Faktor Pendukung atau Enabling Factor
                                                                                76
“  Terus  kata  Balian  dukun  yang  di  Pejeng  nama daerah  bilang  lebih  baik  dipasung.  Takutnya  kalau
enggak  membunuh,  takutnya  dia  dibunuh.  Baliannya bilang  gitu?  Iya  balian.  Ngeliat  kasus  juga,  orang
sakit  jiwa  membunuh  kan  gak  bisa.  Terus  habis dikasitau  balian  itu  bagaimana?
Iya,  langsung.” Narasumber I
“Kumat  dia,  main  dia  ke  rumah  guru-guru  itu,  kan takut  jadinya,  wanita  kan  takut  dia,  usulin  terus  sama
gurunya itu ke kepala desa, kepala desa ke saya, terus mencarikan  bantuan  terus  bantuan  dana  untuk
membuat temoat pasung.”Narasumber III
Sehingga dapat dikatakan bahwa besarnya pengaruh dukungan sosial  akan  mempengaruhi  keluarga  untuk  mengambil  keputusan
memasung.
2  Bantuan untuk Pasien Pasung
Berdasarkan  hasil  penelitian,  ketiga  narasumber  sempat mendapatkan  bantuan  saat  pasien  dipasung.  Pasien  I  sempat
memperoleh  sumbangan  sembako  saat  pasien  dipasung. Sedangkan subjek II dan III mendapat bantuan sembako dan dana
kurang  lebih  sebesar  RP.12.000.000-  dari  pemerintah  untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
membuat  ruangan  pasung,  yang  disalurkan  melalui  kepala  desa setempat.    Hal  ini  dibuktikan  dari  hasil  wawancara  dengan
narasumber :
“Nah  dulu  akhirnya  ada  pengecekan  dan  katanya tempatnya  ruangan  pasung  terlalu  kecil,  akhirnya
dikasi  sumbangan  dana  dari  pemerintah,  Cuma diusulkan oleh klian  kepala  desa.  Sumbangannya  12
juta  langsung  jadi,  cuma  diminta  kartu  keluarga langsung jadi” Narasumber II
“Oh  pas  buat  tempat  pasung  itu  bagaimana?  Iya
dapat bantuan sedikit. 16 juta kira-kira, tapi gak cukup
juga.    Oh  siapa  yang  membantu  untuk  memperoleh dana?   Saya yang minta ke kepala  desa setempat  dan
kepala desa yang melanjutkan mengajukan bantuan ke pemerintah”Narasumber III
Selain  bantuan  dana  dari  pemerintah,  keluarga  juga mendapatkan bantuan sembako dari teman yang mengunjungi
rumah pasien. Hal ini dibuktikan oleh hasil wawancara dengan narasumber :
“Ada  biasanya  banyak  mahasiswa-  mahasiswa
biasanya  cowok-cowok  waktu  ini  berlima,  dapat  dah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
dia  nengok  Tana  nama  pasien  diberi  beras,  mie, dika
si sembako, amplop” Subjek II
“Terus  pak  candra  teman  yang  diceritakan narasumber sering kasi?  iya sering dia kesini ngasi,
pribadi. Dikasi mie, dikasiani saya”   Subjek III
Bantuan tersebut dirasa bermanfaat oleh narasumber II dan III, dan  mereka  berharap  pemerintah  terus  memberikan  bantuan  kepada
keluarga. Hal tersebut didukung oleh wawancara narasumber III yang ingin  mengajukan  surat  permintaan  dana  untuk  membantu  pasien
skizofrenia yang dipasung.
“Gimana  ya,  pemerintah  kasilah  bantuan  dana untuk ini,  baru  saja  ya  mengusulkan  lagi,  semoga  dikasi
dana lah gitu, sudah cacat gini. Kemaren sudah difoto
sama kepala desanya, semoga turunlah dananya”
Namun  berbeda  dengan  narasumber  I.  Ia  merasa  bahwa bantuan  dari  pemerintah  hanya  pernah  sekali  diterima  oleh  keluarga,
selain  itu  keluarga  tidak  berharap  mendapat  bantuan  kembali  dari pemerintah  karena  tidak  ingin  berfokus  kembali  dengan  pasien
skizofrenia.  Hal  tersebut  didukung  oleh  hasil  wawancara  dengan narasumber:
79
“Oh  berarti  sempat  dapat  bantuan  ya,  iya  bahan,
material.  Sekali  itu  saja.  Puskesmasnya  yang  ngasik. Entah pergawai puskesmas yang kesini atau saya yang
kesana. Saya udah gak berharap lagi sekarang, sudah cukup ngurus be
gini”
3  Dampak Positif dari Pemasungan untuk keluarga dan pasien.
Berdasarkan  penelitian  yang  dilakukan,  ketiga  narasumber menceritakan  bahwa  pemasungan  memberikan  dampak  yang  positif
pada  keluarga  dan  lingkungan  sekitar.  Pemasungan  dirasa memberikan  banyak  perubahan  positif  pada  keluarga  pasien,
diantaranya  adalah  pasien  tidak  mengamuk,  berkeliaran  dan meresahkan  warga  lagi  dijalan.  Hal  tersebut  dibuktikan  dari  kutipan
wawancara sebagai berikut : “Dulu  kami  pikir  menjauhkan  itu,  biar  kami  juga
punya lingkungan yang sehat. Sekarang tenanglah kita disini, dulu teriak-teria
k dia disini” Subjek I
“Selama  ibunya  ibu  meninggal  langsung  dipasung, kan  diem  dia  dirumah  jadi  lebih  baik  lah.  Kan  gak
ngamuk dia jadinya. Kalo dulu kan lari kemana mana, kan  lari  dia  sampe  kepura  dalam,  tiga  pura  sudah