bernalar secara logis, berkomunikasi, serta memecahkan atau menyelesaikan masalah yang dihadapi.
B. PRESTASI MATEMATIKA 1. Definisi Prestasi Matematika
Menurut Arifin 2012 prestasi matematika adalah hasil dari kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan atau
memecahkan persoalan yang dihadapi. Abidin 2011 mengatakan bahwa prestasi matematika adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses
belajar matematika yang menghasilkan perubahan pada diri seseorang berupa penguasan, keterampilan, dan kecakapan baru yang dinyatakan
dengan simbol, angka dan huruf. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa prestasi
matematika adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa karena pengetahuan, penguasaan, dan keterampilan dalam belajar matematika.
Prestasi matematika dapat dilihat dari hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal dan memecahkan masalah khususnya dalam mata
pelajaran matematika.
2. Komponen-komponen Prestasi Matematika
Komponen prestasi matematika dapat dilihat dari nilai ujian tengah semester satu, dengan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM untuk mata
pelajaran Matematika adalah sebesar 65. Materi yang diujikan pada ujian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tengan semester satu adalah materi mata pelajaran matematika dengan kompetensi dasar yaitu :
2.1 Bilangan Bulat 2.1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat termasuk
penggunaan sifat-sifatnya, pembulatan, dan penaksiran. 2.1.2 Menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan
FPB. 2.1.3 Menghitung perpangkatan dan akar sederhana.
2.2 Pengukuran 2.2.1 Melakukan operasi hitung satuan waktu.
2.2.2 Mengenal satuan jarak dan kecepatan. 2.2.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak,
dan kecepatan. 2.3 Luas Bangun Datar
2.3.1 Menghitung luas trapesium dan layang-layang. 2.4 Volume Kubus dan Balok
2.4.1 Menghitung volume kubus dan balok.
3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Prestasi Matematika
Menurut Syah 2008, prestasi matematika seseorang secara garis besar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor tersebut yaitu : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.1 Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa.
Faktor internal terdapat 3 aspek yaitu aspek fisiologis, aspek psikologis, dan aspek intelektual.
3.1.1 Aspek Fisiologis Aspek ini meliputi kondisi umum jasmani dan fungsi organ
tubuh yang berperan dalam proses belajar matematika siswa. Dalam proses belajar matematika, siswa menggunakan
sebagian besar organ maupun anggota tubuhnya. Adanya gangguan pada bagian tubuh tertentu akan mengakibatkan
proses belajar matematika menjadi terganggu, misalnya dapat menurunkan kualitas ranah cipta kognitif sehingga materi
yang dipelajarinya menjadi tidak berbekas. 3.1.2 Aspek Psikologis
3.1.2.1 Sikap siswa Sikap adalah gelaja internal yang berdimensi afektif
berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons response tendency dengan cara yang relatif tetap,
baik secara positif maupun yang negatif. Sikap positif dari siswa terhadap guru dan materi pelajaran
matematika menunjukkan kesuksesan awal dalam proses belajar matematika. Hal ini akan meminimalkan
kesulitan belajar yang dialami siswa Mubeen, Saeed, Arif, 2013.
3.1.2.2 Minat siswa Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Siswa yang memiliki minat matematika akan menaruh
perhatian lebih pada hal tersebut, sehingga siswa akan berusaha untuk mencari tahu banyak tentang hal yang
berkaitan dengan matematika dan memengaruhi prestasi matematika siswa.
3.1.2.3 Motivasi siswa Motivasi dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik. Sumber yang berasal dari diri siswa disebut dengan motivasi intrinsik dan sumber
yang berasal dari luar diri siswa disebut motivasi ekstrinsik. Motivasi yang berasal dari diri siswa atau
motivasi intrinsik lebih memiliki pengaruh yang positif terhadap prestasi matematika daripada sumber yang
berasal dari luar diri siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.1.3 Aspek Intelektual 3.1.3.1 Inteligensi Siswa
Inteligensi dapat diartikan sebagai kemampuan psiko- fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan
diri dengan lingkungan yang tepat. Tingkat inteligensi siswa sangat menentukan tingkat keberhasilan siswa
dalam belajar matematika. Semakin tinggi tingkat inteligensi siswa, maka semakin berhasil dalam proses
belajar matematika. 3.1.3.2 Bakat siswa
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang. Setiap siswa memiliki bakat atau potensi untuk mencapai prestasi sesuai dengan
kemampuannya. Ketika siswa memiliki bakat dalam bidang matematika maka siswa tersebut akan memiliki
prestasi dalam bidang tersebut. 3.2 Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor sosial mencakup lingkungan keluarga, metode sekolah, serta
faktor masyarakat Slameto, 2010. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.2.1 Lingkungan keluarga Ada beberapa faktor yang mempengaruhi lingkungan keluarga
antara lain: 3.2.1.1 Cara orang tua mendidik
Orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka tidak memperhatikan akan
kepentingan dan kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak mengatur waktu belajar anak, tidak menyediakan
atau melengkapi alat belajarnya, dan tidak mengetahui kemajuan prestasi anak dapat menyebabkan anak
kurang berhasil dalam belajarnya. Hal ini dapat terjadi pada anak dari keluarga yang kedua orang tuanya
terlalu sibuk mengurus pekerjaan mereka. Oleh karena itu, cara orang tua mendidik sangat memegang peranan
penting sehingga keterlibatan orang tua sangat mempengaruhi prestasi siswa.
3.2.1.2 Relasi antar anggota keluarga Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah
relasi orang tua dengan anaknya. Relasi yang baik adalah hubungan yang penuh perhatian dan kasih
sayang, disertai dengan bimbingan untuk prestasi siswa di sekolah.
3.2.1.3 Suasana rumah Suasana rumah yang dimasudkan adalah situasi yang
sering terjadi di dalam keluarga ketika siswa belajar. Suasana rumah yang tenang, aman, dan tentram akan
memberikan pengaruh terhadap prestasi siswa ketika belajar.
3.2.1.4 Keadaan ekonomi keluarga Keadaan ekomomi keluarga berhubungan dengan
terpenuhinya kebutuhan siswa seperti makan, pakaian, perlindungan
kesehatan, serta
fasilitasi yang
mendukung prestasi siswa yakni alat tulis, buku-buku, dan sebagainya. Dengan terpenuhinya kebutuhan siswa
dapat membantu dan mendukung siswa dalam proses belajar.
3.2.1.5 Pengertian orang tua Siswa perlu mendapatkan dorongan dan pengertian
dari orang tua ketika sedang menyelesaikan tugas- tugas di rumah. Hal ini dikarenakan mampu membuat
siswa termotivasi untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik.
3.2.1.6 Latar belakang keluarga Tingkat pendidikan dan kebiasaan di dalam keluarga
dapat mempengaruhi prestasi siswa. Orang tua perlu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menanamkan kebiasan-kebiasan yang baik agar mendorong semangat siswa untuk belajar.
3.2.2 Metode sekolah Siswa akan mampu menyerap pengetahuan secara
maksimal apabila metode yang diterapkan guru sesuai dengan kebutuhan siswa. Guru haruslah mempunyai kemampuan yang
tepat agar mampu meningkatkan kompetensi siswa. Guru harus mampu memfasilitasi peningkatan kompetensi siswa.
3.2.3 Faktor masyarakat Lingkungan ini juga merupakan salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dalam proses pelaksanaan pendidikan. Lingkungan dari masyarakat sekitar
sangat berpengaruh terhadap perkembangan pribadi anak sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak
bergaul dengan lingkungan tempat ia berada.
C. PERSEPSI TERHADAP KETERLIBATAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN