Manfaat Penelitian Manfaat Praktis
polar adalah tuturan yang berlawanan dengan realitasnya, dimana orang harus memilih tuturan yang tidak sebenarnya untuk menunjukkan hal yang lebih sopan.
Basa-basi bersifat universal sehingga menghasilkan kekhasan-kekhasan yang bersumber dari kebiasaan berbahasa dan sistem bahasa. Pengalihan pragmatis
berdasarkan kekhasan-kekhasan tersebut dari satu bahasa ke bahasa lain dalam hal ini bahasa Indonesia ke bahasa inggris atau sebaliknya dapat menimbulkan
kegagalan atau konflik komunikasi. Penelitian Maria Ulfa T.R. 2012 berjudul Tipe Basa-Basi Dalam Dialog
Sinetron Si Doel Anak Sekolahan. Dalam penelitian tersebut terdapat beberapa
masalah yang dianalisis oleh peneliti, yaitu 1 dialog mana saja yang tergolong basa- basi, 2 apa saja topik basa-
basi yang dipergunakan pada dialog sinetron “SDAS”, 3 bagaimanakah tipe penggunaan basa-
basi dalam sinetron “SDAS” berdasarkan suasana, dan 4 bagaimana efek basa-basi terhadap interaksi sosial dalam sinteron
“SDAS”. Dari beberapa rumusan masalah tersebut, maka peneliti ingin mengetahui dialog mana saja yang tergolong basa-basi, mendapatkan kejelasan tentang topik
basa- basi yang dipergunakan pada sinetron “SDAS”, menemukan tipe penggunaan
basa- basi dalam sinetron “SDAS” berdasarkan suasana, dan menemukan efek basa-
basi terhadap interaksi sosial dalam sinetron “SDAS”. Dari penelitian yang dilakukan oleh Maria Ulfa T.R. menemukan bahwa tuturan
basa- basi pada sinetron “SDAS” memiliki topik yang khas, seperti topik keadaan,
topik aktifitas, topik julukan, topik keselamatan, topik tujuan, topik kehadiran, topik jasa, topik perilaku, topik perpisahan, topik kesepakatan, topik waktu, dan topik
identitas. Selain memiliki topik yang khas, basa- basi dalam sinetron “SDAS” juga
memiliki tipe yang juga memiliki karakteristik yang khas. Tipe basa-basi yang berhasil dianalisis yaitu 1 basa-basi apologi, 2 basa-basi salam untuk suasana
santai, 3 basa-basi perhatian untuk suasana sibuk, 4 basa-basi persilahan untuk suasana sepi, dan 5 basa-basi pujian untuk suasana gembira. Selain itu, peneliti juga
menemukan empat efek basa- basi terhadap interaksi sosial dalam sinetron “SDAS”,
yaitu 1 efek eksistensi, 2 efek akrab, 3 efek nyaman, dan 4 efek dihargai. Penelitian Rawinda Fitrotul Mualafina 2013 berjudul Basa-Basi Dalam
Interaksi Jual Beli Di Pasar Tradisional Kertek Wonosobo . Dalam penelitian tersebut
terdapat tiga rumusan masalah yang ingin dikaji oleh peneliti, yaitu bagaimana bentuk, jenis, dan distribusi basa-basi yang digunakan dalam percakapan jual beli di
pasar tradisional Kertek, apa saja faktor-faktor yang melatarbelakangi penggunaan bentuk, jenis, dan distribusi dalam percakapan jual beli di pasar tradisional Kertek,
dan bagaimana fungsi dari penggunaan basa-basi dalam percakapan jual beli di pasar tradisional Kertek.
Berdasarkan tiap pemaparan hasil analisis terhadap ketiga permasalahan dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa: 1 basa-basi yang digunakan dalam
komunikasi di Pasar Kertek Wonosobo ini berbeda dengan basa-basi yang digunakan di tempat lain, 2 melalui pembahasan mengenai bentuk dan jenis, diperoleh fakta
bahwa suatu kalimat mampu menyampaikan maksud yang berbeda dengan bentuk fisik kalimat tersebut, 3 ujaran basa-basi yang digunakan di Pasar Kertek ini hadir
pada tiga posisi dalam struktur percakapan jual beli terjadi, yaitu rangkaian