Uji sifat fisik sediaan topikal antibau kaki minyak kulit kayu manis Uji daya antibakteri sediaan topikal antibau kaki minyak kulit kayu

air sampai volume yang dikehendaki, kemudian tambahkan TEA tetes demi tetes sambil diaduk perlahan sampai terbentuk gel yang jernih.

5. Uji sifat fisik sediaan topikal antibau kaki minyak kulit kayu manis

a. Uji pH

Melakukan uji pH setelah pembuatan gel dan krim antibau kaki selesai dengan menggunakan pH meter stick.

b. Uji organoleptik

Melakukan uji organoleptik bau dan warna terhadap gel maupun krim. Kemudian lakukan pemeriksaan warna dan pemeriksaan bentuk terhadap gel maupun krim antibau kaki.

c. Uji viskositas

Uji viskositas dilakukan dua kali yaitu setelah 48 jam pembuatan gel dan krim antibau kaki setelah penyimpanan selama 2 minggu dan sebulan menggunakan alat Viscometer Rion RION-JAPAN yang sesuai seri VT-04E. Salah satu formula dimasukkan ke dalam chamber yang tersedia. Dipasangkan alat untuk mengukur viskotester kemudian diuji viskositas. Mencatat viskositas formula tersebut. Pengukuran sebanyak 3 kali.

d. Uji daya sebar

Pengujian daya sebar gel dan krim antibau kaki dilakukan setelah 48 jam dam 2 minggu pembuatan. Ditimbang 0,5 gram sediaan, diletakkan di tengah kaca bundar berskala. Di atas massa gel maupun krim antibau kaki diletakkan kaca bulat lain bersama beban hingga 150 g dan dibiarkan selama 1 menit. Diukur diameter penyebaran gel dan krim antibau kaki. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali

6. Uji daya antibakteri sediaan topikal antibau kaki minyak kulit kayu

manis Pada media MHA double layer yang telah dipadatkan dibuat 6 lubang sumuran dengan diameter 0,8 cm. Masing-masing diisi 100 mg krim antibau kaki, 100 mg kontrol basis krim antibau kaki, 100 mg gel antibau kaki, dan 100 mg kontrol basis gel antibau kaki, sebagai pembanding yaitu minyak kulit kayu manis, kontrol positif yaitu sediaan gel clyndamicyn 1,2 dan kontrol negatif yaitu etanol 96 sebagai pelarut. Cawan petri ditutup dengan plastic wrab, kemudian diinkubasi 24 jam pada suhu 37 C. Pada 24 jam diamati zona hambat yang dihasilkan.

F. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Perbandingan aktivitas dan mekanisme penghambatan antibakteri ekstrak air dengan ekstrak etil asetat gambir (uncario gambir roxb) terhadap bakteri staphylococcus epiderwidis, streptococcus mutans dan streptococeus pyogenes

4 30 100

Analisis komponen kimia fraksi minyak atsiri daun sirih (piper batle Linn.) dan daun uji aktivitas antibakteri terhadap beberapa jenis bakteri gram negatif

1 5 33

Uji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol 96% kulit batang kayu Jawa (lannea coromandelica) terhadap bakteri staphylococcus aureus, escherichia coli, helicobacter pylori, pseudomonas aeruginosa.

32 209 72

Uji aktivitas antibakteri ekstrak metanol ganggang merah Gracilaria verrucosa terhadap beberapa bakteri patogen gram positif dan gram negatif

4 16 75

Uji aktivitas antibakteri senyawa-senyawa hasil modifikasi struktur etil p-metoksisinamat melalui reaksi esterifikasi terhadap bakteri gram negatif dan gram positif

2 30 71

Uji aktivitas antibiofilm in vitro minyak atsiri herba kemangi terhadap bakteri escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus

6 16 110

Uji aktivitas antibakteri senyawa-senyawa hasil modifikasi struktur etil p-metoksisinamat melalui reaksi esterifikasi terhadap bakteri gram negatif dan gram positif

2 10 71

Uji aktivitas antibakteri ekstrak kubis (brassica oleracea l.var. capitata l.) terhadap bakteri Escherichia Coli

0 5 0

Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun garcinia benthami pierre terhadap beberapa bakteri patogen dengan metode bioautografi

1 10 92

58 Isolasi dan uji aktivitas antibakteri isolat bakteri endofit dari daun cendana (Santalum album linn.)

0 0 6