79
dengan Laba Per Lembar Saham Y sebesar 2,8. Sedangkan nilai t
hitung
yang diperoleh adalah 0,449 dengan taraf signifikan sebesar 0,667. Karena taraf signifikan yang diperoleh lebih besar dari 0,05,
maka secara nyata Perubahan Hutang Dagang X
3
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Laba Per Lembar Saham Y.
4. Pengaruh Variabel Perubahan Arus Kas X
4
Terhadap Laba Per Lembar Saham Y
Nilai koefisien korelasi r parsial variabel Perubahan Arus Kas X
4
dengan Laba Per Lembar Saham Y adalah sebesar 0,075. Sedangkan nilai koefisien determinasi atau pengaruh r
2
parsial variabel Perubahan Arus Kas X
4
terhadap Laba Per Lembar Saham Y adalah sebesar 0,075
2
= 0,006 atau 0,6. Jadi pengaruh yang telah diberikan antara variabel Perubahan Arus Kas X
4
dengan Laba Per Lembar Saham Y sebesar 0,6. Sedangkan nilai t
hitung
yang diperoleh adalah 0,199 dengan taraf signifikan sebesar 0,848. Karena
taraf signifikan yang diperoleh lebih besar dari 0,05, maka secara nyata Perubahan Arus Kas X
4
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Laba Per Lembar Saham Y.
4.4. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian di atas maka uji kecocokan model yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa model regresi yang
dihasilkan dalam penelitian ini tidak cocok digunakan dalam untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dan dapat diketahui bahwa secara bersama-sama
Perubahan Laba Bersih X
1 ,
Perubahan Piutang X
2
, Perubahan Hutang
80
Dagang X
3
dan Perubahan Arus Kas X
4
tidak berpengaruh terhadap Laba Per Lembar Saham Y.
Berdasarkan hasil uji signifikan uji t dapat diketahui bahwa variabel Perubahan Laba Bersih berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap Laba Per Lembar Saham, dengan nilai t
hitung
yang diperoleh adalah sebesar 0,654 dan taraf signifikan sebesar 0,534, dimana nilai tersebut lebih
besar dari 0,05. Dari hasil tersebut, maka dapat diartikan bahwa perubahan laba bersih searah dengan keuntungan investasi laba per lembar saham
tetapi tidak mampu memprediksi keuntungan investasi di masa yang akan datang, dimana investor tertarik pada tingkat keuntungan yang didapatkan
untuk masa-masa mendatang berupa deviden atau gain. Investor lebih tetarik lagi pada perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan besar dan
mempunyai tingkat resiko yang cenderung rendah. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Parawijati et.al,
JRAI, 2000:217 yang menyatakan bahwa informasi laba menjadi penting bagi investor di pasar modal dan dapat diketahui melalui besarnya laba per
lembar saham earnings per share, karena laba per lembar saham mencerminkan kinerja perusahaan.
Variabel Perubahan Piutang berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Laba Per Lembar Saham, dengan nilai t
hitung
yang diperoleh adalah -0,914 dengan taraf signifikan sebesar 0,391, dimana nilai tersebut lebih
besar dari 0,05. Dari hasil tersebut, maka dapat diartikan bahwa perubahan piutang tidak searah dengan keuntungan investasi laba per lembar saham
dan tidak dapat memprediksi keuntungan investasi di masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan apabila terjadi peningkatan piutang dagang,
81
maka akan dapat timbul masalah dalam usaha peningkatan penjualan suatu produk, artinya akan memicu peningkatan kredit sehingga kemungkinan
laba dimasa mendatang menurun. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan Parawijati et.al, JRAI, 2000:221 yang
menyatakan bahwa piutang dapat berpengaruh terhadap laba, kalau hari penagihan piutang lebih dari 60 hari menunjukkan perusahaan tersebut
kurang baik. Karena semakin besar days receivable suatu perusahaan, semakin besar pula resiko kemungkinan tidak tertagihnya piutang dan kalau
perusahaan tidak membuat cadangan terhadap kemungkinan kerugian yang timbul karena tidak tertagihnya piutang maka perusahaan akan mengalami
kerugian. Variabel Perubahan Hutang berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap Laba Per Lembar Saham, dengan nilai t
hitung
yang 0,449 dengan taraf signifikan sebesar 0,667, dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05.
Dari hasil tersebut, maka dapat diartikan bahwa perubahan hutang dagang searah dengan keuntungan investasi dan tidak dapat memprediksi
keuntungan investadi di masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan Hutang merupakan salah satu informasi yang dapat mempengaruhi
keputusan investasi yang diambil oleh investor, karena melalui informasi tersebut informasi hutang para investor dapat mengetahui baik atau
tidaknya kinerja perusahaan, hal ini dimungkinkan kerena jika kinerja perusahaan tersebut tergolong baik, maka perusahaan tidak akan mengalami
kesulitan dalam membayar hutang. Nilai perusahaan juga dapat bertambah karena hutang, hal ini dimungkinkan karena dengan digunakannya hutang,
maka perusahaan akan menanggung beban bunga atas hutang tersebut,
82
sedangkan beban bunga ini akan mengurangi beban pajak yang harus di bayar perusahaan. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan teori
pecking order menurut Myer Google search, www.bisnis.com mengatakan bahwa, perusahaan lebih suka mendanai kesempatan investasi dengan dana
sepenuhnya dari dalam dulu, lalu modal keuangan eksternal akan dicari, saat pendanaan eksternal dibutuhkan perusahaan akan pertama memilih
menerbitkan sekuritas hutang. Teori signaling Google search, Fakultas Ekonomika dan Bisnis – Teori sinyal_hutang menganggap bahwa
penggunaan hutang merupakan sinyal bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik, sehingga para investor tidak ragu lagi untuk mengambil
keputusan berinvestasi pada perusahaan tersebut. Pada variabel Perubahan Arus Kas berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap Laba Per Lembar Saham, dengan nilai t
hitung
yang diperoleh adalah 0,199 dengan taraf signifikan sebesar 0,848. Dari hasil
tersebut, maka dapat diartikan bahwa Perubahan arus kas searah dengan keuntungan investasi laba per lembar saham dan tidak dapat memprediksi
keuntungan investasi di masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan arus kas kurang memberikan informasi yang memungkinkan pemakai laporan
keuangan untuk mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan. Arus kas dari aktivitas operasi menjadi perhatian penting mengingat bahwa dalam
jangka panjang untuk kelangsungan hidupnya suatu bisnis harus menghasilkan arus kas bersih yang positif dari aktivitas operasi, jika suatu
bisnis memiliki arus kas negatif dari aktivitas operasi, maka tidak akan meningkatkan kas dari sumber lain dalam jangka waktu yang tidak terbatas.
Hasil penelitan ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh
83
Parawiyati et.al JRAI 2000:218 hal ini karena arus kas bersih dari aktivitas operasi dipertimbangkan sebagai ukuran kunci likuiditas dan arus kas
memberikan informasi yang memungkinkan pemakai laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan.
4.4.1. Keterbatasan Peneliti
Peneliti telah berusaha melakukan penelitian dengan sebaik mungkin, namun tidak dipungkiri bahwa penelitian ini masih memiliki
banyak kekurangan akibat keterbatasan-keterbatasan penelitian yang ada, yaitu hanya menggunakan variabel Perubahan Laba Bersih
,
Perubahan Piutang, Perubahan Hutang Dagang dan Perubahan Arus Kas berpengaruh
terhadap Laba Per Lembar Saham, sedangkan kondisi yang nyata masih banyak variabel lain yang memiliki pengaruh terhadap terjadinya Laba Per
Lembar Saham seperti perubahan return saham dan profitabilitas serta likuiditas yang juga dapat menyebabkan terjadinya penurunan Laba Per
Lembar Saham
4.4.2.
Perbedaan Penelitian Yang Dilakukan Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu
No Nama Judul
Variabel yang
digunakan Kesimpulan
1 Dwi Rahayu Retnoningsih
2007 Penggunaan
informasi keuangan untuk
memprediksi keputusan
investasi bagi investor pada
perusahaan authomotive and
Variabel bebas laba
bersih, persediaan,
piutang, rasio laba kotor
terhadap penjualan,
arus kas dan Berdasarkan hasil uji f
menunjukan bahwa laba bersih, persediaan, piutang,
rasio laba kotor terhadap penjualan, arus kas dan
hutang dagang secara bersama-sama dapat
digunakan untuk memprediksi keputusan
84
component yang go publik di BEJ
hutang dagang dan
Variabel terikat
keputusan investasi
investasi 1 satu tahun kedepan, sehingga hipotesis
penelitian ini teruji kebenarannya. Sedangkan
hasil uji t, menunjukkan bahwa persediaan dan
piutang berpengaruh terhadap keputusan investasi
1 satu tahun kedepan, tetapi laba bersih, rasio laba
kotor terhadap penjualan, arus kas dan hutang dagang
tidak berpengaruh terhadap keputusan investasi
2 Rieke Indah Meilani 2007
Kemampuan informasi
keuangan untuk memprediksi
keputusan investasi bagi
investor pada perusahaan
farmasi yang go publik di Bursa
Efek Jakarta dengan
pendekatan the backward
elimination Variabel
bebas laba bersih, arus
kas, piutang dan
persediaan. Variabel
terikat keputusan
investasi Laba bersih, arus kas,
persediaan dan piutang secara simultan tidak
berpengaruh terhadap keputusan investasi
3 Milka Andrea
Erridani Penggunaan
Informasi Keuangan untuk
Memprediksi Keuntungan
Investasi bagi Investor pada
Perusahaan Rokok yang Go
Publik Di BEI Variabel
bebasnya adalah
perubahan laba bersih,
peerubahan piutang,
perubahan hutang dagang
dan perubahan arus kas
sedangkan variabel
terikatnya Hasil uji F menunjukkan
bahwa tidak cocok untuk mengetahui pengaruh
variabel perubahan laba bersih, perubahan piutang,
perubahan hutang dagang, perubahan arus kas terhadap
keuntungan investasi laba per lembar saham.
Hasil uji t menunjukkan bahawa variabel laba bersih
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
keuntungan investasi laba
85
adalah keuntungan
investasi laba per lembar
saham per lembar saham, variabel
piutang berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
keuntungan investasi laba per lembar saham, variabel
perubahan hutang dagang berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap keuntungan investasi laba
per lembar saham, dan variabel perubahan arus kas
barpengarun positif dan tidak signifikan terhadap
keuntungan investasi laba per lembar saham.
Sumber : peneliti
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah Perubahan Laba Bersih X
1 ,
Perubahan Piutang X
2
, Perubahan Hutang Dagang X
3
dan Perubahan Arus Kas X
4
Terhadap Laba Per Lembar Saham Y pada perusahaan Rokok yang go publik di PT. Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan hasil pengujian bahwa hipotesis penelitian ini dapat terbukti, sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Variabel perubahan Laba Bersih berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap keuntungan investasiLaba Per Lembar Saham, artinya bahwa perubahan laba bersih searah dengan keuntungan investasi Laba Per
Lembar saham dan tidak dapat memprediksi keuntungan investasi. Hipotesis yang menyatakan bahwa perubahan Laba Bersih dapat
memprediksi keuntungan investasi Laba Per Lembar Saham pada perusahaan Rokok yang go publik di PT. Bursa Efek Indonesia tidak
terbukti kebenarannya 2.
Variabel perubahan Piutang berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keuntungan investasiLaba Per Lembar Saham, artinya bahwa
perubahan piutang tidak searah dengan keuntungan investasi Laba Per Lembar saham dan tidak dapat memprediksi keuntungan investasi.
86