Aw Berdasarkan hasil analisis ragam Lampiran 3, dapat diketahui bahwa

2. Aw Berdasarkan hasil analisis ragam Lampiran 3, dapat diketahui bahwa

terdapat interaksi yang nyata p ≤ 0,05 antara perlakuan penambahan sorbitol dengan lama penyimpanan. Nilai rata-rata Aw produk wingko jagung disajikan pada Tabel 11. Tabel 11. Nilai rata-rata Aw pada produk wingko jagung dengan penambahan sorbitol. Perlakuan Konsentrasi Sorbitol S Lama Penyimpanan L Aw Notasi DMRT 5 3 6 9 0,68 0,69 0,79 0,80 h i l n 0.0031 0.0031 0.0032 0.0032 5 3 6 9 0,66 0,67 0,76 0,78 f g k m 0.0031 0.0031 0.0032 0.0032 10 3 6 9 0,51 0,53 0,64 0,75 b c e j 0.0030 0.0027 0.0031 0.0032 15 3 6 9 0,49 0,51 0,51 0,61 a b b d - 0.0027 0.0028 0.0031 Ket: Nilai rerata yang didampingi huruf yang berbeda menyatakan terdapat perbedaan yang nyata p ≤0,05 Tabel 11 menunjukkan bahwa besarnya Aw wingko jagung berkisar antara 0,49– 0.80. Hasil tertinggi pada analisis wingko jagung yaitu, pada perlakuan penambahan sorbitol 0 dengan lama penyimpanan 9 hari yaitu sebesar 0.80, sedangkan untuk perlakuan terendah dengan Aw sebesar 0.49, terdapat pada perlakuan penambahan sorbitol 15 dengan lama penyimpanan 0 hari. Hubungan antara perlakuan penambahan sorbitol dengan lama penyimpanan terhadap Aw wingko jagung, dapat dilihat pada Gambar 4 Sorbitol 0.0000 0.2000 0.4000 0.6000 0.8000 1.0000 1.2000 1.4000 3 6 9 Lama Penyimpanan AW 5 10 15 Gambar 5 Hubungan antara perlakuan penambahan sorbitol dan lama penyimpanan terhadap Aw wingko jagung Pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa semakin tinggi penambahan sorbitol dan semakin pendek lama penyimpanan maka nilai Aw pada wingko jagung semakin rendah, sedangkan semakin rendah penambahan sorbitol dan semakin tinggi lama penyimpanan maka nilai Aw akan semakin tinggi. Hal ini di sebabkan karena sorbitol yang merupakan humektan yang mampu mengikat air bebas pada Lama Penyimpanan hari produk pangan sehingga Aw produk pangan dapat menurun. Sedangkan semakin lama penyimpanan akan menghasilkan air bebas yang semakin tinggi dan sorbitol tidak bisa maksimal mengikat air bebas. Menurut Winarno 1992, Sorbitol dapat berfungsi sebagai humektan yang dapat mengikat air bebas dalam bahan pangan yang dapat mengakibatkan Aw menurun. Sedangkan semakin lama penyimpanan wingko jagung dengan konsentrasi sorbitol yang berbeda menunjukkan peningkatan nilai Aw, hal ini disebabkan karena wingko jagung akan menyerap uap air di lingkungan sekitarnya sehingga nilai Aw dari wingko jagung semakin meningkat. Hal ini didukung oleh pernyataan Tranggono dan Sutardi 1990, sorbitol sebagai humektan berfungsi sebagai pengikat air dalam bahan pangan atau air bebas yang terdapat dalam bahan pangan. Semakin besar penambahan sorbitol menyebabkan jumlah air bebas yang tersedia bagi pertumbuhan kapang akan semakin berkurang dan aktivitas air menjadi rendah sehingga dapat meningkatkan daya simpan produk.

3. Total kapang Berdasarkan hasil analisis ragam Lampiran 4, dapat diketahui bahwa