39
Y3.1 = Ketertarikan Merupakan ketertarikan seseorang terhadap iklan produk kartu
mentari, endorser produk Fitri tropika, dan pesan yang disampaikan oleh Fitri tropika
Y3.2 = Keingintahuan Merupakan keingintahuan seseorang tentang produk kartu mentari.
Y3.3 = Pemahaman Merupakan pemahaman seseorang tentang produk kartu mentari.
3.1.2. Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval. Menurut Riduwan 2004:84, skala interval merupakan skala yang menunjukkan
jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama, sedangkan tehnik pengukuran yang digunakan yaitu dengan sematic
differential scale pembedaan skala. Riduwan 2004:90 menyatakan
bahwa skala tersebut berusaha untuk mengukur sikap dan karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang. Yaitu responden menilai perilaku
obyek dengan bipolar dari 2 kutub kata sifat atau frase. Pemilihan kata sifat atau frase berdasrkan perilaku obyek, atau orang atau kejadian.
Analisis ini dilakukan dengan meminta responden untuk menyatakan pendapatnya tentang serangkaian pertanyan yang berkaitan
denag obyek yang diteliti dalam bentuk nilai yang berbeda dalam rentang dua sisi.
40
3.2.Teknik Penentuan Populasi dan Sampel
a. Populasi Populasi merupakan himpunan individu atau kelompok yang
memiliki ciri yang sama dan menjadi obyek atau sasaran. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna Kartu Mentari dan pernah melihat iklan
kartu Mentari. b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi Ferdinand, 2004:56. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode non
probability sampling dengan teknik accidental sampling .Menurut Riduwan 2004 : 62 accidental sampling adalah teknik penentuan
sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara teknik sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik
ciri-cirinya, maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel. Pedoman pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
1. 100 – 200 sampel untuk teknik Maximum Likelihood Estimation. 2. Tergantung pada jumlah parameter yang diestimasi. Pedomannya
adalah 5-10 kali jumlah parameter yang diestimasi. 3. Tergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam seluruh
variabel laten. Jumlah sampel adalah jumlah indikator dikali 5 sampai 10. bila terdapat 14 indikator, besarnya sampel adalah antara 100-200.
Untuk penelitian ini jumlah sampel yang diambil sebanyak 112.
41
3.3.Jenis Data
A. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh dari tangan pertama oleh
peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi. Data primer dapat diperoleh dari responden individu, kelompok fokus dan
panel yang secara khusus ditentukan peneliti. B. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber yang telah ada misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan,
publikasi, analisis industri oleh media, situs Web, Internet dan sebagainya.
3.4.Pengumpulan Data
a. Kuesioner Pengumpulan data dengan kuesioner membantu untuk membangun
hubungan dengan responden ketika memperkenalkan survei, memberikan klarifikasi yang diminta oleh responden langsung di tempat dan
mengumpulkan kuesioner segera setelah diisi. Adanya kontak langsung antara peneliti dan responden akan menciptakan suatu kondisi yang cukup
baik sehingga responden dengan sukarela akan memberikan data atau jawaban yang obyektif dan cepat.
42
b. Dokumentasi Pengumpulan data dilakukan dengan cara mencatat data, dokumen
atau arsip dan mempelajari hal-hal yang diperlukan untuk penelitian.
3.5.Teknik Analisis
Teknik analisis data yang dipergunakan didalam penelitian ini adalah teknik Structural Equation Modeling SEM. SEM merupakan sekumpulan
teknik-teknik statistikal yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan yang relatif “rumit” secara simultan. Ferdinand, 2002 : 6. Sebuah
pemodelan SEM yang lengkap pada dasarnya terdiri dari Measurement Model dan Structural Model. Measurement Model atau model pengukuran ditujukan
untuk mengkonfirmasi sebuah dimensi atau faktor berdasarkan indikator empirisnya. Structural model adalah model mengenai struktur hubungan yang
membentuk atau menjelaskan kausalitas antara faktor. Menurut Ferdinand 2002:24 untuk membuat permodelan yang lengkap terdapat beberapa
langkah yaitu : 1. Pengembangan Model Berbasis Teori
Dalam pengembangan model teoritis, seorang peneliti harus melakukan serangkaian eksplorasi ilmiah melalui telaah pustaka
yang intens guna mendapatkan justifikasi atas model teoritis yang dikembangkan.
2. Pengembangan diagram alur untuk menunjukkan hubungan kausalitas.
43
Model teoritis yang telah dibangun pada langkah pertama akan digambarkan dalam sebuah path diagram diagram alur. Path
diagram diagram alur akan mempermudah peneliti melihat hubungan-hubungan kausalitas yang ingin diuji.
3. Konversi diagram alur kedalam serangkaian persamaan struktural dan spesifikasi model pengukuran. Peneliti dapat mulai mengkonversi
spesifikasi model tersebut ke dalam rangkaian persamaan. Persamaan yang akan dibangun terdiri dari :
a. Persamaan struktural structural equations. Persamaan ini dirumuskan untuk menyatakan hubungan kausalitas antar
berbagai konstruk. b. Persamaan spesifikasi model pengukuran measurement model.
Peneliti menentukan variabel mana mengukur konstruk mana serta menentukan serangkaian matriks yang menunjukkan korelasi yang
dihipotesakan antar konstruk atau variabel. 4. Memilih matriks input dan estimasi model
SEM hanya menggunakan matrik varianskonvarians atau matrik korelasi sebagai data input untuk keseluruhan estimasi yang
digunakan. 5. Menilai problem identifikasi
Problem identifikasi pada prinsipnya adalah problem mengenai ketidakmampuan dari model yang dikembangkan untuk menghasilkan
yang unik. Problem identifikasi dapat muncul melalui gejala berikut :
44
a. Standard error untuk satu atau beberapa koefisien adalah sangat besar.
b. Program tidak mampu menghasilkan matrik informasi yang seharusnya disajikan.
c. Muncul angka-angka yang aneh seperti adanya varians error yang negatif.
d. Munculnya korelasi yang sangat tinggi antar koefisien estimasi yang didapat.
6. Evaluasi Model Pada langkah ini kesuksesan model dievaluasi melalui telaah terhadap
berbagai kriteria goodness of fit. 7. Interpretasi dan Modifikasi Model
Menginterpretasikan model dan memodifikasikan model bagi model- model yang tidak memenuhi syarat pengujian yang dilakukan.
3.5.1. Confimatory Factor Analysis