Pembahasan ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Analisis pada tahap ini juga untuk mengetahui wilayah kognitif yang menjadi kekuatan dan kelemahan siswa.

C. Pembahasan

Pembahasan berikut ini membahas jawaban-jawaban siswa baik dari tes tertulis maupun wawancara yang telah dilakukan sehingga didapatkan deskripsi kemampuan yang lebih mendalam. 1. Pembahasan Jawaban Soal Pilihan Ganda Soal-soal yang dibahas lebih mendalam adalah soal pilihan ganda pada nomor 2, 11, 12, 16, 17, dan 18. Soal-soal nomor 2, 11, dan 12 adalah soal materi aljabar sedangkan soal-soal nomor 16, 17, dan 18 adalah soal materi geometri. Berikut ini merupakan pembahasannya. a. Pembahasan Jawaban Sampel untuk Soal Nomor 2 Dua subyek menjawab dengan benar yaitu S17 dan S18. Empat subyek menjawab C yaitu S8, S9, S11, dan S27. Dua subyek menjawab D yaitu S7 dan S24. Berikut merupakan pembahasannya. Gambar 4.1. Jawaban Benar Pilihan Ganda No. 2 Berdasarkan hasil pekerjaan subyek, subyek telah memahami maksud soal baik informasi yang ada pada soal maupun perintahnya. Subyek juga mampu menghubungkan informasi-informasi yang diketahui sehingga dapat menyelesaikan masalah. Subyek mengerjakan soal tersebut dengan menghitung luas seluruh gambar yang kemudian dikurangkan dengan luas jalan gambar yang tidak diarsir. Penjelasannya dalam persamaan adalah sebagai berikut. − = × − × = [ + 4 × ] − × 1 = + 4 − = + 3 Pilihan jawaban yang lain yang dikerjakan oleh sampel adalah C atau D. Berikut merupakan pembahasan jawaban yang salah. Gambar 4.2. Jawaban Salah Pilihan Ganda No. 2 Subyek mengerti bahwa perintah dalam soal adalah untuk mencari luas gambar yang diarsir, namun subyek gagal dalam menterjemahkan gambar dan kurang mampu dalam menghubungkan keterangan yang ada pada gambar maupun teks dengan perintah pada soal. Subyek juga masih kurang memahami perbedaan jarak dan ruang. Menurut subyek, panjang dicari adalah + 4 dan lebar yang dicari adalah . Berdasarkan informasi yang kurang tepat tersebut sehingga subyek kemudian mengalikan + 4 dengan sehingga menghasilkan + 4 . Subyek kemudian melihat lagi bahwa perintahnya adalah untuk mencari luas gambar yang diarsirkan. Karena jalan gambar yang tidak diarsir lebarnya adalah 1 m kemudian subyek mengurangkan hasilnya dengan 1 menjadi + 4 − 1, sedangkan untuk pilihan jawaban D penjelasannya adalah sebagai berikut. Gambar 4.3. Jawaban Salah Pilihan Ganda No. 2 Berdasarkan hasil wawancara, subyek mengatakan bahwa subyek tidak memahami permasalahan. Subyek membutuhkan waktu yang cukup lama ketika peneliti memberikan waktu untuk mengerjakan kembali ketika wawancara berlangsung namun, subyek tetap tidak bisa mengerjakan soal. Jawaban yang diambil subyek adalah jawaban yang asal dan tanpa alasan tertentu. Perbedaan pada S24 dengan S7 adalah S24 mengerti perbedaan antara jarak dengan ruang sedangkan S7 tidak mengerti. Berikut merupakan pembahasan lebih rinci yang disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 4.12. Pembahasan Jawaban Soal Pilihan Ganda Nomor 2 Pilihan Ganda No. 2 Kemampuan Berpikir S Jml 17 18 24 11 8 9 7 27 “Y” Mendapatkan Informasi Soal Y Y - Y Y Y - Y 6 75 Konsep Jarak Dan Ruang Y Y - - - - - - 2 25 Rumus Luas Y Y Y Y Y Y Y Y 8 100 Menerjemahkan Gambar Y Y - - - - - - 2 25 Menghubungkan Informasi Y Y - - - - - - 2 25 Pemodelan Masalah Y Y - - - - - - 2 25 Kemampuan Berhitung Y Y Y Y Y Y Y Y 8 100 Keterangan : Pada pembahasan, semua karakter “Y” pada setiap tabel berarti bahwa subyek memenuhi kriteria yang ditentukan, sedangkan “-“ berarti bahwa subyek tidak memenuhi kriteria yang disebutkan. b. Pembahasan Jawaban Sampel untuk Soal Nomor 11 Dua sampel subyek menjawab dengan benar yaitu S17 dan S18. Sisanya menjawab salah dengan jawaban yang beragam. Dua sampel subyek memilih jawaban A yaitu S7 dan S8. Dua sampel subyek memilih jawaban C yaitu S24 dan S27. Satu sampel subyek memilih jawaban D dan sisanya tidak menjawab sama sekali. Berikut merupakan pembahasannya. Gambar 4.4. Jawaban Benar Pilihan Ganda No. 11 Subyek dalam sesi wawancara dapat menjelaskan perintah dalam soal dengan tepat. Cara mengerjakan subyek adalah mencoba beberapa contoh bilangan berurutan yang kemudian disimpulkan. Kesimpulan kemudian dicobakan dengan contoh yang lain. Berikut merupakan penjelasan jawaban oleh subyek. Gambar 4.5. Penjelasan Jawaban Benar No. 11 Subyek memisalkan = 1 kemudian menuliskan tiga bilangan bulat berurutan. 1,2, 3. Jumlah dari ketiga bilangan tersebut adalah 6 yang berarti 6 × 1 = 6 × = 6 . Subyek kemudian mencoba dengan bilangan berurutan yang berbeda dengan = 3 sehingga jumlahnya adalah 5 + 6 + 7 = 18 = 6 × 3 = 6 . Gambar 4.6. Jawaban Salah Pilihan Ganda No. 11 Gambar 4.7. Jawaban Salah Pilihan Ganda No. 11 Gambar 4.8. Jawaban Salah Pilihan Ganda No. 11 Gambar 4.9. Jawaban Kososng Pilihan Ganda No. 11 Keenam sampel subyek meskipun dengan jawaban yang beragam seperti gambar-gambar di atas ketika diwawancarai oleh peneliti memberikan jawaban yang sama yaitu tidak mengerti cara mengerjakan soal dan memilih jawaban tanpa alasan tertentu. Kendala lain yang dialami adalah masalah waktu yang menurut sampel sangat terbatas. Meskipun dalam sesi wawancara peneliti telah memberikan waktu untuk berpikir kembali dan memberikan penekanan pada informasi soal, namun subyek tetap terlihat bingung dan tidak dapat mengerjakan soal tersebut. Berikut merupakan pembahasan lebih rinci yang disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 4.13. Pembahasan Jawaban Soal Pilihan Ganda Nomor 11 Pilihan Ganda No. 11 Kemampuan Berpikir S Jml 17 18 24 11 8 9 7 27 “Y” Mendapatkan informasi soal Y Y - Y - - - - 3 37.5 Maksud bilangan berurutan Y Y - - - - - - 2 25 Menghubungkan informasi Y Y - - - - - - 2 25 Pemodelan masalah Y Y - - - - - - 2 25 Kemampuan berhitung Y Y - - - - - - 2 25 c. Pembahasan Jawaban Sampel untuk Soal Nomor 12 Tiga sampel subyek memilih jawaban yang benar yaitu S17, S18, dan S24. Dua sampel subyek memilih jawaban C, yaitu S7 dan S9. Dua subyek memilih jawaban D, yaitu S8 dan S27. Satu sampel subyek memilih jawaban B, yaitu S11. Berikut merupakan pembahasannya. Gambar 4.10. Jawaban Benar Pilihan Ganda No. 12 Subyek memberikan keterangan pengerjaan secara lisan dalam sesi wawancara dan jika diterjemahkan secara tertulis adalah sebagai berikut ini. 6 siswa masing-masing memiliki 1 pensil sehingga 6 × 1 = 6 5 siswa masing-masing memiliki 3 pensil sehingga 5 × 3 = 15 29 − 6 + 15 = 8 sisa pensil Masing-masing memiliki 2 pensil sehingga 8 ÷ 2 = 4 Berdasarkan pekerjaan subyek, subyek memahami permasalahan yang ada serta perintah dalam soal. Subyek bisa menerjemahkan soal cerita dalam kalimat matematis. Kemampuan subyek untuk berhitung juga baik. Subyek hanya membutuhkan waktu yang relatif cepat untuk menyelesaikannya. Gambar 4.11 Jawaban Salah Pilihan Ganda No. 12 Berdasarkan pekerjaan subyek, subyek sudah cukup mampu untuk mengubah soal cerita dalam kalimat matematika, namun pada perintah soal yang menyatakan bahwa setiap siswa memiliki 2 pensil, subyek tidak memperhitungkannya sehingga kesimpulan jawabannya dan salah. Berikut merupakan proses pengerjaan soalnya. 6 siswa masing-masing memiliki 1 pensil, sehingga 6 × 1 = 6 5 siswa masing-masing memiliki 3 pensil sehingga 5 × 3 = 15 Total pensil = 29 ℎ = 29 − 6 − 15 = 8 Gambar 4.12 Jawaban Salah Pilihan Ganda No.12 Gambar 4.13 Perbesaran Gambar 4.12 Pekerjaan subyek memperlihatkan bahwa subyek mengubah soal cerita menjadi kalimat matematis, namun informasi yang terpenggal belum dapat disatukan sehingga kesulitan subyek adalah menghubungkan informasi-informasi yang ada dalam soal untuk menyelesaikan masalah. Buktinya bahwa subyek memahami kalimat “ enam siswa memiliki masing-masing 1 pensil” sehingga 6 × 1 = 6 dan kalimat “dan 5 siswa memiliki 3” sehingga 5 × 3 = 15. Sayangnya, subyek tidak memahami perintah soal dan cara menghubungkan informasi yang telah didapat sehingga jawaban yang dipilih tidak benar. Dua sampel subyek yang lainnya yaitu S8 dan S27 memilih jawaban D. Meskipun jawaban yang diberikan sama, namun cara mengerjakannya berbeda. Berikut merupakan pembahasan jawaban S8. Gambar 4.14. Jawaban Salah Pilihan Ganda No. 12 S8 dalam sesi wawancara menjelaskan caranya sebagai berikut. 6 siswa masing-masing memiliki 1 pensil sehingga 6 × 1 = 6 5 siswa masing-masing memiliki 3 pensil sehingga 5 × 3 = 15 Total pensil = 29 ℎ = 29 − 6 − 15 Kesalahan yang dilakukan S8 adalah dalam perhitungannya yaitu seharusnya 8 namun 9. Lebih jauh lagi, subyek tidak memperhitungkan kalimat terakhir yang mengatakan bahwa masing- masing siswa memiliki 2 pensil sehingga S8 hanya berhenti ketika mendapatkan hasil sisa pensil. Berbeda lagi dengan langkah pengerjaan S27. Berikut merupakan penjelasannya. Gambar 4.15. Jawaban Salah Pilihan Ganda No. 12 Pekerjaan S27 menunjukkan bahwa subyek tidak mampu menerjemahkan soal cerita ke dalam kalimat matematis. Terlihat bahwa subyek melakukan operasi yang salah dari awal. Jika diperjelas lagi, pekerjaan subyek adalah sebagai berikut. Gambar 4.16. Perbesaran Gambar 4.15 Total pensil = 29 6 masing-masing sehingga 29 + 6 = 35 Subyek tidak memahami arti kalimat “5 siswa masing-masing memiliki 3”sehingga hanya mengambil bilangan “3” saja sehingga 29 – 3 = 26. Akhirnya, perhitungan akhir yang dilakukan subyek adalah 35 – 26 = 29. Berikut merupakan pembahasan lebih rinci yang disajikan dalam bentuk tabel Tabel 4.14. Pembahasan Jawaban Soal Pilihan Ganda Nomor 12 Pilihan Ganda No. 12 Kemampuan Berpikir S Jml 17 18 24 11 8 9 7 27 “Y” Mendapatkan informasi soal Y Y Y Y Y Y Y - 7 87.5 Menerjemahkan soal cerita Y Y Y Y Y Y Y - 7 87.5 Menerjemahkan perintah Y Y Y - Y - - - 4 50 Menghubungkan informasi Y Y Y - Y Y Y - 6 75 Pemodelan masalah Y Y Y - Y - - - 4 50 Kemampuan berhitung Y Y Y Y - Y Y Y 7 87.5 d. Pembahasan Jawaban Sampel untuk Soal Nomor 16 Satu sampel subyek menjawab dengan benar yaitu S17. Delapan sampel subyek yang lain menjawab dengan salah dan memiliki beragam jawaban. Dua sampel subyek memilih jawaban A, yaitu S22 dan S27. Satu sampel subyek memilih jawaban C, yaitu S18. Dua sampel subyek memilih jawaban B, yaitu S7 dan S11. Dua sampel subyek tidak menjawab soal tersebut, yaitu S8 dan S9. Berikut merupakan pembahasannya. Gambar 4.17. Jwaban Benar Pilihan Ganda No. 16 Pekerjaan subyek menunjukkan bahwa subyek menambahkan panjang AB dengan panjang BC terlebih dahulu yang kemudian dibagi 2 untuk mencari panjang jarak garis tengah AB dan BC. Subyek memahami permasalahan dan dapat memodelkannya dalam bentuk gambar. Subyek juga dapat menentukan operasi yang tepat sehingga menghasilkan jawaban yang benar. Gambar 4.18. Jawaban Salah Pilihan Ganda No.16 Pekerjaan subyek menunjukkan bahwa subyek salah menterjemahkan soal ke dalam kalimat matematis. Namun, dalam sesi wawancara, subyek langsung mengetahui kesalahannya dalam menghitung tanpa diberitahu peneliti bahwa subyek melakukan kesalahan. Subyek mengaku bahwa subyek kurang teliti dan salah perhitungan karena terbatasnya waktu. Peneliti memberikan waktu untuk subyek mengerjakan soal dan dengan cepat subyek menyelesaikannya dengan benar. Berikut merupakan jawaban subyek dalam sesi wawancara. Gambar 4.19. Penjelasan Jawaban No.16 Pekerjaan subyek membuktikan pernyataan subyek bahwa kendala utama yang dihadapi adalah waktu sehingga subyek kurang teliti dan akibatnya salah menghitung. Gambar 4.20. Jawaban Salah Pilihan Ganda No. 16 Dua sampel subyek yaitu S22, dan S27 memilih jawaban yang sama yaitu A. Perbedaannya adalah S22 dalam lebar jawaban terlihat telah menghapus jawaban yang telah dikerjakannya yang sesungguhnya adalah benar. Berdasarkan wawancara, diketahui bahwa subyek ragu-ragu dalam menjawabnya karena tidak mengerti makna “jarak diantara” sehingga jawaban yang seharusnya benar tetapi dihapus kembali dan memilih jawaban lain. Dua sampel subyek lainnya memilih jawaban A karena tidak mengerti maksud soal dan mengerjakannya dengan cara 10 – 5,2 = 4,8 kemudian dibagi 2 sehingga menjadi 2,4 cm. Gambar 4.21. Jawaban Salah Pilihan Ganda No. 16 Pekerjaan subyek menunjukkan bahwa subyek tidak memahami masalah dan belum mampu merepresentasikan masalah dalam bentuk gambar. Berdasarkan wawancara, subyek mengatakan bahwa karena waktu yang terbatas dan soal yang sulit dipahami sehingga jawaban subyek berdasarkan alasan yang salah yaitu 5,2 ÷ 2 = 2,6 cm. S11 bahkan memiliki konsep yang keliru mengenai jarak dan titik. S11 menganggap bahwa jarak yang dicari adalah titik B dan titik B memiliki panjang. Gambar 4.22. Jawaban Kosong Pilihan Ganda No. 16 Tidak jauh berbeda dengan sampel-sampel subyek lain yang mengalami kendala, subyek mengosongkan jawaban karena tidak memahami maksud permasalahan dan tidak memahami maksud “jarak diantara”.Berikut merupakan pembahasan lebih rinci yang disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 4.15. Pembahasan Jawaban Soal Pilihan Ganda Nomor 16 Pilihan Ganda No. 16 Kemampuan Berpikir S Jml 17 18 22 9 8 11 7 27 “Y” mendapatkan informasi soal Y Y Y Y Y Y Y Y 8 100 konsep garis dan titik Y Y Y - - - - - 3 37.5 pengertian garis tengah Y Y - - - - - - 2 25 pengertian jarak di antara Y Y Y - - - - - 3 37.5 menerjemahkan perintah Y Y - - - - - - 2 25 menghubungkan informasi Y Y Y - - Y - - 4 50 pemodelan masalah Y - - - - - - - 1 12.5 kemampuan berhitung Y Y Y Y Y Y Y Y 8 100 e. Pembahasan Jawaban Sampel untuk Soal Nomor 17 Empat sampel subyek menjawab dengan benar yaitu S11, S17, S18, dan S22. Satu sampel subyek memilih jawaban B, yaitu S9. Satu sampel subyek memilih jawaban A, yaitu S27. Dua sampel subyek memilih jawaban C, yaitu S7 dan S8. Berikut merupakan pembahasannya. Gambar 4.23. Jawaban Benar Pilihan Ganda No. 17 Jika diperjelas lagi akan seperti ini. Gambar 4.24. Perbesaran Gambar 4.23. Pekerjaan subyek menunjukkan subyek memahami perintah serta mendapatkan informasi yang cukup untuk mengerjakan soal. Subyek mengerti bahwa jumlah besar sudut dalam segitiga adalah 180°. Subyek mengerti konsep sudut bersilangan. Kemampuan subyek dalam berhitung juga baik. Gambar 4.25. Jawaban Salah Pilihan Ganda No. 17 Pekerjaan subyek menunjukkan bahwa sebenarnya subyek mengerti bahwa jumlah besar sudut dalam segitiga adalah 180° namun, subyek tidak mengerti bahwa besar sudut yang saling bertolak belakang adalah sama. Subyek tidak mengetahui hubungan segitiga ABC dengan segitiga CDE sehingga subyek menjawab dengan landasan yang salah. Gambar 4.26. Jawaban Salah Pilihan Ganda No. 17 Pekerjaan subyek menunjukkan bahwa subyek menjawab soal tanpa adanya alasan tertentu. Subyek dalam sesi wawancara diketahui bahwa subyek memilih jawaban secara asal tanpa menghitungnya karena kurangnya waktu dan tidak mengerti konsep. Gambar 4.27. Jawaban Salah Pilihan Ganda No. 17 Pekerjaan subyek menunjukkan bahwa subyek sudah mengerti bahwa jumlah besar sudut segitiga adalah 180° namun, subyek tidak mengetahui besar sudut suatu garis lurus adalah 180°. Menurut subyek, besar sudut suatu garis lurus adalah 160° sehingga subyek memilih jawaban yang salah. Berikut merupakan pembahasan lebih rinci yang disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 4.16. Pembahasan Jawaban Soal Pilihan Ganda Nomor 17 Pilihan Ganda No. 17 Kemampuan Berpikir S Jml 17 18 22 9 8 11 7 27 “Y” Mendapatkan informasi soal Y Y Y Y Y Y Y Y 8 100 Konsep sudut saling bertolak belakang Y Y Y Y Y Y Y - 7 87.5 Pengertian segitiga sama kaki Y Y Y Y Y Y Y - 7 87.5 Hubungan segitiga ABC dan CDE Y Y Y - - Y - - 4 50 Menerjemahkan perintah Y Y Y Y Y Y Y Y 8 100 Menghubungkan informasi Y Y Y - Y Y Y - 6 75 Pemodelan masalah Y Y Y - - Y - - 4 50 Kemampuan berhitung Y Y Y Y Y Y Y Y 8 100 f. Pembahasan Jawaban Sampel untuk Soal Nomor 18 Enam sampel subyek memilih jawaban yang benar yaitu, S8, S9, S11, S17, S18, dan S22. Satu sampel subyek memilih jawaban D, yaitu S7 dan satu sampel subyek tidak memilih jawaban yaitu S27. Berikut merupakan pembahasannya. Gambar 4.28. Jawaban Benar Pilihan Ganda No. 18 Pekerjaan subyek menunjukkan bahwa subyek mengetahui konsep besar sudut dalam sebuah jam. Subyek menggunakan strategi yang mudah untuk menghitungnya yaitu dengan menghitung besar sudut dalam satu jam kemudian ditambahkan dengan besar sudut yang dibentuk selama 40 menit. Subyek mampu bernalar cara menghitung sudut dalam sebuah jam dengan tepat dan benar. Gambar 4.29. Jawaban Salah Pilihan Ganda No. 18 Pekerjaan subyek menunjukkan bahwa subyek tidak memberikan landasan dalam pemilihan jawaban. Subyek dalam sesi wawancara mengatakan bahwa kendala yang dihadapi adalah waktu yang terbatas namun, ketika peneliti memberikan waktu untuk emngerjakan kembali saat wawancara, subyek tetap tidak bisa mengerjakannya. Subyek bahkan tidak mengetahui alur berpikir untuk mengerjakan soal nomor 18. Gambar 4.30. Jawaban Kosong Pilihan Ganda No. 18 Subyek tidak menjawab soal sama sekali. Subyek dalam sesi wawancara mengatakan bahwa subyek tidak mengerti bagaimana cara mengerjakannya sehingga subyek mengosongkan jawaban pada soal nomor 18. Berikut merupakan pembahasan lebih rinci yang disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 4.17. Pembahasan Jawaban Soal Pilihan Ganda Nomor 18 Pilihan Ganda No. 18 Kemampuan Berpikir S Jml 17 18 22 9 8 11 7 27 “Y” Mendapatkan informasi soal Y Y Y Y Y Y - - 6 75 Konsep besar sudut jam lingkaran Y Y Y Y Y Y - - 6 75 Menerjemahkan perintah Y Y Y Y Y Y Y Y 8 100 Kemampuan berhitung Y Y Y Y Y Y - - 6 75 2. Pembahasan Jawaban Soal Uraian Pembahasan selanjutnya adalah membahas soal aljabar dan geometri tipe uraian. Karena masing-masing soal mempunyai bobot nilai yang belum tentu sama dan memiliki kriteria penilaian yang berbeda juga, maka peneliti meneliti pada semua jawaban pada soal uraian yang dikerjakan oleh sampel subyek. Berikut ini merupakan pembahasannya. a. Pembahasan Jawaban Sampel untuk Soal Nomor 1 Soal nomor 1 termasuk dalam materi aljabar dengan wilayah kognitif penerapan applying. Subyek yang mendapat nilai 2 untuk jawaban yang benar dan lengkap adalah S17, S18, S 24, dan S11 sedangkan S8, S9, S27, dan S7 mendapatkan nilai 0. Keempat subyek yang mendapatkan nilai 2 setelah dianalisis ternyata menggunakan cara yang sama, sedangkan sampel subyek yang mendapatkan nilai 0 memiliki perbedaan gagasan dalam mengerjakan soal uraian nomor 1. Gambar 4.31. Soal Uraian No. 1 Gambar 4.32. Jawaban Soal Uraian No. 1 yang Bernilai 2 Gambar 4.33. Jawaban S8 pada Soal Uraian No. 1 yang Bernilai 0 Gambar 4.34. Jawaban S7 pada Soal Uraian No. 1 yang Bernilai 0 Gambar 4.35. Jawaban S27 pada Soal Uraian No. 1 yang Bernilai 0 Gambar 4.36. Jawaban S9 pada Soal Uraian No. 1 yang Bernilai 0 Pembahasan dari jawaban-jawaban sampel subyek pada soal uraian nomor 1 disajikan dalam bentuk tabel. Pembahasan di bawah ini berdasarkan pekerjaan subyek dan hasil wawancara peneliti dengan masing-masing subyek. Berikut merupakan pembahasan lebih rinci yang disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 4.18. Pembahasan Jawaban Soal Uraian Nomor 1 Soal Uraian Nomor 1 Aljabar : Penerapan Kemampuan Berpikir S Jml 17 18 24 11 8 9 27 7 “Y” Mengingat istilah penting Y Y Y Y Y - - - 5 62.5 Mengenali lambang dan pernyataan aljabar Y Y Y Y Y - - - 5 62.5 Mengenali kuantitas Y Y Y Y Y - - - 5 62.5 Mengenal perbandingan Y Y Y Y Y - - - 5 62.5 Menghitung dengan variabel Y Y Y Y Y - - Y 6 75 Menerapkan konsep- konsep Y Y Y Y Y - - - 5 62.5 Mendapatkan Y Y Y Y Y - - - 5 62.5 informasi Mengukur dan mengurutkan Y Y Y Y - - - - 4 50 Menghasilkan kesimpulan yang benar Y Y Y Y - - - - 4 50 Memberikan alasan pada kesimpulan Y Y Y Y Y - - - 5 62.5 Membuat persamaan yang benar Y Y Y Y Y - - - 5 62.5 Menerjemahkan soal cerita Y Y Y Y Y - - - 5 62.5 Menentukan operasi yang tepat Y Y Y Y - - - - 4 50 b. Pembahasan Jawaban Sampel untuk Soal Nomor 2 Nomor 2 pada soal urian memiliki 2 butir soal yang saling berhubungan yaitu 2A dan 2B. Pertama akan dibahas jawaban soal uraian nomor 2A. Soal nomor 2A termasuk dalam materi aljabar dengan wilayah kognitif penalaran reasoning. Subyek yang mendapat nilai 2 untuk jawaban yang benar dan lengkap adalah S17, S18, S24, S11, S8, S9, dan S7. sedangkan S27 mendapatkan nilai 0. Ketujuh subyek yang mendapatkan nilai 2 setelah dianalisis menunjukkan perbedaan gagasan dalam mengerjakan soal uraian nomor 2A. Gambar 4.37. Soal Uraian No. 2A Gambar 4.38. Jawaban S18, S24, S9, S7 pada Soal Uraian No. 2A yang Bernilai 2 Gambar 4.39. Jawaban S17, S11 pada Soal Uraian No. 2A yang Bernilai 2 Gambar 4.40. Jawaban S8 pada Soal Uraian No. 2A yang Bernilai 2 Gambar 4.41. Jawaban S27 pada Soal Uraian No. 2A yang Bernilai 0 Pembahasan dari jawaban-jawaban sampel subyek pada soal uraian nomor 2A disajikan dalam bentuk tabel. Pembahasan di bawah ini berdasarkan pekerjaan subyek dan hasil wawancara peneliti dengan masing-masing subyek. Berikut merupakan pembahasan lebih rinci yang disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 4.19. Pembahasan Jawaban Soal Uraian Nomor 2A Soal Uraian Nomor 2A Aljabar : Penalaran Kemampuan Berpikir S Jml 17 18 24 11 8 9 7 27 “Y” Mengingat konsep Y Y Y Y Y Y Y Y 8 100 Mengenali lambangbentuk Y Y Y Y Y Y Y Y 8 100 Menghitung Y Y Y Y Y Y Y Y 8 100 Mendapatkan informasi Y Y Y Y Y Y Y - 7 87.5 Menentukan operasi yang tepat Y Y Y Y Y Y Y - 7 87.5 Memodelkan situasi Y Y Y Y Y Y Y - 7 87.5 Menerapkan rumus Y Y Y Y Y Y Y - 7 87.5 Menggunakan relasi antara lambang dan bentuk Y Y Y Y Y Y Y - 7 87.5 Menghubungkan informasi Y Y Y Y Y Y Y - 7 87.5 Mengevaluasi strategi Y Y Y Y Y Y Y - 7 87.5 Membuat pernytaan secara global Y Y Y Y Y Y Y - 7 87.5 Memberikan argumen yang mendukung Y Y Y Y Y Y Y - 7 87.5 Membuat kesimpulan yang benar Y Y Y Y Y Y Y - 7 87.5 Ketelitian Y Y Y Y Y Y Y - 7 87.5 Kecukupan waktu pengerjaan Y Y Y Y Y Y Y - 7 87.5 Kedua, pembahasan dilakukan pada jawaban soal uraian nomor 2B. Soal nomor 2B termasuk dalam materi aljabar dengan wilayah kognitif penalaran reasoning. Subyek yang mendapat nilai 2 untuk jawaban yang benar dan lengkap adalah S17, S18, S 24, dan S7. Sedangkan S8 mendapatkan nilai 1 dan S9, S11, S27 mendapatkan nilai 0. Masing-masing subyek yang mendapatkan nilai sama setelah dianalisis ada beberapa yang menunjukkan perbedaan gagasan dalam mengerjakan soal uraian nomor 2B. Gambar 4.42. Soal Uraian No. 2B Gambar 4.43. Jawaban S18 pada Soal Uraian No. 2B yang Bernilai 2 Gambar 4.44. Jawaban S24, S7 pada Soal Uraian No. 2B yang Bernilai 2 Gambar 4.45. Jawaban S17 pada Soal Uraian No. 2B yang Bernilai 2 Jika diperjelas akan seperti ini. Bentuk Jumlah Ubin Hitam Jumlah Ubin Merah Total Jumlah Ubin × − 2 −2 Gambar 4.46. Jawaban S8 pada Soal Uraian No. 2B yang Bernilai 1 Jika diperjelas akan seperti ini. Bentuk Jumlah Ubin Hitam Jumlah Ubin Merah Total Jumlah Ubin × − 2 8 × 8 36 28 64 Gambar 4.47. Jawaban S11 pada Soal Uraian No. 2B yang Bernilai 0 Jika diperjelas akan seperti ini. Bentuk Jumlah Ubin Hitam Jumlah Ubin Merah Total Jumlah Ubin × − 2 20 50 Gambar 4.48. Jawaban S9 pada Soal Uraian No. 2B yang Bernilai 0 Gambar 4.49. Jawaban S27 pada Soal Uraian No. 2B yang Bernilai 0 Pembahasan dari jawaban-jawaban sampel subyek pada soal uraian nomor 2B disajikan dalam bentuk tabel. Pembahasan di bawah ini berdasarkan pekerjaan subyek dan hasil wawancara peneliti dengan masing-masing subyek. Berikut merupakan pembahasan lebih rinci yang disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 4.20. Pembahasan Jawaban Soal Uraian Nomor 2B Soal Uraian Nomor 2B Aljabar : Penalaran Kemampuan Berpikir S Jml 17 18 24 11 8 9 7 27 “Y” Mengingat konsep Y Y Y - Y - Y - 5 62.5 Mengenali lambangbentuk Y Y Y - Y - Y - 5 62.5 Menghitung Y Y Y - - - Y - 4 50 Mendapatkan informasi Y Y Y - Y - Y - 5 62.5 Menentukan operasi yang tepat Y Y Y - Y - Y - 5 62.5 Memodelkan situasi Y Y Y - Y - Y - 5 62.5 Menerapkan rumus Y Y Y - Y - Y - 5 62.5 Menggunakan relasi antara lambang dan bentuk Y Y Y - Y - Y - 5 62.5 Menghubungkan informasi Y Y Y - Y - Y - 5 62.5 Mengevaluasi strategi Y Y Y - Y - Y - 5 62.5 Membuat pernytaan secara global Y Y Y - Y - Y - 5 62.5 Memberikan argumen yang mendukung Y Y - - - - - - 2 25 Membuat kesimpulan yang benar Y Y Y - - - Y - 4 50 Ketelitian Y Y Y - Y - Y - 5 62.5 Kecukupan waktu pengerjaan Y Y Y - Y - Y - 5 62.5 c. Pembahasan Jawaban Sampel untuk Soal Nomor 3 Soal nomor 3 termasuk dalam materi aljabar dengan wilayah kognitif pengetahuan knowing. Subyek yang mendapat nilai 2 untuk jawaban yang benar dan lengkap adalah S17, S18, S24, S8, S11, dan S27. Sedangkan S7 dan S9 mendapatkan nilai 1. Masing-masing subyek yang mendapatkan nilai sama setelah dianalisis memiliki gagasan yang sama dalam menyelesaikan soal nomor 3. Gambar 4.50. Soal Uraian No. 3 Gambar 4.51. Jawaban S17, S18, S24, S8, S11, S27 pada Soal Uraian No. 3 yang Bernilai 2 Gambar 4.52. Jawaban S7, S9 pada Soal Uraian No. 3 yang Bernilai 1 Pembahasan dari jawaban-jawaban sampel subyek pada soal uraian nomor 3 disajikan dalam bentuk tabel. Pembahasan di bawah ini berdasarkan pekerjaan subyek dan hasil wawancara peneliti dengan masing-masing subyek. Berikut merupakan pembahasan lebih rinci yang disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 4.21. Pembahasan Jawaban Soal Uraian Nomor 3 Soal Uraian Nomor 3 Aljabar : Pengetahuan Kemampuan Berpikir S Jml 17 18 24 11 8 9 27 7 “Y” Mengingat istilah Y Y Y Y Y Y Y Y 8 100 penting Mengenali lambang dan pernyataan aljabar Y Y Y Y Y Y Y Y 8 100 Mengenali kuantitas Y Y Y Y Y Y Y Y 8 100 Mendapatkan informasi Y Y Y Y Y Y Y Y 8 100 Menghasilkan kesimpulan yang benar Y Y Y Y Y - Y - 6 75 Memberikan alasan pada kesimpulan Y Y Y Y Y Y Y Y 8 100 Membuat persamaan yang benar Y Y Y Y Y Y Y Y 8 100 Menentukan operasi yang tepat Y Y Y Y Y Y Y Y 8 100 d. Pembahasan Jawaban Sampel untuk Soal Nomor 4 Soal nomor 4 termasuk dalam materi geometri dengan wilayah kognitif penalaran reasoning. Subyek yang mendapat nilai 2 untuk jawaban yang benar dan lengkap adalah S17 dan S11. Kedua subyek memiliki gagasan yang sama. Sedangkan S22 mendapatkan nilai 1 dan S7, S8, S9, S18, dan S27 mendapatkan nilai 0 dengan gagasan yang berbeda. Gambar 4.53. Jawaban S17, S11 pada Soal Uraian No. 4 yang Bernilai 2 Gambar 4.54. Jawaban S22 pada Soal Uraian No. 4 yang Bernilai 1 Gambar 4.55. Jawaban S18 pada Soal Uraian No. 4 yang Bernilai 0 Gambar 4.56. Jawaban S7 pada Soal Uraian No. 4 yang Bernilai 0 Gambar 4.57. Jawaban S8 pada Soal Uraian No. 4 yang Bernilai 0 Gambar 4.58. Jawaban S9, S27 pada Soal Uraian No. 4 yang Bernilai 0 Pembahasan dari jawaban-jawaban sampel subyek pada soal uraian nomor 4 disajikan dalam bentuk tabel. Pembahasan di bawah ini berdasarkan pekerjaan subyek dan hasil wawancara peneliti dengan masing-masing subyek. Berikut merupakan pembahasan lebih rinci yang disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 4.22. Pembahasan Jawaban Soal Uraian Nomor 4 Soal Uraian Nomor 4 Geometri : Penalaran Kemampuan Berpikir S Jml 17 18 22 9 8 11 7 27 “Y” Mengingat istilah Y Y Y - - Y - - 4 50 penting Mengenali lambang dan perntaan aljabar Y Y Y - - Y - - 4 50 Mengetahui konsep segitiga Y Y Y Y Y Y Y - 7 87.5 Menerapkan konsep segitiga Y Y Y - - Y Y - 5 62.5 Mendapatkan informasi soal Y Y Y - - Y - - 4 50 Mengukur dan mengurutkan Y - Y - - Y - - 3 37.5 Menghasilkan kesimpulan yang benar Y - - - - Y - - 2 25 Menghitung dengan benar Y - - - - Y - - 2 25 Memberikan alasan pada kesimpulan Y - Y - - Y - - 3 37.5 Membuat persamaan yang benar Y - Y - - Y - - 3 37.5 Menerjemahkan gambar Y Y Y - - Y - - 4 50 Menentukan operasi yang tepat Y - Y - - Y - - 3 37.5 Menggunakan relasi antara jumlah dan bentuk Y Y Y - - Y - - 4 50 Menghubungkan dengan konsep lain Y - Y - - Y - - 3 37.5 Menggunakan prosedur dasar Y - Y - - Y - - 3 37.5 Mengevaluasi solusi pemecahan masalah Y - Y - - Y - - 3 37.5 Membuat pernyataan yang menggambarkan hubungan istilah- istilah secara umum Y - Y - - Y - - 3 37.5 Menguatkan jawaban dengan gagasan matematis Y Y Y - - Y - - 4 50 e. Pembahasan Jawaban Sampel untuk Soal Nomor 5 Soal nomor 5 termasuk dalam materi geometri dengan wilayah kognitif penalaran reasoning. Subyek yang mendapat nilai 2 untuk jawaban yang benar dan lengkap adalah S18. Sedangkan S17, S22, S9, S8, S11, S7, dan S27 mendapatkan nilai 0. Masing-masing subyek yang mendapatkan nilai sama setelah dianalisis memiliki gagasan yang berbeda dalam menyelesaikan soal nomor 5. Gambar 4.59. Soal Uraian No. 5 Gambar 4.60. Jawaban S18 pada Soal Uraian No. 5 yang Bernilai 2 Gambar 4.61. Jawaban S17 pada Soal Uraian No. 5 yang Bernilai 0 Gambar 4.62. Jawaban S22, S9 pada Soal Uraian No. 5 yang Bernilai Gambar 4.63. Jawaban S11 pada Soal Uraian No. 5 yang Bernilai 0 Gambar 4.64. Jawaban S7 pada Soal Uraian No. 5 yang Bernilai 0 Gambar 4.65. Jawaban S8 pada Soal Uraian No. 5 yang Bernilai 0 Gambar 4.66. Jawaban S27 pada Soal Uraian No. 5 yang Bernilai 0 Pembahasan dari jawaban-jawaban sampel subyek pada soal uraian nomor 5 disajikan dalam bentuk tabel. Pembahasan di bawah ini berdasarkan pekerjaan subyek dan hasil wawancara peneliti dengan masing-masing subyek. Berikut merupakan pembahasan lebih rinci yang disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 4.23. Pembahasan Jawaban Soal Uraian Nomor 5 Soal Uraian Nomor 5 Geometri : Penalaran Kemampuan Berpikir S Jml 17 18 22 9 8 11 7 27 “Y” Mengingat istilah penting Y Y Y Y Y Y Y - 7 87.5 Mengetahui definisi- definisi Y Y Y Y Y Y Y - 7 87.5 Menerapkan pengetahuan Y Y Y Y Y Y - - 6 75 Mengerti perintah soal Y Y Y Y Y Y Y - 7 87.5 Menghasilkan kesimpulan yang benar - Y - - - - - - 1 12.5 Menerjemahkan soal dalam gambar - Y - - - Y - - 2 25 Memberikan alasan pada kesimpulan - Y - - - - - - 1 12.5 Mengetahui perbedaan orientasi gambar Y Y - - - Y Y - 4 50 Menentukan operasi yang tepat - Y - - - Y - - 2 25 Merelasikan bentuk - Y - - - Y - - 2 25 Menghubungkan dengan konsep lain Y Y Y Y - Y - - 5 62.5 Menggunakan prosedur dasar - Y - - - Y - - 2 25 Mengevaluasi solusi pemecahan masalah - Y - - - - - - 1 12.5 Membuat pernyataan yang menggambarkan hubungan istilah- istilah secara umum - Y - - - - - - 1 12.5 Menguatkan jawaban dengan gagasan matematis - Y - - - - - - 1 12.5 f. Pembahasan Jawaban Sampel untuk Soal Nomor 6 Soal nomor 6 termasuk dalam materi geometri dengan wilayah kognitif penerapan applying. Soal uraian nomor 6 memiliki dua poin soal yaitu 6A dan 6B. Masing-masing poin memiliki bobot nilai 1 jika benar dan 0 jika salah atau kososng. Hasil tes tertulis menunjukkan bahwa untuk nomor 6A, 5 sampel subyek mendapatkan nilai 1 yaitu S7, S9, S17, S18, dan S22. Tiga sampel subyek mendapatkan nilai 0 adalah S8, S11, dan S27. Soal nomor 6A dan 6B saling berkaitan. Jika jawaban pada nomor 6A salah maka akan berimbas pula pada nomor 6B. Ada 4 sampel subyek yang mendapatkan nilai 1 pada soal nomor 6B yaitu S9, S17, S18, dan S22. Empat sampel subyek yang lain mendapatkan nilai 0, yaitu S7, S8, S11, dan S27. Gambar 4.67. Jawaban Soal Uraian No. 6A dan 6B yang Bernilai 1 Gambar 4.68. Jawaban Soal Uraian No. 6A Bernilai 1, 6B Bernilai 0 Gambar 4.69. Jawaban Soal Uraian No. 6A Bernilai 0, 6B Bernilai 0 Pembahasan dari jawaban-jawaban sampel subyek pada soal uraian nomor 6 disajikan dalam bentuk tabel. Pembahasan di bawah ini berdasarkan pekerjaan subyek dan hasil wawancara peneliti dengan masing-masing subyek. Berikut merupakan pembahasan lebih rinci yang disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 4.24. Pembahasan Jawaban Soal Uraian Nomor 6A Soal Uraian Nomor 6A Geometri : Penerapan Kemampuan Berpikir S Jml 17 18 22 9 8 11 7 27 “Y” Mengingat konsep Y Y Y Y Y Y - - 6 75 Mengenali lambangbentuk Y Y Y Y Y Y - - 6 75 Mendapatkan informasi Y Y Y Y - - - - 4 50 Menentukan titik yang tepat Y Y Y Y - - - - 4 50 Memodelkan situasi Y Y Y Y - - - - 4 50 Menerapkan konsep Y Y Y Y - - - - 4 50 Menggunakan relasi antara lambang dan bentuk Y Y Y Y - - - - 4 50 Membuat kesimpulan yang benar Y Y Y Y - - - - 4 50 Ketelitian Y Y Y Y - - - - 4 50 Kecukupan waktu pengerjaan Y Y Y Y - - - - 4 50 Tabel 4.25. Pembahasan Jawaban Soal Uraian Nomor 6B Soal Uraian Nomor 6B Geometri : Penerapan Kemampuan Berpikir S Jml 17 18 22 9 8 11 7 27 “Y” Mengingat konsep Y Y Y Y Y T T T 5 62.5 Mengenali lambangbentuk Y Y Y Y Y T T T 5 62.5 Mendapatkan informasi Y Y Y Y T T T T 4 50 Menghubungkan informasi soal 6A Y Y Y Y T T T T 4 50 Memodelkan situasi Y Y Y Y T T T T 4 50 Menerapkan konsep Y Y Y Y T T T T 4 50 Menggunakan relasi Y Y Y Y T T T T 4 50 antara lambang dan bentuk Membuat kesimpulan yang benar Y Y Y Y T T T T 4 50 Ketelitian Y Y Y Y T T T T 4 50 Kecukupan waktu pengerjaan Y Y Y Y T T T T 4 50 g. Pembahasan Jawaban Sampel untuk Soal Nomor 7 Soal nomor 7 termasuk dalam materi geometri dengan wilayah kognitif pengetahuan knowing. Subyek yang mendapat nilai 1 untuk jawaban yang benar adalah S8, S9, S11, S17, S18, S22 yang menunjukkan kemampuan berpikir yang sama. Sedangkan S7 dan S27 mendapatkan nilai 0. Gambar 4.70. Soal Uraian No. 7 Gambar 4.71. Jawaban Soal Uraian No. 7 Bernilai 1 Gambar 4.72. Jawaban Soal Uraian No. 7 Bernilai 0 Pembahasan dari jawaban-jawaban sampel subyek pada soal uraian nomor 6 disajikan dalam bentuk tabel. Pembahasan di bawah ini berdasarkan pekerjaan subyek dan hasil wawancara peneliti dengan masing-masing subyek. Berikut merupakan pembahasan lebih rinci yang disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 4.26. Pembahasan Jawaban Soal Uraian Nomor 7 Soal Uraian Nomor 7 Geometri : Pengetahuan Kemampuan Berpikir S Jml 17 18 22 9 8 11 S 27 “Y” Mengingat istilah penting Y Y Y Y Y Y - - 6 75 Mengetahui definisi- definisi Y Y Y Y Y Y - - 6 75 Menerapkan pengetahuan Y Y Y Y Y Y - - 6 75 Mengerti perintah soal Y Y Y Y Y Y - - 6 75 Menghasilkan kesimpulan yang benar Y Y Y Y Y Y - - 6 75 Menerjemahkan soal dalam gambar Y Y Y Y Y Y - - 6 75 Mengetahui perbedaan orientasi gambar Y Y Y Y Y Y - 6 75 3. Kemampuan Siswa Berdasarkan Penggolongan Kelas Data-data tersebut telah dianalisis berdasarkan materinya untuk mendapatkan hasil yang lebih spesifik pada setiap materinya. Terakhir, data kemudian digeneralisasikan untuk menjawab rumusan masalah yang pertama. Berdasarkan hasil tes tertulis, dihitung nilai setiap siswa untuk semua nomor soal dengan skala 0 – 100 seperti pada tabel 4.9. Berdasarkan tabel 4.9., nilai rata-rata kelas adalah 62,13. Sebanyak 11 siswa telah berada di atas rata-rata kelas dan siswanya berada di bawah rata-rata kelas. Siswa yang nilainya berada di atas rata-rata kelas adalah S17, S32, S18, S29, S22, S19, S28, S4, S14, S20, dan S11. Tabel 4.B.21. tersebut kemudian diurutkan dari nilai tertinggi menuju nilai terendah. Data yang sudah diurutkan kemudian dibuat kelas-kelas. Sama seperti aturan sebelumnya, 25 jumlah siswa dengan nilai tertinggi masuk ke dalam kelas atas pertama dengan nilai rata-rata 86, 14 pada kelas tersebut. 25 selanjutnya masuk ke dalam kelas atas kedua dengan nilai rata-rata 64, 90, 25 selanjutnya masuk ke dalam kelas bawah pertama dengan nilai rata-rata 56,39 , dan 25 terakhir yang memiliki nilai terendah masuk ke dalam kelas bawah kedua dengan nilai rata-rata 41,07. Sembilan sampel subyek yang telah dianalisis menunjukkan bahwa sampel yang masuk kedalam kelas atas pertama adalah S17, S18, dan S22. Satu sampel subyek masuk ke dalam kelas atas kedua yaitu S11. Tiga sampel subyek masuk ke dalam kelas bawah pertama yaitu S8, S9, dan S24 serta dua sampel subyek masuk ke dalam kelas bawah kedua yaitu S7 dan S27. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, terlihat adanya perbedaan kemampuan pada tiap kelasnya. Secara umum, siswa yang termasuk ke dalam kelas atas pertama dapat menerjemahkan soal-soal cerita yang kompleks dan menguatkan alasan dengan informasi yang tersedia pada jawaban yang dituliskan, membuat kesimpulan dan berpikir secara global serta dapat membuat generalisasi. Kelemahan pada kelas atas pertama sangat terlihat dalam pengerjaan soal nomor 5 uraian. Hampir seluruh siswa mengalami kelemahan dalam menghubungkan informasi-informasi yang tersedia sehingga model yang dibuat menjadi tidak sesuai dengan permasalahan yang disediakan. Hampir seluruh siswa mampu mengubah soal cerita dengan kalimat-matematika maupun persamaan-persamaan dan dapat menyelesaikan beberapa permasalahan yang menggunakan rumus- rumus maupun persamaan. Kemampuan siswa untuk berpikir secara luas juga membuat siswa mampu menghubungkan informasi-informasi dari beberapa sumber untuk menyelesaikan maalah seperti misalnya dalam mengerjakan dua poin soal yang saling terkait. Siswa dapat menerapkan pengetahuan dasar matematika untuk memecahkan masalah dan mengetahui kemungkinan dari ide-ide dasar yang didapatnya didapatnya serta menunjukkan langkah-langkah dasar yang berhubungan dengan pernyataan-pernyataan aljabar. Siswa dapat menerjemahkan gambar- gambar geometri ke dalam kalimat matematika atau sebaliknya untuk menyelesaikan masalah. Siswa dapat menggunakan sifat-sifat dari garis, titik, sudut, dan bentuk-bentuk geometri. Siswa dapat merelasikan gambar dua dimensi dengan benda berbentuk tiga dimensi dan dapat membaca tabel. Siswa dapat mengetahui pengertian definisi-definisi atau istilah penting dalam soal seperti misalnya bilangan bulat dan pecahan serta lambang-lambang aljabar dasar. Kemampuan berhitung pada siswa di kelas ini sangat bagus. Berbeda dengan kelas atas pertama, spad kelas atas kedua, sebagian siswa dapat menerjemahkan soal-soal cerita yang kompleks. Sangat sedikit siswa yang dapat menguatkan alasan dengan informasi yang tersedia pada jawaban yang dituliskan. Secara umum, siswa sudah dapat membuat kesimpulan yang benar namun, kemampuan siwa untuk berpikir secara global serta membuat generalisasi masih kurang. Kelemahan pada kelas atas pertama sangat terlihat dalam pengerjaan soal nomor 5 uraian. Seluruh siswa mengalami kelemahan dalam menghubungkan informasi- informasi yang tersedia sehingga model yang dibuat menjadi tidak sesuai dengan permasalahan yang disediakan. Sebagian siswa mampu mengubah soal cerita dengan kalimat-matematika maupun persamaan-persamaan dan dapat menyelesaikan beberapa permasalahan yang menggunakan rumus- rumus maupun persamaan. Kemampuan siswa untuk berpikir secara luas juga membuat siswa mampu menghubungkan informasi-informasi dari beberapa sumber untuk menyelesaikan masalah seperti misalnya dalam mengerjakan dua poin soal yang saling terkait, namun pada kelas ini sebagian siswa mengalami kesulitan pada pengerjaan soal nomor 2B uraian untuk menghubungkan informasi yang tersedia pada poin 2A. Siswa dapat menerapkan pengetahuan dasar matematika untuk memecahkan masalah dan mengetahui kemungkinan dari ide-ide dasar yang didapatnya serta menunjukkan langkah-langkah dasar yang berhubungan dengan pernyataan-pernyataan aljabar. Siswa dapat menerjemahkan gambar-gambar geometri ke dalam kalimat matematika atau sebaliknya untuk menyelesaikan masalah. Siswa dapat menggunakan sifat-sifat dari garis, titik, sudut, dan bentuk-bentuk geometri. Siswa dapat merelasikan gambar dua dimensi dengan benda berbentuk tiga dimensi dan dapat membaca tabel. Siswa dapat mengetahui pengertian definisi- definisi atau istilah penting dalam soal seperti misalnya bilangan bulat dan pecahan serta lambang-lambang aljabar dasar. Kemampuan berhitung pada siswa di kelas ini masih sangat bagus. Berbeda dengan siswa pada kelas bawah pertama, secara umum, sebagian siswa belum dapat menerjemahkan soal-soal cerita yang kompleks tetapi sudah mampu menyelesaikan masalah aljabar sederhana yang menyangkut pecahan dan perbandingan. Hampir tidak ada siswa yang dapat menguatkan alasan dengan informasi yang tersedia pada jawaban yang dituliskan. Sebagian siswa membuat kesimpulan yang benar namun, kemampuan siwa untuk berpikir secara global serta membuat generalisasi masih sangat kurang bahkan hampir tidak ditemukan. Kelemahan pada kelas atas pertama sangat terlihat dalam pengerjaan soal nomor 5 uraian. Seluruh siswa mengalami kelemahan dalam menghubungkan informasi-informasi yang tersedia sehingga model yang dibuat menjadi tidak sesuai dengan permasalahan yang disediakan. Hanya beberapa siswa sudah mampu mengubah soal cerita dengan kalimat- matematika maupun persamaan-persamaan dan sedikit pula yang dapat menyelesaikan beberapa permasalahan yang menggunakan rumus-rumus maupun persamaan. Kemampuan siswa untuk berpikir secara luas masih sangat rendah dan begitu juga kemampuan siswa untuk menghubungkan informasi-informasi dari beberapa sumber untuk menyelesaikan masalah seperti misalnya dalam mengerjakan dua poin soal yang saling terkait masih sangat kurang. Siswa dapat menerapkan pengetahuan dasar matematika untuk memecahkan masalah dan mengetahui kemungkinan dari ide-ide dasar yang didapatnya namun, sangat sedikit yang mampu menunjukkan langkah-langkah dasar yang berhubungan dengan pernyataan-pernyataan aljabar. Siswa dapat menerjemahkan gambar- gambar geometri ke dalam kalimat matematika atau sebaliknya untuk menyelesaikan masalah. Siswa dapat menggunakan sifat-sifat dari garis, titik, sudut, dan bentuk-bentuk geometri. Siswa dapat merelasikan gambar dua dimensi dengan benda berbentuk tiga dimensi dan dapat membaca tabel. Siswa dapat mengetahui pengertian definisi-definisi atau istilah penting dalam soal seperti misalnya bilangan bulat dan pecahan serta lambang-lambang aljabar dasar. Kemampuan berhitung pada siswa di kelas ini masih cukup bagus meskipun ada beberapa kali kesalahan perhitungan. Terakhir pada kelas bawah kedua, secara umum, siswa belum dapat menerjemahkan soal-soal cerita yang kompleks tetapi sudah mampu menyelesaikan masalah aljabar sederhana yang menyangkut pecahan dan perbandingan. siswa belum dapat menguatkan alasan dengan informasi yang tersedia pada jawaban yang dituliskan. Sebagian siswa membuat kesimpulan yang benar namun, kemampuan siwa untuk berpikir secara global serta membuat generalisasi masih sangat kurang bahkan tidak ditemukan. Kelemahan pada kelas atas pertama sangat terlihat dalam pengerjaan soal nomor 5 uraian. Seluruh siswa mengalami kelemahan dalam menghubungkan informasi-informasi yang tersedia sehingga model yang dibuat menjadi tidak sesuai dengan permasalahan yang disediakan. Hanya beberapa siswa sudah mampu mengubah soal cerita dengan kalimat-matematika maupun persamaan-persamaan dan sedikit pula yang dapat menyelesaikan beberapa permasalahan yang menggunakan rumus- rumus maupun persamaan. Kemampuan siswa untuk berpikir secara luas tidak ditemukan di kelas ini dan begitu juga kemampuan siswa untuk menghubungkan informasi-informasi dari beberapa sumber untuk menyelesaikan masalah seperti misalnya dalam mengerjakan dua poin soal yang saling terkait masih belum terlihat. Siswa belum dapat menerapkan pengetahuan dasar matematika untuk memecahkan masalah dan mengetahui kemungkinan dari ide-ide dasar yang didapatnya dan belum mampu menunjukkan langkah-langkah dasar yang berhubungan dengan pernyataan-pernyataan aljabar. Sebagian siswa dapat menerjemahkan gambar-gambar geometri ke dalam kalimat matematika atau sebaliknya untuk menyelesaikan masalah. Siswa dapat menggunakan sifat-sifat dari garis, titik, sudut, dan bentuk-bentuk geometri. Siswa dapat merelasikan gambar dua dimensi dengan benda berbentuk tiga dimensi namun, belum dapat membaca tabel. Sebagian siswa dapat mengetahui pengertian definisi-definisi atau istilah penting dalam soal seperti misalnya bilangan bulat dan pecahan serta lambang-lambang aljabar dasar. Kemampuan berhitung pada siswa di kelas ini masih kurang. Pembahasan berikutnya adalah membahas kemampuan siswa berdasarkan wilayah kognitifnya masing-masing, yaitu wilayah kognitif pengetahuan, penerapan dan penalaran yang akan menjawab rumusan masalah pada nomor 2 dan 3 yaitu pada wilayah kognitif apakah yang menjadi kekuatan dan kelemahan siswa kelas VIII-A di SMP Negeri 1 Prambanan Klaten. 4. Kemampuan Siswa Berdasarkan Wilayah Kognitif Berdasarkan analisis pada tabel 4.10., diketahui bahwa nilai tertinggi yang didapatkan untuk soal dengan wilayah kognitif pengetahuan adalah 100 sedangkan nilai terendahnya adalah 35 sehingga selisih antara nilai tertinggi dengan nilai terendah pad soal dengan wilayah kognitif pengetahuan adalah 65. Tidak berbeda dengan soal dengan wilayah kognitif penerapan yaitu 100 dengan nilai terendahnya adalah 20 sehingga selisih antara nilai tertinggi dengan nilai terendah pada soal dengan wilayah kognitif penerapan adalah 80. Nilai tertinggi untuk soal dengan wilayah kognitif penalaran adalah 85.72 dengan nilai terendahnya 14.29, sehingga selisih antara nilai tertinggi dengan nilai terendahnya adalah 71.43. Nilai rata-rata kelas tertinggi yang didapatkan subyek untuk soal- soal dengan wilayah kognitif pengetahuan adalah 78,21 kemudian disusul dengan nilai rata-rata soal dengan wilayah kognitif penerapan yaitu 57,14. Selisih nilai rata-rata dari kedua nilai tersebut adalah 21,07. Rata-rata nilai paling rendah yang didapatkan siswa berada pada soal-soal dengan wilayah kognitif penalaran yaitu 51,02. Selisih antara nilai rata-rata kelas pada wilayah kognitif penerapan dengan penalaran adalah 6,02. Selisih antara nilai rata-rata soal-soal dengan wilayah kognitif pengetahhuan dengan penalaran cukup jauh yaitu 27.19. Berdasarkan tabel 4.11., ada 8 siswa yang mendapat nilai tertinggi yaitu 100 pada wilayah kognitif pengetahuan, siswa-siswa tersebut adalah S4, S8, S13, S17, S18, S19, S28, dan S29 sedangkan untuk nilai terendahnya, yaitu 35, ada 1 siswa yang mendapatkannya yaitu S7. Berbeda lagi untuk wilayah kognitif penerapan. Terdapat 5 siswa yang mendapatkan nilai tertinggi yaitu 100, siswa-siswa tersebut adalah S17, S18, S22, S29, dan S32, sedangkan ada 4 siswa yang mendapatkan nilai terendah yaitu 20, siswa-siswa tersebut adalah S10, S13, S23, dan S27. Terakhir adalah pada wilayah kognitif penalaran terdapat 1 siswa yang mendapatkan nilai tertinggi yaitu 85.72 yaitu S17, sedangkan ada 1 siswa yang mendapatkan nilai terendah yaitu 14.29 adalah S27. Tabel 4.12., tabel 4.13., secara urut sampai pada tabel 4.26. memuat kegiatan-kegiatan berpikir seperti yang tercantum pada tabel 2.1. tentang kegiatan-kegiatan dalam wilayah kognitif pengetahuan, tabel 2.2. tentang kegiatan-kegiatan dalam wilayah kognitif penerapan dan tabel 2.3. tentang kegiatan-kegiatan dalam wilayah kognitif penalaran maka akan menunjukkan pencapaian siswa kelas VIII-A dalam kegiatan-kegiatan yang tertera dalam ketiga tabel tersebut. Perlu diingat bahwa tabel-tabel tersebut adalah hasil analisis dari beberapa sampel dan merupakan pendekatan untuk melihat kemampuan siswa kelas VIII-A. Berikut ini adalah hasilnya. Tabel 4.27. Persentase Ketercapaian pada Kegiatan-Kegiatan dalam Wilayah Kognitif Pengetahuan Kegiatan pada Kemampuan Berpikir R ec al l R ec ogni ze C lassi fy O rde r C om put e R et ri ev e M easure Persentase Ketercapaian 62.8 62.18 55.71 59.86 63.4 62.5 Tabel 4.28. Persentase Ketercapaian pada Kegiatan-Kegiatan dalam Wilayah Kognitif Penerapan Kegiatan pada Kemampuan Berpikir D et erm ine R epre se nt M ode l Im pl em ent Persentase Ketercapaian 52.5 38.21 56.25 Tabel 4.29. Persentase Ketercapaian pada Kegiatan-Kegiatan dalam Wilayah Kognitif Penalaran Kegiatan pada Kemampuan Berpikir A nal yze Int egrat e Sy nt he si ze E val uat e D raw C onc lusi ons G ene ral ize Just if y Persentase Ketercapaian 58.33 62.5 50 43.75 42.5 37.5 Berdasarkan tabel 4.27., terlihat bahwa ketercapaian siswa kelas VIII A pada kegiatan recall sebesar 62.8, sedangkan pada kegiatan recognize mencapai hasil sebesar 62.18, sehingga memiliki selisih sebesar 0.62. Ketercapaian untuk kegiatan classiforder menunjukkan nilai paling kecil yaitu 55.71 dan mengalami kenaikan lagi sebesar 4.15 pada kegiatan compute. Ketercapaian pada kegitan retrieve sebesar 63.4 memiliki selisih sebesar 3.54 dengan nilai ketercapaian kegiatan compute. Kegiatan terakhir adalah measure yang mencapai ketercapian sebesar 62.5. Tabel 4.27 menunjukkan bahwa kelemahan siswa kelas VIII-A pada kegiatan classifyorder. Soal-soal TIMSS yang dijadiikan soal tes tertulis tidak semuanya memuat kegiatan classifyorder, soal-soal yang memuat kegiatan tersebut sebagian besar adalah soal-soal yang kontekstual maupun soal-soal yang tergolong sulit, sehingga persentase ketercapaian siswa pada kegiatan berpikir classifyorder mendapatkan nilai yang rendah. Berdasarkan tabel 4.28., terlihat bahwa ketercapaian siswa kelas VIII A pada kegiatan determine sebesar 52.5, sedangkan pada kegiatan represent model mencapai hasil sebesar 38.21, sehingga memiliki selisih sebesar 14.29. Ketercapaian untuk kegiatan implement adalah 56.25. Tabel 4.28. menunjukkan bahwa kelemahan siswa kelas VIII-A pada kegiatan represent model. Kegiatan implement merupakan kegiatan yang dapat dilakukan setelah melewati kegiatan represent model, namun pada kegiatan implement menunjukkan nilai yang lebih tinggi karena berdasarkan wawancara antara peneliti dengan subyek-subyek, diketahui bahwa mereka lebih mengalami kesulitan ketika memodelkan permasalahan ke dalam kalimat matematika ataupun ke dalam rumus dari pada kemampuan untuk menerapkan operasi pada model matematika yang telah terbentuk. Berdasarkan tabel 4.29., terlihat bahwa ketercapaian siswa kelas VIII A pada kegiatan analyze sebesar 58.33, sedangkan pada kegiatan integratesynthesize mencapai hasil sebesar 62.5, sehingga memiliki selisih sebesar 4.17. Ketercapaian untuk kegiatan evaluate menunjukkan adalah 50 dan mengalami penurunan sebesar 6.25 pada kegiatan draw conclusions sehingga menjadi 43.75. Ketercapaian pada kegiatan generalize sebesar 42.5 dan memiliki selisih sebesar 1.25 dengan nilai ketercapaian kegiatan draw conclusions. Kegiatan terakhir adalah justify yang mencapai ketercapian sebesar 37.5. Tabel 4.29. menunjukkan bahwa kelemahan siswa kelas VIII-A pada kegiatan justify. Sebagian besar siswa kesulitan dalam memberikan alasan yang kuat untuk jawaban yang telah dituliskan. Beberapa siswa juga memberi tahu bahwa alasan dari jawabannya bukan berdasarkan prosedur-prosedur matematis, namun berdasarkan hasil coba-coba.

D. Kekurangan Penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI ALJABAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANGIL

1 48 17

KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKAALJABAR BERBASIS TIMSS Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Matematika Aljabar Berbasis TIMSS pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tawangsari Tahun Ajaran 2016/2017.

0 2 16

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOALMATEMATIKA ALJABAR BERBASIS TIMSS PADA SISWA Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Matematika Aljabar Berbasis TIMSS pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tawangsari Tahun Ajaran 2016/2017.

0 3 15

PENDAHULUAN Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Matematika Aljabar Berbasis TIMSS pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tawangsari Tahun Ajaran 2016/2017.

1 8 5

ANALISIS KESALAHAN DALAM PENYELESAIAN SOAL MATEMATIKA BERBASIS TIMSS KONTEN GEOMETRI PADA SISWA KELAS VIII Analisis Kesalahan Dalam Penyelesaian Soal Matematika Berbasis Timss Konten Geometri Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Mojosongo Ta

0 2 17

Profil kemampuan siswa SMP Negeri Enam Yogyakarta kelas VIII B tahun ajaran 2013/2014 dalam menyelesaikan soal TIMSS.

0 0 200

Kemampuan siswa kelas VIII dalam menyelesaikan soal-soal TIMSS tipe penalaran.

1 15 24

Profil kemampuan siswa SMP Negeri Enam Yogyakarta kelas VIII B tahun ajaran 2013 2014 dalam menyelesaikan soal TIMSS

0 2 198

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA SMP KELAS VIII BIDANG GEOMETRI MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME.

0 45 192

Profil kemampuan siswa SMA Pangudi Luhur Van Lith kelas X dalam menyelesaikan soal-soal TIMSS grade 8 tipe penalaran - USD Repository

0 1 188