Volume Penjualan Tahun N Pangsa Pasar = x 100
Volume Penjualan Pesaing Pokok Tahun N
2.2.6. Rasio Leverage
Menurut Sutrisno 2003 : 248 menyatakan bahwa rasio leverage adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai berapa
jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan utang Debt to total assets ratio, net worth to debt ratio.
Menurut Husnan dan Pudjiastuti 2002 : 70 rasio leverage mengukur seberapa jauh perusahaan menggunakan hutang. beberapa
analisis menggunakan istilah rasio solvabilitas, yang berarti mengukur kemampuan perusahaan memenuhi keuangannya. beberapa rasio yang
mungkin dipergunakan diantaranya adalah : 1.
Rasio Hutang Rasio hutang dihitung berdasarkan atas hutang jangka panjang
termasuk kewajiban membayar sewa guna atau leasing, dan total hutang.
Rasionya dinyatakan sebagai berikut :
Hutang jangka panjang + sewa guna Rasio Hutang =
Hutang jangka panjang + sewa guna + modal sendiri
2. Debt to Equity Ratio
Rasio ini menunjukkan perbandingan antara hutang dengan modal sendiri. Dinyatakan dalam rasio :
Total Kewajiban Debt to Equity Ratio =
Modal Sendiri
3. Time Interest Earned
Rasio ini mengukur seberapa banyak laba operasi kadang juga ditambah dengan penyusutan mampu membayar bunga hutang.
Dinyatakan dalam rasio : Laba Operasi + penyusutan
Times Interest Earned = Bunga
4. Debt Service Coverage
Kewajiban finansial yang timbul karena menggunakan hutang tidak hanya karena membayar bunga dan sewa guna leasing. Ada juga
kewajiban dalam bentuk pembayaran angsuran pokok pinjaman. Debt Service Coverage dirumuskan :
Laba Operasi + Penyusutan DSC =
Angsuran pokok pinjaman bunga + sewa guna +
1 – t
Rasio leverage keuangan menunjukkan seberapa besar perusahaan menggunakan hutang untuk mendanai aktivanya.
Fluktuasi bisnis sebagian modal perusahaan di dukung oleh hutang. fluktuasi tersebut dikarenakan kreditor memiliki hak klaim pertama
terhadap profit dan aktiva perusahaan, sehingga biaya hutang secara eksplisit harus dikurangkan terlebih dulu dari laba perusahaan. Oleh
karena itu leverage keuangan meningkatkan resiko pemilik modal Brealy, Myers dan Marcus;2000 jadi peningkatan rasio leverage
pada satu sisi diharapkan dapat meningkatkan laba perusahaan, tetapi pada sisi lain juga menyebabkan resiko finansial perusahaan
meningkat. Beard dan Dess;2000 mengembangkan suatu pendekatan
lain dalam mengukur rasio leverage
keuangan
. Perusahaan memasukkan unsur leverage keuangan industri RL
i
sebagai penimbang dari rasio leverage keuangan tradisional. Selanjutnya
rasio leverage keuangan tersebut dinamakan leverage keuangan industri dijadikan sebagai penimbang rasio leverage keuangan
tradisional. Rasio leverage keuangan perusahaan RL
p
dapat diukur dengan rumus :
Total Aktiva – Modal Sendiri RL
p
= Modal Sendiri
Dimana :
RLp : Rasio Leverage Keuangan Perusahaan perusahaan rokok
Peningkatan rasio leverage perusahaan dalam rumus mencerminkan bahwa semakin besar proporsi sumber pendanaan
perusahaan yang berasal dari hutang. Demikian pula sebaliknya, penurunan rasio leverage mencerminkan bahwa semakin kecil
proporsi sumber pendanaan perusahaan yang berasal dari hutang.
2.2.7. Rasio Leverage Keuangan Tertimbang