Confimatory Factor Analysis = Keahlian Expertise

44 a. Standard error untuk satu atau beberapa koefisien adalah sangat besar. b. Program tidak mampu menghasilkan matrik informasi yang seharusnya disajikan. c. Muncul angka-angka yang aneh seperti adanya varians error yang negatif. d. Munculnya korelasi yang sangat tinggi antar koefisien estimasi yang didapat. 6. Evaluasi Model Pada langkah ini kesuksesan model dievaluasi melalui telaah terhadap berbagai kriteria goodness of fit. 7. Interpretasi dan Modifikasi Model Menginterpretasikan model dan memodifikasikan model bagi model- model yang tidak memenuhi syarat pengujian yang dilakukan.

3.5.1. Confimatory Factor Analysis

Model pengukuran variabel bebas dan terikat dalam penelitian ini menggunakan Confimatory Factor Analysis. Pada Confimatory Factor Analysis atau CFA peneliti menggunakan variabel-variabel yang diteliti untuk mendefinisikan sebuah faktor yang tidak dapat diukur secara langsung. Analisis atas indikator-indikator yang digunakan itu memberi makna atas label yang diberikan pada variabel laten atau faktor laten yang dikonfirmasi itu. 45 3.6.Asumsi Model a. Uji Normalitas dan Linearitas Sebaran data harus dianalisis untuk melihat apakah asumsi normalitas dipenuhi sehingga data dapat diolah lebih lanjut untuk permodelan SEM ini. Normalitas dapat diuji dengan melihat gambar histogram data dapat diuji dengan metode-metode statistik. Uji normalitas ini perlu dilakukan baik untuk normalitas terhadap data tunggal maupun normalitas multivariant dimana beberapa variabel digunakan sekaligus dalam analisis akhir uji linearitas dapat dilakukan dengan mengamati scatterplots dari data yaitu dengan memilih pasangan data dan dilihat pola penyebarannya untuk menduga ada tidaknya linearitas. Ferdinand, 2002 : 52. b. Outliers Outliers adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrem baik secara invariant maupun multivariant yaitu yang muncul karena kombinasi kharakteristik unik yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh berbeda dari observasi-observasi lainnya. Outliers pada dasarnya dapat muncul dalam 4 kategori : 1. Outliers muncul karena kesalahan prosedur. 2. Outliers muncul karena keadaan yang benar-benar khusus yang memungkinkan profil aktanya lain daripada yang lain. 3. Outliers muncul karena adanya sesuatu alasan tetapi peneliti tidak dapat mengetahui apa penyebabnya. 46 4. Outliers dapat muncul dalam mengenali yang ada, tetapi bila dikombinasi dengan variabel lainnya. Kombinasinya menjadi tidak lazim atau sangat ekstrim atau yang biasa disebut multivariate outlier. Perlakuan terhadap outliers dilakukan bergantung pada bagaimana outlier itu muncul. Dalam analisis ini outliers dapat dievaluasi dengan dua cara yaitu analisis terhadap univariate outliers dan analisis terhadap multivariate outliers . 1. Univariate Outlier Deteksi terhadap adanya outlier univariate dapat dilakukan dengan menentukan nilai ambang batas yang akan dikategorikan sebagai outliers dengan cara mengkonversi nilai data penelitian ke dalam standart score atau yang biasa disebut Z-score yang mempunyai rata- rata nol dengan standar deviasi sebesar satu. Oleh karena itu kasus atau observasi yang mempunyai Z-score 30 akan dikategorikan sebagai outliers. 2. Multivariate Outlier Evaluasi terhadap multivariate outliers perlu dilakukan sebab walaupun data yang dianalisis menunjukkan tidak ada outliers pada tingkat univariate, tetapi observasi itu dapat menjadi outliers bila sudah saling dikombinasikan. Jarak Mahalanobis the Mahalanobis distance untuk tiap observasi dapat dihitung dan akan menunjukkan jarak sebuah observasi dari rata-rata semua variabel dalam sebuah ruang multidimensional. Uji terhadap outliers multivariate dilakukan 47 dengan menggunakan kriteria jarak Mahalanobis pada tingkat P 0,001. jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan X 2 c. Multicolinearity dan Singularity pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian itu. Ferdinand, 2002 : 102. Multikolinearitas dapat dideteksi dan determinan matriks kovarians. Nilai determinan matriks kovarians yang sangat kecil extremely small memberi indikasi adanya problem multikolinearitas atau singularitas. d. Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas berhubungan dengan apakah suatu variabel mengukur apa yang seharusnya diukur. Seperti yang dikutip dari Wijanto 2008:65 yaitu bagaimana mendefinisikan cara untuk menguji validitas adalah dengan melihat standard factor loadings muatan factor standar variabel-variabel teramati indikator terhadap variabel laten faktor merupakan estimasi validitas variabel-variabel teramati tersebut . Sedangkan reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator suatu konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstrukfaktor laten yang umum Ferdinand, 2002 : 62. Reliabilitas diuji dengan construct reliability dan variance extracted. construct reliability dan variance extracted dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : 48 Construct reliability = j l o a d i n s t d l o a d i s t d ε Σ + Σ Σ 2 2 Variance extracted = j l o a d i n s t d l o a d i s t d ε Σ + Σ Σ 2 2 Hair et.al 1998 menyatakan bahwa sebuah konstruk mempunyai reliabilitas yang baik adalah jika : • Nilai Construct Reliability CR nya 0,70 • Nilai Variance Extracted VE nya 0,50 3.7.Pengujian Model dengan One Step Approach Salah satu keunggulan dan SEM dibandingkan metode regresi akan metode multivariate yang lain adalah penerapan prosedur SEM secara sekaligus terhadap sebuah model hybrid full SEM kombinasi antara model pengukuran dan model struktural. Penerapan prosedur SEM ini dikenal sebagai One Step Approach Wijanto, 2008 : 68.

