Analisa Keputusan Landasan Teori

6. Garam

Garam yang biasanya digunakan adalah garam jenis garam dapur NaCl. Garam menduduki posisi yang khusus diantara bumbu-bumbu lainnya. Garam digunakan untuk meningkatkan flavor dan rasa masakan. Beberapa jenis makanan juga diawewtkan dengan cara di asinkan dengan sejumlah besar NaCl. Garam biasanya ditambahkan pada adonan kue sebanyak 1 - 2,5 Matz, 1992. 7. Gula Gula merupakan senyawa kimia yang termasuk karbohidrat, mempunyai rasa manis dan larut dalam air, serta merupakan bahan makanan yang penting karena mudah dicerna dalam tubuh dan juga sebagai kalori. Produk yang mengandung gula mempunyai rasa manis dan akan mempunyai pengaruh yang baik pada tersebut Manley, 1983

C. Analisa Keputusan

Analisa keputusan pada dasarnya adalah suatu prosedur yang logis dan kuantitatif yang tidak hanya menerangkan mengenai pengambilan keputusan, tetapi juga merupakan suatu cara untuk dapat membuat keputusan Susanto, 1994. Analisa keputusan adalah untuk memilih alternative terbaik yang dilakukan dengan mengadakan analisa kimia dan organoleptik dari produk santan bubuk, kemudian dilakukan analisa finansial.

D. Analisa Finansial

Suatu studi kelayakan merupakan pekerjaan membuat ramalan atau taksiran yang didasarkan atas anggapan-anggapan yang selalu bisa dipenuhi. Konsekuensinya adalah bisa menjadi penyimpangan-penyimpangan. Salah satu penyimpangan itu adalah apabila pabrik berproduksi dibawah kapasitasnya. Hal ini menyebabkan pengeluaran yang seharusnya mempengaruhi keuntungan Susanto dan Saneto, 1994. Analisa financial yang dilakukan Susanto dan Saneto 1994, meliputi : analisa uang dengan metode Net Present Value NPV, Rate of Return dengan metode Internal Rate of Return IRR, Break Event Point BEP, dan Play Back Periode.

1. Break Event Point BEP Susanto dan Saneto, 1994

Break Event Point BEP adalah suatu keadaan tingkat produksi tertentu yang menyebabkan besarnya biaya produksi keseluruhan sama dengan besarnya nilai atau hasil penjualan. Jadi pada keadaan tersebut perusahaan tidak mendapatkan keuntungan juga tidak mengalami kerugian. Perhitungan BEP dapat ditentukan dengan persamaan rumus- rumus untuk mencari titik impas adalah sebagai berikut : a. Biaya titik impas BEP = Biaya Tetap 1- Biaya Tidak tetap Pendapatan b. Prosentase titik impas BEP = BEP Rp X 100 Pendapatan c. Kapasitas titik impas Kapasitas titik impas adalah jumlah produksi yang harus dilakukan untuk mencari titik impas. Rumus kapasitas titik impas sebagai berikut : Kapasitas titik impas = prosentase titik impas x pendapatan

2. Net Present Value NPV Susanto dan Saneto, 1994

Net present value NPV merupakan selisih antara present value dari benefit dan present value dari pada biaya. Rumus perhitungan NPV adalah sebagai berikut : Keterangan : Bt = Penerimaan pada tahun ke t Ct = Pengeluaran pada tahun ke t T = 1,2,3,…..,n n = Umur ekonomis dari proyek i = Tingkat bunga l + i’ Bt - Ct t-1 n NPV = Σ

3. Payback Periode PP Susanto dan saneto

Payback periode perhitungan jangka waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian modal yang ditanam pada proyek payback periode tersebut harus lebih kecil dari nilai ekonomis proyek. Kriteria ini memberikan nilai bahwa proyek yang akan dipilih jika mempunyai waktu Payback periode yang paling cepat. I PP = Ab Keterangan : I = Jumlah modal Ab = Penerimaan bersih per tahun

4. Internal Rate of return IRR Susanto dan Saneto, 1994

Internal rate of return IRR merupakan nilai discount rate I dengan NPV diproyek sama dengan nol. IRR dapat juga dianggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi dalam suatu proyek, asal setiap benefit bersih yang diwujudkan secara otomatis ditanam kembali dalam tahun berikutnya. NPV’ IRR = I’ + I’’ + I’ NPV’’ + NPV’ Keterangan : NPV’ = NPV tahun yang akan datang NPV’’ = NPV sekarang I’ = Tingkat suku bunga sekarang I’’ = Suku bunga bank

D. Landasan Teori

Wingko adalah makanan tradisional semi basah yang terbuat dari tepung ketan, kelapa parut, gula pasir dilengkapi dengan garam. Untuk meningkatkan nilai gizi dapat di tambahkan jagung, karena jagung yang digunakan memiliki zat gizi yang cukup tinggi, dimana zat gizi jagung adalah vitamin A dalam bentuk β – karoten. Menurut Tien R, Muchtadi 1992, jagung mempunyai kandungan gizi berupa β – karoten sebesar 641 mg. Wingko merupakan makanan tradisional, dimana salah satu jenis produk olahan pertanian yang bersifat semi basah, Pangan semi basah adalah merupakan makanan yang mempunyai kadar air 15-50 dengan nilai Aw 0,60-0,96. menurut Winarno 1992, kapang dapat tumbuh pada nilai Aw 0,60-0,70. Jika nilai aktivitas air Aw pada bahan pangan rendah menyebabkan pertumbuhan kapang rendah produk lebih awet, sebaliknya jika nilai aktivitas air Aw tinggi menyebabkan jumlah kapang yang tumbuh semakin meningkat. Produk Wingko jagung mempunyai kelemahan yang terletak pada daya simpan yang cenderung pendek atau mudah rusak, sehingga suatu cara untuk memperpanjang masa simpan produk wingko jagung dengan penambahan sorbitol. Menurut Tranggono dan Sutardi 1990, sorbitol sebagai humektan berfungsi sebagai pengikat air dalam bahan pangan atau air bebas yang terdapat dalam bahan pangan. Semakin besar penambahan sorbitol menyebabkan jumlah air bebas yang tersedia bagi pertumbuhan kapang akan semakin berkurang dan aktivitas air menjadi rendah sehingga dapat meningkatkan daya simpan produk. Menurut Fardiaz 1987, sorbitol sebagai humektan yang berfungsi untuk mengendalikan penyerapan maupun pengurangan air pada bahan pangan, sehingga dapat menjaga produk menjadi lebih awet .

E. Hipotesis