Analisis Tambahan Deskripsi Data Penelitian
daripada tahap pre-test 36,38 51,29. Sedangkan kelompok urban dan kelompok kontrol tidak mengalami perubahan yang signifikan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa direct attention yang membutuhkan upaya mental dan Attention
Restorative Theory ART mengindentifikasi bahwa direct attention sebagai bagian dari fungsi kognitif dapat dipulihkan melalui interaksi dengan alam
dibandingkan urban Berman dkk., 2008; Emfield Neider, 2014. Pengalaman bersentuhan dengan alam walaupun hanya melalui gambar
berdurasi 10 menit dapat meningkatkan atensi dilihat dari berkurangnya milidetik atau lebih cepat pada tahap post-test pada kelompok vegetasi pada
fungsi conflict effect dibandingkan kelompok urban Berman dkk, 2008. Fungsi conflict effect merupakan fungsi atensi yang lebih banyak
membutuhkan upaya mental dibandingkan dua fungsi alerting dan orienting Jin Fan dkk., 2002; Berman dkk., 2008.
Pada penelitian sebelumnya juga mengatakan bahwa direct attention melibatkan penyelesaian konflik ketika seseorang berusaha menekan stimulus
yang mengganggu Berman dkk, 2008 dan Attention Network Test ANT merupakan salah satu alat ukur yang mampu mengukur direct attention
seseorang yang dilihat dari hasil fungsi conflict effect. Fungsi conflict effect atau fungi executive dalam ANT merupakan kemampuan seseorang dalam
memilih satu anak panah yang searah dengan tanda plus + dari lima arah anak panah yang muncul kemudian dihitung rata-rata waktu reaksi dalam
milidetik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perceived Restorativeness Scale PRS mengukur persepsi seseorang terhadap lingkungan berdasarkan empat komponen dalam Attention
Restorative Theory. Hasil yang didapatkan dari data Perceived Restorativeness Scale PRS mendukung bahwa video lanskap vegetasi dipersepsikan sebagai
lingkungan yang memberikan efek pemulihan dari atensi yang membutuhkan upaya mental. Dari data PRS dapat terlihat dari perbedaan antara kelompok
dengan manipulasi video lanskap vegetasi dan video lanskap urban. Video lanskap vegetasi memiliki nilai mean PRS lebih tinggi dibandingkan dengan
video lanskap urban, hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa pengalaman berinteraksi dengan alam memiliki nilai PRS
tinggi dibandingkan dengan suasana industri dan perkotaan Pasini dkk., 2014. Hasil data PRS ini juga mendukung adanya kesesuaian antara proses
seleksi video yang dilakukan sebelum penelitian berlangsung. Video lanskap vegetasi sebagai stimulus involuntary attention dengan
memanfaatkan micro-break pada penelitian ini juga mendukung penelitian sebelumnya yang memanfaatkan waktu micro-break dengan berinteraksi
dengan lingkungan alam atau vegetasi untuk memulihkan fungsi kognitif seseorang Lee dkk., 2015. Walaupun micro-break pada penelitian ini
dilakukan dengan durasi lima menit sedangkan pada penelitian sebelumnya dilakukan selama 40 detik dengan media gambar. Namun, penelitian ini
memiliki durasi lebih cepat dibandingkan penelitian yang dilakukan oleh Berman, Jonides, dan Kaplan yaitu dengan durasi 10 menit Berman dkk.,
2008. Namun, durasi lima menit merupakan durasi yang standar untuk melakukan micro-break Kim dkk., 2016.
Dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi atensi, peneliti mengupayakan kontrol terhadap usia dari subjek penelitian, yaitu mahasiswa
yang termasuk kategori dewasa awal dengan usia 18-25 tahun. Dimana berdasarkan penelitian sebelumnya, usia dapat mempengaruhi fungsi atensi
seseorang Jennings dkk, 2007. Selain itu, pada usia dewasa awal mulai terbentuknya hubungan neuron, sinapsis, dan dendrite baru pada otak yang
dapat mendukung kinerja otak. Selain itu, penelitian ini juga memilih subjek penelitian yang sehat secara fisik dan psikologis. Namun, dalam penelitian ini
tidak menggali informasi tentang riwayat gangguan kesehatan khususnya yang berkaitan dengan otak.
Dalam penelitian ini tidak ada perbedaan yang signifikan pada fungsi atensi khusunya fungsi conflict effect ataupun fungsi alerting dan orienting
pada kelompok urban pada tahap pre-test dan post-test. Peneliti menemukan kecenderungan adanya ketidaksesuaian subjek penelitian, pada penelitian
sebelumnya mengatakan bahwa seseorang yang tinggal dan beraktivitas dilingkungan yang padat dan terlalu banyak aktifitas, dapat membuat
pengolahan informasi semakin banyak dan membuat kelelahan mental Lee dkk., 2015. Pada penelitian ini sebagian besar subjek penelitian merupakan
mahasiswa Psikologi, Farmasi, Teknik Informatika, dan Teknik elektro dengan jumlah total 54 mahasiswa yang sebagian besar beraktivitas seperti
mengikuti perkuliahan dan kegiatan mahasiswa di Kampus III Universitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI