Krim tipe MA Uji Sifat Fisik Sediaan Topikal Minyak kulit kayu manis

Gambar 3. Struktur propilen glikol Rowe et al, 2009. c. TEA atau trietanolamin sebagai agen pembasa. Konsentrasi yang biasanya digunakan dalam emulsi adalah 2 – 4 vv dan 2 – 5 kali dari asam lemak. Pada kasus mineral oil, 5 vv TEA ditambahkan, dengan tepat sejumlah penambahan asam lemak yang digunakan Rowe et al, 2009. Gambar 4.Struktur trietanolamin Rowe et al, 2009.

E. Krim tipe MA

Krim merupakan bentuk semisolid yang memiliki satu atau lebih bahan aktif, terdispersi atau larut minyak dalam air tipe minyakair maupun air dalam minyak tipe airminyak Alen, 2005. Menurut definisi dari British Pharmacopeia BP, 2000 krim adalah suatu persiapan formulasi yang menyatukan suatu bahan agar dapat disekresi kulit. Sediaaan ini diaplikasikan pada kulit atau membran mukosa sebagai perlindungan, terapi atau tujuan pencegahan penyakit prophylactic, terutama efek occlusive tidak begitu penting Langley dan Belcher, 2008. Penggabungan cairan dalam basis krim untuk bahan tidak menguap, cairan yang dapat dicampur dengan krim dilelehkan di atas wadah evaporasi. Alternatif lain, basis dibuat terlebih dahulu kemudian dicampurkan dengan bahan mudah menguap atau yang tidak mudah dicampur Langley dan Belcher, 2008. Eksipien yang digunakan: a. Emulsifying wax disebut juga nonionik emulsifying wax yang dibuat dari setostearil alkohol dan mengandung derivatif asam lemak ester dari sorbitan polioksietilen. Fungsinya adalah sebagai emulsifying agent, solubilizing agent dan stiffening agent. Nonionik emulsifying wax digunakan sebagai emulsifying agent pada emulsi minyak dalam air dimana tidak dipengaruhi oleh konsentrasi elektrolit dan stabil pada range pH tertentu. Konsentrasi wax yang digunakan akan merubah konsistensi produk jika konsentrasi hingga 5 membuat produk turun Rowe et al, 2009. b. Asam stearat pada sediaan topikal, biasanya digunakan sebagai emulsifying agent dan solubilizing agent Rowe et al, 2009. Gambar 5. Struktur asam stearat Rowe et al, 2009. c. TEA sebagai agen pembasa Rowe et al, 2009. d. Metil paraben sebagai pengawet dalam sediaan kosmetik. Pada sediaan topikal, metil paraben yang digunakan antara konsentrasi 0,02 – 0,3 Rowe et al, 2009. Gambar 6. Struktur metil paraben Rowe et al, 2009.

F. Uji Sifat Fisik Sediaan Topikal Minyak kulit kayu manis

Uji sifat fisik sediaan yang meliputi viskositas dan daya sebar untuk mengetahui penyebaran dan pelekatan sediaan pada kulit, pemindahan dari wadah atau pengeluaran dari wadah, dan pelepasan obat dari basisnya Martin et al, 1993. a. Viskositas Viskositas adalah tekanan untuk mengalir dari suatu sistem yang mendapat tekanan. Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu Moechtar, 1990. Viskositas adalah suatu tahanan atau hambatan dari suatu cairan untuk mengalir, viskositas makin tinggi maka hambatan akan makin besar Martin et al, 1993. b. Daya Sebar Daya sebar berhubungan dengan sudut kontak tiap tetes cairan atau preparasi semisolid yang berhubungan langsung dengan koefisien friksi. Faktor yang mempengaruhi daya sebar adalah kekentalan, kecepatan dan lama tekanan yang menghasilkan kelengketan, temperatur pada tempat aksi. Kecepatan penyebaran bergantung pada viskositas formula, kecepatan evaporasi pelarut dan kecepatan peningkatan viskositas karena evaporasi Garg, 2002.

G. Uji Antibakteri

Dokumen yang terkait

Perbandingan aktivitas dan mekanisme penghambatan antibakteri ekstrak air dengan ekstrak etil asetat gambir (uncario gambir roxb) terhadap bakteri staphylococcus epiderwidis, streptococcus mutans dan streptococeus pyogenes

4 30 100

Analisis komponen kimia fraksi minyak atsiri daun sirih (piper batle Linn.) dan daun uji aktivitas antibakteri terhadap beberapa jenis bakteri gram negatif

1 5 33

Uji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol 96% kulit batang kayu Jawa (lannea coromandelica) terhadap bakteri staphylococcus aureus, escherichia coli, helicobacter pylori, pseudomonas aeruginosa.

32 209 72

Uji aktivitas antibakteri ekstrak metanol ganggang merah Gracilaria verrucosa terhadap beberapa bakteri patogen gram positif dan gram negatif

4 16 75

Uji aktivitas antibakteri senyawa-senyawa hasil modifikasi struktur etil p-metoksisinamat melalui reaksi esterifikasi terhadap bakteri gram negatif dan gram positif

2 30 71

Uji aktivitas antibiofilm in vitro minyak atsiri herba kemangi terhadap bakteri escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus

6 16 110

Uji aktivitas antibakteri senyawa-senyawa hasil modifikasi struktur etil p-metoksisinamat melalui reaksi esterifikasi terhadap bakteri gram negatif dan gram positif

2 10 71

Uji aktivitas antibakteri ekstrak kubis (brassica oleracea l.var. capitata l.) terhadap bakteri Escherichia Coli

0 5 0

Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun garcinia benthami pierre terhadap beberapa bakteri patogen dengan metode bioautografi

1 10 92

58 Isolasi dan uji aktivitas antibakteri isolat bakteri endofit dari daun cendana (Santalum album linn.)

0 0 6