merespon stimulus dengan tepat untuk tiga fungsi atensi pada tiga kelompok penelitian rata-rata berada pada angka 98 .
b. Analisis hasil Perceived Restorativeness Scale PRS
Setelah melakukan analisis terhadap data mean reaction time for correct trials, peneliti melanjutkan analisis terhadap Perceived
Restorativeness Scale PRS. Peneliti melakukan tahap-tahap analisis mulai dari uji normalitas dan uji beda. Seluruh tahap analisis statistik
diolah dengan menggunakan SPSS for windows version 16.0. i.
Uji Normalitas Perceived Restorativeness Scale PRS Setelah menguji data pada ketiga fungsi atensi, peneliti
melakukan uji normalitas kembali untuk data yang telah didapat dari Perceived Restorativeness Scale PRS. Karena PRS hanya
dibagi pada kelompok eksperimen dengan tujuan melihat persepsi subjek terhadap manipulasi video yang diberikan, maka hanya ada
40 data yang didapatkan yaitu 20 untuk kelompok video lanskap vegetasi dan 20 untuk kelompok video lanskap urban. Oleh karena
itu, peneliti menggunakan Shapiro-Wilk dengan dasar pengambilan keputusan sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Pada penelitian PRS memiliki data yang tidak terdistribusi
secara normal yaitu p 0,05 pada kelompok video lanskap urban dengan p = 0,038. Pada kelompok video lanskap vegetasi memiliki
distribusi secara normal dengan p 0,05 yaitu p = 0,123 tabel PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
telampir. Maka analisis selanjutnya peneliti menggunakan analisis nonparametrik Riadi, 2015.
ii. Uji Mann Whitneyy Perceived Restorativeness scale PRS
Uji Mann Whitney memiliki fungsi yang sama dengan Independent Sample Test yaitu untuk menguji dua data yang tidak
berhubungan. Uji Mann Whitney digunakan ketika data dapat terdistribusi secara normal Riadi, 2015. Dasar pengambilan
keputusan adalah jika p 0,05 maka tidak ada perbedaan antara dua data tersebut sebaliknya jika p 0,05 maka terdapat perbedaan
yang signifikan dari dua data tersebut.
Berdasarkan hasil analisis terhadap data PRS terdapat
perbedaan antara kelompok video lanskap vegetasi dan kelompok video laskap urban yaitu p 0,05 dengan p = 0,000 tabel
terlampir. Bila dilihat berdasarkan mean rank, kelompok vegetasi
memiliki mean rank yang lebih tinggi yaitu 28,81 dari pada kelompok video lanskap urban dengan mean rank 14,19 tabel
terlampir. Maka video lanskap vegetasi memiliki nilai Perceived Restirativeness Scale PRS lebih tinggi dibandingkan kelompok
video lanskap urban.
F. Pembahasan
Atensi merupakan kemampuan mahasiswa dalam mengelola sumber daya mental yang terbatas untuk memproses sejumlah informasi yang ditangkap
oleh panca indra dan diolah oleh proses-proses kognitif lainnya. Atensi dapat diukur dengan menggunakan Attention Network Test ANT. ANT mengukur
atensi berdasarkan tiga fungsi atensi yaitu alerting, orienting, dan executive control atau conflict effect. Namun, pada dasarnya atensi seseorang dapat
mengalami penurunan dan memiliki kecenderungan mengalami Directed Attention Fatigue DAF. Penelitian terbaru mengatakan seseorang yang
bertempat tinggal di daerah perkotaan semakin berpotensi mengalami DAF. Dalam upaya untuk mengatasi masalah DAF, Attention Restoration Theory
ART salah satu teori tentang Psikologi Lingkungan menjelaskan bahwa melalui lingkungan dengan unsur vegetasi dapat memulihkan direct attention
dari DAF, maka penelitian ini memiliki hipotesis bahwa video lanskap vegetasi dapat membantu peningkatan direct attention pada mahasiswa
dibandingkan dengan video lanskap urban. Untuk membuktikan hipotesis tersebut, peneliti melakukan beberapa uji statistik untuk menentukan hipotesis
diterima atau tidak. Hipotesis diuji menggunakan uji Wilcoxon karena data tidak terdistribusi secara normal dan tidak homogen.
