Uji Antibakteri LANDASAN TEORI

yang mempengaruhi daya sebar adalah kekentalan, kecepatan dan lama tekanan yang menghasilkan kelengketan, temperatur pada tempat aksi. Kecepatan penyebaran bergantung pada viskositas formula, kecepatan evaporasi pelarut dan kecepatan peningkatan viskositas karena evaporasi Garg, 2002.

G. Uji Antibakteri

Tujuan uji ini untuk mengetahui kemampuan agen antibakteri dalam menghambat maupun membunuh bakteri tertentu. Metode pengujian bakteri ada dua yaitu metode dilusi dan metode difusi. Metode dilusi prinsipnya adalah pengenceran larutan uji hingga diperoleh beberapa konsentrasi, kemudian masing – masing konsentrasi ditambah suspensi bakteri dalam media Hugo Russel, 1987. Prosedur uji dilusi digunakan untuk mengetahui KHM Konsentrasi Hambat Minimum yaitu konsentrasi terendah yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan KBM Konsentrasi Bunuh Minimum, yaitu konsentrasi terendah yang dapat membunuh bakteri Pratiwi, 2008. Metode difusi adalah pengukuran potensi antibakteri berdasarkan pengamatan diameter hambatan bakteri karena berdifusinya obat dari titik awal pemberian ke daerah difusi. Metode difusi ada 2 cara yaitu dengan sumuran maupun papper disc. Metode difusi ini untuk mengukur diameter zona hambat yang dihasilkan pada media agar Pratiwi, 2008; Jawetz, Melnick, dan Adelberg, 1995. Cup-plate technique merupakan metode yang serupa dengan metode disk diffusion namun teknik ini menggunakan sumur pada media Agar yang telah ditanam mikroorganisme tertentu dan pada sumur diberi agen antimikroba yang akan diuji Pratiwi, 2008.

H. LANDASAN TEORI

Bau yang tidak sedap merupakan masalah yang mengganggu, seperti halnya bau kaki. Bau kaki terjadi akibat pengeluaran keringat yang berlebih yang menyebabkan tumbuhnya bakteri seperti Staphylococcus epidermidis. Bakteri ini akan mengubah asam amino keringat menjadi asam isovaleric yang menyebabkan keringat menjadi asam Freeman, 2012. Minyak kulit kayu manis banyak mengandung E-cinnamaldehyde 70,9 , Cinnamyl acetate 9,1 dan eugenol 5,5 Meades et al, 2010. E- cinnamaldehyde dan eugenol merupakan suatu agen antibakteri. Gupta et al 2008, melaporkan bahwa zona hambat Cinammon oil pada Staphylococcus epidermidis menggunakan media agar Mueller - Hilton yaitu 15 mm dan MIC 2,5 vv. Hal ini membuktikan bahwa minyak kulit kayu manis dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif seperti Staphylococcus epidermidis sehingga dapat dijadikan zat aktif dari bahan alam yang dibuat dalam sediaan gel dan krim. Gel dan krim MA merupakan sediaan topikal semisolid. Kelebihan sediaan gel dan krim MA adalah tidak lengket saat pemakaian dan memberikan rasa sejuk saat pemakaian. Adanya gelling agent akan membentuk matriks yang akan memerangkap bahan aktif sedangkan pada krim memiliki sistem emulsi yang akan memerangkap bahan aktif yaitu minyak kulit kayu manis oleh emulsifying agent Martin et al, 1993. Menurut Freeman, 2012 Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri yang menyebabkan bau kaki. Adanya perbedaan afinitas bahan aktif, minyak kulit kayu manis, terhadap eksipien diperkirakan mempengaruhi pelepasan minyak kulit kayu manis dari basis sediaan yang mempengaruhi efektivitas sediaan topikal antibau kaki. Pengujian dilakukan menggunakan metode difusi sumuran.

I. HIPOTESIS

Daya antibakteri krim minyak kulit kayu manis berbeda dengan daya antibakteri gel minyak kulit kayu manis terhadap pertumbuhan Staphylococcus epidermidis. 19

BAB III METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Perbandingan aktivitas dan mekanisme penghambatan antibakteri ekstrak air dengan ekstrak etil asetat gambir (uncario gambir roxb) terhadap bakteri staphylococcus epiderwidis, streptococcus mutans dan streptococeus pyogenes

4 30 100

Analisis komponen kimia fraksi minyak atsiri daun sirih (piper batle Linn.) dan daun uji aktivitas antibakteri terhadap beberapa jenis bakteri gram negatif

1 5 33

Uji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol 96% kulit batang kayu Jawa (lannea coromandelica) terhadap bakteri staphylococcus aureus, escherichia coli, helicobacter pylori, pseudomonas aeruginosa.

32 209 72

Uji aktivitas antibakteri ekstrak metanol ganggang merah Gracilaria verrucosa terhadap beberapa bakteri patogen gram positif dan gram negatif

4 16 75

Uji aktivitas antibakteri senyawa-senyawa hasil modifikasi struktur etil p-metoksisinamat melalui reaksi esterifikasi terhadap bakteri gram negatif dan gram positif

2 30 71

Uji aktivitas antibiofilm in vitro minyak atsiri herba kemangi terhadap bakteri escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus

6 16 110

Uji aktivitas antibakteri senyawa-senyawa hasil modifikasi struktur etil p-metoksisinamat melalui reaksi esterifikasi terhadap bakteri gram negatif dan gram positif

2 10 71

Uji aktivitas antibakteri ekstrak kubis (brassica oleracea l.var. capitata l.) terhadap bakteri Escherichia Coli

0 5 0

Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun garcinia benthami pierre terhadap beberapa bakteri patogen dengan metode bioautografi

1 10 92

58 Isolasi dan uji aktivitas antibakteri isolat bakteri endofit dari daun cendana (Santalum album linn.)

0 0 6