berikut :
Gambar 2.1 Pengaruh Rasio Leverage Keuangan Tertimbang Dan Pangsa Pasar
Terhadap ROE
Rasio Leverage Keuangan Tertimbang
X
1
Return On Equity Y
2.2.13. Hipotesis
Dengan mengacu pada perumusan masalah, tinjauan teori, uraian diatas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Diduga leverage keuangan tertimbang dan pangsa pasar mempunyai
pengaruh secara simultan terhadap ROE perusahaan rokok yang go publik di Bursa Efek Indonesia.
2. Diduga leverage keuangan tertimbang dan pangsa pasar mempunyai
pengaruh secara parsial terhadap ROE perusahaan rokok yang go publik di Bursa Efek Indonesia
Pangsa Pasar X
2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel
Disini akan dijelaskan tentang pengoperasionalanpendefinisian konsep- konsep penelitian menjadi variabel-variabel penelitian termasuk penetapan
cara dan satuan pengukuran variabelnya. Definisi variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel Independen Bebas
a. Rasio Leverage Keuangan Tertimbang X
1
Rasio Leverage Keuangan Tertimbang adalah perbandingan antara total hutang per modal sendiri dari perusahaan rokok secara individual
dengan total hutang per modal sendiri dari perusahaan industri rokok secara keseluruhan. Satuan pengukuran variabel yang digunakan adalah
prosentase. TotalHutangModalSendiriP
Leverage Keuangan Tertimbang = x100 TotalHutangModalSendiriI