Bilangan Peroksida Hasil Analisa Produk Wingko jagung 1. kadar Air

seluruhnya dapat diikat oleh sorbitol sehingga nilai Aw akan meningkat dan menyebabkan kapang akan tumbuh. Stabilitas wingko jagung akan menurun bila ditumbuhi oleh kapang. Menurut buckle 1987 ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme antara lain kontaminasi dari bahan pengemas yang kurang steril, fortifikasi zat gizi, penambahan air, Aw, lama penyimpanan, suhu, pH, dan tersedianya oksigen.

4. Bilangan Peroksida

Bilangan peroksida menunjukkan telah terjadinya suatu reaksi oksidasi pada minyak atau lemak. Bilangan peroksida dapat digunakan sebagai petunjuk adanya kerusakan oksidasi pada minyak atau lemak, peroksida merupakan produk pertama dari reaksi oksidasi. Pada awal reaksi oksidasi asam lemak akan mengikat oksigen dari udara yang diikuti dengan pembentukan peroksida kataren, 1986. Berdasarkan hasil analisis ragam Lampiran 5, dapat diketahui bahwa terdapat interaksi yang nyata p ≤ 0,05 antara perlakuan konsentrasi sorbitol dengan lama penyimpanan nilai rata-rata disajikan pada Tabel 13. ] Tabel 13. nilai peroksida wingko jagung dengan penambahan sorbitol selama penyimpanan. Perlakuan Konsentrasi Sorbitol S Lama Penyimpanan P Rerata angka peroksida MeQ100Gr Notasi DMRT 5 3 6 9 0,74 1,25 1.35 1.50 c e ef f 0.116 0.117 0.117 0.118 5 3 6 9 0,54 0,74 0,88 0,96 b c cd d 0.103 0.115 0.117 0.117 10 3 6 9 0,45 0,62 0,76 0,82 ab bc c cd 0.102 0.113 0.117 0.117 15 3 6 9 0.36 0,55 0,61 0,67 a b bc bc - 0.111 0.112 0.115 Ket: Nilai rerata yang didampingi huruf yang berbeda menyatakan terdapat perbedaan yang nyata p ≤0,05 Tabel 13 menunjukkan bahwa besarnya angka peroksida wingko jagung berkisar antara 0,36-1,50. Hasil tertinggi pada analisis wingko jagung yaitu, pada perlakuan penambahan sorbitol 0 dengan lama penyimpanan 3 hari yaitu sebesar 1,50, sedangkan yang terendah terdapat pada perlakuan penambahan sorbitol 15 sebesar 0,365. Hubungan antara perlakuan penambahan sorbitol dengan lama penyimpanan terhadap angka peroksida wingko jagung, dapat dilihat pada Gambar 6. Hubungan antara penambahan sorbitol terhadap peroksida wingko jagung Sorbitol 0.0000 0.2000 0.4000 0.6000 0.8000 1.0000 1.2000 1.4000 3 6 9 Lama Penyimpanan p e ro ksi d a M eq 100 G r 5 10 15 Gambar 7 Hubungan antara perlakuan penambahan sorbitol dan lama penyimpanan terhadap peroksida wingko jagung Pada Gambar 6 dapat dilihat semakin tinggi penambahan sorbitol dan lama penyimpanan dapat menghambat reaksi pembentukkan angka peroksida pada wingko jagung selama penyimpanan, dibandingkan dengan wingko tanpa penambahan sorbitol.. Dengan penambahan sorbitol, Aw akan ditekan sehingga dengan semakin tinggi sorbitol maka angka peroksida akan dapat ditekan. Semakin lama penyimpanan angka peroksida meningkat karena asam lemak tak jenuh dengan semakin lama penyimpanan akan semakin sering terkena udara, sehingga angka peroksida meningkat, hal ini diperkuat oleh pendapat Lama penyimpanan hari Purnomo 1995 sebagian besar asam-asam lemak tidak jenuh akan rusak dengan bertambahnya umur. 5 . Tekstur Berdasarkan hasil analisis ragam Lampiran 5, dapat diketahui bahwa terdapat interaksi yang nyata p ≤ 0,05 antara perlakuan konsentrasi sorbitol dengan lama penyimpanan menunjukkan perbedaan yang nyata. Nilai rata-rata disajikan pada tabel 14. Tabel 14. nilai tekstur wingko jagung dengan penambahan sorbitol selama penyimpanan. Perlakuan Konsentrasi Sorbitol S Lama Penyimpanan P Rerata Teksture mmgr.dtk Notasi DMRT 5 3 6 9 0.60 0.58 0.56 0.51 c bc b a 0.02 0.02 0.02 - 5 3 6 9 0.62 0.63 0.61 0.55 cd d cd b 0.02 0.02 0.02 0.02 10 3 6 9 0.71 0.66 0.65 0.57 f ef de b 0.02 0.02 0.02 0.02 15 3 6 9 0.74 0.70 0.68 0.67 g f ef e 0.02 0.02 0.02 0.02 Ket: Nilai rerata yang didampingi huruf yang berbeda menyatakan terdapat perbedaan yang nyata p ≤0,05 Pada tabel 14 menunjukkan adanya perbedaan tekstur pada produk wingko jagung selama penyimpanan dengan konsentrasi sorbitol dan lama penyimpanan yang berbeda. Teksture merupakan indikator pada jenis makanan. Tekstur dapat diketahui dengan menggunakan alat yang bernama penetrometer dengan satuan kgcm. sorbitol 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 1.60 3 6 9 lam a penyim panan te k s tu re k g x m 5 10 15 Gambar 8 hubungan antara penambahan sorbitol terhadap tekstur wingko jagung selama penyimpanan. Dari gambar 7 dapat dilihat semakin tinggi penambahan sorbitol dan semakin pendek lama penyimpanan maka dapat meningkatkan nilai tekstur pada wingko jagung. Hal ini disebabkan pada pemanasan, karbohidrat dalam wingko jagung termasuk sorbitol akan mengalami proses kristalisasi yang diikuti dengan pengerasan sehingga semakin banyak sorbitol nilai tekstur akan meningkat. Pernyataan ini didukung oleh Buckle 1987 sorbitol lebih bermanfaat karena kemampuanya berperan ganda sebagai penghambat kapang dan humektan yang Lama penyimpanan hari plastis untuk tekstur maupun membantu menaikkan kadar zat padat yang terlarut dalam air fase cair. Nilai rata-rata tekstur dari wingko jagung meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi sorbitol, hal ini berkaitan dengan kemampuan sorbitol untuk menahan air bebas dalam bahan, seperti yang dinyatakan oleh Tranggono dkk 1990 penambahan humektan termasuk sorbitol akan mempengaruhi pembentukan tekstur. Lama penyimpanan berpengaruh terhadap tekstur wingko jagung bertambah lunak. Hal ini dikarenakan dengan lama penyimpanan Aw produk semakin tinggi, selain itu secara bertahap produk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dengan cara menyerap air dari lingkungan sekitar, sehingga semakin lama produk wingko jagung menurun dengan melembeknya produk seiring dengan semakin lamanya penyimpanan.

C. Hasil Uji Organoleptik Wingko Jagung