3.7.1. Pengujian Model dengan Two – Step Approach

Dokumen yang terkait

Pengggunaan Celebrities Endorser Terhadap Brand Image (Study korelasional antara pengaruh penggunaan artis Sule, Sm*sh, dan Rianti Cartwright dalam iklan terhadap image kartu AS di kalangan mahasiswa FISIP USU jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2009-2010

0 33 134

Analisis pengaruh pemanfaatan endoser, brand image, dan trust/kepercayaan konsumen terhadap keputusan pembelian suatu produk: ( studi kasus pada mahasiswa UIN Jakarta konsumen tolak angin cair )

1 4 160

Analisis Pengaruh Iklan Televisi, Celebrity Endorser, Kualitas Produk dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian pada Produk Kosmetik Berlabel "Wardah" (Studi Kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

1 19 179

Analisi pengaruh celebrity endorser, brand image,dan persepsi konsumen terhadap keputusan produk sabun lux :studi kasus mahasiswa uin syarif hidayatullah

1 11 122

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE PRODUK KARTU AXIS DI SURABAYA.

0 0 94

ANALISIS PENGARUH SELEBRITIS ENDORSER (CELEBRITY ENDORSER) TERHADAP CITRA MEREK (BRAND IMAGE) PRODUK SABUN PENCUCI PAKAIAN BUBUK MEREK DAIA DI SURABAYA.

0 1 97

STRATEGI PEMILIHAN CELEBRITY ENDORSER PR

0 0 13

PENGARUH SELEBRITIS ENDORSER (CELEBRITY ENDORSER) TERHADAP CITRA MEREK (BRAND IMAGE) PRODUK KARTU PRA BAYAR GSM MENTARI SKRIPSI

0 1 20

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE PRODUK KARTU AXIS DI SURABAYA

0 0 22

ANALISIS PENGARUH SELEBRITIS ENDORSER (CELEBRITY ENDORSER) TERHADAP CITRA MEREK (BRAND IMAGE) PRODUK SABUN PENCUCI PAKAIAN BUBUK MEREK DAIA DI SURABAYA

0 0 19