Perceived Restorativeness Scale PRS Attention Network Test ANT
meminta orang lain untuk menerjemahkan ke dalam bahasa yang asli Masumoto Juang, 2008. Metode ini digunakan untuk menekan
adanya bias akibat perbedaan budaya Matsumoto Juang, 2008. Tahap pertama skala PRS dalam Bahasa Inggris diterjemahkan ke
dalam Bahasa Indonesia. Proses penerjemahan bahasa dilakukan dengan menggunakan jasa penerjemah dari Lembaga Bahasa LIA.
Tahap kedua, peneliti menerjemahkan kembali back-translation skala PRS versi Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Inggris. Back-
translation juga menggunakan jasa penerjemah yang sama yaitu Lembaga Bahasa LIA. Tahap ketiga adalah membandingkan skala
PRS yang asli dalam Bahasa Inggris dengan skala PRS setelah melalui tahap back-translation dalam Bahasa Inggris juga. Proses ini dilakukan
dengan menggunakan jasa seorang native speaker untuk melihat generalisasi konsep dan bahasa dari kedua budaya decentring
Matsumoto Juang, 2008. Native Speaker dalam penelitian ini adalah William seorang mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis dari
Groningen University, Belanda Setelah ketiga tahap tersebut dilakukan, peneliti melakukan
validasi oleh dosen pembimbing. Setelah melakukan validasi tersebut, peneliti akan melakukan uji coba skala pada kriteria subjek yang telah
ditentukan yaitu mahasiswa yang memasuki usia 18-25 tahun atau golongan dewasa awal. Uji coba skala dilakukan untuk melihat
pemahaman dan kesesuaian kalimat pada item yang digunakan dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
skala PRS. Evaluasi hasil uji coba skala akan diperbaiki. Kemudian skala yang telah memasuki tahap akhir akan digunakan sebagai alat
untuk mengambil data. b.
Validitas Attention Network Test ANT Pada alat ukur ANT, peneliti juga menggunakan metode back-
translation. Metode back translation digunakan untuk menerjemahkan instruksi pada alat ukur ANT yang menggunakan Bahasa Inggris.
Setelah melewati ketiga tahap tersebut, peneliti melakukan validasi terhadap instruksi dengan dosen pembimbing. Tahap yang terakhir
peneliti melakukan uji coba instruksi dengan melakukan pengetesan ANT pada kriteria subjek yang telah ditentukan, yaitu mahasiswa yang
berusia 18-25 tahun. Selain validitas isi, peneliti juga melakukan validitas tampang
terhadap ANT seperti yang sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Validitas tampang pada alat ukur ANT dapat dikatakan baik, karena
adanya gabungan antara flanker task atau berbagai jenis anak panah yang muncul Eriksen Eriksen, 1974 dalam MacLeod dkk, 2010
dan waktu reaksi dari tanda bintang atau cue Posner, 1980. Keduanya merupakan kombinasi yang sesuai untuk memeriksa sistem atensi.
Performa saat mengerjakan tugas menggambarkan pergerakan dari tiga sistem syaraf pada otak juga terlihat melalui Functional Magnetic
Resonance Imaging FMRI Fan, McCandilss, Fossella, Flombaum Posner, 2005.
Attention Network Test ANT digunakan untuk mengukur atensi seseorang berdasarkan tiga fungsi atensi, yaitu alerting, orienting, dan
executive control. Fungsi alerting berkaitan dengan kesiagaan seseorang. Pada penelitian sebelumnya, seseorang yang jauh lebih
muda 18-21 tahun memiliki fungsi alerting yang lebih baik dibandingkan seseorang yang lebih tua 61-87 tahun Jennings dkk.,
2007. Dalam penelitian ini, peneliti memilih subjek dengan usia 18-25 tahun sehingga cenderung memiliki kesiagaan yang baik. Jenis tugas
dalam ANT yang berkaitan dengan fungsi alerting adalah kecepatan seseorang dalam merespon panah
atau di atas atau di bawah tanda + tanpa adanya tanda petunjuk atau . Fungsi orienting lebih
kepada kemampuan seseorang dalam mengalokasikan perhatian terhadap rangsangan stimulus yang ada di lingkungan. Kemampuan ini
membuat seseorang menghasilkan gerakan mata. Aktivitas pada fungsi orienting digunakan dalam berbagai kegiatan sehari-hari. Dalam ANT,
fungsi orienting meliputi kemampuan seseorang dalam memilih anak panah
atau di atas atau di bawah yang sebelumnya muncul petunjuk tanda bintang di tengah tanda plus +
. Terakhir fungsi executive control, fungsi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang
dalam menyelesaikan suatu konflik. Fungsi executive control membutuhkan paling banyak usaha menta. Fungsi execituve control
digunakan dalam kehidupan sehari-hari terutama ketika sedang mengahadapi konflik. Fungsi executive control dalam ANT meliputi
seseorang dalam memilih satu anak panah yang sejajar
dengan tanda plus + baik yang sebelumnya didahului oleh tanda bintang atau tidak.