Berdasarkan hasil analisis statistik yang telah dilakukan pada tiga fungsi atensi kelompok urban, vegetasi, dan kontrol tahap pre-test dan post-test pada
mahasiswa. Terdapat peningkatan direct attention yang diukur melalui fungsi conflict effect pada kelompok yang diberi manipulasi video lanskap vegetasi
dibandingkan kelompok yang diberi manipulasi video lanskap urban dan kelompok kontrol. Namun dengan catatan, data dalam penelitian ini tidak
memiliki sebaran data yang homogen pada tiga kelompok penelitian. Uji beda PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Wilcoxon dalam penelitian ini menunjukkan perbedaan yang signifikan pada fungsi conflict effect pada kelompok video lanskap vegetasi tahap pre-test dan
post-test dengan p 0,05 yaitu p = 0,006 dengan rata-rata keakuratan dalam merespon stimulus sebesar 98 . Selain melakukan uji beda Wilcoxon,
peneliti juga melakukan uji beda One Way Anova dengan tujuan melihat kemampuan dari manipulasi yang diberikan. Dari ketiga kelompok penelitian
Vegetasi, Urban, Kontrol tidak ada perbedaan yang signifikan pada tahap pre-test dan post-test dengan p 0,05. Artinya, ketiga kelompok penelitian
pada masing-masing fungsi sebelum diberi manipulasi memiliki kondisi yang relatif sama. Namun, setelah diberi manipulasi data rerata masing-masing
kelompok penelitian juga tidak memiliki perbedaaan yang signifikan atau relatif sama.
Perfoma direct attention dilihat melalui fungsi executive control atau conflict effect dapat dikatakan mengalami peningkatan jika memiliki milidetik
lebih rendah pada tahap post-test daripada tahap pre-test Emfield Neider, 2014; Berman dkk., 2008. Pada penelitian ini mean rank fungsi conflict effect
kelompok vegetasi tahap post-test yang mengalami penurunan dengan dibandingkan pada tahap pre-test yaitu 106,14 119,57. Maka dapat
dikatakan performa direct attention pada kelompok video lanskap vegetasi dalam penelitian ini mengalami peningkatan. Selain itu, dalam penelitian ini
fungsi alerting kelompok vegetasi juga terdapat perbedaan yang signifikan p 0,05 yaitu p = 0,013, dengan mean rank pada tahap post-test lebih rendah
daripada tahap pre-test 36,38 51,29. Sedangkan kelompok urban dan kelompok kontrol tidak mengalami perubahan yang signifikan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa direct attention yang membutuhkan upaya mental dan Attention
Restorative Theory ART mengindentifikasi bahwa direct attention sebagai bagian dari fungsi kognitif dapat dipulihkan melalui interaksi dengan alam
dibandingkan urban Berman dkk., 2008; Emfield Neider, 2014. Pengalaman bersentuhan dengan alam walaupun hanya melalui gambar
berdurasi 10 menit dapat meningkatkan atensi dilihat dari berkurangnya milidetik atau lebih cepat pada tahap post-test pada kelompok vegetasi pada
fungsi conflict effect dibandingkan kelompok urban Berman dkk, 2008. Fungsi conflict effect merupakan fungsi atensi yang lebih banyak
membutuhkan upaya mental dibandingkan dua fungsi alerting dan orienting Jin Fan dkk., 2002; Berman dkk., 2008.
Pada penelitian sebelumnya juga mengatakan bahwa direct attention melibatkan penyelesaian konflik ketika seseorang berusaha menekan stimulus
yang mengganggu Berman dkk, 2008 dan Attention Network Test ANT merupakan salah satu alat ukur yang mampu mengukur direct attention
seseorang yang dilihat dari hasil fungsi conflict effect. Fungsi conflict effect atau fungi executive dalam ANT merupakan kemampuan seseorang dalam
memilih satu anak panah yang searah dengan tanda plus + dari lima arah anak panah yang muncul kemudian dihitung rata-rata waktu reaksi dalam
milidetik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI