12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Teori Perkembangan Kognitif Secara garis besar Paul Suparno, 2001: 24 – 88, Piaget mengelompokkan
tahap-tahap perkembangan kognitif seorang anak menjadi empat tahap, yaitu tahap sensorimotor, tahap praoperasi, tahap operasi konkret, dan
tahap operasi formal. a. Sensorimotor 0 – 2 tahun
Mekanisme perkembangan sensorimotor Paul Suparno, 2001: 27 ini menggunakan
proses asimilasi
dan akomodasi.
Tahap-tahap perkembangan kognitif anak dikembangkan dengan perlahan-lahan
melalroses asimilasi dan akomodasi terhadap skema-skema anak karena adanya masukan, rangsangan, atau kontak dengan pengalaman
dan situasi yang baru. b. Praoperasional 2 tahun – 7 tahun
Tahap pemikiran praoperasi dicirikan dengan adanya fungsi semiotic, yaitu penggunaan symbol atau tanda untuk menyatakan atau
menjelaskan suatu objek yang saat itu tidak berada bersama subjek. c. Operasional Konkret 7 tahun – 11 tahun
Anak pada tahap operasional konkret dapat berpikir logika tentang sifat timbal balik dan kekekalan, melakukan klasifikasi, tidak lagi
bersifat egosentris, pemikiran masih terbatas pada hal-hal konkret, belum dapat memecahkan persoalan yang abstrak.
d. Formal Operasional ≥ 11 tahun Seorang remaja pada tahap ini sudah dapat berpikir logis, berpikir
dengan pemikiran teoritis formal berdasarkan proposisi-proposisi dan hipotesis, dan dapat mengambil kesimpulan lepas dari apa yang
diamati saat itu. Mampu berpikir deduktif, induktif, dan abstraktif. 2. TIMSS Trends in International Mathematics and S cience Study
TIMSS adalah sebuah penilaian internasional dari matematika dan sains pada kelas empat dan kelas delapan yang diselenggarakan oleh
International Association for the Evaluation of Educational Achievement IEA dan dipimpin oleh TIMSS PIRLS International Study Center di
Universitas Boston. TIMSS pertama kali dilaksanakan secara internasional pada tahun 1995, dan terus berlanjut setiap empat tahun sekali, yaitu tahun
1999, 2003, 2007, dan 2011. Indonesia telah berpartisipasi dalam mengikuti TIMSS sebanyak empat kali yaitu tahun 1999, 2003, 2007, dan
2011 pada kelas delapan. Penilaian matematika dalam TIMSS meliputi dua dimensiwilayah yaitu wilayah materi dan wilayah kognitif. Berikut
ini adalah penjelasannya. a. Wilayah MateriIsi
Wilayah materi menspesifikasi wilayah atau subyek permasalahan yang dinilai dalam matematika. Ada empat wilayah materi yang
terdapat pada TIMSS Matematika untuk kelas delapan yaitu, bilangan,
aljabar, geometri, data dan peluang statistika. Namun, dalam skripsi ini penulis membatasi pada wilayah konten aljabar dan geometri saja.
Berikut merupakan deskripsi singkat materi yang diujikan : 1 Aljabar
Berikut ini merupakan deskripsi dari wilayah materi aljabar yang diujikan:
a Membuat generalisasi relasi pola dalam sebuah rangkaian, atau di antara hubungan-hubungan yang berdekatan, atau di antara
rangkaian bilangan yang saling berhubungan, menggunakan bilangan-bilangan,
kata-kata, atau
pernyataan-pernyataan aljabar.
b Menggunakan lambang-lambang untuk menggambarkan situasi masalah.
c Menyederhanakan pernyataan-pernyataan aljabar termasuk penjumlahan, hasil kali, dan perpangkatan dari lambang-
lambang; dan
membandingkan lambang-lambang
untuk menentukan jika mereka ekuivalen.
d Mencari nilai dari sebuah ekspresi pernyataan aljabar jika diberikan nilai dari variabel-variabel.
e Menyelesaikan persamaan linear, pertidaksamaan linear dalam satu variabel atau dua variabel.
f Menuliskan persamaan
atau pertidaksamaan
untuk menggambarkan situasi masalah.
2 Geometri Berikut ini merupakan deskripsi dari wilayah materi geometri yang
diujikan: a Mengidentifikasi perbedaan jenis-jenis sudut dan menggunakan
relasi antara sudut pada garis dan pada gambar-gambar geometri.
b Mengidentifikasi sifat-sifat geometri dari bentuk dua dan tiga dimensi, termasuk garis dan simetri perputaran.
c Mengidentifikasi segitiga kongruen dan segi empat dan ukuran korespondensinya,
dan mengidentifikasi
segitiga-segitiga sebangun dan menggunakan sifat-sifatnya.
d Mencari hubungan bentuk tiga dimensi dengan representasi dari bentuk dua dimensinya misal, jaring-jaring, gambar dua
dimensi dari objek tiga dimensi. e Menggunakan sifat-sifat geometri, termasuk Teorema Pitagoras,
untuk menyelesaikan masalah-masalah. Catatan : soal-soal bentuk-bentuk geometri pada kelas delapan
termasuk lingkaran, segitiga sebarang, segitiga samakaki, segitiga samasisi, segitiga siku-siku, trapesium, jajargenjang, persegi
panjang, belahketupat, dan persegi, serta segilima. Juga termasuk objek tiga dimensi seperti balok, kubus dan limas.
f Menggambarkan dan mengkalkulasi ukuran dari sudut yang diberikan, garis potong, dan garis keliling, mengukur luas
wilayah dan volume. g Memilih dan menggunakan rumus yang tepat untuk garis
kelling, lingkaran, luas wilayah, permukaan wilayah, dan volume; dan mencari ukuran dari bangun-bangun yang
digabungkan. h Mencari lokasi titik dan menyelesaikan permasalahan termasuk
titik-titik pada bidang Cartesius. i Mengetahui
dan menggunakan
transformasi-transformasi geometri translasi, refleksi, dan rotasi dari bentuk-bentuk dua
dimensi. b. Wilayah Kognitif
Wilayah kognitif menspesifikasi wilayah atau proses berpikir yang diharapkan dari siswa. Ada tiga wilayah kognitif yang terdapat dalam
TIMSS Matematika, yaitu pengetahuan knowing, penerapan applying, dan penalaran reasoning.
1 Pengetahuan knowing Memahami wilayah kognitif pengetahuan knowing adalah
langkah awal untuk membantu siswa masuk ke tahapan applying atau tahapan
reasoning dalam memecahkan permasalahan
matematika. Pengetahuan-pengetahuan dasar yang relevan dapat memperluas wilayah konsep yang dimengerti siswa untuk
meningkatkan potensi dalam situasi problem-solving. Berikut ini merupakan kegiatan yang termasuk dalam wilayah kognitif
knowing Mullis, Martin, and ed., 2013 : 26. Tabel 2.1. Kegiatan-Kegiatan dalam Wilayah Kognitif Pengetahuan
Kegiatan Deskripsi
Recall mengingat
Mengingat kembali definisi-definisi, istilah-istilah, sifat-sifat bilangan, unit pengukuran, sifat-sifat
geometri, dan notasi missal ×
= ,
+ +
= 3 .
Recognize mengenali
Mengenali bilangan-bilangan, ekspresi lambang pernyataan,
kuantitas, dan
bentuk-bentuk. Mengenali kesatan-kesatuan yang ekuivalen secara
matematika misal ekuivalensi dalam pecahan, decimal, dan persen; perbedaan orientasi dari
gambar-gambar geometri. Classify
Order mengklasi-
fikasikan mengurut-
kan Mengklasifkasikan bilangan, ekspresi tanda
pernyataan, kuantitas, dan bentuk-bentuk dengan sifat-sifat umum
Compute menghi-
tung Menggunakan prosedur-prosedur algoritma untuk
+, −, ×, ÷, atau sebuah kombinasi dari lambang
aljabar tersebut untuk bilangan-bilangan cacah, pecahan, decimal, dan bilangan bulat.
Retrieve mendapat-
kan Mendapatkan informasi dari grafik, tabel, teks,
atau sumber-sumber lainnya.
kembali Measure
mengukur Menggunakan instrument-instrumen pengukuran,
dan memilih satuan yang tepat dari pengukuran
2 Penerapan applying Wilayah kognitif ini merupakan wilayah kognitif yang
memiliki tingkatan yang lebih tinggi dari pengetahuan knowing. Fakta-fakta, konsep-konsep, dan prosedur-prosedur pada masalah
sebaiknya sudah dipahami oleh siswa untuk menciptakan kemampuan merepresentasikan ide-ide karena pusat dari wilayah
applying adalah pada problem solving pemecahan masalah yang dihadirkan secara kontekstual maupun murni dalam bahasa
matematika, misalnya, pernyataan lambang aljabar, fungsi, persamaan, atau bentuk geometri. Berikut ini merupakan kegiatan
yang termasuk dalam wilayah kognitif applying Mullis, Martin, and ed., 2013 : 27.
Tabel 2.2. Kegiatan-Kegiatan dalam Wilayah Kognitif Penerapan
Kegiatan Deskripsi
Determine menentu-
kan Menentukan operasi yang tepat, strategis, dan
property-properti yang
digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang secara umum menggunakan metode solusi.
Represent Model
Menunjukkan data
dalam tabel,
grafik, menciptakan persamaan, pertidaksamaan, gambar-
menggam- barkan
memodel- kan
gambar geometri, atau diagram yang memodelkan situasi masalah, dan menghasilkan representasi
yang ekuivalen untuk relasi matematika yang diberikan.
Implement menerap-
kan Menerapkan
strategi dan
operasi untuk
menyelesaikan permasalahan termasuk konsep- konsep dan prosedur matematika yang dikenal.
3 Penalaran reasoning Secara matematika, kegiatan yang termasuk dalam reasoning
adalah berpikir secara logis dan sistematis yang mempengaruhi siswa untuk berpikir secara global. Berikut ini merupakan kegiatan
yang termasuk dalam wilayah kognitif reasoning Mullis, Martin, and ed. 2013 : 27.
Tabel 2.3. Kegiatan-Kegiatan dalam Wilayah Kognitif Penalaran
Kegiatan Deskripsi
Analyze menganali-
sa Menentukan,
mendeskripsikan, atau
menggunakan relasi antara lambang-lambang bilangan, jumlah, dan bentuk.
Integrate Synthesize
menginte- grasikan
mengumpul- kan
Menghubungkan perbedaan
elemen-elemen pengetahuan, merelasikan gambaranrepresentasi,
dan prosedur untuk memecahkan masalah.
Evaluate Mengevaluasi alternative strategi dan solusi
mengevalua -si
pemecahan masalah.
Draw Conclusions
menarik kesimpulan
Membuat kesimpulan yang valid benar pada informasi dasar dan bukti-bukti.
Generalize menggenera
-lisasikan Membuat pernyataan-pernyataan yang
menggambarkan hubungan istilah-istilah secara umum dan lebih luas.
Justify membenar-
kan memberikan
alasan Menetapkan argument-argumen matematis untuk
mendukung sebuah strategi atau solusi.
B. Kerangka Berpikir