Teori basa-basi KAJIAN PUSTAKA
Kelima, Anwar 1984:46 menjelaskan bahwa basa-basi merupakan sejemput kata-kata yang dipakai untuk sekedar memecah kesunyian, untuk mempertahankan
suasana baik dan sebagainya, sehingga bahasa tidak hanya digunakan untuk menyampaikan perasaan atau pikiran, untuk membahas sesuatu masalah, untuk
membujuk, merayu dan sebagainya. Terlepas dari berbagai pengertian tersebut sebenarnya basa-basi memiliki fungsi untuk menyampaikan berbagai maksud.
Keenam, Arimi 1998: 95 secara praktis basa-basi didefinisikan sebagai fenomena bahasa yang secara sadar dipakai oleh penutur, akan tetapi secara sadar
pula tidak diakuinya ketika ditanyakan kebasa-basian itu. Dengan kata lain, basa-basi adalah fenomena lingual yang alamiah, tetapi penggunaannya mental atau menolak
jika ditanyakan apakah penutur berbasa-basi. Arimi 1998: 96 juga menjelaskan bahasa secara metodologis penolakan tersebut akan lebih jelas jika dibandingkan
dengan aktivitas verbal non basa-basi, seperti aktivitas marah atau serius. Bagi aktivitas marah atau serius, penutur dapat mengakui kepada mitra tuturnya bahwa ia
marah atau serius. Ketujuh Harimurti Kridalakasna 1986:111 menjelaskan bahwa basa-basi merupakan tuturan yang dipergunakan untuk memulai, mempertahankan,
atau mengukuhkan pembicaraan antara pembicara dan kawan bicara. Berdasarkan teori basa-basi tersebut, data yang diperoleh dengan menggunakan
metode simak dan cakap ini dideskripsikan dan diinterpretasikan. Metode simak adalah metode dengan menyimak pertutuan langsung maupun tidak langsung di
dalam ranah pendidikan. Metode cakap adalah metode penyediaan data yang dilakukan dengan cara mengadakan percakapan. Penggunaan dua metode
pengambilan data tersebut, peneliti diharapkan dapat memperoleh data yang memadai.
Tuturan sebagai data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis menggunakan metode dan teknik kontekstual. Metode dan teknik analisis kontekstual adalah cara
analisis yang diterapkan pada data dengan mendasarkan dan mengaitkan dengan konteks Rahardi, 2009:36.
Berikut ini adalah bagan dari kerangka berpikir yang sudah dipaparkan di atas:
FENOMENA BASA-BASI DALAM KAJIAN PRAGMATIK
TEORI BASA-BASI
MALINOWSKI 1923
JAKOBSON 1980
LEECH 1983
ANWAR 1984
HARIMURTI 1986
ARIMI 1998
HASIL PENELITIAN
WUJUD BASA-BASI DALAM RANAH KELUARGA
PENDIDIK MAKSUD BASA-BASI DALAM
RANAH KELUARGA PENDIDIK
SEARLE 1969