aktivitas pemantauan dan penyelesaian konflik antara ekspektasi, stimulus, dan respon MacLeod dkk., 2010. Kontrol eksekutif
mengaktifkan anterior cingulate dan korteks prefrontal Bush, Luu, dan Posner; MacDonald, Cohen, Stenger, Carter dalam Fan dkk., 2002.
Gambar 1. Area Otak yang berkaitan dengan jaringan tiga fungsi Atensi
diadaptasi dari Ishigami, Y. 2011. The Attention Network Test ANT: Individual Differences Components Of Attention
Across The Life Span. 2011. Thesis. Dalhousie University.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Atensi
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi atensi seseorang, diantaranya faktor usia, lingkungan, dan gangguan pada otak. Berikut
penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi atensi. a.
Usia Usia merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi atensi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jennings, Dagenbach PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Engle dan Funke pada tahun 2007, terdapat perbedaan yang signifikan antara orang yang lebih tua dengan orang yang jauh lebih muda dalam
hal kesiagaan untuk menanggapi stimulus. Orang yang lebih muda memiliki kesiagaan yang lebih baik dibandingkan pada orang yang
lebih tua. Dalam penelitian tersebut kategori usia yang lebih tua adalah 61 sampai 87 tahun sedangkan usia yang lebih muda 18-21 tahun
Jennings, Dagenbach, Engle, Funke, 2007. b.
Lingkungan Tingkat atensi juga tidak lepas dari faktor lingkungan. Berdasarkan
hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh Lee, Williams, Sargent, dan Williams tahun 2015, lingkungan yang identik dengan suasana
perkotaan yang padat bangunan dan aktivitas di dalamnya, dapat menurunkan tingkat atensi seseorang Lee dkk., 2015. Lingkungan
yang memiliki unsur vegetasi dapat meningkatkan atensi seseorang. Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Bratman, Daily, Levy, dan Gross pada tahun 2015, yang juga mengatakan bahwa tingkat atensi seseorang dipengaruhi oleh
lingkungan sekitar Bratman dkk., 2015. c.
Gangguan pada Otak Otak adalah pusat fungsi atensi. Jika otak mengalami gangguan
maka akan berpengaruh pada fungsi atensi. Terdapat beberapa penelitian yang mengatakan bahwa individu gangguan atau kerusakan
otak maka akan mengalami penurunan fungsi atensi yang diukur PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggunakan Attention Network Test ANT. Misalnya individu dengan gangguan klinis memiliki kecenderungan lemah pada fungsi
yang lebih spesifik, misalnya lemahnya fungsi executive control terjadi pada individu yang memiliki gangguan Borderline Personality
Disorder Posner, Rothbart, Vizueta, Levy, Evans, Thomas, Clarkin dalam MacLeod dkk., 2010 kemudian lemahnya fungsi orienting
biasanya terjadi pada individu yang mengalami benturan atau gegar otak Donkelaar, Langan, Rodriguez, Drew, Halterman, Osternig,
Chou dalam MacLeod dkk., 2010.
B. Attention Restoration Theory ART
Attention Restoration Theory ART merupakan salah satu teori tentang Psikologi Lingkungan. ART dikonsepkan menjadi sebuah teori oleh Rachel
Kaplan dan Stephan Kaplan dalam bukunya yang berjudul The Experience of Nature yang terbit pada tahun 1989. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa
lingkungan dapat berpengaruh terhadap sistem kognitif seseorang khususnya lingkungan dengan vegetasi. Berikut akan dijelaskan mengenai definisi ART,
jenis atensi dalam ART, Directed Attention Fatigue, dan komponen lingkungan yang memberikan efek memulihkan.
1. Definisi Attention Restoration Theory ART
Attention Restoration Theory ART merupakan penjelasan tentang analisis dari berbagai macam lingkungan. Lingkungan dapat mengarahkan
seseorang pada suatu pemulihan terhadap atensi yang membutuhkan upaya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI