Verifikasi Sifat Fisik Minyak kulit kayu manis Uji Daya Antibakteri Minyak kulit kayu manis Terhadap Staphylococcus

29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Verifikasi Sifat Fisik Minyak kulit kayu manis

Verifikasi sifat fisik ini bertujuan untuk memastikan identitas dari minyak kulit kayu manis yang digunakan. Verifikasi yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi indeks bias dan bobot jenis. Selain indeks bias dan bobot jenis juga diuji organoleptis, didapat uji organoleptis minyak kulit kayu manis yang diperoleh dari Eteris Nusantara yaitu berwarna kuning dan berbau khas kayu manis. Gambar 7. Minyak kulit kayu manis dari Eteris Nusantara Berikut adalah hasil verifikasi sifat fisik minyak kulit kayu manis: Tabel VI. Verifikasi Sifat Fisik Minyak kulit kayu manis Eteris Nusantara Sifat Fisik SNI 06- 3734-2006 BSN, 2006 Literatur Ma’amun dan Suhirman, 2009 Certificate of Analysis CoA Verifikasi Indeks Bias 1,559 - 1,595 1,580 1,578 1,562 ± 0,098 Bobot Jenis 1,008 - 1,030 1,030 1,013 , ± , Dari hasil yang didapat menunjukkan bahwa rentang bobot jenis dan indeks bias minyak kulit kayu manis yang diperoleh berada dalam rentang teoretis berdasarkan pada SNI 06-3734-2006 Lampiran 15 dan Ma’amun dan Suhirman 2009. Dengan demikian, minyak essensial yang diperoleh dari Eteris Nusantara sesuai dengan Certificate of Analysis CoA dan teoretis, sehingga dapat disimpulkan merupakan minyak essensial yang berasal dari tanaman kayu manis Cinnamomum burmanii Blume.

B. Uji Daya Antibakteri Minyak kulit kayu manis Terhadap Staphylococcus

epidermidis Bau kaki disebabkan karena pertumbuhan bakteri yang menggunakan hasil sekresi dari apocrine keringat apokrin berasal dari kelenjar apokrin yang terdiri dari protein,asam amino,lipid,karbohidrat dan air, eccrine keringat ekrin dari kelenjar ekrin terdiri dari NaCl, asam asetat, asam propionat, asam kaproat, asam kaprionat, asam laktat, asam sitrat,urea dan air dan sebaceous gland campuran dari lipid Ganesan et al., 2006. Menurut Kobayasi 1990, menemukan Staphylococcus epidermidis, bakteri normal yang tinggal dikulit, memainkan peran penting dalam bau kaki. Minyak yang digunakan adalah minyak dari batang kayu manis Cinnamomum burmanii Blume. Minyak kulit kayu manis inilah yang akan digunakan sebagai bahan aktif formulasi sediaan topikal antibau kaki. Minyak kulit kayu manis menurut Gupta et al. 2008, memiliki zona hambat Cinammon oil pada Staphylococcus epidermidis menggunakan media agar Mueller - Hilton yaitu 15 mm. Adanya perbedaan jenis minyak kulit kayu manis pada penelitian, dimungkinkan dapat mempengaruhi daya antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis. Peneliti perlu melakukan pengujian daya antibakteri konsentrasi minyak kulit kayu manis Cinnamomum burmanii terhadap Staphylococcus epidermidis yang akan digunakan sebagai bahan formulasi sediaan topikal antibau kaki minyak kulit batang kayu manis. Gambar 8. Uji difusi sumuran minyak kulit kayu manis Keterangan :konsentrasi 10 minyak kulit kayu manis A; konsentrasi 15 minyak kulit kayu manis B; konsentrasi 20 minyak kulit kayu manis C; konsentrasi 25 minyak kulit kayu manis D; etanol 96 sebagai kontrol pelarut E Dari hasil yang diperoleh, didapat Diameter Zona Hambat DZH konsentrasi minyak kulit kayu manis terhadap Staphylococcus epidermidis Lampiran 4. Tabel VII. Distribusi Data Diameter Zona Hambat Minyak kayu manis terhadap Staphylococcus epidermidis Perlakuan EtOH 96 minyak 10 minyak 15 minyak 20 minyak 25 Shapiro- wilk p value - 0,2006 0,5633 0,0001 0,0460 Keterangan: distribusi data normal P0,05; tidak normal P0,05 E D C B B A A D C Gambar 9. Diagram batang diameter zona hambat minyak kulit kayu manis Dari hasil diatas, diketahui bahwa konsentrasi minyak 15 memiliki rerata zona hambat yang tidak berbeda dengan konsentrasi 20 dan 25. Hal tersebut dibuktikan dengan uji Kruskal- wallis test yang menunjukkan p0,05 p=0,231 Lampiran 4d. Apabila konsentrasi 15 dibandingkan dengan konsentrasi yang lebih rendah, yaitu 10 memiliki perbedaan, hal ini ditunjukkan dengan nilai p0,05 p = 0,053. Menurut Greenwood dalam Pratama 2005, zona hambat dikatakan kuat apabila 20 mm; sedang 16 – 20 mm; lemah 10 – 15 mm dan kurang efektif 10 mm. Minyak konsentrasi 10 berada dalam kategori lemah sedangkan konsentrasi 15, 20 dan 25 berada dalam konsentrasi sedang. Daya hambat 15,9 18 19,5 19,1 15 20 10 15 20 25 d iam e te r zo n a h am b at m m konsentrasi minyak kulit batang kayu manis Hubungan konsentrasi minyak kulit batang kayu manis dengan diameter zona hambat mm terhadap Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 konsentrasi 10 lebih kecil dari daya hambat konsentrasi 15, selain itu apabila konsentrasi 10 diformulasikan akan menghasilkan zona hambat yang lebih kecil. Melalui pertimbangan ini, maka dipilihlah konsentrasi 15 untuk formulasi sediaan topikal antibau kaki minyak kulit kayu manis. Minyak kulit kayu manis mengandung senyawa sinamaldehida, suatu senyawa aromatis aldehida yang menghambat aktivitas dekarboksilasi asam amino Wendakoon and Sakaguchi, 1995. Batang kayu manis memiliki kandungan sinamaldehida yang sangat banyak 50,5,dimana sinamaldehida merupakan agen antibakteri Gupta et al, 2008. Kemampuan antibakteri dari senyawa sinamaldehida adalah dengan merusak protein sel bakteri sehingga mengacaukan membran sel atau membuat enzim-enzim tertentu menjadi tidak aktif Inna et al, 2010. Batang kayu manis memiliki kandungan sinamaldehida yang sangat banyak 70,9 , yang mengandung elektronegatif yang tinggi. Mekanisme sinamaldehida sebagai antibakteri terjadi karena sinamaldehida memiliki gugus α,β-unsaturated pada atom C dan gugus karbonil C=O, karena adanya gugus karbonil maka akan terjadi resonansi , sehingga bagian gugus β akan bermuatan positif Fessenden Fessenden, 1986; Gupta et al, 2008. Sinamaldehida yang bermuatan positif akan mengikat dinding sel yang bermuatan negatif; hal itu akan menyebabkan ketidakstabilan dinding sel dan mengganggu proses osmosis Puig et al., 2008. Bakteri akan menguptake sinamaldehid secara cepat. Pada konsentrasi rendah, sinamaldehida akan mempengaruhi integritas sel. Ketika dinding sel mulai rusak, sinamaldehida masuk ke dalam sel dan menyerang membran sitoplasmik inner membrane. Kerusakan pada membran semipermeable sitoplasma diikuti dengan leakage hingga sel mati. Pada konsentrasi tinggi, sinamaldehid anak menyebabkan sitoplasma beku atau kaku McDonnell et al., 1999.

C. Formulasi Sediaan Topikal Antibau Kaki Minyak kulit kayu manis

Dokumen yang terkait

Perbandingan aktivitas dan mekanisme penghambatan antibakteri ekstrak air dengan ekstrak etil asetat gambir (uncario gambir roxb) terhadap bakteri staphylococcus epiderwidis, streptococcus mutans dan streptococeus pyogenes

4 30 100

Analisis komponen kimia fraksi minyak atsiri daun sirih (piper batle Linn.) dan daun uji aktivitas antibakteri terhadap beberapa jenis bakteri gram negatif

1 5 33

Uji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol 96% kulit batang kayu Jawa (lannea coromandelica) terhadap bakteri staphylococcus aureus, escherichia coli, helicobacter pylori, pseudomonas aeruginosa.

32 209 72

Uji aktivitas antibakteri ekstrak metanol ganggang merah Gracilaria verrucosa terhadap beberapa bakteri patogen gram positif dan gram negatif

4 16 75

Uji aktivitas antibakteri senyawa-senyawa hasil modifikasi struktur etil p-metoksisinamat melalui reaksi esterifikasi terhadap bakteri gram negatif dan gram positif

2 30 71

Uji aktivitas antibiofilm in vitro minyak atsiri herba kemangi terhadap bakteri escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus

6 16 110

Uji aktivitas antibakteri senyawa-senyawa hasil modifikasi struktur etil p-metoksisinamat melalui reaksi esterifikasi terhadap bakteri gram negatif dan gram positif

2 10 71

Uji aktivitas antibakteri ekstrak kubis (brassica oleracea l.var. capitata l.) terhadap bakteri Escherichia Coli

0 5 0

Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun garcinia benthami pierre terhadap beberapa bakteri patogen dengan metode bioautografi

1 10 92

58 Isolasi dan uji aktivitas antibakteri isolat bakteri endofit dari daun cendana (Santalum album linn.)

0 0 6