polar akan terikat. Ketika campuran etanol dan minyak kulit kayu manis tercampur dengan air yang bersifat polar maka senyawa polar dalam minyak atsiri
akan berikatan dengan air yang akan masuk ke dalam sistem matrix gel. Carbopol mempunyai struktur senyawa kimia dimana setiap ujung-ujung
pada rantai mempunyai gugus RCOOH yang bersifat asam Rowe et al.,2009. Penambahan basa penetral TEA yang akan mengionisasi carbopol dan
menyebabkan obat yang terlarut dalam air dapat masuk dan terjebak dalam struktur namun dapat melepas kembali dengan mudah. Pemilihan sediaan hidrogel
ini adalah kompatibilitasnya yang relatif baik dengan jaringan biologis karena tidak meninggalkan rasa berminyak serta tidak lengket saat pengaplikasian tetapi
kering membentuk suatu lapisan tipis yang dapat dicuci dengan air.
D. Uji Sifat Fisik Sediaan Topikal Antibau Kaki Minyak kulit kayu manis
Sifat fisik merupakan salah satu bagian evaluasi formulasi dimana meliputi uji pH, uji viskositas dan daya sebar. Penetapan pH sediaan topikal
antibau kaki minyak kulit kayu manis juga penting untuk diperhatikan agar tidak mengiritasi kulit, sehingga pH sediaan topikal antibau kaki minyak kulit kayu
manis dibuat pada rentang pH kulit yaitu 4,5 – 6,5. Dari hasil pengukuran pH
sediaan topikal antibau kaki minyak kulit kayu manis Lampiran 7, diketahui bahwa sediaan topikal gel antibau kaki minyak kulit kayu manis pH 6 berada
dalam rentang pH kulit, sehingga dapat meminimalkan resiko iritatif pada kulit. Namun, pH sediaan topikal krim MA antibau kaki berada pada pH 7 yang
melebihi dari pH kulit. Meskipun demikian pH 7 yang bersifat netral seperti air
tidak akan menimbulkan iritasi kulit sehingga dapat dikatakan pH 7 masih dapat diterima oleh kulit.
Pengukuran daya sebar dan viskositas dari sediaan topikal pada penelitian dilakukan setelah 72 jam dan 2 minggu pembuatan sediaan. Dilakukan
pengamatan 72 jam bertujuan memberi waktu bagi sediaan topikal dalam membentuk sistemnya dengan sempurna, dan diasumsikan pada waktu itu, energi
geser yang ada akibat pencampuran telah hilang. Sedangkan pengamatan 2 minggu dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan sifat fisik yang
terjadi selama penyimpanan tersebut. Penambahan uji viskositas setelah penyimpanan lebih dari 1 bulan untuk melihat kestabilan sediaan topikal dengan
melihat pergeseran viskositas. Viskositas merupakan suatu tahanan dari sediaan untuk mengalir.
Semakin besar viskositas, maka semakin besar pula tahanannya untuk mengalir semakin kental Martin et al, 1993. Viskositas dapat mempengaruhi
pengaplikasian sediaan pada kulit, pelepasan zat aktif, dan pengeluaran sediaan dari wadah. Bila sediaan krim MA terlalu kental akan menyebabkan kesulitan
saat pengaplikasian pada kulit secara merata dan pergerakan droplet-droplet semakin kecil sehingga fase minyak minyak kulit kayu manis akan tertahan dan
sulit dilepaskan. Begitu pula dengan sediaan gel, minyak yang terjebak dalam matrik akan sulit dilepaskan karena terlalu rapatnya ikatan matrix gel. Namun,
apabila terlalu encer pengaplikasian pada kulit juga akan sulit dilakukan, karena kontak dengan kulit tidak bertahan lama.
Daya sebar merupakan salah satu karakteristik penting dalam formulasi dan bertanggung jawab terhadap kemudahan pengaplikasian pada kulit serta
penerimaan konsumen terhadap sediaan. Pengujian daya sebar dilakukan berdasarkan rerata diameter terpanjang dari beberapa sisi. Daya sebar
berhubungan dengan viskositas dalam menjamin kemudahan pengaplikasian dan pemerataan sediaan saat pengaplikasian pada kulit sehingga senyawa aktif yang
terkandung dalam sediaan topikal dapat terpenetrasi dengan baik. Hasil pengukuran uji sifat fisik sediaan topikal antibau kaki minyak kulit kayu manis
adalah sebagai berikut Lampiran 9:
Tabel VIII. Rerata pengukuran sifat fisik sediaan topikal antibau kaki
Jenis Sediaan Viskositas dPa.s
Daya Sebar cm
Krim Antibau Kaki
3 hari 226,67 ± 25,17
4,97 ± 0,28
14 hari 216,67 ± 28,87
4,05 ± 0,41
1 bulan 213,33±23,09
Gel Antibau Kaki
3 hari
150,0 ± 0,0 4,72 ± 0,33
14 hari
143,33 ± 5,77 4,33 ± 0,30
1 bulan
96,67 ± 5,77
Dari data di atas, viskositas sediaan topikal antibau kaki minyak kulit kayu manis relatif tinggi. Pemilihan rentang viskositas ini mempertimbangkan
untuk kemudahan dan kenyamanan pengaplikasian sediaan ke tempat aplikasi, yaitu sela-sela jari kaki. Pergeseran viskositas selama penyimpanan 2 minggu
pada krim MA dan pada gel secara berturut – turut yaitu sebesar 4,4118 dan
4,445 . Pada pergeseran viskositas selama penyimpanan lebih dari 1 bulan pada krim MA dan gel berturut
– turut yaitu 5,883 dan 53,333 . Pada sediaan krim MA baik pada penyimpanan 2 minggu maupun lebih dari 1 bulan masih stabil
sedangkan pada sediaan gel penyimpanan 2 minggu masih stabil namun pada penyimpanan lebih dari 1 bulan tidak stabil. Sediaan topikal dianggap
stabilitasnya masih baik jika pergeseran viskositasnya 15 Zatz dan Kushla, 1996.
Selama penyimpanan lebih dari sebulan sediaan topikal antibau kaki krim minyak kulit kayu manis masih stabil dilihat dari pergeseran viskositasnya
sedangkan gel minyak kulit kayu manis menunjukkan adanya ketidakstabilan dimana dibuktikan dengan pergeseran viskositas pada penyimpanan lebih dari 1
bulan yang sangat besar dan adanya sedikit minyak kulit kayu manis yang keluar dari basis sediaan Gambar 10.
Berikut adalah hasil sediaan topikal antibau kaki krim MA Lampiran 5 dan sediaan topikal antibau kaki gel Lampiran 6
Setelah Pembuatan Setelah Penyimpanan 1 bulan
Gambar 10.Sediaan topikal antibau kaki minyak kulit kayu manis. Krim antibau kaki minyak kulit kayu manis A dan Gel antibau kaki minyak kulit
kayu manis B.
Pengolahan data secara statistik untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan viskositas maupun daya sebar dari jenis sediaan topikal antibau kaki
minyak kulit kayu manis. Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan, didapatkan penyebaran distribusi data sifat fisik yaitu daya sebar memiliki
A
B
Minyak kulit kayu manis keluar
distribusi normal sedangkan viskositas memiliki data tidak normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai p0,05 yang diperoleh Lampiran 10
Tabel IX. Hasil Perhitungan Distribusi Data Sifat Fisik Sediaan Topikal Antibau Kaki
Shapiro-Wilk test berdasarkan nilai P Jenis Sediaan
Viskositas Daya Sebar
3 hari 14 hari
1 bulan 3 hari
14 hari
Krim antibau kaki
0,78 6,30.10
-8
6,30.10
-8
0,51 0,64
Gel antibau kaki
NA 1,03.10
-7
4,44.10
-8
0,14 0,46
Keterangan: distribusi data normal P0,05; tidak normal P0,05 Dari hasil perhitungan statistik diketahui bahwa, untuk viskositas
distribusi tidak normal pada sediaan topikal antibau kaki, yang ditunjukkan dari nilai p0,05 pada hari ke-3 gel antibau kaki, penyimpanan ke-14 dan lebih dari 1
bulan sedangkan distribusi normal ditunjukkan pada hari ke-3 krim antibau kaki. Daya sebar sediaan baik krim antibau kaki maupun gel antibau kaki menunjukkan
distribusi data yang normal P0,05.
Tabel X. Data Distribusi Sifat Fisik berdasarkan nilai P Viskositas
Wilcoxon sum rank test Daya Sebar
Welch Two Sample t-test
3 hari 14 hari
1bulan 3 hari
14 hari
Krim antibau kaki : gel
antibau kaki
0,0369 0,0431
0,0431 0,3799
0,4063
Keterangan: tidak ada perbedaan P0,05; ada perbedaan P0,05
Dengan demikian, melalui nilai P tabel X pengujian sifat fisik sediaan topikal antibau kaki minyak kulit kayu manis dapat diketahui bahwa viskositas
hari ke-3, ke-14 dan 1 bulan krim antibau kaki minyak kulit kayu manis ada perbedaan dengan gel antibau kaki minyak kulit kayu manis P0,05 selama
penyimpanan. Secara statistik, daya sebar kedua sediaan menunjukkan tidak adanya perbedaan P0,05.
E. Uji Daya Antibakteri Sediaan Topikal Antibau Kaki Minyak kulit