Kredibilitas Penelitian Perilaku kesehatan medis pada keluarga penderita skizofrenia yang dipasung.

58 sakit namun tidak memberikan kesembuhan pada pasien. Berdasarkan data yang diperoleh di puskesmas setempat, pasien didiagnosa menderita gangguan skizofrenia hebefrenik. Data tersebut diperoleh dari buku saku puskesmas. Namun peneliti kurang mampu membuktikan dengan data, karena hasil rekamedis pasien hilang.

2. Narasumber kedua

Narasumber kedua dengan inisial I adalah seorang wanita berusia 35 tahun, bekerja sebagai buruh swasta. I adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Adik bungsu I adalah pasien pasung yang menderita skizofrenia. I merupakan kakak sulung yang memenuhi kebutuhan keluarga dan pengobatan pasien selama ini, karena ibu dan ayah I sudah tidak bekerja. I menceritakan riwayat pengobatan adiknya didampingi oleh ibunya, karena I merasa lupa dengan beberapa detail peristiwa dan pengobatan yang dijalani oleh pasien. I kini sudah menikah dan mempunyai satu orang anak. I sempat merasa adik I akan membahayakan anaknya bila ia tidak dipasung. Perilaku kesehatan yang dilakukan keluarga I kurang lebih dimulai semenjak tahun 2000, saat pasien berusia 12 tahun, dan saat itu I berusia 19 tahun. Pengobatan yang dilakukan I dan keluarga sama dengan pengobatan yang dilakukan oleh narasumber A, yaitu mulai dari datang ke tempat pengobatan tradisional, pengobatan medis, hingga akhirnya pada tahun 2008 keluarga memilih untuk memasung pasien. Bentuk pemasungan yang dilakukan terhadap pasien adalah mengurung pasien di dalam ruangan, dengan memborgol kedua tangan pasien. I menambahkan bahwa dalam keluarganya bukan hanya adiknya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 yang mengalami gangguan jiwa, tapi ibu subjek juga terkadang mengalami gejala yang sama. I memaparkan keluhan awal terhadap pasien adalah kejang-kejang, berbicara tidak nyambung dan sering berkeluyuran. Berdasarkan hasil rekamedis, pasien didiagnosa menderita gangguan skizofrenia hebefrenik. Hal tersebut ditunjukan dari hasil observasi yang menunjukan bahwa pasien memiliki halusinasi pendengaran dan positif memiliki hyperphobia. Selain itu, berdasarkan riwayat pengobatan pasien sudah 6 kali keluar masuk rumah sakit jiwa dan pasien terakhir kali dirawat di RSJ kurang lebih 8 tahun yang lalu.

3. Narasumber ketiga

Narasumber ketiga dengan inisial T adalah seorang wanita berusia 30 tahun, bekerja sebagai buruh swasta. T adalah anak kedua dari 2 bersaudara. Kakak T adalah pasien pasung yang menderita skizofrenia. T merupakan adik yang memenuhi kebutuhan keluarga dan pengobatan pasien selama ini, karena ibu T sudah meninggal dan ayah T sudah tidak bekerja. T menceritakan riwayat pengobatan adiknya didampingi oleh ayahnya, karena T merasa lupa dengan beberapa detail peristiwa dan pengobatan yang dijalani oleh pasien. T hingga kini belum menikah lantaran sibuk merawat ayah dan kakaknya. Selain itu T juga sempat mengeluh tidak ada yang mau menikahi T karena keluarga T memiliki riwayat gangguan skizofrenia. Perilaku kesehatan yang dilakukan keluarga T kurang lebih dimulai semenjak tahun 2004, saat pasien berusia 25 tahun, dan saat itu T berusia 18 tahun. Pengobatan yang dilakukan T dan keluarga sama dengan pengobatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI